Translate

Selasa, 05 Oktober 2021

Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 2 part 1

All content from tvN




Penulis: Anysti

Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Hometown Cha-Cha-Cha

Sebelumnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 1 part 4

Selanjutnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 2 part 2







Hwajung yang sedang menghitung mendadak menemukan kesepakatan cerainya sama Young Guk dalam salah satu halamannya. 


Namsuk nangis sambil memegang tongkat peri di sebuah kamar anak. 


Chun Jae didik di kafenya sambil mandangin kasek album pertama dan terakhirnya


Hong Banjang membuka lemari pakaiannya dan mengambil sebuah jas dan memandanginya sambil menghela nafas. 


Hyejin berdiam di kliniknya dan melihat keluar sambil menghela nafas. Sepi. 


Setiap orang pasti punya penyesalan dalam hidupnya. Tapi kita nggak bisa mengulang waktu yang telah berlalu.


DUA PEKAN SEBELUMNYA




Hong Banjang mengantar Hyejin ke lokasi klinik. Fengsuinya sangat bagus. Membelakangi gunung dan menghadap ke laut. Lah tapi Hyejin nggak lihat ada gunung. Hong Banjang menunjukkan bukit di belakang pasar   


Ia mengajak Hyejin untuk pergi kalo sudah selesai karena ia sangat sibuk. Hyejin menahan karena masih ada banyak yang harus ia periksa. Kekedapan suara, tekanan air, sinar matahari… Pendingin ruangannya berfungsi?


Enggak. Hyejin menanyakan lokasi klinik yang selanjutnya tapi Hong Banjang bilang kalo itu satu-satunya lokasi buat klinik. Lah bingung. Ngapain Hong Banjang ngajakin pergi? 




Ternyata Hong Banjang mau ngajakin Hyejin buat lihat rumah. Dih Hyejin juga nggak terlalu suka sama rumahnya. Kertas dindingnya. Interiornya nggak sesuai sama seleranya. Ia memberitahu Hong Banjang kalo seleranya bernuansa Eropa. Antik, tapi sederhana. Temboknya memakai panel kayu lis dan lantainya porselen. Pintu depannya dihiasi ubin Spanyol dan lampunya merek Denmark.


Melihat Hong Banjang hanya diam, Hyejin pikir dia nggak ngerti. Hong Banjang berpikir untuk mengganti kertas dindingnya saja jadi putih tulang. Biar mirip sama gigi. Ia mendesak Hyejin mendesak untuk menandatangani kontrak. 







Hyejin kaget. Ternyata yang punya gedung kantor sama rumah adalah Hwajung. Ia merasa itu mencurigakan. Hwajung mengenalkannya pada Hong Banjang karena ia ingin membuka klinik. Lalu Hong Banjang menunjukkan gedung milik Hwajung. Dia curiga kalo mereka menipunya karena ia bukan warga sana. 


Hwajung kayak merasa tersinggung. Dia nyuruh Hyejin untuk nanya sama semua orang di sana nggak ada yang nggak kenal dama mereka. Ia meyakinkan kalo mereka nggak mungkin menipu. Ia juga ngasih tahu kalo ia digaji sana pemerintah. 


Hyejin makin nggak percaya. Gimana bisa pemilik  restoran sasyimi digaji sama pemerintah? Hwajung menunjukkan kartu namanya. Jabatannya sebagai kepala wilayah. Ia digaji 300.000 won per bulan. Kalo ada rapat, tambah 20.000 won. Hong Banjang adalah kepala biasa. Gajinya 50.000 per tahun.


Hwajung menyudahi. Toh ia merasa kalo Hyejin nggak akan percaya. 


Hong Banjang lalu memperlihatkan harga gedung tadi di pasaran. Harganya jauh lebih mahal. Hong Banjang juga ngasih tahu kalo gedung tadi disisihkan sama kepala wilayah buat cabang restorannya. Tapi karena berharap ada klinik gigi di sini, dia mengalah demi kebaikan banyak orang.


Hwajung meminta Hong Banjang untuk nggak perlu mengatakannya. Hong Banjang akhirnya menyudahi. Kalo nggak mau nggak papa. Hihi lucu. Hyejin menahan Hong Banjang dengan menginjak kakinya. 





Selanjutnya Hong Banjang menyiapkan surat kontrak buat kedua belah pihak. Setelah selesai Hwajung memberikan bayaran pada Hong Banjang. Secara ia sudah bekerja selama 4 jam. Karena nggak mau repot ia pun mentransfernya. 


Hyejin keluar dari sana dan Hong Banjang terus mengikutinya. Hong Banjang menyindir Hyejin yang nggak peka. Akhirnya ia menyampaikan kalo Hyejin harus membayarnya sama seperti Hwajung tadi. Ih dompetnya Hong Banjang kayak punya nenek-nenek. 






Hyejin kembali ke Seoul untuk berkemas. Mendengar temannya dari SMP akan pergi ke desa dan bahkan sudah menandatangani kontrak tanpa memberitahunya membuat Mi Seon sedih. Apalagi Hyejin akan pergi lusa. Kalo Hyejin pergi dia harus ngapain? Secara mereka nggak pernah pisahan dari SMP. 


Ingin menghibur Hyejin memberinya sebuah gaun. Mi Seon nangis. Dia nggak mau. Hyejin juga jadi ikut nangis dan memeluknya. Ternyata Mi Seon pinginnya baju yang lain tapi Hyejin nggak mau ngasih karena itu mahal. Ih pelit. 




Akhirnya hari Hyejin pindahan tiba. Barangnya banyak banget. Nenek Sook Ja, Chun Jae, Nam Suk sama Yoon Kyung memperhatikannya dari jauh. 


Sunhwa melewati mereka dan menyapa Hyejin. Ia juga mengenalkan Chun Jae dan yang lain sebagai tetangganya. Hyejin nggak bisa bicara lama karena harus mengatur barang-barang. 


Nenek Sook Ja merasa kalo Hyejin cantik sekali. Kayak dirinya. 🤭







Malamnya Hyejin mengatur barang-barang sambil nelpon ayahnya dan memberitahu kalo pindahannya lancar. Ia minta ayahnya untuk datang kalo kliniknya sudah buka. 


Hong Banjang datang untuk meriksa dokumen pindahan. Selain itu ia juga ngasih tahu penyortiran sampahnya setiap Rabu pukul 09.00. Sandi pintunya  870724. Dan ternyata itu adalah tanggal ulang tahunnya. 


Ih Hyejin heran dengarnya. Kenapa Hong Banjang ngasih ulang tahunnya buat jadi sandi pintu orang lain. Hong Banjang bilang itu sama kayak sandi pintu rumahnya. Lah kok malah ngasih tahu sandi rumahnya. 


Hyejin menghitung kalo usianya 35 tahun. Setahun lebih tua darinya. Hong Banjang menyuruhnya manggil oppa. Dih Hyejin merinding dengarnya. 


Sebelum pergi Hyejin menanyakan tempat minum kopi yang enak. Ia terbiasa minum kopi dalam perjalanan kerja. Hong Banjang nunjukin kafe punya Chun Jae tapi Hyejin nggak mau. Kayaknya kopinya nggak enak. Lah Hong Banjang malah menyuruhnya untuk ke sana lagi. 


Hong Banjang pamit. Ia ngasih tahu kalo renovasi kliniknya masih lama. Ia akan menghubunginya kalo sudah selesai. 


Bersambung...


Facebook Twitter