Di
tengah hujan turun, ada beberapa burung berterbangan. Terdapat garis polisi di
sebuah rumah tua dan seseorang wanita (Lee Hong Jo) berbaring di lantai rumah
tersebut dengan menganakan jas hujan. Seorang pria (Jang Shin Yu) datang dari
dalam rumah, berjalan menghampiri wanita tersebut. Lee Hong Jo membuka matanya
dan mengulurkan tangannya saat melihat Jang Shin Yu berada di depannya kemudian
berkata Malaikat Maut tampan, namun sangat tak adil mati seperti ini tanpa
pernah berpacaran dengan layak. Jang Shin Yu mengeluarkan ponsel dan mengambil
gambar Lee Hong Jo.
ENAM
BULAN LALU
Lee
Hong Jo sedang menenangkan para warga yang tengah protes karena suara bising
dari proyek pembangunan gedung. Para pekerja datang, di saat para warga hendak
masuk dengan paksa. Salah satu pekerja berkata kalian marah-marah untuk
mendapatkan kompensasi. Merasa tersinggung, para warga menyerang pekerja
termasuk Lee Hong Jo. Salah seorang pekerja terjatuh dari atas gedung.
MASA
KINI
Kematian
dengan banyak kisah, memusingkan ucap Jang Shin Yu saat melihat berita khasus
kematian pekerja di proyek. Jang Shin Yu memejamkan matanya, tiba-tiba ruangan
menjadi dingin hingga air minum menjadi beku. Sebuah tangan muncul dari bawah
dan menggenggam tangan Jang Shin Yu yang berada di meja. Terdapat tangan lain
muncul dari bawah, tangan tersebut berwarna merah dan memgang pipi Jang Shin
Yu. Menyadarinya, Jang Shin Yu berkata jangan hari ini, ada sidang besok pagi,
akan gawat jika kau menyentuhku, tangan Merah aku melarangmu lakukan ini saat
aku sibuk.
Pagi
harinya - di persidangan.
Yang
Mulia, berdasarkan penyelidikan kami, total pekerja tewas di lokasi pembangunan
Haum adalah 31 orang, ini bukti kalau kematian itu terjadi karena Konstruksi
Haum tak sepenuhnya mematuhi aturan keselamatan di lokasi pembangunan, ini
layak dipenjara sepuluh tahun ucap jaksa kepada hakim. Jang Shin Yu meminta
kepada hakim agar istri mendiang Park Dae Ho menjadi saksi kemudian mulai
menyimpulkan alasan kematian Park Dae Ho, dengan berkata istrinya menyuruh dia
jatuh karena sang putra mengidap kanker darah jadi butuh biaya besar, ada
potongan besi di dekat tempat Park Dae Ho jatuh yang menembus helmnya dan itu
menyebabkan kematian sangat nahas. Bagus sekali ucap Lee Hyun Seo kepada Jung
Shin Yu.
Jung
Shin Yu bersama yang lain sedang berkumpul. Mari kita rahasiakan, tidak ada
apa-apa kemarin ucap sang CEO kepada yang lain. Salah satu pengacara korban
dari penyerangan Lee Hyun Seo memberi tahu kondisinya dan akan meneruskan
khasusnya. Firma hukum tak akan menggugat klien terpenting dan pemegang saham
utama ucap sang CEO kembali kepada yang lain. Tambahkan satu persyaratan lagi,
kita tak bisa menyembunyikan sesuatu yang bau ucap Jang Shin Yu.
Bersama
dengan Jeong Min, Lee Hong Jo sedang membersihkan kepala lele yang berada di
kolam air. Di kantornya, kepala bagian, memberi tahu Lee Hong Jo kalau di
pindahkan ke Balai Kota. Habislah aku ucap Lee Hong Jo saat mencari tahu.
Dengan
menaiki bus, Lee Hong Jo kembali ke rumahnya. Lee Hong Jo menghentikan
langkahnya dan melihat bulan seraya berkata pertanda buruk, bulannya berwarna
merah darah.
Di
sisi lain, Do Min Hoon berada di rumah yang terberengkalai, tengah melakukan
siaran langsung melakukan penelusuran di rumah tersebut yang dulunnya di
gunakan praktik dukun. Saat di luar, Do Min Hoon menginjak botol minuman
membuatnya terjatuh di tanah, dengan besi yang terdapat darah.
Di
depan kantor, Lee Hong Jo menyemangati dirinya sendiri kemudian masuk dan
melihat Gong Seo Goo sebagai kepala tim. Lee Hong Jo menghampiri dan menyapanya
kemudian menyapa yang lain dan duduk di mejanya, mulai bekerja. Dan sekarang,
Lee Hong Jo tengah makan di salah satu restoran. Lee Hong Jo menundukkan
kepalanya saat melihat Kwon Jae Gyeong berjalan di depan restoran.
Jung
Shin Yu sedang berdiri di ruangannya, tengah menatap keluar jendela. Tangan
merah kembali mucul dan meraba wajah Jung Shin Yu. Jung Shin Yu membuka matanya
dan mencari sesuatu dengan panic.
Di
sisi lain, para warga protes kepada Gong Seo Goo mengenai pembongkar rumah
angker itu.Gong Seo Goo memberi tahu kalau pembongkaran bukan tugas nya dan
menyuruh para warga untuk bilang kepada Divisi Konstruksi. Kami disuruh kemari
karena itu bukan tugas mereka ucap salah satu dari mereka. Melihat keributan
yang terjadi, Lee Hong Jo menghampiri para warga, memberi tahu kalau ia akan
menanganinya.
Dan
sekarang, bersama dengan Son Sae Byeol, Lee Jung Ho tengah menuju rumah dukun
tersebut. Son Sae Byeol menurunkan Lee Jung Ho dan memberikannya jas hujan
kemudian pergi. Sementara Lee Jung Ho naik ke atas bukit sedirian. Setelah
sampai, Lee Jung Ho masuk kedalam dan menelusuri rumah tersebut. Melihat
patung, Lee Jung Ho mendekatinya dan tersentak saat terdengan bisikan suara
dengan berkata “Kenapa kau baru datang?”
Lee
Jung Ho terkejut saat melihat Jung Shin Yu, membuatnya tergeletak di lantai.
Jung Shin Yu keluar dari ruangan, menghampiri Lee Jung Ho, mengecek keadaannya
dan mengambil gambar dengan menggunakan ponselnya.
Jang
Shin Yu berjalan di pemakaman, mengabaikan orang-orang yang membicarakannya.
dan sekarang Jang Shin Yu tengah bersama keluarganya seraya mengobrol. Kau tak
tahu kuil itu sangat penting tanya Jang Se Heon kepada sang putra dan
menyuruhnya berkunjung dan mengecek sesekali. Aku kerja 100 jam sepekan sejak
masuk firma hukum, pulang ke rumah yang dekat pun sulit, bagaimana bisa
mengurus kuil tanya Jung Shin Yu dengan marah. Keluar dari firma hukum sekarang
ucap Jang Se Heon.
Keduanya,
menghentikan percakapannya. Jung Shin Yu menuangkan minuman kepada sang kerabat
dengan tangah yang bergetar. Saat di luar, Jung Shin Yu menjatuhkan ponselnya
kemudian melihat tanganya. Ibu Jung Shin Yu datang, mengambil ponsel dan
mengembalikannya. Jung Shin Yu mengambil ponselnya kemudian pergi.
Kita
harus membongkarnya, tapi itu akan sulit karena kawasan itu milik pribadi ucap
Lee Jung Ho kepada Gong Seo Goo. Gong Seo Goo menyuruh Lee Jung Ho untuk
mendatangi pemilik, mengajukan pembongkaran dan melarangnya kembali sebelum
menemukan jawaban yang benar. Lee Jung Ho tengah menanyai para warga mengenai
rumah dukun dan pemilik tanah tersebut, hingga menemukan jawaban kalau
pemiliknya yaitu Jung Shin Yu.
Di
sisi lain, Jung Shin Yu melakukan pemeriksaan dan sedang mendengarkan
penjelasan dokter. Otak kirimu tampak abnormal, itu menyebabkan pusing dan
tangan kananmu gemetar, itu kelainan genetic, Hemiplegia kanan, mati rasa pada
tangan serta kaki dan kesulitan bicara mungkin terjadi ucap sang dokter.
Lee
Jung Ho memasuki lift dan terkejut saat melihat Jung Shin Yu berada di debelakangnya.
Keduanya keluar dari lift setelah pintunya terbuka. Lee Jung Ho menanyakan
kepada resepsionis dan memberi tahu kalau ia ingin bertemu dengan Jung Shin Yu.
Sang resepsionis memberi tahu kalau orang yang bersamanya tadi adalah Jung Shin
Yu. Dan sekarang, Lee Jung Ho memasuki ruangan Jung Shin Yu, mengabaikannya
yang menyuruh membuat janji temu kemudian menghampirinya seraya berkata bongkar
rumah angker itu dan pugar Gunung Onju. Tidak, aku enggan membongkarnya jadi
keluarlah dan jangan lakukan apa pun ucap Jung Shin Yu.
Lee
Hong Jo menghentikan langkahnya saat melihat Kwon Jae Gyeong dan berdiri di
depannya saat salah satu orang yang berdemo hendak menyiram Kwon Jae Gyeong
dengan air. Aku hanya melintas ucap Lee Hong Jo kemudian pergi. Setibanya di
kantor, Lee Jung Ho menghampiri Gong Seo Goo dan berkata pembongkaran kuil itu
akan lama karena pemilik tanahnya keras kepala. Segera bongkar sebelum wali kota
dituntut ucap Gong Seo Goo kemudian menyuruh Lee Hong Jo pergi.
Jung Shin
Yu berada di restoran, tengah makan malam bersama Yoon Na Yeon seraya
mengobrol. Di mejanya, Lee Jung Ho meletakkan koran yang di bacanya dan
memikirkan cara untuk bertemu dengan dukun yang tinggal di kuil. Lee Hong Jo
memasuki lift dengan pipi yang merah karena di dalam lift ada Kwon Jae Gyeong. Kenapa
kau nekat tadi, bagaimana kalau itu asam tanya Kwon Jae Gyeong kemudian berkata
jangan diulangi dan soal pembongkaran, hentikan saja, jangan paksakan dirimu.
Jung Shin
Yu memasuki ruangannya dan menemukan keberadaan Lee Hong Jo, menyuruhnya pergi
dan mengabaikan sapaannya. Lee Hong Jo menutup pintu kemudian menghampiri Jung
Shin Yu seraya menanyakan rumah sakit tempat dukun terada. Percuma menemuinya
ucap Jung Shin Yu kemudian menyuruh Jung Shin Yu pergi.
Karena
aku kesepian, aku merasa, jika masalah ini beres, kepala timku akan bilang,
"Ayo makan bersama." karena aku makan sendirian sejak dimutasi ke
Balai Kota, makan sendirian di rumah jadi aku tidak mau makan sendirian di
kantor, orang akan tahu aku terkucil ucap Lee Hong Jo kemudian menyuruh Jung
Shin Yu membantunya. Jung Shin Yu menuliskan alamat di memo dan memberikannya
kepada Lee Hong Jo, seraya berkata kau berjanji akan berhenti jika tak
diizinkan membongkarnya.
Dan sekarang,
Lee Hong Jo berada di rumah sakit tersebut dan menemui sang dukun. Di ruangannya,
Jung Shin Yu menjawab telepon yang masuk, ternyata dari Lee Hong Jo. Bu Eun Wol
menyetujui pembongkaran dan akan kukirimkan rekamannya sekarang ucap Lee Hong
Jo dengan senang. Dengan segera Jung Shin Yu mematikan teleponnya dan memeriksa
rekamannya.
Jung Shin
Yu menemui sang dukun (Man Wol) dan menanyakannya. Dengan mata merah, Man Wol
mendekati Jung Shin Yu dan berkata kau membunuhnya, pemilik tangan berdarah
yang membelai pipimu, karma akan membelenggumu dan kau akan mengalami rasa
sakit yang luar biasa, namun semua rasa sakit dan kutukan itu akan berakhir dan
akhirnya, pemilik kotak kayu itu datang.
Lee Hong
Jo tengah berjalan seraya menikmati cahaya pagi dan menghentikan langkahnya
saat melihat Jung Shin Yu. Setelahnya semua orang melakukan upacara ritual. Pria
yang unik dari keluarga unik ucap Lee Hong Jo saat melihat Jung Shin Yu setelah
mengambil foto.
Malam harinya,
Lee Hong Jo kembali ke kantor, melihat semua orang sudah pulang kemudian
menghampiri salah satu rekannya dan menanyakan keberadaan timnya. Mereka pergi
makan malam untuk merayakan pembongkaran ucap orang tersebut. Dan sekarang, Lee
Hong Jo berada di mejanya, menelepon Son Sae Byeol dan menanyakan keberadaanya,
tapi Son Sae Byeol tidak berkata jujur.
Di sisi
lain, Jung Shin Yu menemukan kotak yang terkubur di dalam tanah, seraya
memikirkan pemilik kotak tersebut. Lee Hong Jo bersembunyi saat melihat
rekannya dan menangis. Kamu menangis tanya Jung Shin Yu yang baru datang.
Dengan segera Lee Hong Jo menyeka air matanya. Kau ingin aku tetap di sini atau
pergi tanya Jung Shin Yu kembali kemudian berkata aku ingin kau ikut denganku,
seraya mengulurkan tangannya.
Bersambung……