Translate

Kamis, 28 Oktober 2021

Sinopsis Little Mom episode 2

All content from WeTV



Penulis: Anysti

Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Little Mom

Sebelumnya: Sinopsis Little Mom episode 1 part 3

Selanjutnya: Sinopsis Little Mom episode 3




Naura mengaku nggak tahu tentang alat tes kehamilan itu dan membantah kalo itu miliknya. Celine masih kekeuh bilang kalo sopir taksi bilang itu milik perempuan berbaju putih. Naura menunjukkan gadis lain yang juga pakai baju putih dan melarangnya untuk menuduhnya. 


Celine percaya dan akhirnya pergi bersama teman-teman. Tapi di depan Yuda Naura mengakui kalo itu miliknya. Dia bingung nggak tahu harus gimana. 


Yuda mengajaknya untuk periksa ke dokter. Lah habis itu dia malah dipanggil sama temannya untuk lanjut latihan. Pelatih nungguin. Yuda nyuruh Naura untuk pulang dulu sementara ia mau lanjut latihan. Ia menjanjikan akan menelponnya nanti dan mencari jalan keluarnya bersama. 




Naura akhirnya pulang. Di perjalanan ia memikirkan banyak hal. Ia takut kalo orang tuanya tahu nanti gimana? Sampai ruko, tempatnya lagi ramai. Ayah memintanya untuk membantu tapi dia nggak bisa. Lagi sakit perut. Di toilet Naura nangis. 


Seusai latihan Naura nelpon tapi Yuda nggak menjawab. Habis itu dia mengirim pesan tapi Yuda juga nggak membalas. Paginya saat mereka ketemu di depan sekolah, Yuda juga mengabaikannya. 







Keenan masuk jelas dan melihat coretan di mejanya kalo ayahnya tukang selingkuh. Nggak terima ia menggebrak meja dan bertanya siapa yang sudah menulisnya. Nggak ada yang mau ngaku. Ia lalu menyeret mejanya keluar dan teriak siapa yang sudah nulis. Sontak semua perhatian tertuju padanya. 


Nggak ada yang mau ngaku. Ia lalu melihat Roni dan teman-temannya dan membawa mejanya kesana. Ternyata memang mereka yang nulis. Keenan nyuruh Roni untuk menghapusnya tapi Roni menolak. Ayahnya memang tukang selingkuh dan orang tuanya bercerai.


Keenan murka dan menendang meja lalu memukulnya. Perkelahian terjadi. Guru datang dan menghentikan mereka. Keempatnya diminta datang ke ruang guru. Nggak lama kemudian mamanya Keenan datang. Lah ternyata papanya juga sudah ada di sana. 


Keluar dari ruang guru orang tua Keenan malah menyombongkan hotel masing-masing dan saling mencela. Keenan muak dengarnya dan pergi. Pun setelah Kerja pergi mereka masih aja bertengkar. 





Naura memanggil Keenan. Ia melihat kepalanya berdarah dan menempelkan plester. Ia menenangkan kalo langit nggak selamanya mendung. Pasti ada cerahnya juga. Semuanya akan baik-baik aja. Ih ternyata mereka dilihat sama Yuda. Ia nampak kesal lihat Naura dekat sama Keenan. 


Keenan merasa senang seakan bermain piano sambil senyum ingat apa yang Naura lakukan tadi. 



Celine menyerahkan test pack ke guru. Naura dan Yuda dipanggil buat jadi saksi. Celine melapor kalo ia menemukannya di taksi kemarin di GOR. Ia yakin kalo itu milik anak sekolah mereka karena hanya ada sekolah mereka yang ada di GOR kemarin. 


Guru minta Celine untuk manggil sopir taksinya tapi nggak bisa. Guru lalu menanyakannya ke Naura dan Yuda tapi keduanya mengaku nggak tahu. Guru lalu minta Naura sebagai ketua OSIS untuk mencari tahu siapa pemilik test pack itu. 



Gegara masalah itu Yuda jadi nggak bisa fokus saat main basket. Seusai pertandingan Naura mengirim pesan minta ketemu karena selama ini Yuda selalu menghindarinya. 






Mereka akhirnya ketemu. Yuda minta Naura untuk menunda pembicaraan soal itu. Sebentar lagi dia mau ada pertandingan penting. Ia lalu ngasih ide untuk menggugurkan. Naura menolak karena itu dosa. 


Yuda minta Naura untuk memikirkannya baik-baik. Kalo mereka ketahuan maka pandangan orang-orang ke Naura akan jadi buruk dan bisa-bisa ia akan dikeluarkan dari sekolah dan Yuda juga bisa dikeluarkan dari tim basket. 


Naura syok. Dia nggak mau itu terjadi. Ia juga takut Yuda akan meninggalkannya karena sebentar lagi orang tuanya akan kembali ke Jepang. Yuda menenangkan kalo ia nggak akan meninggalkan Naura. Ia memeluknya dan mencium keningnya. 



Naura keluar dari kelas dan ditabrak sama Celine. Ia menuduhnya sengaja melakukannya dan mengancam Celine akan melaporkannya. Celine mengaku nggak sengaja dan menantangnya untuk melaporkannya. Kalo itu nggak benar maka ia akan ditertawakan. Naura melihat CCTV dan menunjukkannya pada Celine sebagai bukti. Hihi Celine dan teman-temannya nggak bisa berkata-kata lagi. 



Di kelas Celine melihat Keenan dan menghampirinya. Ia menanyakan alasan Keenan menolaknya saat SMP dulu. Keenan menjawab kalo itu karena Celine selalu melihat seseorang dari luarnya saja. Kalo dia nggak suka sama seseorang ia akan membullynya. 


Celine membantah. Ia mengaku melihat Keenan apa adanya. Bahkan saat orang tuanya bercerai dan anak-anak menganggapnya sebagai trouble maker. Ia ingin berteman lagi dengannya. 


Keenan setuju. Celine lalu dapat undangan house party karena tim mereka menang. Ia mengajak Keenan untuk datang juga. Awalnya Keenan menolak tapi Celine mengungkit tentang pertemanan mereka kembali dan ia pun setuju. 




Naura menemui Yuda dan memberitahu kalo ia sudah mencoba untuk makan makanan yang bisa membuat keguguran sampai minum obat tapi nggak berhasil. Yuda lalu mengajaknya untuk datang ke dukun pijat sepulang sekolah. Dan mendengar prosesnya membuat Naura takut dan pergi. Ia nggak mau melakukannya. 


Yuda menawarkan untuk menggugurkannya di dokter atau ke Singapura. Naura nggak bisa. Pun kalo ke luar negeri, mama papa mereka nggak nyariin? Yuda menyudahi. Mereka pikirkan nanti lagi aja dan meminta Naura untuk datang ke house party nanti malam. Dia ketua tim. Akan aneh kalo dia nggak ada. Naura berterima kasih karena Yuda tetap ada di sampingnya selama ini. 





Keenan datang ke house party bersama Celine. Ia juga mengisi acara sebagai DJ. Naura juga datang. Celine dan teman-temannya heran lihat Naura, si ketua OSIS datang. Ia menunjukkan kalo ada banyak alkohol dan Yuda yang juga sedang minum. 


Naura lalu menarik Yuda dan memberinya air mineral. Ia memintanya untuk jangan sampai mabuk. Yuda mengiyakan lalu pergi sama temannya. 


Mendadak Naura mual lagi. Di toilet ia kepergok sama Celine dan kembali dicurigai kalo dia hamil. Naura membantahnya dan mereka pun percaya. 



Keenan yang sedang minum melihat Naura kesulitan membuka botol minum dan membantunya. Mereka lalu duduk bersama. Ia heran kenapa Naura baik banget padanya. Ia kan berandalan. Naura sendiri nggak melihatnya seperti itu. Menurutnya Keenan seperti menyimpan rasa sakit mendalam yang belum selesai sampai sekarang. Ia mengalihkannya dengan perilaku yang seperti itu. Ia hanya perlu motivasi untuk jadi yang lebih baik lagi. 


Keenan memujinya yang seperti psikolog. Naura memberitahu kalo ia ingin jadi dokter. Saat itu juga Keenan berpikir untuk menjadi lebih baik setelah bicara dengan Naura. 




Widi menarik perhatian semua orang dengan bilang kalo ia melihat gadis yang muntah-muntah di toilet lalu menghampiri Naura dan menantangnya untuk menggunakan test pack sebagai bukti kalo ia nggak hamil. 


Naura membantah kalo dia hamil. Ia hanya nggak enak badan. Celine dan Kiki datang dan melarang Widi melakukannya. Keenan juga ikut campur dan melarang Naura meladeni mereka. 


Yuda sendiri malah minum sama teman-temannya. Ia mendatangi Naura dan memisahkannya sama Keenan. Keenan menyindir Yuda yang nggak ada saat pacarnya digangguin. Ia yang terlalu cemburu. Bahkan kalo Naura dekat dengan ayam jantan ia juga akan cemburu. 


Yuda terpancing dan mereka lalu berkelahi. Nggak ada yang melerai. Naura menyiram keduanya dengan air mineral baru keduanya berhenti. 




Tiba-tiba Naura kembali mual. Dan saat ia mau ke toilet seseorang menabraknya dan membuatnya jatuh ke kolam renang. Yuda langsung lompat dan menyelamatkannya. Naura mengalami pendarahan tapi orang-orang berpikir dia menstruasi. Naura pingsan. Yuda lalu menggendongnya dan membawanya pergi dari sana. 



Celine melihat Keenan terluka dan mengobatinya. Tapi ia heran. Kenapa Yuda bisa bucin banget sama Naura. Keenan merasa nggak nyaman dan pamit ke toilet. 



Yuda membawa Naura periksa ke dokter. Usia kehamilannya sudah 10 Minggu. Janinnya sehat. Pendarahannya karena ia terlalu lelah. 







Malamnya orang tua Yuda bersiap untuk kembali ke Jepang dan mengajak Yuda untuk ikut tapi Yuda menolak. Naura mengirim foto USG dan menanyakan kelanjutannya. 


Yuda menelponnya di kamarnya. Naura merasa berat kalo harus menggugurkannya selagi organ tubuhnya sudah terbentuk dan otak juga jantungnya sudah mulai berfungsi. Yuda tetap dengan pilihannya, aborsi. Sebelum kandungannya membesar dan nggak bisa ditutupin lagi. 


Naura mengaku takut kalo orang tuanya tahu kalo dia hamil. Tanpa Naura sadari mama masuk dan mendengarkannya. Syok. Terpukul. 


Keduanya lalu bicara. Naura berlutut dan meminta maaf pada mama. Papa masuk. Mama menunjukkan hasil USG Naura. Papa pikir mama hamil sampai ia melihat nama Naura di sana. 


Papa marah. Ia nyuruh Naura untuk nelpon Yuda tapi nggak dijawab. Ia lalu nyuruh Naura untuk mengirim alamat Yuda ke wa papa lalu pergi. 








Papa mendatangi rumah Yuda sambil bawa sapu. Ia ada di kamarnya di lantai dua dan nggak mau turun. Papa memanjat pagar rumah Yuda dan minta bertemu dengan orang tuanya. Yuda memberitahu kalo orang tuanya nggak ada di rumah. Papa memaksa masuk. Ia memperingatkan Yuda kalo pukulannya bisa membuatnya KO. 


Yuda menghindar dan papa terus mengejarnya sampai membuat rumah berantakan. Yuda terus lari sampai dekat kolam renang. Papa mencoba menenggelamkan Yuda. Yuda mencoba untuk melepaskan diri tapi papa nggak mau melepaskannya. Akhirnya Yuda menendang papa dan berhasil lepas. Ia masuk dan mengunci pintu. 


Papa merasa yakin kalo Yuda sudah memaksa Naura untuk melakukannya. Yuda membantah dan memberitahu kalo mereka saling mencintai. Ia meminta papa untuk pulang dulu dan menenangkan diri. 


Papa memukul kaca itu dengan tangannya dan memperingatkan Yuda kalo ia akan menemui orang tuanya besok jam 12 siang. 




Akhirnya papa pulang dengan kondisi tangan penuh darah. Papa nyuruh mama untuk menutup restoran besok karena mereka akan ke rumah Yuda untuk menemui orang tuanya. Setelahnya papa ke kamar dan ngamuk-ngamuk. 


Mama papa Yuda pulang dan melihat rumah berantakan. Mereka menanyai Yuda akan apa yang terjadi tapi Yuda hanya diam. Dada mama sakit dan Yuda membantu mengambilkan obat. 






Hari berikutnya mereka bertiga ke rumah Yuda tapi Yuda dan orang tuanya nggak ada. Mereka pergi ke Jepang. Dan saat papa meminta nomor papanya Yuda, pembantu nggak bisa ngasih karena Yuda berpesan agar nggak ngasih nomor orangtuanya ke siapapun.


Mereka lalu ke bandara karena pembantu bilang penerbangannya jam 2. Pun sampai bandara mereka juga nggak bisa nemuin Yuda. Orangnya susah di pesawat. Naura hanya bisa nangis. Ia mencoba untuk nelpon Yuda tapi nggak dijawab. Pesannya juga hanya dibaca. 


Bersambung...


Facebook Twitter