Translate

Selasa, 05 Oktober 2021

Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 2 part 2

All content from tvN




Penulis: Anysti

Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Hometown Cha-Cha-Cha

Sebelumnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 2 part 1

Selanjutnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 2 part 3






Hyejin joging pada hari berikutnya. Nenek Matyi, nenek Sook Ja dan nenek Gamri berjalan ke tempat penyiangan cumi sambil membicarakan tentang dokter gigi yang pindah ke Gongjin yang adalah wanita yang dibawa Hong Banjang sebelumnya. 


Nenek Gamri nggak begitu terkesan dan menyombongkan anaknya yang bekerja sebagai akuntan di Seoul. Nenek Matyi dan nenek Sook Ja menyinggung nenek Gamri yang giginya sakit dan membuatnya kesulitan kalo mau makan. Mereka nyuruh nenek Gamri untuk memeriksakan giginya kalo kliniknya sudah buka nanti. 


Nenek Gamri menolak. Orang umurnya nggak lama lagi. Kenapa membuang uang cuman buat gigi. Nenek Matyi setuju. Kalo nenek Gamri pasang implan, bayarnya bisa seharga mobil. 


Tapi menurut nenek Sook Ja, nenek Gamri nggak akan jadi hantu penasaran kako bisa makan makanan enak selama hidup. 


Mereka bertiga lalu melihat Hyejin. Ih ketiganya geli sendiri lihatnya. Hyejin pakai celana ketat dan baju yang kekecilan sampai perutnya kelihatan. 




Hyejin melewati studio foto. Ada seorang kakek sama cucu laki-lakinya. Hyejin merasa kalo anak itu nggak pernah menurut. 


Hong Banjang sedang merenovasi kliniknya Hyejin. Dih ngantuk. Nguapnya lebar banget. 


Hyejin juga datang ke sana untuk melihat apa renovasinya sudah selesai. Ia suka lihat hasilnya. 





Sesampainya di rumah tenyata sudah ada trio nenek yang nungguin Hong Banjang. Mereka datang karena mau beli sabun buatannya. Hong Banjang menyuguhkan sikhye buat mereka bertiga. Nggak nyangka kalo Hong Banjang juga bisa membuat sikhye. 


Nenek Matyi melihat jas yang Hong Banjang mau buang dan mau memberikannya buat menantunya. Nenek Gamri menegurnya yang mau ngasih baju bekas ke menantu. 


Ketiganya lalu ngasih tahu kalo wanita yang Hong Banjang bawa waktu itu ternyata adalah dokter gigi. Mereka lalu cerita kalo tadi pagi mereka melihatnya dan mengomentari pakaiannya. Ketiganya nggak suka lihatnya. 


Hong Banjang memberitahu kalo itu cuman baju olahraga. Ih dengar Hong Banjang membela Hyejin bikin mereka jadi curiga. Hong Banjang mencoba untuk mengalihkan ngomongin sabun tapi malah jadi kelihatan banget kalo dia gugup. 




Hyejin sedang mencuci bajunya. Hwajung datang. Ia kagum dengan keadaan gedungnya yang tampak lain. Dan ternyata maksud kedatangannya adalah untuk mengundang Hyejin buat datang ke pesta warga senior Gongjin. 


Sebenarnya Hyejin malas untuk datang. Tapi saat Hwajung bilang kalo ia bisa memperkenalkan diri dan mempromosikan kliniknya dia jadi berubah pikiran. 




Hyejin beneran datang ke acara itu. Ia memperhatikan orang-orang di sana. Nggak nyangka sama diri sendiri kalo ia beneran datang. Hhh demi biaya yang sudah ia keluarkan. 


Hong Banjang datang dan menegurnya yang menghalangi jalan. Dia datang dengan membawa kamera. Katanya untuk mendokumentasikan acara dan itu gratis. 


Hyejin langsung menutup wajahnya pakai tangan dan minta Hong Banjang agar jangan memfotonya. Ia menjunjung tinggi hak cipta foto. Hong Banjang menenangkan kalo ia pemilik soal objek fotonya. 







Nenek Gamri dan yang lain memanggilnya. Ia pun datang menghampiri mereka dan mempromosikan kliniknya. Nenek Gamri mengungkit kalo jaman dulu buat hidup aja sulit. Jadi wanita nggak disekolahkan sampai SMA.


Nenek Gamri memberikan makanan ke Hyejin dengan tangannya sendiri. Hyejin seperti nggak suka. Ia mengambilnya dengan sendok lalu meletakkannya. Para nenek jadi tersinggung. 


Beruntung setelah itu Hwajung datang bersama Nam Sook jadi Hyejin bisa mengalihkan pembicaraan. Nam Sik mengenalkan kalo ia pemilik Restoran Tionghoa-Korea Gongjin. Dia memberitahu kalo Hyejin kurang beruntung karena menyewa tempat punya Hwajung. Katanya Hwajung cerewet. Ih ngomongnya sambil mukul lengannya dan membuatnya nggak nyaman. 


Hwajung membantahnya. Ia berencana memberi Hyejin diskon deposit karena menyewa dua tempat. Ia bahkan minta Hyejin untuk bilang kalo ada keluhan selama tinggal di sana. 


Tanpa ragu Hyejin pun menyampaikannya. Ia minta Hwajung untuk mengganti ubin lantai ruang serbaguna, ada yang retak dan itu kurang indah dilihat. Jaring nyamuknya juga berlubang. Lubangnya memang sebesar seperempat kuku jari kelingking, tapi cukup untuk dilaluin nyamuk atau lalat buah. Selain itu ia juga menyarankan agar Hwajung mengubah ventilasi restorannya karena saat ia melewatinya ia mencium bau ikan yang sangat kuat. Soalnya ia nggak suka bau amis. 





Yoon Kyung, ibunya Bora mendekat dan mengenalkan diri sebagai pemilik toko kelontong yang di depan. Suaminya, Geun Cheol juga mengenalkan diri. Ia pemilik toko perkakas. Yoon Kyung senang ada wanita muda yang pindah dan nyuruh Hyejin untuk datang kapan aja ke tokonya. 


Hyejin malah bilang kalo ia pernah ke sana tapi barang yang ia cari nggak ada. Yoon Kyung heran. Barang apa yang nggak ada? Secara toko kelontongnya paling lengkap di Gongjin. Hyejin memberitahu kalo yang ia cari adalah sampo yang mereknya cukup eksklusif dan nggak akan dijual di pedesaan. Tapi ia sudah memesannya di internet. 


Semuanya jadi tersinggung dengan apa yang Hyejin katakan dan pergi meninggalkannya. 





Selanjutnya Chun Jae menghampiri Hyejin dan berusaha untuk akrab dengannya. Ia memberinya CD albumnya untuk menyambut kedatangannya. Hyejin mengambilnya dan berterima kasih. Kelihatan banget dia nggak nyaman tapi Chun Jae kayaknya nggak menyadarinya.


Bersambung...


Facebook Twitter