Translate

Minggu, 19 September 2021

Sinopsis Scripting Your Destiny Episode 2 Part 2

All Content From TVING




Sampai jumpa, jika pakaiannya kotor kenapa dia pergi, kalau pakaian kering sangat penting kenapa tidak mengeringkannya bersama tanya Seol Ah kemudian berkata kurasa bahkan kalimatnya pun sama. Aku tahu, ini kebetulan bukan tanya Chae Kyung. Seol Ah berkata ini takdir kemudian bertanya jadi, apa katanya dalam pesanny, biar kulihat. Chae Kyung memberi tahu kalau ia tidak tahu nomor teleponnya jadi tidak ada pesan.




Jika dia meninggalkan payungnya bersamamu, seharusnya kau bilang, "Berikanlah nomor teleponmu agar bisa kukembalikan." Ucap Seol Ah kemudian bertanya dia terlihat jelek saat hujan. Seraya menggeleng, Chae Kyung menjawab sebenarnya, justru sebaliknya dia terlihat sangat tampan saat itu “rambutnya basah, dia mendekap, lalu menunduk melihatku dengan sudut yang sempurna.” tapi anehnya, aku tidak merasakan apa pun. Hei, jika dia tampan kau harus merasakan sesuatu ucap Seol Ah kemudian menyuruhnya menlupakannya, ini tidak akan berhasil.


Kau pernah dengar "The Accounting of the Married" tanya Seol Ah kemudian berkata nama penulisnya Yang Mi Soon dan itu sama dengan nama ibumu, kebetulan sekali dia terasa bersahabat jadi menyenangkan. Apakah kau menonton dramanya tanya Chae Kyung. Seol Ah menjawab kalau ia pegawai baru jadi tidak sempat menonton drama, seraya melihat jamnya, Seol Ah kembali berkata aku sudah terlambat, aku harus pergi sekarang. Tentu saja, sebaiknya kau pergi, sampai jumpa ucap Chae Kyung seraya melambaikan tangannya kepasa Seol Ah yang sudah keluar.



Setelah meletakkan buku takdir milik Kim Youngkyu di rak, Sham Sih turun berjalan menuruni tangga, kemudian berkata wanita ini ditakdirkan memiliki tiga nama dalam hidupnya saat melihat buku takdir milik Chae Kyung.



Chae Kyung dan Hoo Yoon memegang buku "The Accounting of the Married" bersamaan, Chae Kyung melepaskan buku tersebut seraya berkata kau boleh mengambil bukunya jadi bisa lepaskan tanganku. Kenapa kau membiarkanku mengambilnya tanya Ho Yoon seraya mengambil bukunya. Karena lebih baik jika ada lagi yang membelinya jawab Chae Kyung.


Ho Yoon kembali bertanya apa aku terlihat akan membelinya. Tak perlu membelinya jika tidak mau, tapi sulit mendapatkannya karena ini habis di seluruh penjuru negeri ucap Chae Kyung. Ho Yoon memberi tahu kalau ia lebih tertarik pada penulisnya daripada dramanya. Kau ingin tahu apa tentang dia tanya Chae Kyung. Tipe pria yang menarik perhatiannya jawab Ho Yoon kemudian menyuruh Chae Kyung yang membelinya kerena buku lebih nyaman daripada berkas kemudian berjalan meninggalkan toko buku. Apa-apaan itu, apakah dia tahu siapa aku tanya Chae Kyung kemudian keluar dan berdiri di tepi jalan.




Saat melihat mobil yang melaju, bertanya dia tuan tanah setelah mengingat ucapan ibunya yang memberi tahu kalau pelat nomor 4444 adalah tuan tanah kita, kemuidan berkata aku tahu dia masih muda, tapi tidak kusangka semuda itu, astaga, aku iri padanya kami berdua masih muda tapi dia punya gedung. Ho Yoon menghentikan mobilnya tepat di depan Chae Kyung berdiri, kemudian menyuruhnya masuk. Kau berbicara denganku, kenapa tanya Chae Kyung. Ho Yoon memberi tahu kalau ia akan menuju ke kafe, kau tahu siapa aku bukan tanyanya, ibumu pasti sudah sering bercerita tentangku dan mencoba menjodohkan kita. Tidak sering, dia hanya menyebutmu sekali ucap Chae Kyung.



Saat berada di dalam mobil bersama Ho Yoon, Chae Kyung bertanya bagaimana kau tahu aku putri pemilik kafe. Ho Yoon menjawab karena kau sangat mirip dengan ibumu. Astaga kau lucu sekali, kami tidak mirip ucap Chae Kyung seraya tertawa. Ho Yoon berkata, jika kau mengaku sebagai dia yang datang dengan mesin waktu, aku akan percaya. Sekarang aku mengerti kenapa dia menyukaimu karena dia menyukai pria yang tampan tapi konyol ucap Chae Kyung. Sungguh, apa aku setampan itu tanya Ho Yoon. Kau tidak mendengar bagian "tapi konyol" ucap Chae Kyung seraya menatap Ho Yoon. Ho Yoon juga menatap Chae Kyung, kemudian berkata kudengar bisnis ibumu berjalan lancar.



Ibu rasa dia ingin jadi penulis, karena dia selalu duduk di sana dan menulis jadi kau bisa mengulas tulisannya ucap Mi Soon. Tidak akan ucap Chae Kyung kemudian bertanya pria kaya itu mencoba merebut pekerjaanku, untuk apa kulakukan itu. Mi Soon memberi tahu kalau ia khawatir dia berhenti menulis dan mengambil alih kafe kita, saat bisnis kafe berjalan lancer pemilik gedung menginginkanmu pindah agar dia bisa mengelola bisnis kafenya sendiri, dia menentukan takdir kita. Mungkinkah dia sekejam itu, seperti apa sosok aslinya tanya Chae Kyung. Kau sudah bertemu dengannya, dia tampan dan tinggi, rambutnya juga tebal dia manis jawab Mi Soon.



Chae Kyung memberi tahu kalau ia tidak tahu apakah bisnisnya lancar tapi ibuku kerap membicarakanmu, dia bilang kau memiliki kepribadian yang baik, dia bilang kau baik dan tidak pamrih dan selalu bilang kau pemuda yang hebat. Kurasa ibumu membohongimu ucap Ho Yoon karena dia selalu memberitahuku uanglah yang terpenting dan bilang dia menyukaiku karena aku kaya.


Ho Yoon kembali berkata bukunya banyak, saat Chae Kyung melihat bukunya yang berada dikursi belakang, sebanyak apa pun bukuku kecepatan membacaku tak terkejar. Kecepatan membacamu tak terkejar, bukan sebaliknya tanya Chae Kyung. Kecepatanmu membelinya tak terkejar tanya balik Ho Yoon. Kalau membaca banyak buku, kau menjadi sensitive tentang ejaan dan tata bahasa, bukan tanya Chae Kyung.




Aku memang sensitif soal tata bahasa ucap Ho Yoon kemudian memberi tahu kalau ini bukan mobilnya, tapi mobil temanku, dia menerimanya sebagai hadiah dari anak lima tahun, dia bilang itu seseorang yang tak bisa dia temui lagi, dia bilang itu kenangan lama dari 20 atau 30 tahun lalu. Maaf aku lancing ucap Chae Kyung kemudian bertanya apakah temanmu punya mobil selama 20 tahun terakhir. Kurasa sudah sekitar 120 tahun jawab Ho Yoon. Chae Kyung kembali bertanya, jika dia punya mobil sejak saat itu, bukankah dia kaki tangan Jepang. Kudengar dia berada di Manchuria saat itu jawab Ho Yoon.


Mari membahas hal lain ucap Ho Yoon kemudian bertanya bagaimana kalau cinta pertama. Bukannya menjawab pertanyaan Ho Yoon, Chae Kyung balik bertanya kita baru bertemu dan mau membahas cinta pertama, bukankah kau melewatkan terlalu banyak hal. Bagaimana jika kau cinta pertama seseorang dan kalian berdua ditakdirkan bertemu, kau pasti akan jatuh cinta padanya, bukan tanya Ho Yoon. Chae Kyung hanya tertawa kemudian menyuruh Ho Yoon memperhatikan jalan. Ho Yoon memberi tahu kalau memperhatikan jalan tidak berarti bagiku.

Facebook Twitter