Ratu menemui
Eunseom, menyuruh untuk mundur dalam 2 hari ke Molabeol. Negosiasinya gagal
ucap Eunseom kemudian pergi dari sana.
Dengan
marah Eunseom memcopot jubah yang di pakainya dan membuangnya di lantai seraya
berkata Inaishingi.
Dengan
berteriak, Yeolseon berdiri di atas gerbang, menyuruh membebaskan Tanya.
Raja
Tagon datang mendekati dan mendorong Yeolseon dari atas, membuat Yeolseon tergeletak
di tanah dalam keadaan keluar darah.
Ayah
ucap Tanya yang menyadarinya.
Malam
harinya, dengan di pimpin oleh Eunseom, suku Ago melewati hutan.
Di
istana, dengan menangis, Baekha memberi tahu Ratu kalau Tagon memintanya untuk
membuat racun sebanyak 5 kendi.
Dengan
segera Ratu menemui Tagon dan menanyakannya.
Tagon
memberi tahu kalau ia tidak akan meninggalkan Arthdal dan akan menghilang
bersama.
Mengerti
perasaan Tagon, Ratu memeluknya dan menangis bersama.
Dengan
berenang melewati sungai, suku Momo bersama Karika datang dan menyerang para
prajurit yang berjaga.
Ternyata
Suku Momo membantu Suku Ago dan bekerja sama untuk membalaskan kematikan Karat.
Karika
menyuruh yang lain mundur saat prajurit muncul dan memanah beberapa pasukannya.
Nunbyeol
datang bersama dengan Issruv dan Nosunaho, menghalau anak panah dan melawan prajurit.
Melihat Nunbyeol dan yang lain berhasil melewati jalan, Karika memberikan
perintah kepada yang lain untuk maju dan bertarung melawan para prajurit
kerajaan.
Setelah
Karika dan yang lain berhasil menghabisi para prajurit, Eunseom dan Suku Ago
memasuki gerbang istana.
Setelahnya
Eunseom dan Karika berjalan bersama menuju istana.
Gilseon
menemui Tagon, Suku Momo menerobos lewat Batu Besar Gochiju dan Pasukan Ago
memasuki kastel.
Raja
menyuruh Gilseom menyiapkan pasukan militer. Denga segera Gilseon pamit pergi.
Raja
menyuruh Ratu membawa Arok pergi dan mengambil alih Arthdal bersama Arok
setelahnya.
Di
luar, Eunseom dan para Suku Ago lainnya berperang melawan prajurit kerajaan.
Para
penjaga yang berada di depan istana segera pergi menghindar saat melihat
kedatangan Nunbyeol, Issruv dan Nosunaho.
Nunbyeol,
Issruv dan Nosunaho memasuki istana dan segera mencari keberadaan Tagon.
Mungtae
datang, melawan para prajurit yang sedang berjaga dan segera melepaskan ikat
tali Tanya.
Mungtae
tergeletak saat terkena anak panah dari Tagon.
Arok
sedang berada di luar istana, mencari keberadaan sang ayah dan bertemu dengan
seseorang.
Mirusol
dan yang lainnya memasuki ruang pertemuan, tidak mendapati keberadaan Tagon di
sana.
Melihat
kedatangan Eunseom, Mungtae memberi tahu kalau Tanya di bawa oleh Tagon dan
menyuruhanya segera menyusul ke kuil.
Sodang
memasuki ruang pertemuan, memberitahukan pesan raja kepada para suku Ago, kalau
Tanya berada di Kuil Agung bersama Tagon dan menyuruh Eunseom yang pergi dengan
sendirian.
Ternyata
itu bukanlah Eunseom melainkan Saya.
Saya
berjongkok di hadapan Mungtae, menyuruh menyampikan pesannya kepada Eunseom
yang datang nanti kalau ia menyelamatkan Tanya terlebih dulu kemudian kembali
pergi dari sana.
Di
sisi lain, Tanya dan Tagon tengah berjalan menuju kuil seraya mengobrol.
Yangcha
datang, menghampiri keduanya dan menyerang Tagon, membuat keduanya terlibat
pertarungan.
Tanya
menarik Yangcha menyingkir dan memarahinya karena ia sudah menyuruh pergi
menjauh kemudian menodongkan pedang di lehernya saat Tagon akan menghabisi
Yangcha.
Saya
melihat orang-orang Ago dan para prajurit tergeletak di lantai dalam keadaan
tewas.
Tanya
sampai di kuil, melihat air di sumur sudah bercampur dengan racun.
Dengan
mata yang berkaca-kaca, Tanya menyuruh Tagon untuk menghentikannya karena masih
ada peluang untuk menyelamatkan Arthdal tapi Tagon menolaknya.
Dengan
membawa karung, Saya berpakaian seperti Eunseom memasuki kuil, meletakkan
karungnya di lantai seraya menyuruh Tagon melepaskan Tanya.
Tagon
melemparkan pisau kepada Saya seraya menyuruh mengakhiri dirinya sendiri.
Saya mengambil pisaunya dan membuka karung yang di bawanya, ternyata di dalamnya berisi pangeran Arok.
Disisi
lain, Mungtae memberi tahu Eunseom kalau Saya masih hidup, Tagon mencampur air
dengan racun dan menyuruh menyelamatkan Tanya.
Eunseom
menyuruh Dalsae menjaga Mungtae kemudian pergi dari sana.
Tagon
membunyikan lonceng memberikan isayarat kepada prajurit di depan kemudian
melepaskan ikat tali Tanya.
Dengan
segera Tanya berlari pergi dari kuil.
Tagon
mengambil pedangnya dan menyerang Saya dengan menusuknya menggunakan pedang.
Eunseom
datang dan segera menyerang Tagon, membuat keduanya terlibat pekelahian.
Eunseom
berhasil memenggal leher Tagon.
Mirusol
dan yang lain datang, mengepung dan menodong Tagon dengan pedang.
Eunseom
mengampiri Saya yang terluka karena di tusuk Tagon menggunakan pedang, menanyakan
keberadaan Tanya.
Saya
memberi tahu kalau Tanya aman, karena ia membantunya kabur.
Eunseom
menyuruh Saya mengobati dirinya dulu dan akan menemui nanti.
Tanya
kembali memasuki kuil, menemui Eunseom memberi tahu kalau waktunya tidak banyak
dan menanyakan surat yang di tulisnya.
Chaeeun
berpapasan dengan Saya yang di bawa oleh para suku Ago untuk di obati, memberi
tahu kalau Tanya menyelamatkan Arthdal dengan menceburkan diri ke kolam berisi bichwisan.
Saya
bersikeras untuk pergi juga tapi tidak di perbolehkan oleh suku Ago.
Kedua
orang Neanthal datang dan membawa Saya pergi bersamanya.
Di
kuil, ratu datang, menghampiri Tagon, memeluknya dan menusuknya dengan pisau
yang di bawanya, membuat Tagon tewas.
Ratu
menghampiri Tanya dan Eunseom, memperlihatkan penawar racun. Eunseom
menerimannya.
Semua
orang berkumpul di depan kerajaan dan memberikan hormat kepada Eunseom yang
datang.
Raja
Tagon sudah mati, dengan kematian Raja Tagon, aku akan mengakhiri peperangan
dan pertumpahan darah ini, Suku Ago tidak akan mengambil dan Arthdal tidak akan
dirampas ucap Eunseom kepada yang lain.
Dengan
lemah, Tanya berjalan mendekati Eunseom dan menyuruhnya untuk membacakan janji
untuk menjaga Arthdal.
Eunseom
mengucapkan janjinya kemudian mencabut pedan dari pohon dan memperlihatkan
tangannya yang terdapat pola yang terhubung dengan pedang.
Melihat
tersebut pawa warga dan yang lainnya bersorak.
Eunseom
mengikuti Tanya berjalan memasuki istana dan Tanya pingsan tepat setelah
memasuki istana. Dengan segera Eunseom menahan Tanya. Dan sekarang Tanya sedang
terbaring di tempat tidur dalam keadaan belum tersadar.
Nunbyeol
pergi bersama Issruv dan Nosunaho. Eunseom
belum menemukan keberadaan Saya, saat mencarinya. Tanya masih belum tersadar,
dengan Eunseom yang merawat Tanya. Dan Eunseom di lantik menjadi raja,
menggantikan Tagon.
Dengan
tergesa, Chaeeun memasuki ruang pertemuan dan menemui Eunseom. Eunseom Eunseom kembali
kekediamannya, menemui Tanya yang sudah sadar. Setelahnya mereka berdua
berciuman.
Kita
akan segera tiba di Irkebaek ucap Eknad kepada Saya kemudian menanyakan apakah
ingin kembali kepada Tanya. Tanya sudah mati ucap Saya kemudian memberi tahu
kalau ia menginginkan Arthdal.
Pangeran
Arok: Kenapa kau menulis ini?, Menurutmu apa yang membentuk sebuah negara?, Pedang,
tanah, dan Saram, bukan?
Ratu Taealha:
Ada sesuatu yang lebih penting dibandingkan itu.
Pangeran
Arok: Apa yang lebih penting dalam membangun sebuah negara?
Ratu Taealha:
Cerita, sebuah negara dibuat dengan sebuah cerita.
Pangeran
Arok: Aku tidak tahu hal itu sebelumnya. Tapi itu cerita tentang negeri orang
lain yang jauh sekali.
Ratu Taealha:
Aku akan merebutnya kembali, Arthdal.
SELESAI……