Di
sebuah bangunan terdapat seorang pria yang sedang melakukan siaran langsung bersama
dengan temannya. Salah satu dari orang tersebut melakukan siaran langsung dan
salah satu orang lagi sedang memukuli seseorang yang kepalanya di tutupi oleh
kain.
Seorang
pria (Jeong Gyu Cheol) tiba-tiba muncul, menyerang kedua orang tersebut
kemudian membawa pria yang menjadi korban tersebut bersamanya.
Dan sekarang
keduanya berada di dalam mobil, dengan Jeong Gyu Cheol yang menyetir,
mengabaikan pertanyaan orang tersebut.
Orang tersebut
memuka matanya, melihat sekelilingnya dan menyadari dirinya berbaring di atas
brankar dalam keadaan terikat.
Dengan
memakan buah, Jeong Gyu Cheol memasuki ruang tempat orang tersebut berada,
kemudian mengambil pertalatan dengan mengabaikan teriakan dari orang tersebut.
Aku
hanya membunuh orang dan aku membunuhmu karena itulah pekerjaanku ucap Jeong
Gyu Cheol seraya mendekati orang tersebut dengan membawa mesin gergaji kemudian
memotong kaki orang tersebut dan tersenyum saat melihat kanvas gambarnya
terkena bercak darah.
EPISODE
5 - MUSTAHIL BISA BEBAS DAN MELAWAN MAUT
Setelah
menembak Death, Choi Yee Jae turun dari meja dan berjalan menjauh kemudian
mengarahkan pistol di kepalanya dan menembak dirinya sendiri tapi tidak bisa
karena pelurunya habis.
Death berjalan
mendekati Chi Yee Jae seraya bertanya bisakah kita mulai babak kedua permainan
kita. Ya, itu yang kuinginkan karena aku sudah tak sabar ingin membunuh orang
itu ucap Choi Yee Jae dengan marah.
Dengan
menggunakan jarinya, Death mengambil peluru yang berada di lantai dan
menarahkannya kepada Choi Yee Jae.
Dan sekarang,
Choi Yee Jae menjalani kehidupannya sebagai Jeong Gyu Cheol.
Jeong
Gyu Cheol menghentikan kegiatannya yang sedang mencuci tangan karena terkena
noda darah saat melihat bayangan seseorang kemudian berjalan mendekatinya dan
benafas lega saat melihat bathrobe yang tergantung di dinding.
Jeong Gyu
Cheol berjalan memasuki ruangan, menyalakan lampu dan melihat lukisan
mengerikan yang tergantung didinding dan bercak darah berada di lantai dan beberapa
kanvas.
“Namaku
Jeong Gyu Cheol. Usiaku 34 tahun. Aku lahir di keluarga biasa, tetapi sejak
muda, aku sadar terlahir dengan bakat istimewa. Namun, dunia ini gagal
mengenali bakatku.”
Jeong
Gyu Cheol sedang berjalan dan menghentikan langkahnya saat mendengar suara jatuh
kemudian mendekatinya dan melihat seorang wanita jatuh di atas mobil.
Jeong Gyu
Cheol memegang darah ynag mengalir dari kepala wanita tersebut kemudian
mengabadikan wajah wanita tersebut dalam lukisan.
Sejak setelah
itu, Jeong Gyu Cheol membuat lukisan dari objek orang-orang yang di bunuhnya. Dan
lukisan milik Jeong Gyu Cheol selalu di pamerkan kepada semua orang dan di
lelang dengan harga tinggi.
Dia iblis
gila ucap Choi Yee Jae saat melihat wajah Jeong Gyu Cheol di patulan cermin.
Choi
Yee Jae mengambil salah satu pisau yang berada di atas meja kemudian melihat
pantulan dirinya di cermin seraya berkata akan kugunakan iblis ini untuk
membunuh iblis lain, Park Tae U, akan kupastikan kematian yang paling
menyakitkan untukmu.
Di sisi
lain, Park Tae U sedang latihan menembak dengan burung yang menjadi target dan berhasil
membidik tepat pada burung yang sedang terbang.
Jeong
Gyu Cheol meegpalkan tangannya saat pergi ke lokasi tempat Lee Ji Su tertabrak
kemudian membuka besi dan mengambil pena milik Lee Ji Su dan mengingat sewaktu
kejadian.
Park Tae
U menyuruh sang supir untuk bertanggung jawab menyerahkan diri sebagai pelaku
dan akan memberikan salah satu anak perusahaan miliknya.
Supir tersebut
mengambil sd card dasbor kemudian membuangnya di selokan dan kembali mendekati
Park Tae U, memberi tahu kalau ia akan menyerahkan diri.
Dengan
membawa pisau, Jeong Gyu Cheol pergi ke kantor Taekang untuk menemui Park Tae U
tapi tidak mendapati keberadaannya kemudian kembali pergi.
Di sisi
lain, Park Tae U sedang menghadiri seminar yang di adakan oleh perusahaan
miliknya dan mendengarkan penjelasan yang membahas mengenai Psikopat.
Jeong
Gyu Cheol menghentikan langkahnya saat melihat video yang menampilkan Park Tae
U yang berbaur dengan pekerjanya.
Darah tiba-tiba
keluar dari hidung Jeong Gyu Cheol dan membuatnya pingsan, tergeletak di
jalanan.
Dan sekarang,
Jeong Gyu Cheol sedang berada di rumah sakit, sedang mendengarkan penjelasan
dari dokter yang memberi tahu kalau ia mengidap penyakit tumor otak.
Dengan
segera Jeong Gyu Cheol kembali ke tempat galeri lukisannya saat mendapat
telepon dari orangnya yang memberi tahu kalau Park Tae U sedang menuju galeri
untuk membeli lukisan.
Jeong Gyu
Cheol mendekati Park Tae U yang sedang melihat lukisan yang di buatnya. Keduanya
berkenalan dan melihat lukisan bersama, dengan Jeong Gyu Cheol yang menjelaskan
makna lukisannya.
Jeong Gyu
Cheol kembali memasukkan pisau kedalam sakunya saat pekerja Park Tae U datang
kemudian menanyakan dimana ia mengantarkan lukisannya jika ia menjualnya. Park Tae
U menyuruh Jeong Gyu Cheol untuk mengantarkannya langsung ke rumahnya.
Jeong Gyu
Cheol mengajak Park Tae U untuk datang ke studio dan akan membuat lukisan
khusus. Park Tae U menyetujuinya kemudian pergi dari sana.
Park Tae
U memasuki gereja, mengikuti ucpacara kematian Park Jin Tae.
Park Jin
Tae memberi tahu sang kakak kalau ia melihat saat mencoba membunuh anak
pembantu dan memberi tahu kejadian tersebut kepada sang ayah.
Park Tae
U keluar dari gereja saat melihat semua orang menangis mengingat Park Jin Tae.
Park Tae
U memasuki mobilnya, menjawab telepon dari pekerjanya yang memberi tahu kalau
seminar di adakan oleh sang ayah.
Park Tae
U meminum pil beberapa butir kemudian menyetir dengan pandangan yang mengabur.
Di
dalam mobilnya, An Ji Hyeong sedang bertugas bersama Woo Ji Hoon, kemudian
mengejar mobil yang di kendarai oleh Park Tae U yang mengebut.
Park Tae
U menghentikan mobilnya saat jalanan buntu karena sedang ada pembangunan. Woo
Ji Hoon keluar dari mobil, memberikan tes kepada Park Tae U kemudian
menyuruhnya keluar.
Park Tae
U menelepon kepala kepolisan memberi tahukan kejadian yang dialaminya kemudian
memukuli Woo Ji Hoon. An Ji Hyeong hanya diam menunduk karena di ancam oleh
Park Tae U.
Park Tae
U memberikan uang kepada keduanya kemudian memasuki mobil dan mengendarainya
pergi dari sana.
Park Tae
U kembali ke rumahnya dan menghentikan mobilnya saat melihat keberadaan Jeong
Gyu Cheol.
Park Tae
U keluar dari mobil, menghampiri Jeong Gyu Cheol dan menanyakan sedang apa
dirumahnya.
Jeong Gyu
Cheol tidak menjawab pertanyaan Park Tae U dan malah menaikkan kakinya di atas
mobil dan membersihkan sepatunya.
Park Tae
U memberi tahu kalau tidak ada kamera pengawas. Aku tahu ucap Jeong Gyu Cheol. Dengan
marah Park Tae U memukul Jeong Gyu Cheol.
Jeong Gyu
Cheol bangun dari jatuhnya kemudian meludah kearah Park Tae U dan mengenai
tepat pada kepalanya. Park Tae U menghentikan langkahnya yang akan masuk
kedalam rumah kemudian menyerang Jeong Gyu Cheol.
Dengan
segera Jeong Gyu Cheol menghindar dan balik memukuli Park Tae U.
Dengan
tba-tiba Park Tae U mengeluarkan senapan dan mengarahkannya kepada Jeong Gyu
Cheol. Melihat tersebut, Jeong Gyu Cheol segera bersembunyi dan berlari menjauh
dari sana tapi tidak jadi saat Park Tae U berhasil menembak mengenai kakinya
membuatnya tergeletak di jalanan.
Park Tae
U berjalan mendekati Jeong Gyu Cheol. Dengan tiba-tiba Jeong Gyu Cheol membuka
matanya membuat Park Tae U terkejut saat melihatnya.
Jeong Gyu
Cheol menyerang Park Tae U kemudian masuk kedalam mobil milik Park Tae U dan
mengendarainya mengintari Park Tae U. Dengan segera Park Tae U menghindar saat
Jeong Gyu Cheol mengarahkan mobil kepada dirinya seraya menyiapkan senapannya.
Jeong Gyu
Cheol keluar dari mobil, berjalan mendekati Park Tae U yang tergeletak di
jalanan kemudian mengambil senapan dan mengarahkannya kepada Park Tae U kemudian
menginjak tubuhnya.
Dan sekarang
dengan keadaan terikat, Jeong Gyu Cheol membawa Park Tae U ke studio lukisnya.
Jeong Gyu
Cheol pingsan saat menyiapkan peralatannya.
Ada apa
dengan tanya Park Tae U yang melihat kejadian tersebut.
Jeong Gyu
Cheol membuka matanya, menemukan keadaan dirinya yang terikat pada brankar.
Park
Tae U mendekati Jeong Gyu Cheol kemudian mengambil mesin gergaji dan
mengarahkannya kepada Jeong Gyu Cheol untuk memotong kakinya.
Setelahnya
darah terciprat di segala studio tersebut.
Itu
kematian paling menyakitkan yang kau alami sampai sekarang, kau dipotong, dicencang,
dihancurkan, dan dibakar, kau masih harus menganggap dirimu beruntung jika kau
mencoba membunuhnya maka aku akan ikut campur dan melemparmu ke neraka ucap
Death kepada Choi Yee Jae yang sedang memeluk dirinya sendiri.
Choi Yee Jae menertawakan ucapan Death.
Kau
sengaja membuat dirimu terbunuh tanya Death. Choi Yee Jae tidak menjawabnya dan
masih tertawa.
Di studio
lukis milik Jeong Gyu Cheol, Choi Yee Jae sudah memasang kamera pengawas dan
kejadian saat Park Tae U membunuh Jeong Gyu Cheol, terekam oleh CCTV.
BERSAMBUNG……