Mark: Doyoung
seperti ibu bagi kami.
Yuta:
Ibu, dia sering mengomel dan aku korbannya.
Jungwoo:
Dia seperti sosok ibu bagi grup ini.
Taeyong:
Doyoung orang yang kuandalkan dalam tim.
Johnny:
Dia orang yang bisa kuajak bicara dari hati ke hati, orang yang bisa kuberi
tahu perasaan dari lubuk hatiku.
Yuta:
Hanya dia yang cukup peka memahami kondisi mentalku, dia bisa menilai secara
keseluruhan dan tahu caranya merampungkan sesuatu dengan cepat dan jago
menyanyi.
Gongmyung
(Kakak kandung Doyoung): Sejak kecil, adikku suka bermain dengan temannya di
kawasan rumah kami, dia pandai menjaga dan memimpin teman-temannya, dia anak
yang supel.
Doyoung:
Saat SD, aku sangat
proaktif, watak itu masih kumiliki sampai sekarang, aku berusaha proaktif
mengurus sesuatu, begitulah aku saat sekolah dasar, aku jadi ketua kelas atau
wakil ketua kelas semasa SD-ku.
“Aku
jarang maju dari kemauan sendiri. Teman-temankulah yang memilihku. Entah
kenapa, aku dianggap sebagai anak yang layak jadi anggota OSIS. Saat guru
menanyakan ke kelas soal siswa yang mau mereka usulkan, mereka menjawab,
"Kim Dongyeong." lalu aku berakhir di posisi itu. Aku selalu jadi
ketua kelas saat SD. Tapi aku tak lagi menjabat posisi itu saat masuk SMP.
Sebetulnya lebih ke tak bisa, aku berhenti.”
“Tahun
pertama aku tak lagi jadi ketua kelas adalah saat kelas delapan. Aku dirundung
secara tak langsung. Anak yang pernah akrab denganku tiba-tiba mengucilkanku dan
menyebarkan rumor tentangku. Hal seperti itu berat bagi anak SMP. Karena itu,
aku berusaha sediam mungkin. Aku masih ingat di tengah kelas, teman-teman
mengusikku. Awalnya, guruku menyuruh mereka berhenti. Suatu hari, beliau
memanggilku. "Sepertinya teman-temanmu menganggap reaksimu lucu."
Begitu katanya. Padahal, itu tak benar. Aku sudah paham sekarang tapi ucapan
beliau masih terngiang di benakku.”
Doyoung:
Anak kecil itu sangat kesulitan masuk sekolah, yang kurasakan cuma, "Aku benar-benar
tak ingin berangkat sekolah hari ini." Saat itu, ibuku bekerja sif malam jadi,
beliau berangkat kerja larut malam dan pulang pagi untuk memastikan kami
sarapan.
“Suatu
hari, aku bicara dengan Ibu. Aku menjelaskan keadaanku dan masalahku di
sekolah, kalau aku sedang tidak baik-baik saja. Setelah mendengar ceritaku, Ibu
berkata, "Ya sudah, tak usah berangkat." Lalu kami ke pantai bersama
hari itu. Ibu naik mobil van Starex. Itu mobil yang besar. Kami pergi ke restoran
dan mengobrol seharian, menyantap makanan laut.”
Gongmyung:
Seperti kata adikku, kurasa orang tuaku mengatasinya dengan baik, saat adikku
terus terang soal masalahnya kepada orang tua kami, mereka tak mengabaikannya
dan sejak itu, kami mulai mengadakan tamasya untuk mencari suasana baru dan
membantunya lebih rileks, berkat orang tuaku, dia berhasil melewati masa sulit
itu cukup baik.
Doyoung:
Ketika aku masuk SMA, hidupku berubah jadi lebih baik, jauh membaik, saat
memulai kelas 10 SMA, yang dimulai pada bulan Maret, anak SMA biasanya pergi
karyawisata pada awal tahun ajaran.
“Di
karyawisata itu, aku bernyanyi saat pertunjukan bakat. Semua orang suka
nyanyianku. Momen itu sungguh berkesan bagiku. Karena aku, sebagai penyanyi, menghibur
diri masa kecilku yang batinnya terluka dan membantunya pulih dari luka itu.”
Gongmyung:
Adikku memang suka bernyanyi, saat menginginkan sesuatu atau ingin melakukan
sesuatu, dia tipe yang bertekad mencapainya sesulit apa pun itu, karena orang
tuaku sibuk, adikku selalu memperhatikanku, dia memang bisa diandalkan.
Doyoung:
Orang tuaku bekerja sangat keras, mereka berangkat pagi buta dan pulang larut
malam, itu yang kami alami saat kecil.
“Dulu,
aku suka sekali bernyanyi, aku juga ingin belajar menyanyi jadi aku kerja
sambilan di restoran barbeku, aku juga pernah kerja sebentar di kafe, dengan
uang itu, aku belajar bernyanyi di sekolah musik.”
Jungwoo:
Doyoung punya pengalaman di musikal dan acara varietas, juga menjadi pewara
berbagai acara TV, pengalamannya sangat beragam, kelihatan dia selalu berusaha
maksimal setiap saat.
Johnny:
Apa pun yang dia lakukan, dia mengusahakan yang terbaik jadi aku mengagumi etos
kerjanya.
Haechan:
Menurutku, Kak Doyoung anggota paling dewasa.
Doyoung: Bernyanyi itu bagai seberkas cahaya benderang bagiku, kalau boleh dramatis, menyanyi adalah motivasi hidupku dan itu alasan hidupku, dengan kata lain, kurasa bernyanyi adalah alasan utama aku hidup, seperti cahaya benderang yang menyinariku saat diselimuti kegelapan "Aku seorang penyanyi. Karena aku harus bernyanyi, kesulitan ini tak boleh menghalangiku."
BERSAMBUNG......