Translate

Senin, 27 September 2021

Sinopsis Love In Black Hole Episode 4

All Content From Big Picture Mart




Penulis: A2One

Sinopsis lengkap: Love In Black Hole

Sebelumnya: Love In Black Hole Eps 3

Selanjutnya: Love In Black Hole Eps 5




Aku akan mulai bernyanyi ucap Taeyang setelah memasuki ruang diadakannya audisi, kemudian mulai menyanyi. Di tengah menyanyinya salah satu juri menjawab telpon, kemudian bertanya kepada Taeyang setelah selesai menjawab telpon kau sudah selesai dan menyuruhnya pergi. Taeyang berkata kalau ia ingin tahu apa pendapat kalian tentang laguku. Apa yang bisa kita pikirkan tanya salah satu juri kemudian memberi tahu kalau itu bisa jadi bekerjalah lebih keras.


Taeyang menghentikan langkahnya saat salah satu juri berbicara kepada juri lainnya, aku mendengar sepupu istriku berpartisipasi dalam audisi ini, aaku tidak memaksamu untuk memilih dia dan hanya menyarankan kita mendengarkan dia, kemudian kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan ruang audisinya.




Mereka sekelompok orang gila, mereka mengadakan audisi tapi mereka sudah memutuskan siapa yang akan mereka pilih ucap Eunha dengan kesal. Aku yang tidak lulus, jadi kenapa kamu marah tanya Taeyang. Eunha menjawab itu karena lagumu bagus, tapi mereka bahkan tidak mendengarkanmu. Kamu bilang liriknya tidak masuk akal secara ilmiah atau terserah ucap Taeyang. Itu bukan intinya tapi melodinya bagus ucap Eunha kemudian bertanya apakah kamu tahu berapa banyak aku menyenandungkan lagumu sebelum pergi tidur. Kupikir kamu tidak menyukainya ucap Taeyang.


Kamu mengatakan bahwa aku tidak bisa mengerti lagu dengan sentimentalitas dan apa pun ucap Eunha. Mulai hari ini, aku mengakuimu sebagai pilihan Forbes untuk sentimentalitas terbaik ucap Taeyang. Eunha memberi tahu kalau ia tidak bercanda, lagumu sangat bagus, jadi jangan khawatir tentang itu karena aku percaya bahwa segala sesuatunya akan berhasil untukmu. Bisakah kamu keluar untuk melihatku mengamen akhir pekan ini tanya Taeyang. Eunha berkata kamu akan mengamen, aku harus pergi dan mengacaukannya.



Apakah semuanya baik-baik saja tanya Seung Woo menghampiri mereka berdua. Ya jawab Eunha kemudian memberikan stick dram kepada Seung Woo seraya berkata aku menemukannya ketika membersihkan ruang klub kami. Oh begitu, terima kasih ucap Seung Woo kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih disana.



Apa itu, ini tidak sepertimu tanya Taeyang kepada Eunha. Tidakkah menurutmumatanya romantic tanya Eunha. Taeyang berkata kamu pernah bilang matanya menakutkan. Aku bilang mereka manis ucap Eunha.



Professor, aku punya pertanyaan ucap Eunha seraya mengangkat tangannya. Apa itu tanya professor. Jika bintang dan benda yang tersedot ke dalam lubang hitam keluar dari lubang putih, akankah mereka mempertahankan bentuknya tanya Eunha. Aku tidak yakin, karena lubang putih bersifat teoritis jadi sulit untuk membuktikannya jawab professor.



“Jika apa yang ada di rumahku adalah lubang putih, itu berarti ada lubang hitam di suatu tempat.”


Aku yakin itu ada di suatu tempat ucap Eunha sembari mencari lubang hitam tersebut. Hae Myung memasuki ruang klub kemudian bertanya kepada Eunha, apakah kamu baik-baik saja. Apa yang kamu bicarakan tanya Eunha yang tidak paham kemudian kembali bertanya setelah mengerti, bagaimana kamu mendengar tentang itu. Hae Myung memberi tahu kalau ia mendengar Seung Woon memberi tahu Anna, kemudian bertanya apakah kamu terluka. Tidak, aku baik-baik saja tapi Seung Woon yang terluka jawab Eunha.




Dia jauh lebih gila dari yang aku kira, jika sesuatu seperti itu terjadi lagi pastikan untuk meneleponku ucap Hae Myung. Astaga, apakah kamu khawatir tentanku tanya Eunha. Bukannya menjawab, Hae Myung balik bertanya kenapa kau selalu memperlakukanku seperti anak kecil padahal kamu hanya satu tahun lebih tua dariku, tetapi kamu bertingkah seolah-olah kamu jauh lebih tua. Kamu akan berakhir memanggilku nenek suatu hari nanti ucap Eunha.


Kenapa kau menghindari mataku tanya Hae Myung yang memojokkan Eunha di dinding. Aku mengerti, kamu bisa berhenti ucap Eunha. Hae Myung kembali bertanya kamu tidak bisa melihatku secara romantis. Tidak pak jawab Eunha. Kamu baru saja memanggilku tuan, aku pasti membuatmu gugup ucap Hae Myung yang telah menjauh. Kamu akan berada dalam masalah besar jika terus menggodaku ucap Eunha dengan kesal kemudian keluar dari ruang klub.



Aku juga muak dengan ini ucap Taeyang menghentikan nyanyiannya yang sedang mengamen. Aku menyuruhmu menyanyikan lagu Song Ga In teriak Eunha yang baru datang, kemudian berjalan menuju tempat duduk dan menyuruh Taeyang meneruskannya, aku mungkin tertidur jika merasa lelah, tapi aku akan makan malam denganmu, setelahnya Taeyang mulai menyanyi dihadapan Eunha.


“Taeyang mendekatiku dengan cara bercanda dan dia selalu menghiburku. Beberapa orang mungkin bisa lewat saat dia bernyanyi, tapi lagu-lagunya sangat spesial bagiku.”




Eunha bertepuk tangan setelah Taeyang menyelesaikan nyanyiannya. Tak jauh dari sana, Anna dan Seung Woon juga memberikan tepuk tangan. Anna ingin aku ikut dengannya ucap Seung Woon. Anna membalasnya dengan berkata aku ingin mendengarmu bernyanyi, jadi aku memintanya untuk ikut denganku. Karena penggemarku ada di sini, haruskah aku menyanyikan lagu lain tanya Taeyang kemudian kembali menyanyi.



Apakah kalian tahu apa yang jatuh sekarang tanya Eunha saat berjalan bersama yang lainnya. Apa tanya Anna. IPK kami jawab Eunha. Dengan kesal Taeyang bertanya haruskah membahas itu sekarang. Bukankah seharusnya kamu belajar untuk ujian tengah semestermu terlebih dahulu tanya Seung Woon. Astaga, dia lebih buruk dariku ucap Eunha.




Jika kamu menulis surat, mereka akan mengirimkannya secara anonim ke penerima setelah satu tahun ucap Anna setelah melihat tempat menulis surat. Itu terlihat menyenangkan, ayo lakukan ucap Eunha setelah mereka mulai menulis surat. Hae Myung yang sedang lewat di tempat menulis surat tersebut, menghentikannya kemudian juga ikut menulis surat. “Aku mengungkapkan perasaanku kepada orang itu secara rahasia.”




“Aku telah menyesuaikan diri dengan hidup dengan lubang putih. Daripada itu menjadi sesuatu yang istimewa, rasanya seperti mendapatkan tempat sampah hidup. Tentu saja itu sebelum aku menghadapi hal itu.”


Eunha mengambil kertas yang ia buang ke tempat sampat, yang ia dapatkan dari lubang putih tersebut kemudian membuka dan terkejut saat mendapati tulisan “Untuk Eunha tersayang.” Di tulisan kertas tersbut.


“Ruang klub tempat aku menduga lubang hitam itu berada, dan orang-orang yang bisa menulis surat itu. Salah satu dari mereka menyukaiku.”

 


Bersambung……..

Facebook Twitter