Translate

Rabu, 20 September 2023

Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 3 Part 2

All Content From tvN, TVING




ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 3 Part 2. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Cek episode sebelumnya dan klik di tulisan ini untuk menemukan sinopsis selanjutnya. Selamat membaca...^^









Eunseom berjalan keluar dari kamarnya dan memasuki salah satu ruangan saat menghindari para pelayan dan prajurit yang lewat. Ternyata di dalam ruangan tersebut ada Gilseon dan yang lainnya tengah berkumpul. Eunseom melihat orang satu persatu kemudian duduk di meja untuknya dan membahas tentang perang.


Perang temui jalan buntu dan kami menghadapi Suku Ago dengan Tebing Bijaram sebagai perbatasan ucap Pyeonmi. Apakah pasukan kita mundur tanya Eunseom kemudian melihat orang-orang yang berdebat.


Di sisi lain, Hae Yeobi menemui Ratu memberi tahu kalau Saya sudah sadar dan segera bersaksi. Nunbyeol datang dengan di bawa oleh pelayan, menemui Ratu dan sedang berlutut di hadapannya. Aku mengandalkamu ucap ratu kepada Nunbyeol. Dengan melihat sekeliling, Nunbyeol memasuki kamar Pangeran Arok kemudian duduk di tempat tidur dan mengelus kepala Pangeran Arok yang tengah tidur.


Dan sekarang, dengan mendorong gerobak yang di dalamnya ada pangeran Arok dan mengantarkannya kepada Hae Yeobi. Bisakah aku menjadi pelayan yang melayani Raja sekarang tanya Nunbyeol. Ratu akan mengingatmu jadi tunggu saja jawab Hae Yeobi kemudian pergi.












Shoreujagin kembali ke Arthdal bersama dengan Ipsaeng dan Dalsae kemudian membawanya menemui Doti dan yang lain. Eunseom pergi dari istana dan para prajurit tengah mencarinya. Ipsaeng dan Dalsae mendengar Eunseom yang kabur kemudian juga mencari keberadaannya.


Dengan menutupi badannya dengan kain, Eunseom berjalan dan melompati tembok. Nunbyeol datang dengan tiba-tiba dan menyerang Eunseom. Shahati muncul dan akan membunuh Eunseom. Nunbyeol menyerang Shahati dan melemparkannya di dinding kemudian menanyakan keberadaan sang kakak dengan mencekik leher Eunseom.


Kau bukan Saya, apa yang terjadi, kenapa kau di Arthdal, di mana Saya dan kau dengar kabar kakakku tanya Nunbyeol dengan beruntun setelah kembali tersadar. Kakakmu baik-baik saja, dia bilang ada orang yang harus dia obati dan dia bilang itu penting ucap Ipsaeng dan Dalsae yang datang.


Kau harus kembali, semua orang gelisah dan Syoreujagin bilang kita bisa pergi dengan barang serikatnya ucap Ipsaeng kemudian kembali pergi bersama Dalsae. Saat kembali, akan kutemukan kakakmu dan mengirimnya pulang dengan selamat ucap Eunseom kepada Nunbyeol kemudian bertanya bagaimana kau bisa tahu itu aku. Saram tak akan tahu tapi aroma kalian berbeda ucap Nunbyeol.












Eunseom memeluk Doti saat bertemu. Seucheon tengah berjalan di pasar dan kembali ke rumahnya saat melihat para prajurit yang datang. melihat Seucheon yang berlari, Mungtae dan yang lainnya mengikutinya dan menemukan Eunseom. Setelahnya Eunseom kembali ke kerajaan setelah mengode Ipsaeng dan Dalsae mengikutinya.


Tuan Saya akan langsung ke ruang penerimaan, tempatkan lebih banyak penjaga di ruangan, entah apa yang akan dilakukan Ratu begitu Tuan Saya memberi kesaksian, kita harus sangat berhati-hati untuk hindari kecelakaan ucap Gilseon kepada yang lain.


Di perjalanan, Eunseom bertemu dengan Tanya kemudian berjalan bersama menuju istana. Kau bertemu benetbeot-mu tanya Tanya. Eunseom hanya diam kemudian memeluk Tanya seraya menangis. Saya, jangan lakukan ini hentikan ucap Tanya. Eunseom melepaskan pelukannya dan berkata Dunia sangat menyenangkan, pasti itu semacam penyakit. Tanya berkaca-kaca saat mendengarnya kemudian memasuki istana bersama dengan Eunseom.









Di dalam sudan ada para petinggi suku Athdal, Raja, Ratu dan yang lainnya. Tanya duduk di kursi samping Raja sementara Eunseom berdiri di hadapan raja. Para petinggi mulai menanyakan pertanyaan untuk Eunseom dan Eunseom menjawabnya.


Jenis pisau apa yang digunakan penyerang tanya Sodang. Eunseom panggil Tanya dalam hati kemudian memberi tahu kalau namanya Belati Sabit. Eunseom mendengar ucapan Tanya kemudian berkata itu bukan Belati Sabit dan aku tidak melihat mereka. Para petinggi menyuruh Eunseom untuk menggambar pisaunya. Eunseom menggambarnya kemudian berkata ingatan hari itu sangat samar tapi kurasa aku melihat seseorang di dalam kebakaran itu tapi aku akan ingat.


Salah satu prajurit menyuruh Eunseom untuk istirahat, setelah menyelesaikan sidangnya.












Dan sekarang, Eunseom menemui Tanya yang mengajaknya bertemu. Dengan menangis keduanya berpelukan kemudian berciuman.


Lalu bagaimana dengan Saya tanya Tanya saat keduanya tengah duduk bersama seraya bergandengan tangan. Kurasa dia masih hidup tapi entah bagaimana keadaannya jawab Eunseom. Syukurlah, meski dia tak akan merasa hidup walau masih hidup, karena dia kalah perang, Saya mungkin berpikir dia tersingkir dari pertarungan ahli waris ucap Tanya.


Keduanya segera menjauh saat ratu datang. Tanya pergi dari sana. Ratu meletakkan pisau di leher Eunseom seraya bertanya siapa kau sebenarnya dan kenapa berpura-pura menjadi Saya.

 


BERSAMBUNG……

Facebook Twitter