Translate

Kamis, 21 September 2023

Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 4 Part 2

All Content From tvN, TVING




ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 4 Part 1. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Cek episode sebelumnya dan klik di tulisan ini untuk menemukan sinopsis selanjutnya. Selamat membaca...^^








Yeonbal datang, menemui Raja memberi tahu kalau Asa Sakan yang diasingkan ingin bertemu, dia bilang tahu keberadaan Pangeran.


Ini tempat pelatihan para pendeta yang sudah lama ditutup ucap Tanya setelah sampai. Memang dikenal seperti itu, tapi tidak begitu ucap Bakryangpung. Eunseom datang, menghampiri Tanya, menanyakan apa yang terjadi. Kami yang mengirimnya, kami juga menahan Pangeran ucap Bakryangpung kepada keduanya. Raja menemui Asa Sakan dan menanyakan keberadaan pangeran Arok.


Tuan Saya, apa yang kau pikirkan saat memberi kesaksian seperti itu tanya Bakryangpung kemudian berkata "Serang Taealha dahulu dan isolasi Tagon." tadinya itulah rencananya, Pedang, Lonceng, dan Cermin, kau bersikap seolah-olah lupa akan misinya dan putra Tagon tak boleh mewarisi Aramun.











Bakryangpung membawa keduanya memasuki gua seraya berkata di sinilah tempat Aramun tertidur, Aramun dibunuh oleh garis keturunan Klan Asa, mereka bahkan mengunci petinya karena takut akan pembunuhan itu.


Para leluhur kami membunuh Aramun, Oraha Suku Saenyeok-mu juga terlibat, kami tadinya mau mengakui Aramun dahulu tapi dia membuat Dewa bernama Airuju dan mencoba membawa para Neanthal ke Arthdal, berkata itu kehendak Dewa ucap Asa Sakan kepada sang raja.


Bakryangpung membawa keduanya ke peti tempat Aramun berada seraya berkata Aramun Haesulla tertidur di sini, baik aku dan Mubaek tak bisa membukanya dan hanya para misionaris ramalan yang bisa yaitu Pedang, Lonceng, dan Cermin, oleh karena itu, kalian berdua harus membukanya, mohon terimalah misinya.


Apa itu Pedang, Lonceng, dan Cermin dan apa misinya tanya Eunseom yang tidak paham. Eunseom, kau adalah Pedang, aku Lonceng dan Saya Cermin, itu ramalan lama Arthdal, katanya Pedang, Lonceng, dan Cermin akan mengakhiri dunia, itu juga misi pemberian Asa Sin, Serigala Putih Besar kepada kita dan Mubaek ingin bergabung ucap Tanya yang menjelaskan. Baik Arthdal atau Wahan, ramalan itu tak penting bagiku sekarang ucap Eunseom. Itu penting karena dimulai dari saat ibumu membawamu ke Suku Wahan jadi semuanya penting ucap Tanya.














Eunseom membuka peti kotaknya, melihat tengkorak dan kain yang terdapat noda darah ungu.


Darah ungu yang mengalir dari tubuh Aramun, dia Igutu ucap Asa Sakan. Satu hal sudah jelas sekarang, Aramun adalah Igutu ucap Eunseom saat mengambil kainnya. Satu hal lain menjadi jelas, di sini, misi kita dimulai dari Asa Sin, Serigala Putih Besar dan di sini, Pedang, Lonceng, dan Cermin diwariskan dari Aramun ucap Tanya seraya menunjukkan gambar ketiganya di bebatuan.


Suatu hari, pada tahun serigala bernyanyi, Pedang, Lonceng, dan Cermin muncul di dunia bersama-sama ucap Asa Sakan.


Aku adalah Aramun tanya Eunseom. Ya, kau Aramun, itulah yang dikatakan ibumu ucap Tanya. Eunseom memberi tahu kalau ibu bersikap tidak normal pada hari itu. Bagaimana dengan Bantu tanya Tanya kemudian berkata kau tahu kemampuan Bantu, Bantu adalah Kanmoreu, kuda Aramun, sama seperti dalam legenda. Lantas kenapa tanya Eunseom kemudian berkata aku Inaishingi sekarang jadi tidak bisa menjadi Aramun, aku adalah reinkarnasi Inaishingi yang merupakan musuh Aramun sejak 200 tahun lalu.


Kau datang jauh-jauh ke lark mengikuti takdir yang tak pasti dan tumbuh dengan ajaran Serigala Putih Besar, kita bisa membuat dunia ucap Tanya. Mungtae mengkhianati kita, saat Teodae bunuh diri dan saat Ayah Yeolson membunuh Yakdu yang kukirim, aku mengutuk Serigala Putih Besar dan meninggalkan ajarannya ucap Eunseom dengan marah. Kau akan mengikuti harapan buruk mereka dan mencuri, melawan, menumpahkan darah, lalu memukul dan membunuh agar mereka mematuhimu tanya Tanya. Banyak orang akan mati, itulah yang harus dilakukan Inaishingi sebagai pemimpin perang ucap Eunseom.


Gunungan mayat, sungai darah, dan tangisan orang-orang, apa ini hal yang tepat tanya Tanya yang menyusul kepergian Eunseom. Untuk waktu yang lama, Arthdal membunuh, mengurung, dan menganiaya Igutu seperti aku dan inilah "hal tepat" yang bisa langsung menghentikan mereka ucap Eunseom. Jika kunyatakan bahwa Aramun adalah Igutu, akan ada banyak orang yang tak akan mengakui Tagon sebagai Aramun dan Tagon akan membantai orang-orang itu, aku bertanggung jawab mencegah pertumpahan darah ucap Tanya kembali.










Taealha juga mendengar ini, begitu pula Mubaek jadi jangan percaya siapa pun, sebelum Pedang datang, hancurkan Lonceng dan Cermin pada hari saat Cermin memantulkan Pedang, itu akan menjadi akhir duniamu, Arthdal selama ini dirawat oleh kami, Suku Gunung Putih, dan kalian, Suku Saenyeok, selama seribu tahun, jangan terobsesi dengan hal remeh seperti Aramun, jangan juga bergantung pada Airuju, sampai 200 tahun lalu, tak ada Dewa seperti itu di negeri ini, dari awal, Airuju adalah Dewa yang dibawa oleh Aramun ucap Asa Sakan kepada Raja Tagon.


Setelah melihat keberdaan sang putra, Raja segera pergi dari sana.


Disisi lain, Pangeran Arok bersama dengan Yeolbi tengah dikurung berama dengan yang lain. orang-orang datang, membawa Pangeran Arok pergi setelah membunuh Yeolbi.


Doti menemui Tanya dan Eunseom, memberi tahu kalau Pangeran Arok ada di Ttesarichon. Kenapa, di mana itu tanya Eunseom. Itu tempat tinggal para pemberontak dengan kaki terpotong, penjahat, orang yang kabur, bahkan tentara bayaran ucap Tanya kemudian menyuruh Doti pergi memberi tahu Ratu. Aku akan pergi karena tempat itu pasti penuh orang yang membenci Tagon dan jika putra Tagon tewas atau darahnya terungkap, hal menakutkan bisa terjadi ucap Eunseom. Darah Arok, ada apa dengan darahnya tanya Tanya. Eunseom memberi tahu kalau  Tagon adalah Igutu.













Raja kembali ke kerajaan menyuruh para prajurit untuk mengumpulkan pasukan di luar Ttesarichon degan rahasia. Gilseon memberi tahu kalau ia menangkap seseorang dari Ttesarichon yang membuat keributan. Dan sekarang raja menemui orang tersebut. Sebelum matahari terbenam, datangilah Bukit Ttesari sendirian ucap orang tersebut seraya menunjukkan kalung milik pangeran Arok.


Dengan marah Raja Tagon menebas orang tersebut dengan pedangnya kemudian memberi tahu kalau ia akan pergi ke bukit dan menyuruh Gilseon untuk memimpin para penjaga dan kepung Ttesarichon.


Tanya kembali ke kuil berkata kepada yang lain minta seluruh pendeta berkumpul, Jantung Gunung Puncak Putih juga. Yeonbal menemui Ratu berkata Pangeran Arok ada di Ttesarichon dan Raja Tagon menuju ke Bukit Ttesari sendirian.


Disisi lain, Raja sampai di atas bukit sendirian, melihat pangeran Arok yang terikat, menyuruh orang-orang tersebut melepaskan pangeran Arok. Sudah terlambat, kami tak ingin hidup kami dan hanya ingin balas dendam jadi cobalah bunuh kami semua dan selamatkan putramu ucap salah satu dari mereka kemudian menyuruh yang lain untuk menyerang raja Tagon. Dengan segera Raja Tagon mengeluarkan pedangnya dan melawan orang-orang tersebut.


Melihat yang lain di kalahkan Raja Tagon, sang ketua menusuk Raja dari belakang dan melihat darahnya yang keluar berwarna ungu. Dengan segera Raja Tagon menyerang orang tersebut dan membuka penutup kain di kepala, tidak mendapati pangeran Arok, melainkan anak lain. Dengan menaiki kuda Ratu menuju ke atas bukit. Berjalan kaki bersama dengan yang lain, Tanya tengah memimpin untuk pergi ke bukit.


Kau Igutu, kau tak bisa menyelamatkan putramu, seperti aku tak bisa menyelamatkan ayahku dan para saudaraku darimu, kami akan menawarkan putramu kepada Mihaje ucap orang tersebut kemudian menutup matanya.















Dengan megangi perutnya, Raja Tagon pergi ke desa untuk mencari keberadaan Pangeran Arok. Ratu turun dari kuda dan membawa Raja Tagon memasuki salah satu rumah dan menyuruhnya bersembunyi seraya menunggu kedatangan Gilseon dan prajurit lain.


Melihat ritualnya akan di mulai, Ratu menyuruh Raja tetap di tempat kemudian memakaikan kain utuk menutupi darah dan keluar untuk menyelamatkan Pangeran Arok. Dengan membawa pisau, Ratu melawan orang-orang tersebut. Melihat sang ratu terkepung, Raja keluar dan menyerang orang-orang tersebut, mengabaikan darahnya yang terus mengalir. Setelahnya ratu dan raja melawan orang-orang tersebut dengan bersama-sama.


Ratu melindungi pangeran Arok yang akan di tusuk dengan menusuk lebih dulu orang tersebut kemudian mengecek keadaan sang putra. Raja kembali menyerang dan melawan orang-orang yang terus berdatangan. Eunseom datang dan segera membantu raja dan ratu. Orang-orang Ttesarichon segera pergi saat melihat prajurit kerajaan berdatangan.


Orang-orang kerajaan terkejut saat melihat darah Raja Tagon berwarna ungu. Raja Tagon melihat darah Eunseom yang juga berwarna ungu. Bersama dengan yang lain, Tanya sampai dan mendekati orang-orang.


Airuju, awal dan akhir dunia ini, yang menggerakkan segalanya, membangunkanku hari ini dan menyuruhku mencari putranya, Aramun, saat tiba di makam itu, aku menemukan peti Aramun Haesulla yang dibunuh dan dikunci dari tubuh suci Aramun, aku melihat darah ungu, Aramun Haesulla datang sebagai Igutu, aku, Asa Tanya, Pendeta Agung dan reinkarnasi Ibu Tetua, Asa Sin, dengan ini menyetujui doktrin dari Jantung Gunung Puncak Putih, karena kini Aramun mendapatkan kembali kekuatan dan sifatnya, Airuju menganugerahkan darah ungu Aramun yang paling suci sebagai bukti berkah abadi kepada para pewaris Arthdal ucap Tanya.

 


BERSAMBUNG……

Facebook Twitter