All content from MBS
Penulis: Anysti
Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Saretagawa no Blue
Sebelumnya: Sinopsis Saretagawa no Blue episode 2
Selanjutnya: Sinopsis Saretagawa no Blue episode 4
Aiko membawa bekal dari Nobu dan memotretnya. Bilangnya ke Tomomi kalo itu bekal buatannya. Kazumasa ikut melihat dan memuji Aiko yang sudah cantik pintar masak juga. Dia jadi pingin punya istri seperti dirinya.
Kazumasa kembali ke mejanya. Ia mengirim pesan ke Aiko kalo dia juga ingin melakukannya hari ini. Aiko langsung mengiyakan.
Nobu yang sedang makan siang di rumah sebenarnya juga curiga kalo Aiko selingkuh. Tapi sebagai suami yang baik ia merasa nggak boleh mencurigainya.
Aiko lalu mengirim pesan kalo malam ini dia lembur lagi. Kerjaannya banyak.
Nobu jadi makin curiga. Ia lalu melihat berkas Aiko di meja dan berencana untuk mengantarkannya ke kantor. Dan sesampainya di sana ia ketemu sama Tomomi. Dia mengenali Nobu katena sebelumnya sering melihat fotonya di wallpaper ponsel Aiko.
Dan ternyata Aiko sudah pulang. Tomomi juga cerita tentang kelebihan Aiko yang nggak juga baik dalam pekerjaannya di kantor tapi memasak juga. Ia juga cerita tentang bekal yang Aiko bawa hari ini. Masakannya sangat enak.
Nobu syok. Istrinya yang sepengetahuannya nggak bisa bohong ternyata... . Eh????
Nobu lalu ketemu sama Tami dan Mai untuk mendiskusikan masalah itu. Nobu masih berpikiran positif. Mungkin jadwalnya berubah dan juniornya nggak tahu tentang itu. Padahal Tamu dah yakin banget kalo itu bohong.
Mai mencoba untuk mencari akun Ig Aiko dari merek kesukaannya, Sareburu. Nobu masih beranggapan kalo Aiko bukan orang yang suka main Ig.
Lah nyatanya Mai menemukannya. Dan isinya beneran membuat mereka tercengang. Dekorasi ulang tahun yang Nobu siapkan hari itu diakui Aiko kalo itu dari pacarnya, bekal makanan yang Nobu bilang itu buatannya dan hadiah kalung yang ia dapat dari pacarnya sama kayak yang dari kantor.
Nobu pikir Aiko menganggapnya pacar tapi menurut Tami Nobu itu kantor.
Di rumah Aiko berhasil menjual kalung dari Nobu dengan harga tinggi.
Nggak lama kemudian Nobu pulang. Melihat wajahnya yang murung membuat Aiko berpikir kalo Nobu sakit. Nobu mengonfirmasi soal lembur yang Aiko bilang. Ia tadi ke kantor maksudnya mau mengirim dokumennya yang ketinggalan tapi juniornya bilang dia sudah pulang. Nobu ingin memastikan kalo Aiko nggak selingkuh.
Aiko malah bilang kalo Nobu jahat karena mencurigainya. Nobu dalam hati nggak pingin percaya. Tapi akun ignya... . Aiko nangis dan memeluk Nobu. Mau nggak mau Nobu jadi percaya padanya.
Nobu melepaskan pelukannya. Ia ingin Aiko menjelaskan kalo Aiko nggak bohong juga soal yang lainnya. Aiko kekeuh bilang kalo dia lembur. Lah dia malah mengalihkan ke kejadian terakhir kali saat mereka melakukannya dan Nobu nggak bisa melakukannya dengan baik.
Aiko membalikkan kalo Nobu selingkuh makanya dia menjadi bingung. Nobu menbantah. Lah habis itu Aiko malah bilang kalo masalahnya mereka hanya kurangnya komunikasi. Ia juga terkejut saat Nobu bilang ingin punya anak. Ia lalu mengajak Nobu untuk melakukannya tapi Nobu menolak. Aiko menyudahi dan mau tidur. Secara itu adalah pertengkaran pertama mereka. Ia harap mereka bisa berbaikan besok.
Setelah Aiko pergi, Nobu lalu nelpon Tami dan cerita kalo Aiko nggak bisa diajak bicara. Tami memberitahu apa yang Mai katakan agar Nobu memegang bukti seenggaknya satu.
Hari selanjutnya Nobu mengikuti Aiko. Aiko yang bilangnya lembur membeli minuman berenergi dan k*nd*m di apotik. Nobu dah merasa nggak enak. Lembur kayak apa sampai beli itu. Belum lagi Aiko meminumnya di depan sebuah motel. Nggak lama kemudian seorang pria menghampiri Aiko dan merangkulnya. Mereka lalu masuk ke sana.
Nobu yang teringat apa yang Tami bilang kalo Nobu harus memotret biar bisa punya bukti. Ia yang kasih syok mengambil ponselnya. Dan saat melihat wallpaper nya dengan fotonya bersama Aiko membuatnya ragu untuk mengambil gambar.
Ia nelpon Aiko tapi ponselnya mati. Akhirnya ia hanya bisa meninggalkan pesan minta Aiko hati-hati pulangnya karena ia membuat lumpia kesukaannya.
Di dalam Aiko dan Kazumasa seperti biasa melakukannya. Setelah selesai mereka malah membicarakan kekurangan pasangan masing-masing.
Nobu ingin nangis dan marah. Kalo ia masuk apa ia bisa menghentikan mereka. Membayangkan mereka melakukannya membuatnya pingin muntah.
Lah seseorang di sebelah Nobu malah sudah muntah duluan. Ternyata dia adalah Kozue.
Keduanya lalu bicara di sebuah kafe. Kozue meminta maaf karena sepertinya suaminya yang mulai duluan. Ia juga menunjukkan bukti chatan keduanya yang membenarkan kalo mereka selingkuh.
Melihat Kozue yang sampai mengumpulkan bukti Nobu pikir dia akan bercerai. Kozue sendiri belum memikirkannya. Teringat saat mereka menikah dulu. Mereka nggak akan mudah memutuskan untuk bercerai.
Kazumasa menceritakan hubungannya dengan istrinya. Mereka hamil duluan makanya saat meminta restu ia sampai dipukul sama orang tua Kozue. Pun sampai sekarang ia nggak berani pulang kampung.
Kozue cerita kalo sejak ia mencurigai suaminya selingkuh ia jadi sering dipukul. Ia menunjukkan isi chatan keduanya di tabletnya sungguh percakapan yang nggak pantas. Nobu sendiri juga sebenarnya sangat percaya pada Aiko. Ia ingin Aiko berpaling kembali padanya dan memulai hubungan mereka seperti dulu.
Mendadak Kozue dapat telpon dari pengasih putranya kalo putranya demam. Ia ngasih kontaknya ke Nobu lalu pamit.
Nobu juga merasa pusing banget. Rasanya mau demam.
Aiko akhirnya pulang. Nobu rebahan di kamar karena nggak enak badan. Aiko minta lumpia yang Nobu bilangnya mau buat. Nobu mengaku nggak enak badan jadi belum sempat buat. Aiko menyayangkan padahal dia lapar. Jadinya hanya bisa makan mie instan.
Lah ia malah memarahinya yang sudah dewasa tapi nggak bisa menjaga kesehatan. Dia lalu ngasih minuman energi, tapi tinggal separuh doang. Nobu ingat kalo itu adalah minuman yang Aiko bawa saat ketemuan sama pria tadi.
Aiko memberitahu kalo pekan depan ia ada perjalanan bisnis jadi Nobu nggak boleh menularinya.
Aiko yang tadinya sudah pergi balik lagi buat bilang cinta ke Nobu..
Nobu merasa nyesek. Istrinya jelas selingkuh tapi ia menerimanya.
Bersambung...