EPISOD
5: PEDANG ARAMUN
Aku
mengumumkan bahwa dinasti Aramun, dinasti pertama Arthdal, telah dimulai ucap
Tanya. Para prajurit segera membantu raja Tagon yang pingsan. Setelah selesai,
Tanya dan yang lain kembali ke kuil, dengan Tanya memberi tahu yang lain kalau
ia akan berdoa.
Saat sedang
berjalan Tanya mendengar ucapan orang-orang yang membicarakan Igutu. Yangcha
datang dengan menutup kedua telinga Tanya. Terima kasih, tapi akan kudengarkan,
apa pun itu ucap Tanya.
Di istana
para tabib sedang mengobati luka raja. Yang Mulia, apa kau merencanakan ini dengan
Pendeta Agung Niruha sebelumnya tanya Hae Yeobi kepada ratu saat sedang
berjalan bersama. Tidak ucap ratu kemudian mengajak keduanya pergi menjenguk
pangeran Arok.
Pada
akhirnya, suara Dewa adalah suara masyarakat, suara semua yang hidup menangis
keras-keras, Dewa tak pernah bicara ucap Tanya kemudian melihat burung yang
datang dan hinggap di bebatuan. Apa ini tanya Yangcha yang datang saat melihat
tulisan di batu kemudian memberi tahu kalau para menteri datang untuk berdoa.
Aramun
dimasukkan ke peti hidup-hidup dan sebelum tiada, dia mengukir ini dan ini
ramalan terakhir yang ditinggalkan Aramun Haesulla ucap Tanya kemudian memberi
tahu maknanya.
"Saat
pohon zelkova terbelah dan pedangku terungkap, Aramun akan mengetahui
misinya."
Dunji,
Chojaha, Jeungsugae dan Asapil sedang berjalan bersama menuju istana seraya
membicarakan Igutu dan Tanya.
Ratu sedang
bersama pangeran Arok, menayakan keadaannya. Aku ketakutan dan Tanya Niruha
menyelamatkan kita ucap Pangeran Arok. Tak ada yang bisa menyelamatkan kita dan
hanya kita yang bisa menyelamatkan diri sendiri ucap Ratu.
Kau
melakukan hal yang tepat ucap Eunseom kepada Tanya. Aku bukan melakukannya karena
itu hal yang tepat, Aramun adalah Igutu, begitu pula kau, ini wasiat dan ramalan
terakhir Aramun ucap Tanya seraya menunjukkan ukiran tulisan di batu. Apa artinya
tanya Eunseom.
Entahlah,
tapi jika pohon zelkova terbelah dan pedang terungkap sesuai ramalannya, kuharap
kau menyadari bahwa kau Aramun ucap Tanya. Meski seseorang bisa menjadi Aramun,
aku tak akan bisa menjadi Aramun karena Inaishingi adalah satu-satunya musuh
Aramun ucap Eunseom. Inaishingi dan Aramun Haesulla, dua hal ini adalah tragedi
terbesar ucap Tanya.
Hentikan
teriak raja seraya mengamuk saat mendengar bisikan “Darahmu tidak boleh
terlihat ataupun ketahuan.” Ratu datang, memeluk raja dan menangkannya.
Sekalipun
kau memenangkan perang ini, masyarakat
Arthdal akan menolak lalu kau akhirnya akan membunuh masyarakat Arthdal dan
memerintah dengan darah, itu tak ada bedanya dengan Tagon, kebalikannya juga
sama, pada akhirnya, perang ini tak berakhir sampai satu pihak musnah ucap
Tanya. Itu tak bisa dihindari ucap Eunseom. Ada satu cara, kau akan menjadi
Aramun Haesulla dan hanya itu cara menyelamatkan negeri ini ucap Tanya kembali.
Bagaimana
bisa Inaishingi, yang merupakan musuh Aramun selama 200 tahun, menjadi Aramun
Haesulla tanya Eunseom. Kita harus mencari cara dan itu misimu ucap Tanya. Eunseom
memeluk Tanya seraya berkata aku akan kembali, aku berjanji.
Apa
ini, kenapa kau berikan ini kepadaku tanya Saya searya mengambil bendanya. Ini
milikmu, diwariskan turun-temurun di keluarga Ragaz ucap Issruv. Bukan milik
Eunseom tanya Saya. Mungkin itu milikmu, kau kakaknya, dan kau lebih penuh energy
ucap Issruv kembali kemudian pamit pergi bersama dengan Nosunaho. Saya dan Chaeeun
melanjutkan perjalanannya menuju Arthdal.
Mendengar
seseorang meminta tolong, Saya dan Chaeeun segera pergi ke asal suara. Kedua orang
muncul dan akan menyerang Saya dan Chaeeun. Seorang lelaki menyuruh keduanya
berlari. Dengan segera Saya berlari bersama Chaeeun tanpa menyadari surat milik
Saya terjatuh. Nosunaho dan Issruv kembali datang, membantu melawang orang yang
muncul.
Orang tersebut
adalah Igutu karena darahnya berwarna ungu. Apa sebenarnya kalian, siapa kalian
tanya Saya kepada orang tersebut. Dewa, dia ada di sini ucap orang tersebut
kemudian berbisik kepada Saya. Salah satu orang dari Igutu tersebut mengambil
surat milik Saya dan membacanya. Saya sedang berada di sungai, sedang membasuh mukanya.
Seseorang dari Igutu bersembunyi, mengawasi Saya.
Kenapa
kau datang jauh-jauh kemari, Yang Mulia tanya Tanya kepada sang ratu yang
menemuinya. Bagaimana
kau bisa tahu Tagon adalah Igutu tanya ratu kemudian berkata kau tak akan
terlibat pertaruhan besar seperti itu tanpa mengetahuinya. Aramun Haesulla memberitahuku
ucap Tanya. Pasti Saya, dia sangat menginginkanmu, sampai membiarkan hal besar
seperti itu terucap ucap Ratu kemudian bertanya kenapa kau merahasiakannya
sampai kini, apakah mungkin, kau menunggu sampai Arok diculik.
Aku
bisa saja mengakhiri kalian berdua tapi sekarang, aku juga tahu cara kerja di
Arthdal, itu sebabnya kuakhiri di sini ucap Tanya kemudian menyuruh ratu pergi.
Kau mengetahuinya baru-baru ini, kau tahu soal itu dari Saya baru-baru ini
tanya Ratu kemudian pergi.
Kau
juga tahu bahwa Saya bukanlah Saya, benar tanya ratu kepada Yangcha tapi Yangcha
hanya diam saja kemudian kembali pergi. Pergilah ke tabib dan minta Dalsae
segera pergi, kau harus bergegas ucap Tanya kepada Yangcha dan memberi tahu
kalau itu Eunseom bukan Saya. Bagaimana Tuan Saya tanya Yangcha. Dia masih
hidup jadi rahasiakanlah sampai Eunseom pergi ucap Tanya.
Aku
akan ke Molabeol, hubungi Panglima Sodang, aku akan pergi setelah menemui Raja,
atur pasukan dan ikutlah ucap Eunseom kepada yang lain kemudian pergi. Di luar,
Eunseom bertemu dengan Nunbyeol. Kenapa kau masih di sini tanya Nunbyeol. Banyak
hal terjadi, aku akan segera pergi ucap Eunseom. Carilah Chaeeun dan kirim dia
kembali, katakan padanya aku aman ucap Nunbyeol. Eunseom hanya diam dan pergi
dari sana.
Eunseom
menemui raja di ruangannya. Kita harus membunuh semua orang yang melihat darah
kita, semua orang berpura-pura di depan kita, kita tak boleh percaya siapa pun
dan kita harus membunuh semua orang yang melihat darah kita karena darah kita
tidak boleh terlihat ataupun ketahuan ucap Raja. Jangan bermain-main dan
pergilah dari Arthdal ucap Yangcha yang datang kepada Eunseom.
Hae Yeobi menemui Eunseom memberi tahu kalau ratu ingin bertemu. Nunbyeol melihat keduanya pergi.