Translate

Jumat, 27 Oktober 2023

Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 12 (END)

All Content From tvN, TVING




ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 12. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Cek episode sebelumnya. Selamat membaca...^^






Ratu menemui Eunseom, menyuruh untuk mundur dalam 2 hari ke Molabeol. Negosiasinya gagal ucap Eunseom kemudian pergi dari sana.


Dengan marah Eunseom memcopot jubah yang di pakainya dan membuangnya di lantai seraya berkata Inaishingi.


Dengan berteriak, Yeolseon berdiri di atas gerbang, menyuruh membebaskan Tanya.


Raja Tagon datang mendekati dan mendorong Yeolseon dari atas, membuat Yeolseon tergeletak di tanah dalam keadaan keluar darah.


Ayah ucap Tanya yang menyadarinya.






Malam harinya, dengan di pimpin oleh Eunseom, suku Ago melewati hutan.


Di istana, dengan menangis, Baekha memberi tahu Ratu kalau Tagon memintanya untuk membuat racun sebanyak 5 kendi.


Dengan segera Ratu menemui Tagon dan menanyakannya.


Tagon memberi tahu kalau ia tidak akan meninggalkan Arthdal dan akan menghilang bersama.


Mengerti perasaan Tagon, Ratu memeluknya dan menangis bersama.









Dengan berenang melewati sungai, suku Momo bersama Karika datang dan menyerang para prajurit yang berjaga.


Ternyata Suku Momo membantu Suku Ago dan bekerja sama untuk membalaskan kematikan Karat.


Karika menyuruh yang lain mundur saat prajurit muncul dan memanah beberapa pasukannya.


Nunbyeol datang bersama dengan Issruv dan Nosunaho, menghalau anak panah dan melawan prajurit. Melihat Nunbyeol dan yang lain berhasil melewati jalan, Karika memberikan perintah kepada yang lain untuk maju dan bertarung melawan para prajurit kerajaan.


Setelah Karika dan yang lain berhasil menghabisi para prajurit, Eunseom dan Suku Ago memasuki gerbang istana.


Setelahnya Eunseom dan Karika berjalan bersama menuju istana.


Gilseon menemui Tagon, Suku Momo menerobos lewat Batu Besar Gochiju dan Pasukan Ago memasuki kastel.


Raja menyuruh Gilseom menyiapkan pasukan militer. Denga segera Gilseon pamit pergi.


Raja menyuruh Ratu membawa Arok pergi dan mengambil alih Arthdal bersama Arok setelahnya.












Di luar, Eunseom dan para Suku Ago lainnya berperang melawan prajurit kerajaan.


Para penjaga yang berada di depan istana segera pergi menghindar saat melihat kedatangan Nunbyeol, Issruv dan Nosunaho.


Nunbyeol, Issruv dan Nosunaho memasuki istana dan segera mencari keberadaan Tagon.


Mungtae datang, melawan para prajurit yang sedang berjaga dan segera melepaskan ikat tali Tanya.


Mungtae tergeletak saat terkena anak panah dari Tagon.


Arok sedang berada di luar istana, mencari keberadaan sang ayah dan bertemu dengan seseorang.


Mirusol dan yang lainnya memasuki ruang pertemuan, tidak mendapati keberadaan Tagon di sana.


Melihat kedatangan Eunseom, Mungtae memberi tahu kalau Tanya di bawa oleh Tagon dan menyuruhanya segera menyusul ke kuil.


Sodang memasuki ruang pertemuan, memberitahukan pesan raja kepada para suku Ago, kalau Tanya berada di Kuil Agung bersama Tagon dan menyuruh Eunseom yang pergi dengan sendirian.










Ternyata itu bukanlah Eunseom melainkan Saya.


Saya berjongkok di hadapan Mungtae, menyuruh menyampikan pesannya kepada Eunseom yang datang nanti kalau ia menyelamatkan Tanya terlebih dulu kemudian kembali pergi dari sana.


Di sisi lain, Tanya dan Tagon tengah berjalan menuju kuil seraya mengobrol.


Yangcha datang, menghampiri keduanya dan menyerang Tagon, membuat keduanya terlibat pertarungan.


Tanya menarik Yangcha menyingkir dan memarahinya karena ia sudah menyuruh pergi menjauh kemudian menodongkan pedang di lehernya saat Tagon akan menghabisi Yangcha.


Saya melihat orang-orang Ago dan para prajurit tergeletak di lantai dalam keadaan tewas.


Tanya sampai di kuil, melihat air di sumur sudah bercampur dengan racun.


Dengan mata yang berkaca-kaca, Tanya menyuruh Tagon untuk menghentikannya karena masih ada peluang untuk menyelamatkan Arthdal tapi Tagon menolaknya.









Dengan membawa karung, Saya berpakaian seperti Eunseom memasuki kuil, meletakkan karungnya di lantai seraya menyuruh Tagon melepaskan Tanya.


Tagon melemparkan pisau kepada Saya seraya menyuruh mengakhiri dirinya sendiri.


Saya mengambil pisaunya dan membuka karung yang di bawanya, ternyata di dalamnya berisi pangeran Arok.


Disisi lain, Mungtae memberi tahu Eunseom kalau Saya masih hidup, Tagon mencampur air dengan racun dan menyuruh menyelamatkan Tanya.


Eunseom menyuruh Dalsae menjaga Mungtae kemudian pergi dari sana.


Tagon membunyikan lonceng memberikan isayarat kepada prajurit di depan kemudian melepaskan ikat tali Tanya.


Dengan segera Tanya berlari pergi dari kuil.









Tagon mengambil pedangnya dan menyerang Saya dengan menusuknya menggunakan pedang.


Eunseom datang dan segera menyerang Tagon, membuat keduanya terlibat pekelahian.


Eunseom berhasil memenggal leher Tagon.


Mirusol dan yang lain datang, mengepung dan menodong Tagon dengan pedang.


Eunseom mengampiri Saya yang terluka karena di tusuk Tagon menggunakan pedang, menanyakan keberadaan Tanya.


Saya memberi tahu kalau Tanya aman, karena ia membantunya kabur.


Eunseom menyuruh Saya mengobati dirinya dulu dan akan menemui nanti.








Tanya kembali memasuki kuil, menemui Eunseom memberi tahu kalau waktunya tidak banyak dan menanyakan surat yang di tulisnya.


Chaeeun berpapasan dengan Saya yang di bawa oleh para suku Ago untuk di obati, memberi tahu kalau Tanya menyelamatkan Arthdal dengan menceburkan diri ke kolam berisi bichwisan.


Saya bersikeras untuk pergi juga tapi tidak di perbolehkan oleh suku Ago.


Kedua orang Neanthal datang dan membawa Saya pergi bersamanya.


Di kuil, ratu datang, menghampiri Tagon, memeluknya dan menusuknya dengan pisau yang di bawanya, membuat Tagon tewas.


Ratu menghampiri Tanya dan Eunseom, memperlihatkan penawar racun. Eunseom menerimannya.









Semua orang berkumpul di depan kerajaan dan memberikan hormat kepada Eunseom yang datang.


Raja Tagon sudah mati, dengan kematian Raja Tagon, aku akan mengakhiri peperangan dan pertumpahan darah ini, Suku Ago tidak akan mengambil dan Arthdal tidak akan dirampas ucap Eunseom kepada yang lain.


Dengan lemah, Tanya berjalan mendekati Eunseom dan menyuruhnya untuk membacakan janji untuk menjaga Arthdal.


Eunseom mengucapkan janjinya kemudian mencabut pedan dari pohon dan memperlihatkan tangannya yang terdapat pola yang terhubung dengan pedang.


Melihat tersebut pawa warga dan yang lainnya bersorak.














Eunseom mengikuti Tanya berjalan memasuki istana dan Tanya pingsan tepat setelah memasuki istana. Dengan segera Eunseom menahan Tanya. Dan sekarang Tanya sedang terbaring di tempat tidur dalam keadaan belum tersadar.


Nunbyeol pergi bersama Issruv dan Nosunaho.  Eunseom belum menemukan keberadaan Saya, saat mencarinya. Tanya masih belum tersadar, dengan Eunseom yang merawat Tanya. Dan Eunseom di lantik menjadi raja, menggantikan Tagon.


Dengan tergesa, Chaeeun memasuki ruang pertemuan dan menemui Eunseom. Eunseom Eunseom kembali kekediamannya, menemui Tanya yang sudah sadar. Setelahnya mereka berdua berciuman.


Kita akan segera tiba di Irkebaek ucap Eknad kepada Saya kemudian menanyakan apakah ingin kembali kepada Tanya. Tanya sudah mati ucap Saya kemudian memberi tahu kalau ia menginginkan Arthdal.






Pangeran Arok: Kenapa kau menulis ini?, Menurutmu apa yang membentuk sebuah negara?, Pedang, tanah, dan Saram, bukan?


Ratu Taealha: Ada sesuatu yang lebih penting dibandingkan itu.


Pangeran Arok: Apa yang lebih penting dalam membangun sebuah negara?


Ratu Taealha: Cerita, sebuah negara dibuat dengan sebuah cerita.


Pangeran Arok: Aku tidak tahu hal itu sebelumnya. Tapi itu cerita tentang negeri orang lain yang jauh sekali.


Ratu Taealha: Aku akan merebutnya kembali, Arthdal.

 


SELESAI……

Facebook Twitter