Translate

Minggu, 29 November 2020

Sinopsis Abyss episode 7 part 1

 

All content from tvN 



Kita dikasih lihat apa yang Se Yeon lihat malam itu. Dia pulang ke rumah dan nyalain lampu. Se Yeon ngomel soalnya Cha Min nggak juga datang. Padahal bilangnya mau ngomongin hal penting. Se Yeon melihat ke luar jendela dan jadi kesel lagi. Beraninya Min membuat dia nunggu.

Gini caranya Min memperlakukannya habis nikah? Se Yeon merasa ngantuk. Dia ngambil ponselnya dan ngirim pesan ke Min. Dia nulis kalo dia nggak ngunci pintu jadi Cha Min bisa langsung masuk dan membangunkannya.


Se Yeon kayaknya dah ngantuk banget. Ponselnya langsung jatuh habis dia nulis pesan. Tiba-tiba sekelebatan dia melihat kalo ada yang lewat.

Se Yeon bangun dan memeriksanya. Dari ruang tamu sampai dapur. Tapi nggak ada apa-apa.

Se Yeon merasa haus. Dia ngambil minum dan membawanya ke ruang tengah. Tiba-tiba ada yang narik dia. Se Yeon kaget. Dia sempat melihat orang itu sampai matanya ditutup.


Se Yeon ketakutan. Siapa? Dia mau dibawa kemana? Kedengar jelas Se Yeon dipukul beberapa kali.

Seseorang ngomong ke Se Yeon. Kamu nggak nyangka bakal mati, kan? Aku juga nggak nyangka bakal membunuhmu. Se Yeon menanyakan siapa orang itu? Kenapa dia...?


Orang itu membuka penutup mata Se Yeon. Pria itu menyeringai menatapnya dengan wajah penuh darah. Mata Se Yeon kembali ditutup.

Terdengar suara Cha Min manggil-manggil Se Yeon. Se Yein bertanya-tanya dalam hati. Apa itu Cha Min? Apa yang dia lakukan?


Pria tua itu bangkit dan matiin lampu. Se Yeon melihat kaki orang itu tapi nggak tahu siapa dia.

Kedengar lagi suara Cha Min. Dia ninggalin minuman buat Se Yeon dan berpesan agar Se Yeon meminumnya sebelum tidur.

Se Yeon nangis sambil manggil-manggil Min. Orang itu menghampirinya lagi. Kedengaran suara orang lain lagi. Dia bilang kalo Se Yeon belum mati.

Se Yeon bertanya-tanya siapa orang itu? Orang itu menutupi mata Se Yeon dan nggak tahu Se Yeon diapain lagi habis itu.



Se Yeon terbangun dan bertanya, siapa kamu? Ternyata dia lagi ada di ruang tunggu rumah sakit. Cha Min menghampirinya dan menanyakan ada apa? Ada masalah?

Se Yeon menyangkalnya dan ngaku baik-baik aja. Dia menghela nafas dan ingat apa yang dikatakan Ahjussi pemulung kalo dia nggak lihat wajahnya tapi dia yakin kalo dia nggak tua.



Ahjussi mengaku melihat pria muda jalan keluar dari rumah Se Yeon.

Se Yeon mengulangi apa yang ahjussi katakan. Pria muda.

Se Yeon lalu nanya ke Min, dimana mereka menaruh rekaman kamera dasbor yang mereka dapatkan dari pemilik toko kelontong? Dia merasa perlu meriksa lagi. Dia ngajak ke markas.

Min nggak bilang apa-apa dan cuman menghela nafas.


Se Yeon bangkit dan mau kesana tapi nggak jadi pas lihat berita kalo pembunuh berantai Eomsan-dong misterius akhirnya ditangkap. Rencana cermat pembunuh berantau Eomsan-dong, dan modus brutalnya mengejutkan seluruh negeri.

Tersangka sudah membunuh selama 20 tahun sejak tahun 2000. Cha Min melihat Se Yeon dan mengkhawatirkannya.

Min bangkit dan membalikkan badan Se Yeon. Jangan nonton lagi. Pulang, gih, ketimbang ke kantor polisi. Se Yeon nggak mau. Dia mau nemuin ibunya dulu sebelum pergi.


Cha Min ngasih tahu kalo ibunya Se Yeon nggak papa dan baru sadar. Sekarang lagi tidur dan menyarankan agar Se Yeon balik lagi besok.

Se Yeon masih ngerasa berat tapi akhirnya dia nurut juga sama apa yang Cha Min bilang.

Ternyata ibunya Se Yeon nggak lagi tidur. Dia menatap Se Yeon yang pergi sama Min.



Ibu ingat Se Yeon bilang ke Oh Yeong Cheol buat melepaskan orang tuanya kalo pingin dia beri tahu.

Se Yeon nangis dan mihon supaya Oh Yeong Cheol berhenti menyiksa ayahnya.

Ibu kayak penasaran siapa Se Yeon sebenarnya.



Park Gi Man tidur dan dijaga sama seorang polisi di dekatnya. Lah, polisinya malah tidur.

Park Gi Man terbangun dan melihat berita tentang Oh Yeong cheol yang sudah tertangkap. Tapi kenapa dia tampak berbeda? Dia mengakui membunuh? Kenapa nggak merasa bersalah? Para wartawan meminta Yeong Cheol buat mengatakan sesuatu. Oh Yeong Cheol sendiri diam dan nggak bilang apa-apa.



Min membawa Se Yeon pulang padahal Se Yeon pingin ke kantor polisi. Mustahil rasanya dia bisa tidur.

Cha Min tetap mendorong Se Yeon ke tempat tidur. Karena itu dia bakal nemanin Se Yeon sampai dia tidur. Berbaring, gih!!

Se Yeon merengek nggak mau. Min mengatakan kalo buat dia, Se Yeon itu bukan jaksa tapi korban. Tepatnya Se Yeon adalah korban yang dia hidupkan lagi. Karena itulah kali ini dia harus menjaga Se Yeon biar tetap aman.

Se Yeon nggak membantah lagi. Cha Min memintanya buat berhenti mengingat memori pahit dari berita Oh Yeong Cheol. Seenggaknya hari ini dia sudah ditangkap.



Se Yeon nggak bisa bilang apa-apa lagi. Min kembali mendorongnya ke tempat tidur. Se Yeon kekeuh mau nangkap yang lainnya ketimbang ... .

Min mendorong Se Yeon ke tempat tidur dan menyelimutinya. Dia mengingatkan kalo mereka punya tersangka utama. Dan ia yakin saat Oh Yeong Cheol diinterogasi maka mereka akan tahu kaki tangannya. Dan hanya tinggal soal waktu sampai dia ditangkap.

Se Yeon bangun lagi. Dia beneran nggak bisa tidur. Min mendorongnya dan memintanya buat pura-pura tidur aja. Dia nutupin mata Se Yeon pakai tangannya.

Se Yeon sudah diam. Min menarik tangannya. Lah, ternyata Se Yeon belum tidur. Dia beneran nggak bisa tidur. Min kembali nutupin mata Se Yeon dan menyuruhnya buat tetap merem.


Min duduk di samping Se Yeon. Se Yeon menghela nafas. Min menyebutkan rumus-rumus. Derivatif cos adalah -sinx. Derivatif cos hiperbola x adalah sin hiperbola x.

Se Yeon tertidur.


Kita lalu dibawa kembali ke masa lalu. Nah mulai ini nih subnya mendadak ngilang. Rada bingung sih mereka ngomongin apaan. Nyoba buat ngasih Engsub tapi nggak nolong juga. Di Engsub juga kosong. Jadi harap maklum ya kalo ada yang nggak sesuai. Ok! Ok! Ok! 😀😀😀

Min nungguin Se Yeon di luar toilet perempuan. Sama kayak masa kini dia juga nyebutin rumus-rumus. Se Yeon nggak keluar-keluar juga dan Min jadi kesal.

Dia mulai nyanyi nggak jelas. Se Yeon keluar dari toilet dan mukul kepala Min. Suranya jelek. Min terdiam dan menunduk. Nggak jelas Se Yeon ngomongnya apaan aja.


Dia kesel banget sama Min habis itu pergi gitu aja. Tapi Min sama sekali nggak marah sama Se Yeon. Dia tersenyum dan nyusulin Se Yeon. Mereka ngobrol sambil jalan.


Pengumuman hasil ujian keluar. Se Yeon juga ikut melihat dan kecewa sama hasilnya. Dia ada di urutan nomor dua sementara nomor satunya ditempatin sama Min.

Dia lalu pergi dengan kesal. Saat Min memanggilnya dia bahkan nggak menjawab.


Se Yeon duduk sendirian sambil melihat kertas jawabannya. Dia yakin banget kalo cuman salah satu soal aja.

Min tiba-tiba menghampirinya dan ngasih  tahu kalo jawaban Se Yeon buat nomor 7 juga salah. Min menduga kalo Se Yeon pasti sangat kesal sampai nggak makan siang.

Ia memberikan salah satu rotinya buat Se Yeon. Itu kesukaan Se Yeon, rasa kacang merah. Se Yeon menerimanya dan nggak ngerti kenapa itu bisa salah? Jelas-jelas... .


Min memotong, jelas-jelas salah. Jawabannya bukan 4 tapi -4. Min duduk dan menjelaskannya ke Se Yeon. Dia mengingatkan kalo mereka menghafalkan rumusnya di depan kamar mandi. Ingat? Mau diulang lagi?

Se Yeon malas dengarnya. Min mengatakan kalo dia akan ikut kalo Se Yeon ke kamar mandi lagi dan... . Se Yeon kesal. Min mau mati apa, ya?

Min tersenyun dan mengaku cuman bercanda. Se Yeon menyuruhnya buat mengerjakan nomor 13 lagi. Min membaca soalnya dan memahaminya. Dia dengan mudahnya bisa menjawabnya.


Se Yeon dian mengamatinya. Tapi pas Min menatapnya dia malah memalingkan muka.



Se Yeon terbangun dan menemukan Min tertidur di sampingnya. Dia bangkit dan memperhatikan wajah Min. Kalo dipikir-pikir, Min selalu ada di sisinya.

Se Yeon pelan-pelan mendekati bibir Min. Hadeuh..bikin baper...😍😍


Ponselnya Min bunyi. Se Yeon buru-buru pura-pura masih tidur. Min bangun dan mencari ponselnya. Dari Hee Jin. Dia nanya Min lagi dimana? Lagi sama Se Yeon?

Min membenarkan. Hmm, sambil melihat Se Yeon. Hee Jin nangis mengaku tahu kalo Min kecewa sama dia. Tapi... Kamu... .

Min bilang kalo dia paham. Dia meminta agar Hee Jin jangan nangis. Min bngkit dan pergi.

Se Yeon membuka matanya. Gemes banget. Dia ngerasa kalo dia udah g*la.


Hee Jin gelisah nungguin Min. Sebuah mobil datang. Hee Jin langsung turun dan menghampiri Min.

Dia manggil Min Oppa! Min-nya malah nggak ngerespon apa-apa selain menatap Hee Jin.



Hee Jin membawa dua cangkir kopi ke hadapan Min. Dia menatap Min aneh. Dan menanyakan apa dia beneran Min?

Min mendengar kalo Se Yeon sudah cerita semuanya. Dia yakin kalo ibu sama bibinya juga. Hee Jin ngangguk membenarkan.

Dia mengaku nggak terbiasa dengan perubahan itu. Apa dia beneran Min yang dia kenal? Min menatap Hee Jin dan bertanya sinis. Kenapa? Apa Hee Jin ngira bisa tidur dan makan sama wajahnya yang sekarang?

Hee Jin kayak syok dapat ucapan kasar dari Min. Dia mengaku kalo saat itu dia punya alasan. Min malingin wajahnya. Malas dengarnya.


Hee Jin merasakannya. Dia mengiyakan. Dia yakin kalo nggak peduli apapun yang dia katakan,Min akan benci padanya. Dia membenarkan kalo dia mendekati Min gara-gara uang. Dia bohong pas bilang cinta sama Min. Itu sandiwara.

Tapi kalo cuman itu yang dia pedulikan, kenapa dia membatalkan pernikahan mereka? Padahal kalo dia nikahin Min maka semua uangnya ... . Ia bisa mendapatkan lebih banyak lagi.

Lalu apa Min pikir apartemen aja cukup? Dan dia kabur ke luar negeri? Hee Jin melanjutkan kalo makin lama bersama Min membuatnya ingin yang lebih dari sekedar uang.

Dia mulai berharap kalo Min beneran jadi miliknya. Itu yang dirasakannya saat itu. Min menghela nafas dan seperti hanyut dalam cerita Hee Jin.

Hee Jin melanjutkan kalo dia lebih kacau dari yang Min kira.



Min menanyakan apa Hee Jin menyebut itu sebagai alasan?

Hee Jin ngambil sesuatu dari sakunya dan memberikannya ke Min. Min mengambilnya dengan kasar dan melihatnya.

Sebuah foto. Min memperhatikan pria yang ada di foto itu. Oh Yeong Cheol. Hee Jin memberitahu kalo pria itu adalah ayahnya, pembunuh berantai yang ditahan hari ini. Oh Yeong Cheol.



Min berubah khawatir. Dia menanyakan kenapa Hee Jin nggak pernah bilang? Hee Jin buru-buru mengaku nggak mau mengakuinya. Sejak masih kecil ayahnya selalu memukulinya. Walaupun dia sudah hampir mati, dia dihidupkan lagi oleh b*debah itu. Malangnya ayahnya adalah dokter yang sangat ahli.

Min melihat foto itu lagi. Hee Jin mengatakan kalo gara-gara itu dia nggak bisa nikahin Min. Dia nggak mau Min dalam bahaya.

Min menatap Hee Jin kayak nggak paham, bahaya macam apa yang Hee Jin maksud? Hee Jin memberitahu kalo cinta pertamanya adalah korban yang dibunuh ayahnya.

Min syok dengarnya.


Dong Cheol menginterogasi Oh Yeong Cheol. Dia nunjukin foto korban. Anehnya Oh Yeong Cheol nampak sangat tenang.

Dong Cheol mengingatkan kalo Choe Myeong Cheol saat itu masih SMA. Kita lalu dikasih lihat foto korban yang mengalami luka di lehernya.

Oh Yeong Cheol melihatnya santai. Seperti itulah. Dong Cheol tertawa kayak nggak habis pikir.


Yeong Cheol ngambil foto korban yang lainnya lagi. Foto yang paling atas, dia ingat kalo itu sekitar  tahun 2002. Pria itu kerja di perusahaan farmasi. Dia pacaran dengan perawat di departemen Yeong Cheol.

Dong Cheol kayak malas dengarnya.

Yeong Cheol melanjutkan kalo Kim adalah pekerja keras sebelum ketemu sama pria itu. Dia jadi pemalas setelahnya dan Yeong Cheol nggak suka. Ia mengira kalo Kim bakal jadi pekerja keras kayak dulu kalo dia sendiri. Karena itulah Yeong Cheol membunuh pria itu.


Yeong Cheol membuang halaman yang tadi dan lanjut ke korban berikutnya. Dia agak lupa. Apa pas dia diangkat jadi kepala departemen? Tapi b*debah itu juga pantas mati menurutnya.

Dia nyiksa istrinya sampai dilarikan ke rumah sakit pakai ambulans. Dia mendadak maki Yeong Cheol dan minta buat ngidupin istrinya.

Yeong Cheol tertawa. Saat itu dia nggak bisa bilang apa-apa. Suaminya yang mukulin dia.

Bersambung...

Facebook Twitter