Seseorang
pria tengah melayang di angkasa dan terjatuh ke bawah. Bongseok terengah-engah
saat memimpikan hal tersebut kemudian bangun saat mencium masakan sang ibu dan
teriakan ibunya yang menyuruhnya bangun.
Di sisi
lain, Huisoo melihat sang ayah yang tengah membuka kedai ayam. Karena akan
terlambat masuk sekolah di hari pertamanya, Huisoo segera pamit dan berangkat,
meninggalkan sang ayah yang akan memberikannya uang saku.
Dengan
tergesa, Bongseok memakai seragam dan sepatu. Lee Mi Hyun memasukkan benda
berat kedalam tas Bongseok dan memakaikannya kemudian menyuruhnya berhati-hati.
Setelah sang putra berangkat, Lee Mi Hyun membuka berita tentang kecelakaan.
Bongseok
pergi ke sekolah dengan menaiki bus dan dari dalam, ia melihat Huisoo berlari
untuk mengejar bus. Karena saldo kartu Huisoo tidak cukup, sang supir
menyuruhnya untuk mengisi kartunya lebih dulu. Bongseok memasuki bus dan
membayarkan ongkos Huisoo. Huisoo mengucapkan terima kasih kemudian duduk di
salah satu kursi kosong, sementara Bongseok berdiri di depan Huisoo. Badan Bongseok
melayang saat melihat Huisoo kemudian mengucapkan angka beberapa kali,
membuatnya kembali memijak.
Di tokonya,
ayah Huisoo (Jang Juwon) mempersiapkan kedainya yang akan segera di buka. Di sisi
lain, Lee Mi Hyun tengah menggoreng Tonkatsu.
EPISODE
1 – TAHUN TERAKHIR
Para siswa
berlarian memasuki area sekolah yang akan di tutup gerbangnya. Choi Il Hwan menutup
pintu gerbangnya dan memarahi Bongseok yang terlambat. Bongseok memberi tahu
alasan kenapa ia terlambat. Choi Il Hwan menyuruh Bongseok membersihkan kamar
mandi saat pulang sekolah kemudian membukakan pintu gerbangnya.
Semua siswa
menyapa dan memberikan hormat kepada kepala sekolah yang sedang lewat. Jo Rae
Hyuk menghentikan langkahnya saat melihat CCTV kemudian memasuki ruangannya
dengan di ikuti oleh Choi Il Hwan dan Yoon Sung Wook.
Dengan
membawa keranjang untuk menyimpan ponsel, Gang Hoon memasuki kelasnya dan
meminta ponsel milik temannya untuk di kumpulkan. Bongseok memasuki kelas, segera
duduk di kursinya kemudian meminum air satu botol besar dan menghabiskannya. Gang
Hoon menyuruh Bang Ki Soo untuk duduk dengan benar kemudian menyimpan keranjang
ponsel.
Bersama
dengan Choi Il Hwan, Huisoo memasuki kelas barunya dan memperkenalkan dirinya. Ternyata
Huisoo satu kelas dengan Bongseok. Choi Il Hwan menyuruh Huisoo duduk di bangku
kosong yang berada di dekat Bongseok. Saat pembelajaran berlangsung, Bongseok
kembali melayang saat melihat Huisoo dan dengan segera mengucapkan angka
beberapa kali seraya memegang meja untuk menahan dirinya melayang.
Dengan
memakai kacamata, Frank berjalan keluar dari bandara dan mendekati truck yang
sudah terparkir di luar. Frank membuka boks truck kemudian memakai baju yang
sudah di siapkan dan mengambil dokumen kemudian memasuki turck.
Frank membuka
salah satu dokumen, mengambil ponsel di dalamnya dan membukanya, melihat pesan “11”
kemudian menyimpan ponselnya dan membuka dokumen lainnya, melihat data orang
yang akan di bunuhnya untuk misi selanjutnya. Frank menghidupkan truck kemudian
mengendarainya dan pergi dari sana.
Para siswa
mengambil ponsel yang di kumpulkan dan berhamburan pulang. Gang Hoon menyuruh
Huisoo mengikutinnya karena salah satu guru menyuruh dirinya untuk menunjukan
auditorium. Gang Hoon memberikan kunci ruangannya kepada Huisoo kemudian pergi.
Setelah kepergian Gang Hoon, Huisoo melakukan pelatihan dengan berlari.
Gong Hoon
memasuki ruangan Choi Il Hwan, melaporkan kegiatan Huisoo kemudian bertanya apa
keahlian Huisoo, apakah sama denganku. Ya, kita semua berspesialisasi dalam seni
liberal jawab Choi Il Hwan kemudian menyuruh Gong Hoon pergi. Bongseok memasuki
kamar mandi dan mulai membersihkannya.
Dengan
membawa dokumen, Frank keluar dari dalam trusk dan memasuki sebuah gedung. Frank
memberi tahu salah satu orang kalau ia mengantarkan kiriman atas nama Jincheon.
Orang tersebut memberi tahu kalau tidak ada nama Jincheon. Mendengarnya,
seorang pria (Jincheon) menoleh dan menyuruh pekerja lain untuk pergi.
Dan sekarang
Frank dan Jincheon berada di salah satu ruangan, dengan Jincheon yang membawa
tongkat bisbol. Jincheon itu benar namamu kan tanya Frank. Jincheon
membenarkannya dan menanyakan dari mana mengetahui nama kodenya. Frank tidak
menjawabnya dan mulai menyerang Jincheon, membuat keduanya terlibat perkelahian
karena saling menyerang satu sama lain.
Orang-orang
berteriak saat Jincheon terjatuh dari atas gedung. Frank memasuki mobilnya dan
membalas pesan di ponselnya dengan “Hapus”
Bongseok
menyapa Hwang Ji Sung yang sedang menyapu kemudian berlari menyusul Huisoo
untuk pulang bersama. Hwang Ji Sung melihat keduanya pergi. Huisoo memberi tahu
Bongseok kalau ia akan pergi ke tempat lain kemudian pergi, sementara Bongseok
memasuki bus.
Huisoo
tengah bertanya-tanya mengenai biaya untuk mengikuti les. Lee Mi Hyun menyiapkan
makanan untuk Bongseok. Bongseok pulang ke rumah dan segera makan, dengan di
temani oleh sang ibu seraya menceritakan kegiatannya di sekolah.
Huisoo
pulang ke kedai sang ayah dan melihatnya yang sedang membersihkan perlatan
kemudian masuk dan memberi tahu kalau ia membutuh uang untuk membeli seragam. Jang
Ju Won menyuruh Huisoo untuk membelinya dan akan memberikannya uang besok pagi.
Gong Hoon
kembali ke rumahnya, menemukan sang ayah yang duduk didepan toserba, menunggu
kepulangannya. Kamu pulang ucap Lee Jae Man setelahnya mereka masuk bersama.
Lee Mi
Hyun membersihkan kamar Bongseok dan mencuci selimutnya kemudian membuka berita
tentang kematian misterius dan menemukan foto truk yang di kendarai oleh Frank.
Jincheon
tewas, apa penyebabnya tanya Min Yong Jun kepada Yeo Woon Kyu yang berada di
depannya. Jatuh dari gedung tapi ada tanda-tanda percobaan pencekikan, lehernya
patah karena tersedak dan kami sudah memastikan bukti perkelahian di tempat
persembunyiannya jawab Yeo Woon Kyu. Situasinya berubah menjadi sangat aneh
ucap Min Yong Jun seraya duduk di sofa dan kembali berkata mari percepat
kultivasinya.
Lee Mi
Hyun duduk di mejaya dan mengambil senjata kemudian mulai merakit senjatanya. Di
kamarnya, Bongseok tengah tidur di atap karena melayang.
“Aku
punya rahasia. Ibu bilang aku hanya sedikit berbeda dari orang lain. Seiring
bertambahnya usia dan berat badan, aku bisa mengendalikannya sedikit demi
sedikit tapi perubahan berat badan dan emosional terkecil memengaruhiku. Aku
selalu harus mengendalikan tubuhku sendiri, demi Ibu.”
“Semua
unggahan yang diunggah di media sosial telah dihapus. Ada yang aneh. Seseorang
menghapusnya.”
BERSAMBUNG……