Moa
mendekati Tanya yang sedang berdoa kemudian berkata sesuai perkataanmu,
kusampaikan semua kepada Doti. Kau lakukan dengan baik, apa yang kau katakan
tanya Tanya seraya berdiri. Ada orang yang mengambil kekayaan, dan ada yang
mengambil hati, sedangkan pengawal yang datang hari ini, perlakukan dia dengan
lebih baik, ketimbang mereka yang mengambil hati jawab Moa.
Berapa
banyak orang yang Doti jaga sekarang tanya Tanya dan di jawab tidak tahu oleh
Moa kemudian berkata tentu saja kau tak tahu. Tanya menyuruh Moa duduk dan
mulai menceritakan perkataan Asa Sin dengan berbisik.
Tanya
menemui Mubaek, bertanya kudengar seseorang ingin membunuh Pangeran Arok, siapa
itu. Mungkin Suku Bato dari Ttesarichon yang menyimpan dendam, Ratu mungkin
merencanakannya atau Raja mungkin perencananya ucap Mubaek. Siapa yang akan
menjadi penerus Arthdal tanya Tanya. Aku yakin Eunseom pasti masih hidup dan
akan bertemu dengannya ucap Mubaek. Kapan kau akan kembali tanya Tanya kembali.
Entahlah, perintahnya diberikan tiba-tiba, mungkin kali ini perang akan
benar-benar terjadi ucap Mubaek.
Ratu
Taealha mengucpkan selamat atas kemenangan perang kepada Raja Tagon yang datang
kemudian menghamprinya dan bertanya bagaimana dengan Saya. Apa maksudmu tanya
Raja Tagon balik. Ratu Taealha memberi tahu kalau pelakunya adalah Saya. Aku
meredam pemberontakan dan kembali hari ini ucap Raja Tagon saat sang ratu yang
protes karena tidak bisa bisa memutuskan penerus dan tidak memberikan ritual
sakral untuk Arok.
Tanya
sedang mengingat peristiwa kebakaran bersama Eunseom dan tersentak saat Yangcha
memegang tangannya.
Di
kerajaan, dengan tiba-tiba prajurit datang menemui Raja dan berkata Suku Ago
menyeberangi Sungai Notsan dan Kastel Hanchoa. Dan sekarang raja dan ratu
sedang mengadakan pertemuan dengan para prajurit. Unit Satu, Lima, dan
Sembilan, bersiaplah untuk segera pergi ke Hanchoa karena dataran Hanchoa akan
menjadi tempat pertarungan terakhir kita ucap sang raja kepada yang lain. Mangtae
datang bersama dengan Saya.
Dan
sekarang Saya tengah berbicara dengan sang Raja, dengan Saya yang bertanya kau
pernah melihat wajah Eunseom. Tidak secara jelas dan dia lawan pertama yang
harus kau kalahkan murni dengan kekuatanmu, kau akan menjadi jenderal
penaklukan, begitu memenangkan perang ini, kau akan memenuhi syarat sebagai
penerusku ucap Raja Tagon.
Saya
sedang berjalan bersama dengan Tanya. Aku menemukan benetbeot (kembaran) ku, Niruha
ucap Saya. Kau menemukan Eunseom tanya Tanya. Andai tidak kutemukan, maka aku
bisa terus merindukannya, Saudaraku ucap Saya. Tanya menghentikan langkahnya
dan menanyakan maksudnya. Artinya rencana indah yang dibuat Niruha, Mubaek, dan
aku menjadi hancur ucap Saya. Tanya menyuruh Saya menjelaskannya.
"Mari
cari kakak-beradik Lonceng, Cermin, dan Pedang. Biarkan mereka yang berpikiran
sama berkumpul, mengalahkan Tagon dan membuat dunia baru. Mubaek juga akan
membantu."
Ya,
itu yang kukatakan, kau ingin melihat dunia yang tadinya ingin kita bentuk
bersama ucap Tanya kemudian bertanya apa yang terjadi, kenapa kau bersikap
seperti ini. Inaishingi adalah Eunseom dan aku akan berperang sebagai jenderal
pasukan jadi sekarang dia musuhku, orang yang harus kukalahkan hanya dengan
kekuatanku, aku harus membunuhnya dan Eunseom akan mati jadi sebaiknya kau buat
rencana lain ucap Saya.
Bagaimana
mungkin, dia bahkan bukan dari Suku Ago jadi bagaimana dia bisa menjadi
Inaishingi dari Suku Ago tanya Tanya. Tagon tahu lebih dahulu daripada aku dan
dia tak tahu dia benetbeot-ku, jadi aku harus cepat membunuhnya sebelum dia
tahu ucap Saya. Bagaimana dengan Eunseom, dia melihatmu tanya Tanya. Tidak,
karena aku bersembunyi seperti orang bodoh ucap Saya kemudian pergi.
Malam
harinya, Tanya menemui Doti, memberi tahu kalau ia ingin menemui Bantu (Kuda).
Dan sekarang Tanya bertemu dengan Bantu, berkata Eunseom adalah pemimpin
Serikat Ago, Inaishingi, pemilik namamu memerintahkan, bantulah Eunseom dan tolong
selamatkan Eunseom. Dan sekarang kuda tersebut pergi untuk menemui Eunseom.
Nunbyeol
membuka matanya, menemukan kaki dan tangan yang diikat dengan rantai kemudian
melepaskan rantai dengan menggunakan kekuatannya. Chaeeun memasuki ruangan
bersama dengan Saya dan menemukan rantainya putus. Nunbyeol muncul, mencekik
leher Saya. Chaeeun menyuruh Nunbyeol melepaskannya. Saya terbatuk saat Nunbyeol
melepaskan cekikannya kemudian berdiri seraya bertanya bisakah dia mengalahkan
kekuatan besar Tagon.
Hanya
dia Neanthal di dunia yang memakai pedang ucap Chaeeun kemudian bertanya apa
maumu, kenapa kau mau aku merawat Nunbyeol. Akan kukirim kalian ke istana
sebagai pelayan, Chaeeun akan pergi ke medan perang bersamaku, sebaiknya kau
dengarkan dan jaga aku baik-baik, jika aku tak kembali ke Arthdal dengan
selamat entah apa yang akan ada di makanan yang dia santap di istana jadi kalian
sandera bagi satu sama lain dan kita semua di pihak yang sama ucap Saya.
Ratu Taealha
sedang membaca surat kemudian meletakkannya di meja dan duduk di kursi, dengan
di ikuti oleh Asa Yon. Aku butuh Anak-anak Shahati (Grub pembunuh) ucap Ratu Taealha.
Ke mana kukirim mereka tanya Asa Yon dan di jawab ke medan perang oleh sang
ratu.
Para
prajurit, Raja, warga dan yang lainnya sedang berkumpul di depan istana. Tanya
memejamkan matanya saat mendengar bisikan orang-orang. Saya menghampiri Tanya
dan berlutut di hadapannya. Tanya mencelupkan tangannya pada wadah kemudian
mengoleskannya di wajah Saya seraya berkata kembalilah hidup-hidup, Saya.
Bagaimana dengan Eunseom tanya Saya. Jangan bunuh dia karena dia benetbeot-mu
ucap Tanya.
DEKAT
KASTEL HANCHOA, BARAK TENTARA AGO
Kita
harus ke Pyeongmirae dalam tiga hari dan bersiap, masalahnya adalah senjata
perunggu, kita tidak bisa membuat senjata perunggu atau memperbaikinya ucap
Ipsaeng kepada Eunseom. Ada berapa senjata di Kastel Hanchoa tanya Eunseom. Tae
Maja ke gudang senjata Kastel Hanchoa, memeriksa jawab Dalse.
Para
prajurit datang dengan membawa warga, menemui Eunseom berkata dia mengambil
sesuatu, lalu menyerang, berkata itu miliknya. Eunseom mendekati warga tersebut
kemudian berlutut di hadapannya seraya berkata tolong maafkan dia, kami akan
membayar apa yang dia ambild dan akan mengobati lukamu. Aku memaafkanmu ucap
warga tersebut. Eunseom hanya diam kemudian pergi dari sana. Prajurit yang
membawa warga tersebut menusuk dirinya dengan pisau karena membuat Eunseom
berlutut.
Tachukan
dan yang lainnya sedang berkumpul, membahas akan menyebarkan rumor kalau suku brutal
dan tunjukkan pada mereka dunia yang mau kita buat, membuat mereka juga
menginginkannya.
Dalse
datang bersama dengan para warga, menemui Eunseom, berkata mereka diseret ke
Arthdal sebagai budak. Kalian akan menyelinap masuk ke Arthdal dan kalian harus
menemui Ayah
Yeolson, sampaikan pesan ini, sku menyelamatkan Suku Wahan dan akan pergi ke
Arthdal untuk menepati janji ucap Eunseom.
Mirusol
menghentikan yang lain dan memberi tahu yang lain kalau ada pengintai kemudian
megejarnya. Mirusol melihat desa yang di serang kemudian menyuruh yang lain
untuk kembali ke Hanchoa.
Eunseom
menemui Shoreujagin, bertanya bagaimana bisa kau terlibat di dalamnya. Kau
berpikir akan menang, kau tak tahu bagaimana prajurit Arthdal bertarung di
dataran tanya Shoreujagin balik. Eunseom mendekati Shoreujagin dan berkata kami
tak akan bertarung di dataran tapi kami akan bertarung di hutan, di depan
Kastel Pyeongmirae. Dalsae datang dan memberi tahu Eunseom kalau Mirusol
kembali dari mengintainya.
Suhana
menyelipkan surat di kaki burung dan burung tersebut terbang pergi dari sana.
Pasukan Arthdal ditempatkan dari Sungai Dosuri hingga Kastel Pyeongmirae dan pasukan
mereka sepertinya tiga kali lipat lebih banyak dari kita ucap Mirusol kepada
Eunseom. Berapa banyak makanan kita tanya Eunseom kepada yang lain. Jika kita
kurangi jatahnya sekitar lima hari jawab Suhana.
Prajurit
datang dengan membawa surat dari Arthdal. Suhana mengambil surat dan
membacanya.
"Prajurit
Serikat Ago. Kalian mau kelaparan selama lima hari, mati di tembok batu, dan
berkeliaran di kegelapan? Atau kalian mau datang ke Dataran Hanchoa dan dinilai
Airuju, lalu mengirim jiwa kalian kembali ke Hutan Agoha?"
Tak
kubiarkan kau mati tapi masalahnya, pasukan Arthdal cepat memosisikan diri di
Pyeongmirae dan hal lainnya adalah mereka tahu makanan kita hanya bertahan lima
hari ucap Eunseom. Maksudmu, ada yeomari (mata-mata) tanya yang lain. karena yeomari
tidak begitu mendesak, yang lain
menanyakan apakah bisa menang di dataran. Seraya menujuk salah satu wilayah di
peta, Eunseom berkata mulai kini sampai pertempuran, semua orang di sini akan
makan dan tidur bersama dengan orang lain jadi siapa pun yang sendirian atau
hilang adalah musuh Serikat Ago.
Eunseom
dan yang lainnya melihat kuda yang berlarian di kandang. Salah satu prajurit
memberi tahu kalau semua kuda di istal menggila dan tenang setelah makan jerami
tadi. Bantu ucap Eunseom yang melihatnya kemudian berjalan mendekatinya,
mengelus kepalanya dan membawanya memasuki kandang.
Tanya ucap
Eunseom saat mengambil aksesoris yang berada di dalam kain milik Bantu. Eunseom
panggil Tanya seraya menangis saat melihat Eunseom yang juga sedang menangis.
Bersama
dengan yang lainnya, Eunseom melihat pasukan Saya yang datang. Kedua suku
tersebut saling menyerang setelah terompet perang di bunyikan.
BERSAMBUNG……