An Ji
Hyeong memasuki ruang introgasi yang di dalamnya sudah ada pak Kim yang
bertanggung jawab atas perbuatan Park Tae U yang menabrak Lee Ji Su dan Jang
Gun U.
An Ji
Hyeong memperkenalkan dirinya kemudian menunjukkan SD Card dasbor. Terima kasih
banyak ucap Pak Kim yang merasa lega.
An Ji
Hyeong merusak SD Card dasor tersebut seraya berkata untuk seseorang yang
sangat menghargai hidupnya sendiri, kau tampak tidak terlalu peduli pada nyawa
orang lain jadi teruslah membusuk di penjara dan setelah dibebaskan, jalani
sisa hidupmu sebagai mantan narapidana dengan riwayat pembunuhan dan matilah dalam
penderitaan.
EPISODE
7 – KESEMPATAN
Pihak
kepolisian mengadakan pers, mengofirmasi dan membenarkan perbuatan Park Tae U
atas tuduhan pembunuhan dan penyembunyian mayat, akan menangkap setelah Park
Tae U siuman serta akan menangkap pihak kepolisian yang terlibat membantu Park
Tae U.
Park
Tae U membuka matanya, menemukan keberadaan An Ji Hyeong yang berada di
hadapannya.
An Ji
Hyeong melihat kondisi Park Tae U seraya berkata kau akan menjalani sisa
hidupmu dalam kondisi setengah koma.
Setelah
selesai di rumah sakit, An Ji Hyeong pergi ke rumah abu Lee Ji Su, meletakkan
pena dan kembali pergi.
“Aku
terus berlari sampai kehabisan napas untuk membalas dendam. Yang tersisa
untukku hanyalah fakta bahwa aku harus mati lagi. Aku terus hidup sebagai An Ji
Hyeong, menunggu Maut datang kapan saja. Aku mulai terbiasa hidup sebagai An Ji
Hyeong, seolah-olah aku adalah dia selama ini.”
Hari-hari
berikutnya, An Ji Hyeong menangkap pelaku kejahatan.
An Ji
Hyeong tergeletak di lantai saat di pukul oleh seseorang. Dengan membawa palu,
orang tersebut berdiri di hadapan An Ji Hyeong. Woo Ji Hoon datang dengan
menyekap pelaku yang akan memukul An Ji Hyeong menggunakan palu.
Dan
sekarang, Woo Ji Hoon berada di rumah sakit, sedang di obati dokter dengan di
temani oleh An Ji Hyeong. Dengan khawatir istri dan anak Woo Ji Hoon datang.
An Ji
Hyeong mengajak putri Woo Ji Hoon (Seulgi) untuk membeli camilan. Dan sekarang
keduanya berada di kantin rumah sakit tengah mengobrol bersama. Melihat tangan
pamannya sakit, Seulgi mengeluarkan plaster dan menempelkannya pada tangan yang
terluka.
Setelah
selesai, An Ji Hyeong membawa Seulgi kembali ke ruangan Woo Ji Hoon dan melihat
ketiganya yang sedang berpelukan seraya bertanya andai aku tidak mati, apa aku
bisa memulai keluargaku sendiri.
Woo Ji
Hoon dan An Ji Hyeong mengejar pelaku kejahatan hingga sampai ke atas gedung.
Pelaku
tersebut mengeluarkan pistol dan menembak kepada keduanya.
Mengingat
janjinya kepada Seulgi yang akan menjaga ayahnya agar baik-baik saja, dengan
segera An Ji Hyeong mendorong pelaku tersebut dan menjatuhkan diri dari atas
gedung.
Kak Ji
Hyeong teriak Woo Ji Hoon saat melihat An Ji Hyeong tergeletak di atas mobil dalam
keadaan mengeluarkan banyak darah.
Choi
Yee Jae kembali membuka matanya dan mulai bangun. Death berjalan mendekati Choi
Yee Jae kemudian menembaknya, membuat Choi Yee Jae kembali tergeletak di
lantai.
Dan
sekarang, Choi Yee Jae menjalani kehidupannya sbagai pengemis. Choi Yee Jae
melihat berita kematian An Ji Hyeong dan pemakaman yang akan di laksanakan pada
hari ini.
Di
ruangannya, Park Tae U tertawa saat melihat berita kematian An Ji Hyeong.
Dan
sekarang, Choi Yee Jae menghadiri pemakaman An Ji Hyeong, melihat orang-orang
yang datang.
Choi
Yee Jae melihat Woo Ji Hoon yang menangis di tangga, menyalahkan dirinya
sendiri atas kematian An Ji Hyeong.
Choi
Yee Jae mendekati Woo Ji Hoon dan menenangkannya. Dengan marah, Woo Ji Hoon
memojokkan Choi Yee Jae ke dinding seraya bertanya siapa kamu. Choi Yee Jae
mengingat kehidupan yang ia jalani sebelumnya kemudian berkata aku juga tidak
tahu siapa diriku.
Woo Ji
Hoon melepaskan Choi Yee Jae kemudian pergi dari sana. Melihat bayangan putih
yang akan memberi tahu identitasnya, Choi Yee Jae pergi dari sana dengan
menuruni tangga, membuatnya terjatuh dari tangga hingga tertatap di dinding.
Choi Yee
Jae membuka matanya kemudian berdiri, mendekati Death yang duduk di kursinya
seraya berkata kau pasti senang melihatku bangga atas perbuatan yang bahkan
bukan milikku. Melihat betapa bodohnya dirimu sendiri agak menghibur ucap Death
kemudian menembak Choi Yee Jae kembali.
Dan sekarang
Choi Yee Jae menjalani kehidupannya sebagai seorang pria yang menghabiskan
waktunya untuk bekerja, tapi ia di pecat dan di ceraikan oleh sang istri.
Pria tersebut
memutuskan untuk mengahiri hidupnya dengan di tabrak oleh mobil, tepat pada
saat Choi Yee Jae akan melakukan wawancara kerja.
Pria tersebut
berdiri di tengah jalan, membuatnya tertabrak oleh mobil yang di kendarai Park
Tae U, hingga terpental dan tergeletak tepat di hadapan Choi Yee Jae.
Death muncul
dan berdiri di belakang Park Tae U. Pria tersebut melihatnya dan meminta
pertolongan untuk menyelamatkan dirinya. Choi Yee Jae meraih tangan pria
tersebut yang menggapai kepada dirinya dan melepaskannya saat melihat pria tersebut
tewas.
Kau
benar-benar tidak berguna, manusia tidak mengenali kesempatan bahkan saat
diberikan kepada mereka dan kita sudah sampai di tembakan terakhir ucap Death
kepada Choi Yee Jae yang sudah kembali bangun.
Kematian
hanyalah cara untuk mengakhiri penderitaanku ucap Choi Yee Jae seraya berjalan
mendekati Death yang menodongkan pistol di dahinya kemudian kembali berkata jika
aku akan berakhir di neraka, jangan membuang waktu karena akan kuakhiri dengan
cepat, ke tubuh siapa pun kau akan memasukkanku.
Death kembali
menembak Choi Yee Jae. Dan sekarang Choi Yee Jae menjalani kehidupannya sebagai
ibunya sendiri.
BERSAMBUNG……