Translate

Sabtu, 18 September 2021

Sinopsis Scripting Your Destiny Eps 2 Part 1

All Content From TVING







Penulis: A2One

Sinopsis lengkap: Sinopsis Lengkap Scripting Your Destiny

Sebelumnya: Scripting Your Destiny Eps 1 Part 3

Selanjutnya: Scripting Your Destiny Eps 2 Part 2



Para Samshin berlatih lama sekali untuk menulis buku itu, buku itu ditulis dengan cara paling berharga menggunakan pohon kayu manis di bulan dan cahaya bintang Galaksi Bima Sakti untuk mendoakan nasib baik mereka ucap Sham Shin kemudian bertanya kepada Myung jadi kenapa kau mencorat-coret buku penting itu seraya mengebrak meja. Myung mengabaikan pertanyaan dari Sham Shin dengan membaca buku takdir, Lahir tahun 1997, masuk sekolah pada tahun 2004. Lulus tahun 2011. Masuk sekolah lagi lalu bergabung di kemiliteran. Mereka menua bersama, lalu meninggal." Kemudian bertanya jadi apa masalahmu Pemagang Sam Shin.




Sham Shin kembali berkata resume seseorang pun lebih panjang dari itu. Kehidupan semua manusia sama saja ucap Myung dan ini Korea, kau bisa menyalin dan menggunakan sisanya sampai SMA, orang dewasa pun sama jadi kau bisa membuat sampel berdasarkan tempat tinggal dan kegiatannya lalu kau bisa menyalin dan menempelkannya. Ho Yoon menghampiri mereka kemudian berkata tahunnya salah setelah melihat catatan takdir Myung.


Lagi kau tahu apa yang kau tulis benar-benar akan terjadi bukan tanya Sham Shin kemudian berkata karenamu anak itu akan tinggal di kelas yang sama setahun lagi. Myung membalas dengan berkata orang ini bisa lulus setahun lebih awal di kemudian hari. Sham Shin menyuuh Myung belajar dari Ho Yoon karena cerita yang dia tulis tentang orang-orangnya sejak lahir sungguh bermakna saat usia mereka bertambah tahun demi tahun, tiap cerita yang ditulisnya merupakan mahakarya, seharusnya kau malu.


Gaya semua orang berbeda ucap Myung karena fokusku pada keindahan ruang kosong. Tapi orang-orang tewas karena kecelakaan yang diakibatkan oleh ruang itu balas Sham Shin. Nenek jangan ganggu aku, kau pemagang tapi mengomeli seperti senior ucap Myung. Aku bukan nenek ucap Sham Shin. Myung kembali berkata kalau penduduk negara ini menganggapmu sebagai nenek sekalipun baru lahir.



Kau pikir apa arti cinta tanya Ho Yoon kemudian berkata itu pertemuan pertama paling romantic dalam beberapa tahun terakhir, jadi kenapa mereka tidak jatuh cinta, mereka berada di bawah satu payung ketika hujan dan kenapa mereka tidak bertukar nomor telepon.



Chae Kyung memberikan payung kepada Seol Ah saae berada di café seraya berkata ingin kukembalikan tapi aku tak tahu nomor teleponnya jadi berikan kepada Min Chang katamu dia kerap datang ke bank tempatmu bekerja. Bukan itu yang penting ucap Seol Ah kemudian bertanya maksudmu Jeong Bareum mengantarmu pulang kemarin.



Min Chang berlari menghampiri mereka kemudian bertanya tunggu, Chae Kyung benar-benar pulang. Ya, dia sudah pergi jawab Seol Ah kemudian bertanya kenapa kau membawa pria seaneh itu, dia sangat aneh. Aku setuju denganmu ucap Min Chang. Seol Ah kembali bertanya bukankah kalian semua teman. Jeong Bareum berkata dia bukan temanku, dia temannya kemudian bertanya kepada Seol Ah, berapa nomor telepon temanmu.


Bukannya menjawab, Seol Ah balik bertanya kenapa tidak kau tanyakan sendiri. Kalau begitu aku harus lari, sampai nanti ucap Jeong Bareum kemudian berlari meninggalkan mereka. Ada apa dengannya tanya Min Chang. Seol Ah menjawab entahlah kemudian berteriak seharusnya dia belok kanan tapi dia belok kiri, seharusnya kau belok kanan saat melihat Jeong Bareum berlari kearah berlawanan, setelahnya ia berbalik.




Dia bahkan tidak tahu harus ke kiri atau ke kanan saat mengejarmu ucap Seol Ah kemudian bertanya lalu apa yang terjadi. Awalnya aku tidak tahu, tapi kami naik bus yang sama jawab Chae Kyung seperti yang kau ketahui tiba-tiba hujan jadi aku harus turun dari bus tapi tidak punya payung entah apa yang harus kulakukan, tiba-tiba hujan berhenti begitu aku turun dari bus, hujannya berhenti hanya untukku. Astaga, karena Jeong Bareum, bukan tanya Seol Ah. Ya, dia memegang payung di atas kepalaku, dia bahkan tidak menyadari punggungnya basah jawab Chae Kyung.




Kau tidak punya payung, bukan tanya Jeong Bareum kemudian berkata jangan mengeluarkannya meskipun ada karena aku akan malu. Seraya berjalan, Chae Kyung berkata aku tidak tahu kita tinggal di daerah yang sama. Aku tidak tinggal di sini ucap Jeong Bareum kemudian memberi tahu kalau ia tinggal di Cheongdam-dong. Lalu kenapa kau naik bus ke daerah ini tanya Chae Kyung. Karena kau naik bus itu jadi aku mengikutimu jawab Jeong Bareum.


Pukul 23.00 di hari Minggu yang hujan, aku seharusnya takut, bukan tanya Chae Kyung. Jeong Bareum tertawa kemudian bertanya begitukah menurutmu, sekalipun punggungku basah kuyup bahkan saat aku memegang payung khusus untukmu. Chae Kyung melihat baju Jeong Bareum yang basah kemudian meminta maaf. Tapi aku merasa agak aneh hari ini ucap Jeong Bareum karena satu menit naik bus dan menit berikutnya turun dari bus, kuharap akan hujan sampai tahun depan, aku juga merasa sudah gila.



Tapi tahukah kau, aku juga merasa aneh, pertemuan pertama di halte bus saat hujan dan sebuah payung, bukankah ini terdengar familier tanya Chae Kyung. Magenta Pink Rain ucap Seol Ah.


Mereka berdiri berdekatan di bawah payung kecil, cukup dekat sampai bahu mereka bergesekan ucap Chae Kyung sereya mengetikkan cerita di ponsel. Akankah mereka berciuman, kau akan membuat mereka berciuman tanya Seol Ah. Ini pertemuan pertama mereka jawab Chae Kyung jadi tunggu saja.



“Mereka berhenti di penyeberangan dengan perasaan canggung. Hanya lampu merah yang bersinar di depan mereka. Ketika hujan makin lebat, mereka bisa merasakan napas satu sama lain makin dekat. Tiba-tiba, sebuah mobil melewati mereka dengan kecepatan tinggi. Pria itu mencengkeram lengannya dan menariknya ke arahnya, sekarang mereka cukup dekat untuk merasakan napas satu sama lain.”




Ada yang luka tanya Jeong Bareum. Chae Kyung menjawab tidak, aku baik-baik saja. Maksudkuku, tolong periksa apakah aku terluka ucap Jeong Bareum membenarkan. Chae Kyung segera memeriksa Jeong Bareum kemudian berkata sudah kuperiksa dan aku tidak melihat ada luka, tapi pakaianmu kotor jadi aku akan pergi membeli tisu. Jeong Bareum berkata kalau tisu tidak akan cukup dan kurasa aku tidak bisa meminta nomormu dengan penampilan seperti ini kemudian bertanya jadi bagaimana jika kita pergi berkencan dengan pakaian kering karena pakaianku sudah kotor, jadi kau saja yang membawa payungnya sampai jumpa, seraya memberikan payung nya kepada Chae Kyung kemudian berlari pergi dari sana.

Facebook Twitter