Translate

Sabtu, 02 Oktober 2021

Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 1 part 3

All content from tvN




Penulis: Anysti

Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Hometown Cha-Cha-Cha

Sebelumnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 1 part 2

Selanjutnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 1 part 4






Hyejin ke bank untuk mengambil uang di ATM tapi mesin ATM-nya rusak. Dia mencoba untuk nanya ke petugasnya tapi petugasnya juga nggak tahu. 

Akhirnya ia kembali ke kafe dan dapat tatapan tajam dari ayah dan anak itu. Ia memberitahukan yang terjadi di bank tadi dan menjanjikan akan mentransfernya setelah tiba di Seoul. Ayah dan anak itu nggak percaya padanya. Bahkan setelah Hyejin ngasih kartu namanya, sang anak masih juga nggak percaya. Dikiranya kartu nama itu palsu. 


Doo Shik lalu datang sambil bersiul. Ia melihat Hye Jin memakai sandalnya. Melihat kalo Doo Shik mengenal Hyejin membuat mereka berubah. Hyejin jadi memanfaatkannya dan minta dia bilang mengenalnya. Meeka bahkan ketemu dua kali. 


Doo Shik menanyakan yang terjadi dan Hyejin memberitahukannya. Doo Shik membenarkan kalo telepon, internet, dan bank di Gongjin terputus karena ada kebakaran di Telkom Hanguk.


Ju RI, sang anak malah penasaran dan mau menonton. Chun Jae, ayah Ju Ri melarang dan menyusulnya. Bahaya. 





Doo Shik mau pergi juga tapi Hyejin menahan. Dia juga bingung mau bilangnya gimana padahal mau pinjam uang doang. Soalnya keadaannya lagi nggak memungkinkan. Biasanya dia juga nggak pernah pinjam uang sama orang lain. Doo Shik paham maksudnya dan memintanya untuk ikut dengannya. 


Akhirnya Hyejin mengikuti Doo Shik. Dih takut banget dibawa ke tempat yang aneh. Di jalan mereka ketemu sama Eun Cheol yang sedang berpatroli. Gegara kebakaran di kantor telekomunikasi sekarang dimana-mana jadi kacau. 


Doo Shik menyuruhnya untuk berkeliling ke pusat perbelanjaan. Bisnis hari ini pasti sulit dan menyampaikan akan ada kompensasi setelah kebakarannya reda. 


Eun Cheol mengiyakan dan menanyakan Doo Shik mau kemana? Doo Shik sendiri mau berkeliling ke atas. 



Keduanya lanjut jalan lagi. Hyejin melihat kalo Doo Shik akrab sama polisi. 


Selanjutnya Doo Shik ngasih tahu para lansia tentang kebakaran dan minta mereka untuk jangan panik karena akan segera diperbaiki. Ia juga bahkan bisa bahasa isyarat saat ngasih tahu seorang nenek tunarungu. Nenek itu ngasih yogurt buat mereka..






Doo Shik membawa Hyejin ke pelabuhan. Hyejin menanyakan pekerjaannya. Kenapa orang-orang memanggilnya Hong Banjang? Doo Shik nggak mau menjawab dan menunjukkan pekerjaan pada Hyejin. Membersihkan isi perut cumi-cumi. 


Hyejin nggak mau karena ia nggak pernah melakukannya. Doo Shik mengingatkan kalo dia perlu uang. Ia memberitahu kalo upahnya  8.720 won per jam. Lah itu kan upah minimum. Hyejin berusaha untuk ngasih tahu siapa dia sebenarnya tapi Doo Shik memotongnya. Bilangnya dia orang yang nggak punya uang. Hyejin ngasih tahu kalo ia dokter gigi, tenaga kerja elite.


Doo Shik nggak mau dengar. Ia ngasih celemek dan sarung tangan karet padanya dan memanggil tiga nenek kalo Hyejin akan bekerja. Doo Shik sendiri pergi setelah menyerahkannya pada 3 nenek itu. 


Hyejin diajarin caranya membersihkan perut cumi-cumi. Karena ia nggak pernah melakukannya jadinya hasilnya nggak terlalu bagus. Nenek Gamri ngasih tahu Hyejin kalo perut cumi-cumi harus dibersihkan setelah itu dikeringkan dan jadi cumi-cumi kering. 


Para nenek meremehkan keterampilan tangan Hyejin yang nggak bisa bekerja dengan baik. Hyejin nggak terima dan membersihkannya dengan baik tapi malah diketawain sama para nenek soalnya kaki cumi-cuminya nggak ada. 




Akhirnya Hyejin selesai melakukannya. Doo Shik datang membawakan uang hasil kerjanya. Ia bekerja selama 3 jam jadi ia mendapatkan  26.000. Hyejin memberinya 4000 won untuk diberikan kepada pemilik kafe. 


Doo Shik mengambilnya lalu mau pergi. Hyejin baru ingat kalo ia harus ke bengkel. Ia lalu memanggil Doo Shik dan bicara soal car. Lah Doo Shik malah ngasih teh. Hyejin sampai mempraktekkan setir mobil. Tin tin. 




Doo Shik memperbaiki mobil Hyejin. Akhirnya mobilnya berhasil menyala. Tapi ada masalah lain. Bannya bocor. Lampu peringatan tekanan bannya menyala tapi Hyejin nggak tahu. Hyejin ingin tetap mengendarainya sampai ke Seoul. 


Memangnya nyawamu berapa? Tanya Doo Shik. Ia menyarankan agar Hyejin menambal bannya besok pagi saat bengkelnya buka. Hyejin nggak bisa menunggu semalaman. Apalagi dengan penampilannya yang seperti itu. 


Doo Shik menunjuk di seberang pelabuhan ada sauna. Biayanya 9.000 won semalam. Ia nyuruh Hyejin untuk ke sana karena dia sangat bau. Hyejin mencium aromanya sendiri dan mau muntah. 





Hyejin beneran ke sauna. Setelah mandi ia merasa lebih segar. Setelahnya ia mau beli makanan. Ia ingin bibimbab, Sup pangsit dan naengmyeon juga kelihatannya enak. Tapi uangnya sisa 13.160 won. Ia berniat menyimpan 10.000 won buat dana darurat. Jadi bisanya memakai 3.160 won. Ia ingin membeli antara telur rebus dan sikhye. Dih bingung. Dilema banget kayaknya. 


Akhirnya ia memesan sikhye. Di kaget ternyata ada Hong Banjang juga. Katanya dia sedang bekerja. Hyejin nggak suka dengan cara bicaranya tapi ia berterima kasih karena Hong Banjang sudah membantunya. Tapi kenapa bicaranya nggak sopan? 


Hong Banjang juga ingin Hyejin bicara santai padanya. Ia sendiri suka bivata santai. Memaksakan diri berbicara formal justru menyebalkan. Lagi pula, tren sekarang lebih global. Lihat saja orang asing. Memanggil ayah mertua "Tom" dan ibu mertua "Mary".


Hyejin merasa kalo itu nggak masuk akal. Hong Banjang menanyakan apa Hyejin nggak lapar? Lah perutnya bunyi. Hyejin memberitahu kalo dia sedang diet. Ia mengambil minumannya lalu pergi. 


Bersambung...


Facebook Twitter