Penulis: A2One
Sinopsis lengkap: High Class
Sebelumnya: High Class 1 Part 1
Selanjutnya: High Class Eps 1 Part 3
Kini giliran Yoewool melakukan wawancara. Jadi, kamu pengacara tanya mereka. Yeowool menjawab ya, benar tapi aku sedang menganggur karena alasan pribadi. Kenapa kamu mendaftar ke sekolah ini tanyanya mereka lagi, Yeowool hanya diam sembari melihat undangan yang ia bawa dan meningat kejadian sebelumnya,
Aku sungguh tidak ingin mengatakan ini, mengingat apa yang
terjadi pada keluargamu dan meski aku tahu keadaan sedang sulit, Yi Chan
menyebabkan banyak masalah di sekolah ucap guru Yi Chan kepada Yeowool yang
sedang berdiri didepanya dan hanya meminta maaf. Ibu Sejun memberikan laporan
medis kepada Yeowool seraya berkata kamu harus memeriksanya dan kami akan
menuntut asal kamu tahu, aku yakin kamu tahu suamiku jaksa dan kamu juga
penegak hukum kita harus membawanya ke pengadilan.
Tolong jangan lakukan ini, mereka masih anak-anak ucap Yeowool kemudian bertanya apa yang harus kulakukan untuk meredakan kemarahanmu. Suruh anakmu meminta maaf secara resmi atau pindahkan suruh dia berhenti kepada Sejun ucap ibu Sejun.
Yeowool keluar menghampiri Yi Chan yang sedang menunggu di luar bersandar di dinding kemudian berjongkok bertanya ibu Sejun ada di sini, jika melakukan kesalahan, kamu harus minta maaf dan berbaikan, kamu mau meminta maaf kepada Sejun. Seraya menggeleng, Yi Chan berkata tidak, aku tidak bersalah. Baiklah, Ibu mengerti ucap Yeowool kemudian kembali masuk kedalam.
Dia tidak mau meminta maaf ucap Yeowool tidak benar jika hanya anakku yang harus meminta maaf karena Sejun yang memulainya dia terjatuh saat mendorong meja untuk memukul Yi Chan, jika kamu ingin permintaan maaf, suruh Sejun minta maaf juga dan Yi Chan juga tertekan karena dia, mereka mungkin masih kecil tapi tahu yang mereka lakukan, Yi Chan tidak mengusik dan memukul anak lain tanpa alasan, aku tidak akan menyekolahkan anakku ke sekolah seperti ini lagi jadi silahkan menggugat atau menuntut lakukan sesukamu terima kasih untuk semuanya.
Ibu, maafkan aku ucap Yi Chan setelah melihat Yeowool keluar dan menghampirinya. Tidak apa-apa, Ibu percaya padamu karena Ibu tahu kamu tidak memulainya dan Ibu yakin kamu punya alasan ucap Yeowool yang sedang berjongkok di depan Yi Chan. Yi Chan memberi tahu kalau Sejun bilang, Ayah meninggal karena Ibu dan mereka terus mengatakan itu. Begitu rupanya ucap Yeowool seraya memluknya kemudian mengajaknya pulang.
Yeowool menjawab pada saat itu, kami menerima undangan
karena anakku tidak senang dengan kehidupan sekolahnya jadi aku berharap
melihatnya pergi ke sekolah dengan senyum lebar dan tidak mau dia terlalu lama
di akademi karena aku ingin dia berteman dan lebih sering bersamaku kurasa itu
tidak berlebihan.
Jadi, kamu menerima undangan, kamu punya teman atau kerabat di sekolah ini tayanya. Tidak, aku tidak punya jawab Yeowool. Ada saudara yang terdaftar, tapi kulihat di sini, suamimu ucapnnya. Yeowool memberi tahu kalau suaminya meninggal tahun lalu.
Kalau begitu, ada cara untuk mencari tahu pengirimnya tanya Yeowool seraya memegang kartu udangannya. Guru tersebut menjawab biasanya, kami yang mengirimnya tapi tidak ada yang dikirim dari kantor kami belakangan ini. Yeowool kembali bertanya benarkah, kalau begitu siapa pengirimnya. Mungkin orang lain dari sekolah ini yang mengirimnya jawab guru tersebut.
Ceritakan alasan kalian ingin bersekolah di sini ucap
Rachel, kemudian menyuruh Junhee bercerita lebih dulu setelah mengangkat
tangannya. Saat ini, kakakku belajar di sekolah ini, Ibuku juga perwakilan
orang tua di sekolah ini, kurasa aku harus menerima pendidikan yang cocok
dengan tingkatku di sekolah ini uca Junhee bercerita.
Setelahnya giliran Siwoo yang bercerita dengan berkata, untuk mengambil alih perusahaan gim ayahku dan menjadikannya yang terbaik di dunia, bukankah penting untuk mendapatkan pendidikan global, selain itu ibuku memberitahuku, "Kwak Siwoo. Hidupmu bergantung pada ini. mengerti?" membuat mereka tertawa.
Pikirkan saja wawancaranya, sikap dan kemampuan anak-anak akan menunjukkan apa mereka akan unggul di sekolah dan kalian tidak bias melatih hal itu ucap Jisun saat berkumpul bersama di café. Kini untuk menyekolahkan anak-anak ke sekolah medis atau hokum, mereka harus mulai belajar sejak TK pada Kelas Tiga, kamu akan tahu anakmu bisa berhasil atau tidak dan mereka pikir menginvestasikan uang sebanyak itu selama 12 tahun dan membuat anak-anak bekerja keras akan sepadan ucap Ibu Noa. Jisun kembali berkata anak-anak jurusan kedokteran di Universitas Nasional Seoul bekerja di rumah sakitku dan kini aku yang memotong gaji mereka, membuat mereka tertawa.
Kamu harus berhenti merokok ucap Jisun kepada Doyoung yang duduk di sebelahnya. Ini vitamin ucap Doyoung seraya menunjukkannya kemudian bertanya berapa banyak murid yang diterima tahun ini, bagaimana jika Jun Hee diterima tapi Siwoo tidak. Jangan khawatir, aku yakin Siwoo akan berhasil karena mereka memeriksa daftar saudara dan anak-anak dari luar negeri dan rekomendasi sangat penting dalam wawancara, iuran tahunannya 100.000 dolar, tidak sembarang orang bisa masuk ucap Jisun.
Senang bertemu denganmu hari ini ucap Yeowool saat berjalan berpapasan dengan Jisun dan Doyoung berserta anak-anaknya. Aku juga, kuharap kita bisa bertemu lagi ucap Jisun kemudian kembali melanjutkan langkahnya. Ibu, kurasa dia belum pernah ke Amerika, dia bahkan tidak tahu apa itu Universal Studios ucap Jun Hee. Siwoon juga berkata kalau pengucapannya juga buruk, bodoh sekali.
Bagaimana harimu tanya Yeowool saat berjalan sembari menggandeng Yi Chan. Biasa jawab Yi Chan. Apa maksud biasa tanya Yeowool kembali, kemudian berkata meski kamu tidak diterima di sekolah ini, jangan terlalu kecewa. Kenapa tanya Yi Chan kemudian memberi tahu kalau ia sangat ingin bersekolah di sini.
Ini untuk Ibu ucap Yi Chan seraya memberikan kerang yang
diambilnya dari tepi pantai. Indahnya, terima kasih ucap Yeowool setelah
menerimanya, kemudian kembali berkata jika kamu mau, kita bisa tinggal di sini.
Benarkah, tapi bagaimana dengan pekerjaan Ibu tanya Yi Chan. Yeowool menjawab,
Ibu tidak perlu bekerja dan akan menemanimu seharian.
Benarkah, serius tanya Yi Chan dengan antusis, pasti
menyenangkan jika Ayah juga ada di sini. Benar, pasti akan sangat menyenangkan
ucap Yeowool seraya mengelus kepala Yi Chan. Setelahnya Yeowool membayangkan
kalau ia, Yi Chan dan suaminya bermain bersama di tepi pantai.