EPISODE
2: PERANG ANTARA SAUDARA KEMBAR
Para suku
saling menyearang setelah terompet di bunyikan. Orang-orang dari Arthdal yang
menunggangi kuda berjatuhan. Dengan segera Eunseom membunuh prajurit lawan. Saya
berada di tempat agak jauh dari tempat pertarungan, melihat Eunseom. Ipsaeng, Dalsae
dan yang lainnya datang dengan menunggangi kuda mengepung orang-orang kemudian
melemparkan panah kearah suku Arthdal. Kurasa kita perlu Mubaek ucap Saya
kepada Yeonbal.
Setelahnya
Mubaek datang bersama dengan prajurit dalam jumlah yang lebih banyak. Melihtanya,
Eunseom menyuruh yang lain untuk membakkan panah asap. Mubaek dan yang lain
menembus asap dan mulai menyerang suku Ago dengan menggunakan tombak. Eunseom menyuruh
yang lainnya untuk mundur kemudian memakai topengnya dan menaiki Bantu pergi
dari sana.
Dengan
tiba-tiba Eunseom berbalik menuju Saya seraya memanah prajurit yang
menghalanginya. Kuda-kuda yang di tunggangi Mubaek dan yang lainnya tidak mau
berlari. Eunsem terjatuh dari kuda saat tombak yang akan mengenai dirinya. Mubaek
mengepung Eunsom dan melihat wajahnya. Dengan segera Eunseom memakai topengnya
dan menaiki Bantu seraya menyuruh membantunya.
Para prajurit
terjatuh dari kuda. Mubaek, itu Kanmoreu ucap salah satu prajurit. Eunseom pergi
dari sana dengan di ikuti oleh gerombolan kuda yang di tumpangi prajurit Arthdal.
Itu panah bersiul Suku Ago ucap Saya. Ipsaeng, Dalsae dan yang lainnya kembali
muncul dan melepaskan anak panah kepada Arthdal, membuat semua prajurit
berjatuhan dengan anak panah menancap di tubuh. Saya menghindar saat anak panah
dari Eunseom yang akan mengenainya, membuatnya terjatuh dari kuda.
Nunbyeol
dan Chaeeun berada di istana, memberikan hormat kepada Raja dan Ratu yang
lewat. Raja dan Ratu sedang mengadakan pertemuan dengan yang lain, membahas
tentang perbudakan dan persediaan makanan pasukan. Masalah ini akan
terselesaikan begitu perang usai ucap raja Tagon kemudian bertanya utusannya
sudah tiba. Belum, tapi seharusnya perang sudah berakhir jawab Gilseon.
Di sisi
lain, suku Ago menyambut kepulangan Eunseom dan lainnya yang memenangkan
perang. Eunseom menigat saat melihat wajah Saya. Dengan marah, Saya kembali ke
markas dan memasuki tenda. Di luar, para prajurit yang terluka sedang di obati
oleh para tabib. Para prajurit berkumpul membahas Kanmoreu.
Saya melihat
dirinya di cermin dan memaki mengatai dirinya bodoh kemudian memukul kacanya
hingga pecah dan tangannya berdarah. Chaeeun datang, menyuruh Saya
mengendalikan dirinya. Kau juga mengenalnya bukan kalau Eunseom adalah
Inaishingi tanya Saya. Apa maksudmu tanya Chaeeun yang tidak mengerti.
Dujeumsaeng
(julukan hina penduduk iark) di lark, klannya dibantai atau dijadikan budak, dia
nyaris tak selamat dan kabur ucap Eunseom dengan marah. Dia menjadi prajurit
terkuat di timur benua dan hari ini, dia menghancurkan pasukan terbaik Arthdal,
aku tak bisa memaafkannya ucap Saya kembali dengan marah kemudian pergi.
Di luar,
Saya bertemu dengan Mubaek kemudian mengobrol bersama. Mubaek memberi tahu
kalau ia baru melihat Eunseom saat perang tadi. Kita harus bagaimana sekarang
tanya Saya.Kau bilang akan menerima misimu, Pedang dan Cermin, kau memutuskan untuk
bersama saudaramu, Eunseom ucap Mubaek kemudian bertanya bukankah kau sudah
berjanji kepada Tanya Niruha. Aku tidak tahu dia kepala Suku Ago saat itu ucap
Saya dengan marah. Tak ada alasan bagi kalian bertarung ucap Mubaek kembali.
Saya hanya diam kemudian pergi. Dan sekarang, Saya berada di atas bukit,
melihat orang-orang disukunya dengan tersenyum miring.
Issruv
dan Nosunaho sedang berjalan seraya mengobrol di sebuah hutan dan bertemu
dengan Anak-Anak Shahati (Grub pembunuh).
Tanya
cukup hebat tadi, buat daftar orang-orang yang banyak berdonasi ke Kuil Agung
ucap Raja Tagon kepada Yangcha kemudian menghampiri dan membuka masker yang di
kenakannya dan kembali berkata atas nama Aramun dan Raja Arthdal, aku
mengakhiri hukumannya, perang akan segera berakhir jadi kau bisa bertemu ibumu
lagi. Yangcha memakai maskernya kembali kemudian pergi dari sana.
Di sisi
lain, ratu sedang berbicara dengan Gilseon, membicarakan Saya dan Hae Kkadak
yang belum kembali. Di mana Shahati tanya ratu kepada kedua pelayannya setelah
Gilseon pergi. Aku memintanya mengincarnya setelah perang, mungkin sudah
berakhir sekarang ucap Haeyeobi. Bagaimana dengan Yeolson tanya sang ratu
kembali.
Di sisi
lain, Yeolson sedang berbicara dengan Haeheulrip, dengan Haeheulrip menyuruh
Yeolsan memberi tahu cara membuat batangan besi murni. Hae Yeobi datang dan menghadang
Haeheulrip yang akan pergi tanpa memberi tahu cara membuatnya.
Dan sekarang,
Hae Yeobi mengikat Haeheulrip di kursi dengan menggunakan rantai kemudian
menyiramnya dengan air panas. Haeheulrip tertawa kemudian berdiri seraya
berkata aku membuat rantai perunggu ini dan akan membunuhku. Ratu datang dan
mendekati semua orang.
Di luar
Gilson bersama prajurit lain berdatangan. Hae Tuak menghadang dan melarangnya
masuk. Gilson memberi tahu kalau ia mendapat perintah dari raja. Ada yang ingin
kutanyakan kepada Yeolson ucap sang raja yang datang. Ratu keluar, mendekati
raja seraya berkata Yeolson bekerja di Bengkel Perunggu.
Dia
bukan dari Suku Hae, Negosiasi kita menyatakan Bengkel Perunggu, Suku Hae, dan
rahasia perunggu itu milikmu, selain itu semua, kau tak bisa memiliki apa pun
yang tak kuizinkan di Arthdal tapi beraninya kau menyiksa ayah dari Pendeta
Agung, akhirnya tiba waktu untuk menyatukan benua Arth tapi untuk menangani
keluhan rakyat, aku masih butuh kekuatan ilahi Tanya, bahkan aku, Dewa Arthdal,
menoleransi Tanya ucap raja. Yeolson milikmu karena kau adalah Raja jadi akan
kubunuh dia sekarang dan bawalah jasadnya ucap ratu dengan marah.
Lakukanlah,
aku penasaran apa lagi berikutnya, entah apa yang akan mereka lakukan pada Ratu
yang membunuh ayah Niruha ucap raja. Membunuh siapa tanya Tanya yang datang,
menghampiri keduanya kemudian berkata jika ayahku, Yeolson, tewas di tangan
Ratu, aku, Asa Tanya, atas nama Airuju, awal dan akhir dunia, dan reinkarnasi
Asa Sin. Kau mau mengutukku, Niruha tanya sang ratu yang memotong ucapan Tanya.
Atas
nama dewa, akan kukatakan Pangeran Arok akan diserang oleh banyak nyawa yang
dihabisi orang tuanya, Iblis itu akan berubah menjadi amarah dan amarah itu akan
menjangkiti tiap orang di Arthdal yang punya anak-anak, jika kalian basahi
Hutan Arth dengan darah dari mata Pangeran Arok, anak-anak kalian akan hidup,
jika kukatakan itu seseorang akan menusuk mata Pangeran Arok, mungkin saja
orang yang dekat denganmu, pangeran terkutuk juga tak akan bisa mewarisi Aramun
ucap Tanya.
Jika itu terjadi, aku juga tak akan tinggal diam ucap ratu, dan di setujui oleh raja. Jika kau membunuh Yeolson, akan ada bencana jadi lepaskan ayahku ucap Tanya kemudian beranya bencana atau kekuatan ilahi Pangeran Arok. Tunjuk tiga orang dari Klan Asa yang kupilih sebagai Menteri ucap ratu. Akan kuhapus Hae Heulrip dari bang Afiliasi Perunggu dan menunjuk Yeolson ucap Raja kemudian pergi dengan membawa Yeolson.