Translate

Senin, 18 September 2023

Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 1 Part 2

All Content From tvN, TVING




ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 1 Part 1. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Cek episode sebelumnya dan klik di tulisan ini untuk menemukan sinopsis selanjutnya. Selamat membaca...^^








Moa mendekati Tanya yang sedang berdoa kemudian berkata sesuai perkataanmu, kusampaikan semua kepada Doti. Kau lakukan dengan baik, apa yang kau katakan tanya Tanya seraya berdiri. Ada orang yang mengambil kekayaan, dan ada yang mengambil hati, sedangkan pengawal yang datang hari ini, perlakukan dia dengan lebih baik, ketimbang mereka yang mengambil hati jawab Moa.


Berapa banyak orang yang Doti jaga sekarang tanya Tanya dan di jawab tidak tahu oleh Moa kemudian berkata tentu saja kau tak tahu. Tanya menyuruh Moa duduk dan mulai menceritakan perkataan Asa Sin dengan berbisik.


Tanya menemui Mubaek, bertanya kudengar seseorang ingin membunuh Pangeran Arok, siapa itu. Mungkin Suku Bato dari Ttesarichon yang menyimpan dendam, Ratu mungkin merencanakannya atau Raja mungkin perencananya ucap Mubaek. Siapa yang akan menjadi penerus Arthdal tanya Tanya. Aku yakin Eunseom pasti masih hidup dan akan bertemu dengannya ucap Mubaek. Kapan kau akan kembali tanya Tanya kembali. Entahlah, perintahnya diberikan tiba-tiba, mungkin kali ini perang akan benar-benar terjadi ucap Mubaek.











Ratu Taealha mengucpkan selamat atas kemenangan perang kepada Raja Tagon yang datang kemudian menghamprinya dan bertanya bagaimana dengan Saya. Apa maksudmu tanya Raja Tagon balik. Ratu Taealha memberi tahu kalau pelakunya adalah Saya. Aku meredam pemberontakan dan kembali hari ini ucap Raja Tagon saat sang ratu yang protes karena tidak bisa bisa memutuskan penerus dan tidak memberikan ritual sakral untuk Arok.


Tanya sedang mengingat peristiwa kebakaran bersama Eunseom dan tersentak saat Yangcha memegang tangannya.


Di kerajaan, dengan tiba-tiba prajurit datang menemui Raja dan berkata Suku Ago menyeberangi Sungai Notsan dan Kastel Hanchoa. Dan sekarang raja dan ratu sedang mengadakan pertemuan dengan para prajurit. Unit Satu, Lima, dan Sembilan, bersiaplah untuk segera pergi ke Hanchoa karena dataran Hanchoa akan menjadi tempat pertarungan terakhir kita ucap sang raja kepada yang lain. Mangtae datang bersama dengan Saya.


Dan sekarang Saya tengah berbicara dengan sang Raja, dengan Saya yang bertanya kau pernah melihat wajah Eunseom. Tidak secara jelas dan dia lawan pertama yang harus kau kalahkan murni dengan kekuatanmu, kau akan menjadi jenderal penaklukan, begitu memenangkan perang ini, kau akan memenuhi syarat sebagai penerusku ucap Raja Tagon.










Saya sedang berjalan bersama dengan Tanya. Aku menemukan benetbeot (kembaran) ku, Niruha ucap Saya. Kau menemukan Eunseom tanya Tanya. Andai tidak kutemukan, maka aku bisa terus merindukannya, Saudaraku ucap Saya. Tanya menghentikan langkahnya dan menanyakan maksudnya. Artinya rencana indah yang dibuat Niruha, Mubaek, dan aku menjadi hancur ucap Saya. Tanya menyuruh Saya menjelaskannya.


"Mari cari kakak-beradik Lonceng, Cermin, dan Pedang. Biarkan mereka yang berpikiran sama berkumpul, mengalahkan Tagon dan membuat dunia baru. Mubaek juga akan membantu."


Ya, itu yang kukatakan, kau ingin melihat dunia yang tadinya ingin kita bentuk bersama ucap Tanya kemudian bertanya apa yang terjadi, kenapa kau bersikap seperti ini. Inaishingi adalah Eunseom dan aku akan berperang sebagai jenderal pasukan jadi sekarang dia musuhku, orang yang harus kukalahkan hanya dengan kekuatanku, aku harus membunuhnya dan Eunseom akan mati jadi sebaiknya kau buat rencana lain ucap Saya.


Bagaimana mungkin, dia bahkan bukan dari Suku Ago jadi bagaimana dia bisa menjadi Inaishingi dari Suku Ago tanya Tanya. Tagon tahu lebih dahulu daripada aku dan dia tak tahu dia benetbeot-ku, jadi aku harus cepat membunuhnya sebelum dia tahu ucap Saya. Bagaimana dengan Eunseom, dia melihatmu tanya Tanya. Tidak, karena aku bersembunyi seperti orang bodoh ucap Saya kemudian pergi.









Malam harinya, Tanya menemui Doti, memberi tahu kalau ia ingin menemui Bantu (Kuda). Dan sekarang Tanya bertemu dengan Bantu, berkata Eunseom adalah pemimpin Serikat Ago, Inaishingi, pemilik namamu memerintahkan, bantulah Eunseom dan tolong selamatkan Eunseom. Dan sekarang kuda tersebut pergi untuk menemui Eunseom.


Nunbyeol membuka matanya, menemukan kaki dan tangan yang diikat dengan rantai kemudian melepaskan rantai dengan menggunakan kekuatannya. Chaeeun memasuki ruangan bersama dengan Saya dan menemukan rantainya putus. Nunbyeol muncul, mencekik leher Saya. Chaeeun menyuruh Nunbyeol melepaskannya. Saya terbatuk saat Nunbyeol melepaskan cekikannya kemudian berdiri seraya bertanya bisakah dia mengalahkan kekuatan besar Tagon.


Hanya dia Neanthal di dunia yang memakai pedang ucap Chaeeun kemudian bertanya apa maumu, kenapa kau mau aku merawat Nunbyeol. Akan kukirim kalian ke istana sebagai pelayan, Chaeeun akan pergi ke medan perang bersamaku, sebaiknya kau dengarkan dan jaga aku baik-baik, jika aku tak kembali ke Arthdal dengan selamat entah apa yang akan ada di makanan yang dia santap di istana jadi kalian sandera bagi satu sama lain dan kita semua di pihak yang sama ucap Saya.









Ratu Taealha sedang membaca surat kemudian meletakkannya di meja dan duduk di kursi, dengan di ikuti oleh Asa Yon. Aku butuh Anak-anak Shahati (Grub pembunuh) ucap Ratu Taealha. Ke mana kukirim mereka tanya Asa Yon dan di jawab ke medan perang oleh sang ratu.


Para prajurit, Raja, warga dan yang lainnya sedang berkumpul di depan istana. Tanya memejamkan matanya saat mendengar bisikan orang-orang. Saya menghampiri Tanya dan berlutut di hadapannya. Tanya mencelupkan tangannya pada wadah kemudian mengoleskannya di wajah Saya seraya berkata kembalilah hidup-hidup, Saya. Bagaimana dengan Eunseom tanya Saya. Jangan bunuh dia karena dia benetbeot-mu ucap Tanya.










DEKAT KASTEL HANCHOA, BARAK TENTARA AGO


Kita harus ke Pyeongmirae dalam tiga hari dan bersiap, masalahnya adalah senjata perunggu, kita tidak bisa membuat senjata perunggu atau memperbaikinya ucap Ipsaeng kepada Eunseom. Ada berapa senjata di Kastel Hanchoa tanya Eunseom. Tae Maja ke gudang senjata Kastel Hanchoa, memeriksa jawab Dalse.


Para prajurit datang dengan membawa warga, menemui Eunseom berkata dia mengambil sesuatu, lalu menyerang, berkata itu miliknya. Eunseom mendekati warga tersebut kemudian berlutut di hadapannya seraya berkata tolong maafkan dia, kami akan membayar apa yang dia ambild dan akan mengobati lukamu. Aku memaafkanmu ucap warga tersebut. Eunseom hanya diam kemudian pergi dari sana. Prajurit yang membawa warga tersebut menusuk dirinya dengan pisau karena membuat Eunseom berlutut.


Tachukan dan yang lainnya sedang berkumpul, membahas akan menyebarkan rumor kalau suku brutal dan tunjukkan pada mereka dunia yang mau kita buat, membuat mereka juga menginginkannya.


Dalse datang bersama dengan para warga, menemui Eunseom, berkata mereka diseret ke Arthdal sebagai budak. Kalian akan menyelinap masuk ke Arthdal dan kalian harus menemui Ayah Yeolson, sampaikan pesan ini, sku menyelamatkan Suku Wahan dan akan pergi ke Arthdal untuk menepati janji ucap Eunseom.










Mirusol menghentikan yang lain dan memberi tahu yang lain kalau ada pengintai kemudian megejarnya. Mirusol melihat desa yang di serang kemudian menyuruh yang lain untuk kembali ke Hanchoa.


Eunseom menemui Shoreujagin, bertanya bagaimana bisa kau terlibat di dalamnya. Kau berpikir akan menang, kau tak tahu bagaimana prajurit Arthdal bertarung di dataran tanya Shoreujagin balik. Eunseom mendekati Shoreujagin dan berkata kami tak akan bertarung di dataran tapi kami akan bertarung di hutan, di depan Kastel Pyeongmirae. Dalsae datang dan memberi tahu Eunseom kalau Mirusol kembali dari mengintainya.


Suhana menyelipkan surat di kaki burung dan burung tersebut terbang pergi dari sana. Pasukan Arthdal ditempatkan dari Sungai Dosuri hingga Kastel Pyeongmirae dan pasukan mereka sepertinya tiga kali lipat lebih banyak dari kita ucap Mirusol kepada Eunseom. Berapa banyak makanan kita tanya Eunseom kepada yang lain. Jika kita kurangi jatahnya sekitar lima hari jawab Suhana.


Prajurit datang dengan membawa surat dari Arthdal. Suhana mengambil surat dan membacanya.


"Prajurit Serikat Ago. Kalian mau kelaparan selama lima hari, mati di tembok batu, dan berkeliaran di kegelapan? Atau kalian mau datang ke Dataran Hanchoa dan dinilai Airuju, lalu mengirim jiwa kalian kembali ke Hutan Agoha?"


Tak kubiarkan kau mati tapi masalahnya, pasukan Arthdal cepat memosisikan diri di Pyeongmirae dan hal lainnya adalah mereka tahu makanan kita hanya bertahan lima hari ucap Eunseom. Maksudmu, ada yeomari (mata-mata) tanya yang lain. karena yeomari  tidak begitu mendesak, yang lain menanyakan apakah bisa menang di dataran. Seraya menujuk salah satu wilayah di peta, Eunseom berkata mulai kini sampai pertempuran, semua orang di sini akan makan dan tidur bersama dengan orang lain jadi siapa pun yang sendirian atau hilang adalah musuh Serikat Ago.













Eunseom dan yang lainnya melihat kuda yang berlarian di kandang. Salah satu prajurit memberi tahu kalau semua kuda di istal menggila dan tenang setelah makan jerami tadi. Bantu ucap Eunseom yang melihatnya kemudian berjalan mendekatinya, mengelus kepalanya dan membawanya memasuki kandang.


Tanya ucap Eunseom saat mengambil aksesoris yang berada di dalam kain milik Bantu. Eunseom panggil Tanya seraya menangis saat melihat Eunseom yang juga sedang menangis.


Bersama dengan yang lainnya, Eunseom melihat pasukan Saya yang datang. Kedua suku tersebut saling menyerang setelah terompet perang di bunyikan.

 


BERSAMBUNG……

Facebook Twitter