Translate

Jumat, 08 Oktober 2021

Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 3 part 5

All content from tvN




Penulis: Anysti

Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Hometown Cha-Cha-Cha

Sebelumnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 3 part 4

Selanjutnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 4 part 1





Hyejin sudah selesai makan. Hari berubah gelap. Ia berterima kasih atas makanannya. Nenek juga berterima kasih karena sudah mengantarkannya ke Seoul. Hyejin memberitahu kalo ia datang karena ingin bicara. Ia nyuruh nenek untuk datang ke klinik. Ia nggak bisa memberikannya gratis tapi nenek tinggal membayar biaya bahannya saja. Tapi dua nggak boleh ngasih tahu orang lain. Nanti dia bisa bangkrut. 


Nenek pikir itu karena Dusik ngomong sesuatu padanya. Dia memang suka ikut campur. Hyejin membenarkan. Nenek lalu menunjukkan kalo lonceng angin itu juga dipasang sama Dusik. 



Hong Banjang sedang memancing. Ih kayaknya dia dapat ikan besar. Saat berusaha menariknya ikannya malah lepas. Setelah itu ia terkejut melihat yang didapatkannya. 




Esok harinya nenek beneran datang ke klinik. Ia bahkan membayar biayanya secara tunai. Ia bekerja keras seumur hidupnya dan ingin makan cumi sepuas hatinya sebelum mati. 


Hyejin memberitahu kalo dia nggak bisa makan sepuasnya. Cukup sepekan sekali. 






Di tiang listrik sudah dipasangi kamera pengawas sesuai permintaan Hong Banjang dan Hwajung. Seperti biasa Hwajung dan Young Guk selalu bertengkar. Terakhir Hwajung memberi Young Guk kimchi mentimun kesukaannya. 


Hong Banjang lalu ditelpon sama nenek Gamri yang minta dibeliin bubur. Karena khawatir ia segera beli bubur dan pergi ke sana. Ternyata nenek Gamri sudah memasang implan. Rasanya sakit sampai ke tulang saat obat biusnya habis. 


Hong Banjang heran. Kenapa akhirnya nenek mau ke dokter gigi padahal srbelumnya ia sangat keras kepala. 


Nenek cerita kalo kemarin Bu dokter datang. Katanya akan memberinya harga murah dan menyuruhnya datang ke klinik agar nggak kesakitan lagi. Ternyata dia lebih baik daripada dugaannya. Penampilan luarnya terlihat keras, tapi hatinya lembut sekali. Dia pasti sudah melewati banyak cobaan dalam hidupnya.


Hong Banjang terdiam dengarnya. 





Hyejin sedang keramas. Mendadak listriknya mati. Ia lalu nelpon Hwajung dan melaporkan kalo listriknya mati. 


Nggak lama kemudian Hong Banjang datang. Dia menanyakan lilin tapi Hyejin nggak punya. Di Seoul nggak pernah mati lampu. Hong Banjang meletakkan tasnya dan mengambil lilin lalu menyalakannya. Ia menanyakan kenapa bisa mati lampu? 


Hyejin memberitahu kalo tadinya dia sedang keramas lalu mendadak lampu mati. Ternyata yang mati hanya rumahnya Hyejin doang. Hong Banjang menanyakan apa dia sudah meriksa  kotak sekringnya? Lah Hyejin malah nggak tahu dimana itu. 





Akhirnya Hong Banjang sendiri yang meriksa. Pemutus dayanya nggak turun. Mungkin jalur masuk listriknya bermasalah. Ia harus menghubungi perusahaan listrik. Hyejin langsung mengeluhkan dirinya yang sangat sial. Keduanya duduk 


Hong Banjang menenangkan kalo itu hanya masalah kecil. Listriknya padam untuk sementara karena ada masalah di jalur catu dayanya. Mereka sedang memeriksanya. Tunggu saja, akan segera beres.


Hyejin nggak terima. Dia harus gelap-gelapan? Hong Banjang pikir Hyejin takut tapi Hyejin membantahnya. Mi Seon sedang pergi melakukan perawatan kulit jadi Hong Banjang menawarkan untuk menemaninya sampai Mi Seon kembali. 






Hyejin menawari Hong Banjang es krim. Takutnya es krimnya di kulkas meleleh gegara listriknya mati. 


Saat makan es krim, Hong Banjang kaget lihat landak. Itu landak milik Bora. Hyejin nyalahin Hong Banjang yang sudah menolaknya. Dikiranya dia akan senang hati membantunya. 


Hong Banjang mengaku nggak bisa mengurus makhluk hidup. Dia lalu bilang kalo Hyejin mirip dama landaknya. Sama-sama berdiri tajam. Wajahnya juga mirip. 


Mendadak Hong Banjang minta maaf. Heran Hyejin. Nggak kayak biasanya. Hong Banjang mengakui kalo selama ini ucapannya terlalu kasar, padahal ia nggak mengenalnya. Ia nggak sadar sudah menilainya seenaknya. Maafkan aku.


Hyejin malah jadi takut dengar omongannya. Hong Banjang melanjutkan kalo nenek Gamri nggak akan mau dirawat kalo Hyejin nggak ke rumahnya. Hyejin mengaku merasa nggak nyaman kalo membiarkannya. Lagi pula, ia dibayar. Ia akan mengeruk uang di Gongjin, lalu kembali ke Seoul.


Hong Banjang mengiyakan. Jadilah orang kaya raya. Es krimnya sudah habis. Ia mengambil tisu buat stik es krim nya Hyejin biar nggak kena lelehan es krim. 






Akhirnya Hong Banjang pergi. Hyejin heran. Kenapa Hong Banjang mendadak seperti itu? Mendadak Hong Banjang mengirim pesan menyuruhnya untuk membuka kotak sekringnya lagi.


Hyejin melakukannya dan menemukan sepatunya di sana. Merasa senang ia membawanya keluar dan manggil Hong Banjang. Nemunya dimana? 


Jangan berisik! Ini sudah malam. Kupungut di jalan.


Hyejin heran. Padahal hanyut di laut tapi masih bagus. Ia lalu memakainya dan seketika lampunya menyala. Hyejin merasa bahagia sampai berputar-putar. Hong Banjang tersenyum lihatnya. 


Jadi Hong Banjang menemukannya saat memancing. Setelahnya ia bahkan sampai browsing cara mengeringkan sepatu dan melakukan semua tipsnya dengan senang hati. 






Bersambung...


Facebook Twitter