Translate

Kamis, 16 September 2021

Sinopsis Scripting Your Destiny Eps 1 Part 3

All Content From TVING





Penulis: A2One

Sinopsis lengkap: Sinopsis Lengkap Scripting Your Destiny

Sebelumnya: Scripting Your Destiny Eps 1 Part 2

Selanjutnya: Scripting Your Destiny Eps 2 Part 1




Apa, haruskah interkom kumatikan dan berpura-pura tidak di rumah tanya Chae Kyung saat melihat monitor. Seraya mengambil palu Chae Kyung, berkata sebaiknya kuhancurkan saja kemudian bertanya benarkah ini tindakan yang bijaksana, aku harus bagaimana. Benar, baterainya ucap Chae Kyung kemudian mendekati pintu, mengambil an mengeluarkan baterainya.




Sedangkan di luar, Seul Ah berbicara kepada Chae Kyung melalu telpon berkata lagi pula, ibumu membelaku jadi tak ada gunanya menghindari telepon atau menemuiku. Seol Ah mengikuti Ho Hyoon berjalan masuk, kemudian berdiri di depan rumah Chae Kyung setelah memencet bel. Seol Ah menatap Hoo Yoon memberi tahu kalau ia bukan orang yang mencurigakan dan ini rumah temanku kemudian bertanya apa dia tidak di rumah. Ada seseorang di Unit 1315 jawab Hoo Yoon.


Bagaimana kau tahu tanya Seol Ah kembali. Hoo Yoon memberi tahu kalau meterannya baru saja naik dan jarang membuka pintu untuk membaca meterannya. Begitu rupanya, kau pasti datang untuk membaca meterannya ucap Seol Ah dan kurasa bel pintunya rusak. Biar kucoba ucap Hoo Yoon seraya menyuruh Seol Ah menyingkir kemudian mendekati pintunya dan memencet bel tersebut.




Apa, aku mematikan semuanya kenapa menyala tanya Chae Kyung saat melihat Seol Ah muncul di layar monitor. Chae Kyung, kita sudah lama tidak bertemu, aku tahu kau takut aku marah jadi aku memahaminya tapi tahukah apa yang menakutkan, aku tahu kode kunci pintu barumu karena ibumu memberitahuku sebelumnya. Astaga, aku mengeluarkan baterainya, kenapa masih menyala tanya Chae Kyung sembari memegang baterai tersebut setelah melihat Seol Ah masuk kedalam.


Seol Ah mendekati Chae Kyung kemudian memegang tangannya seraya berkata hal pertama yang kau katakana setelah enam bulan adalah, "Astaga”. Dengan memasang senyum terpaksa, Chae Kyung berkata aku sangat merindukanmu dan ingin bertemu denganmu jadi aku terkejut kemudian memeluk Seol Ah seraya berkata aku merindukanmu. Kau tidak bisa bersikap manis dan lolos dari masalah ini ucap Seol Ah kemudian membawanya masuk kedalam kamar mandi.


Banyak waktu hilang karena kau tak menjawab telepon dan kuberi 15 menit jadi keramaslah, mandi, segarkan dirimu, lalu mari keluar ucap Seol Ah. Haruskah kita keluar tanya Chae Kyung kemudian berkata bisakah kita minum bir di rumah dan mengobrol. Kenapa kau membohongiku soal masuk akademi tanya Seol Ah sembari menghela nafasnya.



Chae Kyung tidak pernah mendaftar di akademiku ucap Gil Nam melalu telpon kepada Seol Ah kemudian bertanya kau yakin dia belajar untuk ujian, aku menanyakan beberapa akademi lain tapi dia tidak ditemukan di Noryangjin.


Kau tidak masuk akademi dan tidak menjawab teleponmu jadi sudahkah kau belajar tanya Seol Ah kemudian berkata aku tahu kau tidak belajar jadi diamlah dan keluarlah denganku hari ini lalu aku akan memaafkanmu. Cara yang sangat brutal untuk mengajakku berkencan ucap Chae Kyung seraya menyikat giginya. Untuk apa aku berkencan denganmu tanya Seol Ah kemudian memberi tahu kalau kita akan bertemu pria hari ini.



Chae Kyung, sudah lama tak bertemu, kau harus datang ke pertemuan klub ucap Min Chang saat berkumpul minum bersama. Aku, apa kembaranku mendaftar ke klub tanya Chae Kyung. Ya, kau bergabung di klub menari dan klub buku komik jawab Min Chang. Chae Kyung memberi tahu kalau ia ingat itu, kau hanya memintaku mengisi formulir pendaftaran dan kau menggunakannya agar ketua klub menari mentraktirmu minum.


Seol Ah yang duduk di sampingnya, menutup mulut Chae Kyung saat berbicara kemudian berkata Min Chang, senang bertemu denganmu lagi, perkenalkan kami pada teman-temanmu. Ya, benar ucap Min Chang kemudian memperkenalkan temannya satu persatu, ini teman SMA-ku Kim Sihyeok, yang bekerja sebagai petugas Koordinasi Kebijakan Pemerintahan, Jeong Bareum kami bertemu saat belajar bahasa dia bekerja untuk Bagian Drama di RBS.


Chae Kyung, kau punya pertanyaan tanya Seol Ah kemudian berkata kau ingin bekerja untuk RBS, kau bilang kau bersedia melakukan apa pun untuk masuk ke RBS. Apa aku bilang begitu tanya Chae Kyung kemudian memberi tahu kalau dahulu menyukai drama RBS. Drama produksi perusahaanmu adalah salah satunya, ada sedikit mahakarya, tapi yang lain sungguh buruk ucap Kim Sihyeok jangan membuat sampah seperti itu.




Apa yang dianggap sebagai sampah tanya Seol Ah. Entahlah jawab Jeong Bareum kemudian bertanya pernahkah RBS membuat drama seburuk itu. Kim Sihyeok kembali berkata seperti "The Accounting of the Married" drama tentang pria yang membunuh istrinya dan orang lain untuk mengambil uangnya, bagaimana bisa TV jaringan menayangkan sampah seperti itu tanyanya, pemirsa yang menonton juga bermasalah tapi yang membuatnya seharusnya malu, aku akan langsung menceraikan istriku jika dia menonton sampah itu.


Cha Kyung tertawa mendengar ucapan Kim Sihyeok kemudian bertanya bagaimana bisa kau bercerai, kau harus menikah lebih dahulu. Dia benar, Chae Kyung, kau pintar sekali, kau belum menikah tapi sudah sibuk bercerai ucap Min Chang. Chae Kyung kembali berkata kurasa dia tak akan sibuk kau tidak akan bisa menikahi siapa pun, kemudian bertanya kau tahu kenapa bukan itu cerita drama itu, itu bukan soal pria yang membunuh istrinya dan orang lain demi uang, aku tidak percaya pria yang bahkan tak memahami alur drama ini bekerja untuk negara dengan pajakku.



Ho Yoon meletakkan minumannya di meja setelah minumannya, kemudian berkata takdir paling sempurna yang akan dikenang selamanya akan segera dimulai pada malam sempurna seperti ini kita akan membutuhkan "Magenta Pink Rain" seraya melihat buku takdir milik Go Chae Kyung, Jeong Bareum kemudian menjentikkan jarinya.




Astaga, ini "Magenta Pink Rain" ucap Chae Kyung saat di dalam bus dan melihat kearah luar kemudian berkata pak, aku turun di sini. Setelah turun dari bus, Chae Kyung menatap Jeong Bareum yang sedang memayunginya. Sementara dari kejauhan, Ho Yoon melihat mereka berdua, kemudian berbalik, berjalan meninggalkannya.



“Semua kehidupan manusia adalah hasil kerja para dewa, manusia terlahir dalam kehidupan yang ditulis oleh para dewa. Mereka belajar hidup dalam sukacita dan kesedihan lalu menjalani takdir mereka dengan melakukan kebaikan dan kejahatan. Semua orang akan melewati jumlah kebahagiaan dan pencobaan yang sama dan siapa pun yang hidup dalam kemalangan akan mendapatkan pencerahan. Namun cinta tidak pernah adil jika menyangkut cinta. Cinta adalah hadiah dari dewa bagi mereka yang berani.”

 

 

Bersambung…….

Facebook Twitter