Translate

Selasa, 05 Oktober 2021

Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 2 part 4

All content from tvN




Penulis: Anysti

Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Hometown Cha-Cha-Cha

Sebelumnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 2 part 3

Selanjutnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 2 part 5






Hyejin joging dan berpapasan sama Hong Banjang yang sedang menaiki sepedanya. Hong Banjang putar balik dan menyusul Hyejin setelah lihat pakaiannya. 


Olahraga di terang bulan? 


Hyejin nggak menanggapi sehingga Hong Banjang pikir dia marah gegara perkataannya waktu itu. Ia lalu menyarankan agar Hyejin berolahraga dengan pakaian lain. Hyejin langsung berhenti. Hong Banjang ngasih tahu kalo ada rumor bahwa dokter giginya berlari memakai pakaian d*lam.


Dih Hyejin kesal dengarnya dan memberitahu kalo itu legging. Lagian dia memakai pakaian dalam atau bikini, itu bukan urusannya. Hong Banjang ngerti. Tapi ia harap Hyejin bisa sedikit mengendalikan diri.


Hyejin menanyakan apa Hong Banjang nggak mengikuti perkembangan zaman. Intervensi seperti itu berbahaya. Hong Banjang tahu kalo itu hanya pakaian olahraga dan Hyejin nggak bermaksud memamerkan apa pun. Mungkin terdengar kuno, tapi tempat ini berbeda dengan Seoul. Di sini juga banyak orang tua.


Melelahkan, keluh Hyejin. Hong Banjang menyindir kalo Hyejin sendiri yang memilih tinggal di tempat yang melelahkan ini. Kita perlu waktu untuk saling beradaptasi. Setelah kupikir-pikir, setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan. Lagi pula, waktu itu kamu nggak tahu mikrofonnya menyala. Setiap orang pasti pernah membicarakan orang lain. Nggak papa. Jangan khawatir. Sekarang pun semua orang di sini pasti sedang membicarakan keburukanmu. Jadi, anggap saja impas. Mulai kini, kamu hanya perlu bersikap baik. Kamu sudah membagikan kue beras? Hyejin hanya diam sehingga Hong Banjang tahu kalo Hyejin belum melakukannya. 









Selanjutnya Hyejin membagikan kue beras ke tempat Hwajung, Nam Sook, Geun Cheol, Yoon Kyung dan terakhir Chun Jae. Sayang kafenya tutup. 


Dalam perjalanan pulang ia ketemu sama Bora dan Ijun. Mereka bingung dengan landak yang mereka punya. Jadi Bora membeli landak dengan uang tabungannya tapi ibunya nggak mengijinkannya untuk memeliharanya dan minta Hyejin untuk merawatnya. 


Hyejin nyuruh Ijun aja yang merawatnya. Ijun juga ingin melakukannya tapi belum membicarakannya dengan ibunya. Katanya dia akan diberi izin kalo juara di kontes matematika. Hyejin merasa kalo itu akan sulit dan bertanya apa Ijun bisa melakukannya? 


Bora memberitahu kalo Ijun sangat pandai belajar. Ia sudah 100 kali mendapat nilai 100. 


Hyejin ngasih tahu anak-anak kalo dia nggak bisa dan memberi saran agar mereka menitipkannya ke Hong Banjang. Ternyata mereka juga sudah nanya ke Hong Banjang dan bilangnya nggak boleh. 


Ih Hyejin kesal dengarnya. Hong Banjang selalu sok hebat, tapi menolak permintaan anak kecil. Tapi dia sendiri juga nggak bisa. Ia nggak suka binatang, dan mengurus diri sendiri saja sulit dan nyuruh mereka untuk nyari orang lain. 


Hyejin pergi dan nyuruh mereka untuk makan kue berasnya. Mendadak Bora menunjukkan ke Ijun kalo Hyejin nggak mau. Ibunya bilang dia bukan orang yang pengertian.




Akhirnya Hyejin membawa landak itu pulang ke rumahnya. Mi Seon pulang dari dokter kulit. Dan saat dia lihat landaknya ia jadi senang dan menanyakan dari mana Hyejin mendapatkannya? 


Hyejin memberitahu kalo seseorang menitipkannya padanya. Pasien pertamanya. Lah orang Hyejin belum pernah dapat pasien di klinik. Hyejin nggak menanggapi. 


Mi Seon memilah surat Hyejin yang semuanya adalah surat untuk donasi. Ia melakukan banyak donasi ternyata. Donasi buat ibu tunggal, keluarga nggak mampu, membangun sekolah di Afrika. Ia pikir Hyejin harus berhemat. Mereka bahkan nggak punya pasien. Kurangi donasi. 


Hyejin mengabaikannya dan malah membicarakan landaknya yang pintar berlari. 







Hong Banjang datang ke kafe Chun Jae. Di depan tertulis kalo pertunjukan regulernya dibatalkan. Hong Banjang masuk dan menyinggungnya. Chun Jae bilang dia sedang nggak enak badan. Kepalanya agak...   Ia yang mengambil gelas di meja mengeluhkan pelanggannya yang nggak menghabiskan kopi mereka. 


Ju Ri yang nggak paham akan situasi malah bilang kalo kopi ayahnya nggak enak. Padahal kopi Paman Dusik enak. 


Hong Banjang nyuruh Ju Ri untuk diam. Chun Jae jadi makin rendah diri dan berpikir kalo yang ia lakukan nggak ada yang benar. Hong Banjang mengaku tahu kako Ju Ri memberontak setiap tiga detik karena sedang puber. Ia melarangnya untuk bersikap seperti itu pada ayahnya. Nanti menyesal. 


Ju Ri malah mengeluhkan Hong Banjang yang bau pria tua. Hong Banjang menekankan kalo ia mengatakannya karena sedikit lebih tahu tentang dunia. Itu sikap dewasa, bukan pria tua. Ia menasehati agar Ju Ri bicara dengan baik meski alisnya miring. 


Lah Ju Ri malah langsung mengambil cermin dikira alisnya beneran miring. Hong Banjang tertawa lihatnya lalu membuang sampah. Di antara sampah itu ia menemukan kaset Chun Jae yang sepertinya sengaja dibuang. 




Hari berikutnya klinik Hyejin masih sepi. Padahal ia berharap seenggaknya sarang seorang pelanggan. Mi Seon yakin kalo akan ada yang datang secara Hyejin juga sudah membagikan kue beras. 


Hong Banjang masuk. Ia menegur Hyejin yang belum juga sadar. Hyejin mengeluhkan Hong Banjang yang mau ngajak ribut. Hong Banjang mengaku kasihan padanya. Setelah membagikan kue beras, ia duduk tenang mengira masalahnya selesai.


Hyejin mengungkit kalo Hong Banjang yang menyuruhnya dan itu nggak berhasil. Hong Banjang membalikkan kalo itu karena Hyejin nggak tulus. Ia dengan enggan datang membawa kue beras sambil memperkenalkan kliniknya. Ia bahkan bisa membayangkannya. Ia lalu mengajak Hyejin untuk ikut dengannya. Apa hanya mau duduk diam sampai kliniknya tutup? 




Ternyata Hong Banjang mengajaknya pergi ke rapat warga desa Gongjin. Dih Hyejin nggak mau. Dah g*la apa? Hong Banjang mengungkit kalo Hyejin juga warga Gongjin. Sudah sepatutnya ia datang ke rapat desa. 


Hyejin mengaku nggak bisa. Hyejin mau pergi tapi Hong Banjang malah menyindirnya yang mau menghindar terus. Ia sudah terlanjur menumpahkan air jadi seenggaknya harus minta maaf. Ia menyuruhnya untuk segera masuk karena ia sibuk. Lah Hyejin kaget Hong Banjang nggak ikut masuk. Katanya dia ada urusan. 


Hyejin menahan lengan Hong Banjang. Dia nggak bisa datang sendirian karena nggak ada siapapun yang ia kenal di sana. Hong Banjang menyindir Hyejin yang mau bergantung padanya. Hyejin melepaskan tangannya dan membantahnya. 


Hong Banjang menyuruhnya untuk segera masuk dan melarangnya untuk kabur karena ia akan menangkapnya. 






Di dalam orang-orang sedang membicarakannya. Dikiranya masalah selesai dengan membagikan kue beras? Yoon Kyung juga merasa kalo Hyejin tampak seperti orang baik tapi memperlakukan tokonya seperti toko kecil dan menyebut Gongjin pedesaan.


Nenek Sook Ja membantahnya. Menurutnya Gongjin adalah kota dengan sejarah yang panjang. Nenek Matyi melanjutkan kalo dulu Gongjin adalah rumah Raja Naga tapi Hyejin malah berkeliaran dengan pakaian seperti itu. Itu akan membuat raja naga marah. 


Nam Suk membenarkan. Menurutnya Hyejin nggak boleh berbuat seenaknya. Ia memukul lengan Chun Jae dan mengaku kasihan padanya. 


Chun Jae menyudahi dan melarangnya untuk membicarakan Hyejin. Nam Suk heran dengarnya. Apa Chun jae nggak marah? 


Hwajung menanyakan kapan Nam Suk akan menghentikan kebiasaannya memukul saat bicara? Nam Suk malah nggak merasa melakukannya. Hwajung sampai bilang kalo duduk di sampingnya menyakitkan. 


Nam Suk malah memukul Chun Jae lagi dan membantah melakukannya. Nenek Gamri menengahi dan melarang mereka untuk bertengkar terus. 






Hyejin mendadak masuk. Suasana jadi nggak enak. Hwajung selaku kepala wilayah mencoba untuk bersikap ramah. Ia nggak nyangka kalo hu dokter akan menghadiri rapat desa. Yoon Kyung melanjutkan dengan nada sinis. Rapat desanya sederhana padahal ada orang penting. 


Hong Banjang datang membawa tumpukan kardus. Ia meminta maaf karena terlambat. Ia membawakan camilan untuk mereka. Bu dokter yang membeli semuanya. Semuanya kaget. Hyejin apa lagi. Ia langsung menatap Hong Banjang. Hong Banjang melanjutkan kalo Bu dokter minta bantuannya. Ia merasa sudah berbuat salah karena terlalu sensitif di tempat baru. Sebagai permintaan maaf, dia ingin menyiapkan makanan.


Semuanya masih diam. Hong Banjang lalu ngasih tahu Yoon Kyung kalo semuanya dibeli dari tokonya saat ia menjaga kasir tadi. Ia juga meninggalkan bonnya. 


Yoon Kyung tersenyum dengarnya. Hong Banjang mengeluarkan makanannya dan memanggil Geum Cheol untuk membagikannya. 









Rapat akhirnya selesai. Di sepakati kalo Sabtu ini mereka akan membersihkan desa. Hwajung meminta semuanya untuk datang dengan  membawa perlengkapan kebersihan dan berkumpul di tempat daur ulang pukul 09.00 tepat. Dan sebelum bubar Hwajung minta semuanya untuk bertepuk tangan untuk bu dokter yang sudah membawa camilan hari ini. 


Setelah sampai di depan orang-orang masih berterima kasih pada Hyejin. Hyejin yang berjalan bersama Hong Banjang berterima kasih untuk semuanya. Ia nggak nyangka kalo Hong Banjang sangat perhatian. 


Hong Banjang mendadak menghadang Hyejin dan memintanya untuk mengulurkan tangan. Hyejin melakukannya meski ia nggak tahu Hong Banjang mau ngapain. Pelan-pelan Hong Banjang mengangkat tangannya di atas tangan Hyejin lalu menjatuhkan sesuatu. 


Hyejin membukanya. Nota. Semuanya 125.000 won? Hong Banjang juga nggak menyadari sampai semahal itu. Ia mengingatkan Hyejin kemana harus mentransfernya. Hyejin nggak nyangka. Hong Banjang membeli semuanya dan bilang ke semuanya kalo ia yang beli dan ia yang harus bayar? 


Hong Banjang membenarkan. Hyejin jelas lebih kaya. Hyejin jadi menyesal. Ia juga kan nggak minta Hong Banjang untuk melakukannya tanpa ijinnya. Rapat desa atau apa pun, jangan mengundangnya lagi. Hong Banjang memintanya untuk mentransfernya sebelum besok. 


Bersambung...


Facebook Twitter