Sinopsis Coffee Please episode 1 part 2
Semua gambar dan konten bersumber dari Channel A |
Seul Bi berhenti di sebuah toko pakaian dan melihat gaun di etalase. Seul Bi masuk dan menanyakan ukuran lain dari gaun yang ia suka. Karyawan toko melihat tubuh Seul Bi dan bilang hanya ada ukuran nomor 44. Mereka hanya menjual gaun yang memakai manekin dan menawari Seul Bi buat mencoba. Seul Bi menolak lalu pergi.
Sel Bi terus berjalan sambil menghela nafas. Dia ingat pria yang memarahinya di halte bus yang tangannya terkilir gara-gara disandarin sama Seul Bi. Dan kakek di bus yang nggak ngijinin Seul Bi duduk takut bikin sesak nafas. Juga Ye Na yang bilang kalo ada yang bilang cute artinya dia nggak cantik. Ketua Tim Ma, dan karyawan toko, hhh... . Bahkam Hyeon Woo dal mimpinya yang nggak menyelamatkannya padahal dia adalah karakter utama.
Seul Bi duduk dan menatap gaunnya yang kotor sambil meratapi nasibnya. Ia lalu bangkit dan mencoba kuat. Baru aja mau jalan dia sudah berhadapan sama dua pelajar yang membawa sepeda dan menyuruhnya minggir gara-gara ngalangin jalan. Parahnya lagi mereka manggil Seul Bi ahjumma. Hadeuh.
Seul Bi melihat di depan ada papan nama sebuah kedai kopi yang lampunya berkedip-kedip. Dia baru tahu kalo disama ada kedai kopi. Seul Bi masuk ke sana dan melihat seorang pria di dalam sana. Ia bertanya-tanya apa itu kafe? Seul Bi masuk. Ada banyak foto tergantung. Pria tadi menoleh dan bertanya apa sudah mulai?
Perasaannya nggak enak. Seul Bi memesan Americano. Pria itu berbalik dan menatap Seul Bi. Katanya aura Seul Bi kuat. Pria itu namanya Juin Jang, seorang barista misterius.
Seul Bi duduk dan melihat Juin Jang membuat kopi dengan cara yang unik. Seul Bi sampai tepuk tangan saking kagumnya.
Kopi sudah siap. Juin Jang menyuguhkannya ke Seul Bi. Seul Bi mengambilnya dan mau meminumnya. Juin Jang menahannya. Sebelumnya dia minta Seul Bi buat melupakan semua pikirannya dan memejamkan matanya. Dia berdoa ke Dewa Kopi agar memberi semangat dan kekuatan ke Seul Bi. Ia lalu memantrai Seul Bi. Kappa! Kappa! Kappa!
Seul Bi merasa lucu dan tertawa. Juin Jang protes dan nyuruh Seul Bi untuk mengikutinya. Seul Bi nggak ngerti kenapa dia mesti mengikutinya? Juin Jang kembali memantrai Seul Bi sambil mengeluarkan tenaga dalam.
Seul Bi menatapnya aneh dan berpikir kalo sebaiknya dia nggak usah nanya-nanya lagi. Ia menurut dan ikut merapalkan mantra. Kappa, kappa, kappa. Ia lalu mengangkat cangkirnya, mencium aroma kopinya dan meminumnya. Seul Bi suka dengan rasanya lalu tersenyum menatap Juin Jung.
Seorang wanita berambut panjang keluar dari kafe. Anehnya wanita itu berubah-ubah menjadi Seul Bi.
Hyeon Woo bekerja di ruangannya. Tiba-tiba dadanya sakit dan perasaannya nggak enak. Tahu-tahu Jeong Sook melongok dipintunya minta Hyeon Woo untuk memeriksa pekerjaannya. Hyeon Woo mengiyakan.
Wanita berambut panjang tadi merasa aneh lihat orang-orang terus menatapnya. Dia nggak sengaja melihat bayangannya di kaca dan syok. Kenapa? Apa-apaan? Dia bertanya pada seorang pria, apa orang yang dikaca itu dirinya? Pria itu membenarkan. Wanita itu nggak percaya. Dia sampai jatuh saking nggak yakinnya.
Ternyata wanita itu adalah Seul Bi. Seul Bi lari dan masuk ke toilet. Dia melihat wajahnya di cermin bedak dan tambah syok. Seorang wanita yang sedang makai eye liner sampai kaget dengernya dan membuat coretan di wajahnya. Seul Bi yakin kalo itu emang dia. Tapi yang dia nggak ngerti kenapa dia tiba-tiba gitu? Walaupun dia suka.
Seul Bi lalu ingat dengan kopi yang dia minum. Kappa, kappa, kappa. Ia lalu bangkit dan keluar dari toilet dengan percaya diri.
Seul Bi balik lagi ke kafe. Tapi kafe itu terkunci. Seul Bi mencoba manggil-manggil ahjussi tapi nggak ada yang menjawab. Ia lalu pergi ke taman. Semua pria melirik padanya. Seul Bi merasa kalo itu pasti gara-gara kopi yang dia minum. Ia lalu menghampiri seorang pria yang lagi duduk mainan ponsel. Ia menanyakan apa dia cantik?
Pria itu kaget lihat Seul Bi tahu-tahu duduk. Dia berdiri dan bilang kalo Seul Bi nggak cantik. Dia indah. Dia melempar ponselnya dan membentuk simbol cinta pakai jari. Seul Bi bisa membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Tanpa pria itu sadari, pacar pria itu datang tanpa dia sadari.
Lah, dia, kan, wanita yang di toilet tadi. Dia marah ke pria itu gara-gara lihat habis merayu Seul Bi. Dia lalu ngajak putus. Pria itu menahan wanitanya dan bilang kalo itu salah paham. Mereka jadi bertengkar dan ujungnya wanita itu menendang kaki pria itu lalu pergi. Pria itu lalu mengejar wanitanyavv
Seul Bi tersenyum senang dengar ada yang bilang kalo dia indah. Menurutnya alasan kenapa dia seperti itu sudah nggak penting lagi. Toh dia juga nggak akan balik lagi. Ia meyakinkan diri kalp dia nggak lagi Lee Seul Bi yang dulu. Seul Bi menyibakkan rambutnya dan berjalan penuh percaya diri.
Hyeon Woo mengambil kotak obat tapi nggak menemukan obat yang ia cari. Dia keluar dan bilang ke asistennya kalo dia akan segera balik. Dong Goo melihat Hyeon Woo meraba perutnya dan menawarkan dia saja yang pergi. Hyeon Woo melarang dan nyuruh mereka untuk meneruskan perkerjaan mereka.
Dong Goo kembali duduk setelah Hyeon Woo pergi. Dia penasaran apa dia bakal seperti itu kalo sudah debut. Sambil menggambar Jeong Sook ngajak buat debut dulu. Dong Goo menyemprot Jeong Sook pakai cairan antiseptik.
Seul Bi balik lagi ke toko pakaian yang tadi dan mencoba gaun yang dia suka. Dia senang gaun itu muat. Seul Bi berputar-putar. Tahu-tahu karyawan toko meminta fotonya. Dengan malu-malu Seul Bi mengiyakan.
Habis dari toko pakaian tiba-tiba semua pria pada ngikut jalan di belakangnya. Seul Bi lalu menari bersama beberapa wanita. Dia juga memilih beberapa sepatu dan memberikannya ke pria-pria itu lalu nyuruh mereka buat baris.
Membeli aksesoris, merias wajah. Bahkan seorang wanita langsung minta dirias kayak Seul Bi setelah lihat saking cantiknya dia. Tarian selesai. Semua orang tepuk tangan buat Seul Bi.
Tapi... lah, itu cuman hayalannya aja ternyata. Hadeuh, tepok jidad!
Hyeon Woo datang ke apotik dan menanyakan specialty posts ke apotekernya. Sayangnya itu nggak ada disana karena itu adalah produk impor. Hyeon Woo ngerti. Dia lalu pergi.
Seul Bi kebetulan melihat Hyeon Woo tapi malah mutusin buat sembunyi. Hyeon Woo berhenti dan menelponnya. Seul Bi bingung. Dia musti gimana? Ia teringat ucapan pria di taman yang bilang kalo dia indah. Hal itu mengembalikam kepercayaan dirinya. Ngapain musti ngumpet? Jagga-nim mungkin nggak tahu kalo sebenarnya dia Seul Bi. Seul Bi mensugesti diri sendiri untuk nggak takut dan menghindar.
Seul Bi ngintip dan melihat Hyeon Woo bertanya-tanya apa harus nemenin Seul Bi? Tapi dia yakin kalo Seul Bi bakal balik.
Seul Bi keluar dari persembunyiannya dan menatap Hyeon Woo. Hyeon Woo sempat melihatnya sebelum akhirnya berjalan ke arah lain. Mendadak Seul Bi jadi seneng gara-gara Hyeon Woo nggak mengenalinya.
Jeong Sook dan Dong Goo membuka makanan punya Seul Bi. Jeong Sook khawatir karena nggak ada kabar dari Seul Bi.
Dong Goo mengingatkan kalo Jagga-nim nyuruh mereka buat nggak nelpon Seul Bi Noona. Tunggu bentar lagi.
Dong Goo lalu memisahkan makanan buat Hyeon Woo lalu memakan makanan itu dan merasa kalo rasanya enak.
Ye Na datang ke sebuah restoran. Dia memesan Martini lalu nelpon seseorang. Ye Na kesal karena orang yang dia telpon nggak mengangkat panggilannya. Seseorang datang membawakan martininya.
Ye Na melihatnya. Jeong Won? Jeong Won memperlihatkan ponselnya. Ternyata orang yang Ye Na telpon adalah dia.
Ye Na protes kenapa Jeong Won disana? Pakai seragam juga?
Jeong Won duduk di depan Ye Na dan bertanya apa Ye Na nggak pernah denger soal pekerja paruh waktu tampan? Ye Na tersenyum acuh. Dia sama sekali nggak pingin tahu.
Jeong Woon menangkap kalo Ye Na khawatir. Dengan manjanya dia nanya kenapa Ye Na nggak tanggung jawab padanya? Ye Na jesal dan menoyor kepala Jeong Won. Jangan menggodanya. Ia mengaku stres gara-gara Hyeon Woo. Dengan sabar dan penuh perhatian Jeong Won nanya ada apa?
Ye Na mulai mengeluh tentang Hyeon Woo yang membela Seul Bi terus-terusan dan bahkan menyuruhnya buat minta maaf sama Seul Bi. Dan kalo dia nggak mau maka Hyeon Woo nggak mau menemuinya. Jeong Won menganggap enteng kalo Hyeon Woo emang selalu sensitif sebelum peluncuran komik baru.
Ye na makin kesal dengar peluncuran. Segitu pentingnya peluncuran? Ye Na merasa kalo Hyeon Woo jadi terlalu sensitif setelah jadi penulid webtoon.
Ye Na meminum minumannya dalam sekali teguk. Jeong Won mengingatkan buat minum pelan-pelan biar nggak sakit perut. Telat. Ye Na sudah menghabiskannya. Dia memberikan gelasnya ke Jeong Won, minta nambah. Jeong Won mengiyakan lalu pergi.
Jeong Won menyiapkan minuman buat Ye na. Temannya menanyakan apa Ye Na adalah seseorang yang Jeong Won suka? Jeong Won menyangkal. Ye Na memanggilnya dan Jeong Won segera datang dengan membawakan pesanannya.
Seul Bi sampai di rumahnya. Dia meletakkan semua bawaannya. Kakinya terasa sakit. Ia duduk sambil memijit kakinya. Rasanya dah mau lepas. Pundaknya juga pegal banget.
Seul Bi ngambil bantal lalu tiduran. Dia baru tahu kalo belanja sangat melelahkan. Tapi kan wanita cantik harus menjalaninya tiap hari. Ia meyakinkan diri sendiri kalo dia pasti bisa. Tiba-tiba Seul Bi jadi ngantuk.
Kita lalu dikasih lihat foto-foto Seul Bi dari dia masih kecil. Dia emang sudah gemuk dari masih kecil. Dan ada juga fotonya sama Hyeon Woo saat dia masih SMA. Dan ternyata Seul Bi sudah lama suka sama Hyeon Woo. Terbukti dengan banyak gambar tentang Hyeon Woo di kamarnya.
Hyeon Woo menyetir sendirian. Dia nelpon seseorang tapi orang yang dia hubungi ponselnya nggak aktif. Dia lalu nelpon Dong Goo. Bertanya apa Seul Bi sudah datang? Dong Goo melapor belum. Dia mengingatkan kalo Hyeon Woo melarang mereka buat nelpon Seul Bi. Hyeon Woo mulai khawatir karena harusnya Seul Bi sudah balik. Dia lalu nyuruh Dong Goo untuk meneruskan pekerjaannya dan dia akan bicara dengan Seul Bi. Nggak tahu kenapa Hyeon Woo merasa kalo ada yang nggak beres. Dia lalu putar balik.
Seul Bi tiba-tiba bangun. Dia mengecek tubuhnya, masih langsing. Seul Bi nabok pipinya sendiri. Harusnya dia nggak tidur atau waktunya akan terbuang sia-sia. Ia lalu bangkit dan mrlihat wajahnya di cermin. Masih cantik. Seul Bi pun menghela nafas lega.
Dia lalu ngambil sesuatu di bawah kolong meja. Timbangan. Seul Bi memijakkan kakinya di atas penimbang. 46. Dia serasa nggak percaya punya bobot 46. Ia nangis sambil memeluk timbangan itu.
Ia lalu melihat barang-barang tentang menurunkan berat badan. Buku, pil diet, mineral, suplemen. Seul Bi membuang semuanya. Habis itu dia membuka kulkas dan mengeluarkan pure kubis. Seul Bi membuang semua barang keperluannya di masa lalu ke dalam lemari dan mengucapkan selamat tinggal pada mereka semua.
Hyeon Woo makin nggak tenang gara-gara mikirin Seul Bi sementara Seul Bi sendiri asik berpose di depan cermin sambil memuji diri sendiri. Cantik. Ia lalu mengambil ponselnya. Mau selfie. Lah, ponselnya mati. Seul Bi menyalakan ponselnya dan langsung ditelpon sama Dong Goo. Dia khawatir karena Seul Bi nggak bisa dihubungin sehariam ini. Seul Bi mengaku sakit perut jadi pulang ke rumah. Dong Goo bertanya kenapa Seul Bi nggak nelpon Jagga-nim dan memberitahu kalo Jagga-nim khawatir. Seul Bi memberitahu kalo dia nggak enak badan. Dong Goo lalu memberitahu kalo Jagga-nim akan bicara padanya. Apa? Seul Bi kaget.
Hyeon Woo tahu-tahu sudah dibawah dan pelan-pelan naik ke atas. Tiba-tiba lengan bajunya Seul Bi sobek gara-gara badannya membengkak. Ponselnya jatuh. Lah, gimana, nih? Dong Goo manggil-manggil Seul Bi, khawatir.
Hyeon Woo sudah sampai di depan dan menekan kode pintu Seul Bi. Beberapa detik kemudian Seul Bi kembali seperti semula, bertepatan dengan Hyeon Woo yang membuka pintunya. Seul Bi menoleh seketika.
Sebenernya sudah lama mau nulis ini. Lihat Yoon Jun Hyung jadi ingat sama drama Monstar. Tapi waktu itu Jun Hyung sama Ha Yeon So. Dan kalo nggak salah waktu itu meranin jadi Eun Ha. Berasa reunian.
Oh, iya, di drama ini aku bakal duet sama Enam Hari. Jadi buat episode ganjil disini dan episode genapnya di Enam Hari.
Bersambung...