Penulis: A2One
Sinopsis lengkap: Love In Black Hole
Sebelumnya: Love In Black Hole Eps 4
Selanjutnya: Love In Black Hole Eps 6
Kenapa dia meremasnya alih-alih menyelesaikannya, apakah ada
wanita lain yang terlintas di benaknya saat dia menulisnya tanya Eunha membaca
surat yang ia buang di tempat sampah. Aku kira kamu tipe pemalu ucap Eunha
kembali, kemudain mengetikkan rasio miliknya dan membacanya.
“Ada orang yang tiba-tiba kamu sukai. Kamu tidak dapat mengendalikan jantungmu yang berdebar, jadi sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata persis seperti apa yang kamu rasakan. Jangan terlalu terburu-buru hanya karena mereka tampaknya merasakan hal yang sama. Cinta itu seperti landak, jika terlalu dekat kamu akan tertusuk tetapi jika terlalu jauh, kamu akan kedinginan.”
Hai sapa Taeyang kemudian bertanya apakah sesuatu yang baik terjadi. Horoskopku mengatakan sesuatu yang baik akan terjadi jawab Eunha. Bukakah kamu meragukan orang yang percaya pada horoskop tanya Taeyang kembali. Energi alam semesta memelukku ucap Eunha. Kamu belum berubah dan hanya mendengar apa yang ingin kau dengar ucap Taeyang.
Eunha meletakkan bukunya di meja kemudian duduk di kuri depan Seung Woo. Seseorang menghampiri Eunha, berkata Itu tempat dudukku, aku bahkan meninggalkan buku-bukuku di sini, kukira kamu membersihkannya sebelum duduk. Maafkan aku ucap Eunha. Seung Woo berkata kalau ia yang akan membersihkannya dan kamu mengenalku karena aku selalu duduk di sini, tidak ada orang di sini dan meninggalkan buku-buku dan menghilang selama berjam-jam adalah salah. Terima kasih ucap Eunha kepada Seung Woo setelah orang tersebut pergi.
Hae Myung meletakkan makanan di meja depan Eunha yang sedang
mengerjaan tuganya, seraya berkata aku tahu kamu suka kue jadi makanlah
beberapa ini dan semangatlah.
“Aku belum tahu siapa yang menulis catatan itu tetapi karena itu, hatiku berdebar-debar sepanjang hari. Tapi apa yang bisa kulakukan? Itu membuat ku sangat bahagia.”
Halo sapa Eunha kepada yang lainnya setelah memasuki ruangan
tapi di abaikan oleh mereka yang sedang berbicara, kemudian duduk di kursi. Apa
yang kalian bicarakan tanya Eunha yang mengabrak meja. Kamu mengagetkanku ucap
Taeyang kemudain bertanya kapan kamu sampai disini. Aku sudah lama duduk di
sini jawab Eunha.
Seung Woo memberi tahu kalau ada anggota legendaris dari
klub kita, dia adalah legenda karena menghukum orang dengan mengajak mereka
berkencan jadi kami berbicara tentang bagaimana dia secara terbuka mengajak Anna
berkencan.
Kudengar dia masih berkeliaran di sekitar kampus mencari seseorang untuk diajak kencan, itu berarti kamu bisa menjadi targetnya ucap Taeyang. Jadi begitu, kalian membicarakan sesuatu yang sangat menarik ucap Eunha. Ujian kita sudah selesai, mau pergi malam ini tanya Anna. Aku menyukainya ucap Taeyang. Hae Myung memberi tahu kalau ia tidak harus bekerja hari ini, jadi aku senggang. Mari kita lakukan itu ucap Seung Woo.
Bersulang ucap semua orang kemudian mulai meminum
minumannya. Apakah kamu merasa sakit tanya Taeyang kepda Eunha. Bukannya menjawab,
Eunha balik bertanya apakah kamu menghawatirkanku. Jika itu yang kamu rasakan, akan
ku ambil kembali ucap Taeyang. Apakah kalian benar-benar tidak pernah tertarik
satu sama lain tanya Anna melihat Eunha dan Taeyang. Tentu saja tidak, dia
adalah sahabatku jawab Eunha.
Taeyang memberi tahu kalau ia tidak ingin kehilangan seorang teman baik. Itu berarti kamu telah tertarik padanya ucap Anna. Hae Myung mengepalkan tangannya menyuruh, taeyang menjelaskannya. Apakah kamu pernah merasa seperti itu tanya Taeyang. Eunha menjawab jika kita akhirnya berkencan dan putus, hal-hal akan menjadi canggung di antara kami, kemudian bertanya kepada Anna pernahkah hatimu berdebar karena Sung Woon.
Pernah jawab Anna, kemudain memberi tahu kalau ia juga
pernah ditolak olehnya. Kenapa kamu mengungkit itu lagi tanya Seung Woo. Itu
ketika masih mahasiswa baru jadi hubungan kami semat canggung, tapi kami kembali
akrab dan kami menjadi sedikit lebih dekat baru-baru ini juga. Hei, itu sudah
cukup ucap Seung Woon. Anna kembali memberi tahu kalau Sung Woon popular tapi
dia tidak tahu bagaimana mengekspresikan dirinya dan itulah masalahnya.
Sung Woon, bukankah itu karena standarmu terlalu tinggi tanya Hae Myung. kukira kamu benar tentang itu jawab Seung Woon, memberi tahu kalau ia tidak bisa begitu saja menyukai siapa pun.
Hati siapa yang harus kucuri malam ini ucap senior yang
datang menghampiri mereka. Jangan melakukan kontak mata ucap Seung Woon,
membuat mereka menoleh kearah samping. Astaga, ada dua wanita cantik tapi jumlah
prianya ganjil ucap orang tersebut. Kamu harus pergi karena kami sedang berada
di tengah percakapan. Kenapa kamu berbicara seperti itu, tidak bisakah aku
mendekati mereka tanyanya lagian kita semua berada di klub yang sama.
Siapa namamu, nona kecil tanyanya kepada Eunha. Gang Shin Poong ucap Taeyang, memotong ucapan Eunha yang hendak menyebutkan namanya. Aku ingin pergi ke suatu tempat yang menyenangkan bersama Poong Gang dan memiliki beberapa Maladewa ucap orang tersebut seraya tertawa. Hei teriak Eunha yang berdiri. Kami dalam masalah, sisi gelap Shim Eunha akan terungkap ucap Taeyang, setelahnya mereka melihat Eunha memarahi senior tersebut, hingga pergi.
Aku mencoba bersikap baik hari ini ucap Eunha melihat
dirinya di cermin, kemudian menepuk pipinya kembali berkata sadarlah, Shim Eunha. Eunha, kamu memiliki
suara yang luar biasa, aku benar-benar terkejut, aku yakin kamu juga penyanyi yang
hebat ucap Anna menyusul Eunha yang sedang berada di dalam toilet. Aku tidak
ada apa-apanya dibandingkan dengan orang-orang yang benar-benar penyanyi yang
baik ucap Eunha.
Aku punya sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu ucap Anna
kemudian bertanya apa kamu dan Taeyang benar-benar tidak berkencan. Sudah ku
katakan tidak, kami juga sudah saling kenal selama berabad-abad jawab Eunha. Kalau
begitu bolehkah aku menyukai Taeyang tanya Anna kembali, kemudian memberi tahu sudah
tertarik padanya sejak lama, tapi aku tidak ingin berada di antara kalian, jika
kalian tertarik satu sama lain membuatku terus memikirkannya.
Anna memegang tangan Eunha, kemudian bertanya bisakah aku lebih maju dengannya. Tentu jika kamu mau jawab Eunha. Anna memberi tahu kalau ia memberi tahu Sung Woon, tapi dia tidak membantu dalam hal berkencan.
Eunha mengambil kertas yang terjauh lewat lubang putih
kemudian membacanya, “Untuk Eunha tercintaku”.
“Alasan kenapa aku tidak bisa tidur karena hatiku terasa berat. Aku tahu betapa beratnya sebuah frasa yang tidak dapat ditampung dalam seratus halaman bisa.”
Tidakkah kamu pikir kamu minum terlalu banyak hari ini tanya
Eunha kepada Taeyang yang sedang berjalan bersama. Taeyang menjawab aku tidak
bodoh seperti dulu dan tahu berapa banyak yang bisa ku minum. Senang
mendengarmu tidak bodoh lagi ucap Eunha kemudian bertanya apa pendapatmu
tentang Anna. Dia baik jawab Taeyang, memberi tahu kalau aku tidak mengenalnya
sebaik aku mengenalmu. Jelas sekali ucap Eunha. Eunha panggil Taeyang kemudian
berkata ‘Aku menyukaimu’ dengan tiba-tiba.
Bersambung………