EPISODE
7: IKOMAHIS
Saya
menerima uluran tangan Eunseom kemudian berdiri. Hae Kkadak datang dan
bersembunyi di balik pohon saat melihat Saya dan Eunseom.
Kau
pemimpin musuh, menggantikanku selagi aku pergi, lalu menipu kami, Suku Ago
ucap Eunseom dengan marah. Kau pasti merasa bangga setelah menang sekali, kau
tahu akan kalah, tapi kau berbohong pada mereka, berkata akan menang ucap Saya.
Eunseom
hanya melihat Saya kemudian berkata kau sungguh seperti Inaishingi. Mari
bersekutu karena hanya dengan begitu kau bisa menang ucap Saya. Lalu kenapa kau
ingin itu tanya Eunseom.
Disisi
lain, Chomo, Tae Dachi dan Badoru di kepung para prajurit dan membawanya dengan
diikat. Karateu dan orang-orangnya datang melawan para prajurit kemudian menanyakan
keberadaan Hae Kkadak kepada ketiganya.
Saya dan
yang lainnya kembali kesuku dan di sambut oleh para warga. Choi Sai memberi
tahu Saya kalau Badoru, Dachi, dan Chomo belum kembali. Saya menyuruh orang
tersebut memeriksanya dan membebaskan Ipsaeng.
Apa
rencanamu sekarang tanya Baekha saat Saya kembali kemudian memberi tahu kalau Myonita
akan sembuh. Myonita terluka tanya Saya balik. Kau Eunseom, apa yang terjadi,
di mana Saya tanya Baekha yang menyadarinya.
Ternyata
yang kembali adalah Eunseom, bukan Saya.
Disisi
lain, Saya berada di sebuah rumah, memikirkan ucapannya dengan Eunseom tadi dan
memaki mengatai dirnya bodoh. “Kini aku harus mengalahkan Tagon, mari bentuk
aliansi.”
Tapi Nunbyeol
sungguh baik-baik saja tanya Chaeeun yang memastikan. Ya, katanya semua akan
baik-baik saja selama kau aman, dan dia aman ucap Dalsae. Saya ada di Kastel
Molabeol jadi pergilah ke sana dan Dalsae akan mengantarmu ucap Eunseom. Terima
kasih, kau banyak berubah ucap Chaeeun kemudian mengikuti Dalsae pergi.
Eunseom
memeluk Ipsaeng yang datang seraya berkata kamu bekerja dengan baik dan
menanyakan keadaannya. Ipsaeng memberi tahu kalau ia akan segera pulih kemudian
menanyakan keberadaan Saya. Dia pergi ke Molabeol ucap Eunseom kemudian
menyuruh Ipsaeng mengadakan pertemuan.
Disisi
lain, Raja Tagon mencoba pedang yang di buat Yeolseon dan mengambilnya seraya
menamainya pedang benih.
Pedangnya
tajam dan cepat, tapi sehalus mengayunkan cambuk ucap Eunseom kepada yang lain
saat di pertemuan kemudian kembali berkata kita punya dua pilihan yaitu membuat
pedangnya sendiri atau mencurinya dari mereka.
Orang-orang
Karateu berteriak di depan gerbang suku, menyuruh megembalikkan Hae Kkadak,
Ttaemun dan Buksoe ke Tebing Baku.
Badoru
memperkenalkan Hae Kkadak dan Hae Ttaemun kepada Eunseom. Beberapa orang tak
dikenal menculik prajurit kami dan meminta membawa kalian menemui mereka,
mereka bilang kalian saudara ucap Eunseom. Aku harus temui mereka untuk membahas
sesuatu, jangan khawatir ucap Hae Kkadak. Eunseom hanya mengangguk.
Yolsae
berada di kuil, melihat pedang yang masih tertancap di pohon kemudian menemui
Tanya, berkata Pedang Aramun di Kuil Yuil, aku membuatnya dan kuberikan pada
Eunseom. Saat Eunseom datang ke Arthdal, dia akan memegang pedang itu dan
menjadi Aramun ucap Tanya.
Eunseom
tak bisa menang karena Arthdal akan segera dipersenjatai pedang besi dan kau
akan membunuh semua orang ucap Yolsae dengan marah. Aku berusaha menyelamatkan
semua, aku akan membuat persiapan, dunia yang dipimpin Aramun dan Inaishingi, di
mana orang tak perlu bertarung di benua ini ucap Tanya dengan berkaca-kaca.
Kau
akan membuat Eunseom menjadi Aramun, Eunseom tak akan pernah menang ucap
Yolseon. Bagaimana jika tidak ada Tagon,
bagaimana jika dia sungguh menjadi gila tanya Tanya balik kemudian pergi.
Yangcha
menanyakan maksudnya saat Tanya keluar. Raja tidak bersikap normal, aku tak
akan segera melakukan apa pun, tapi kau harus memilih sekarang ucap Tanya. Yangcha
memberi tahu kalau ia tidak akan mengkhianati Raja. Evaluasi semua pilihan yang ada
dan tentukan ucap Tanya.
Yangcha
memberikan surat kepada Raja Tagon seraya berkata ini daftar orang-orang yang
memberikan banyak kekayaannya ke Kuil Agung kemudian pergi dari sana saat Nunbyeol
datang.
Gilseon
muncul dengan tiba-tiba dan menyekap salah satu pelayan ratu (Hwajin) kemudian
membawanya ke hadapan raja. Kau sudah menunggu selama sepuluh tahun, katakan
padaku semuanya sekarang ucap raja Tagon. Gilseon terkejut saat Hwajin bisa
mendengar dan berbicara. Dengan berlutut, Hwajin berkata sejak Perang Hanchoa, Tuan
Saya tak pernah datang ke Arthdal.
Di ruang
pertemuan, semua orang berkumpul. Gilseon datang kemudian membacakan perintah
dari raja dengan berkata:
Pertama,
Panglima Dupa, segera pergi ke Kastel Molabeol dan sampaikan perintah Raja.
Panglima Molabeol Sodang, Wakil Panglima Daesayi, dan Jenderal Saya segera
kembali ke Arthdal.
Kedua,
aku menunjuk Panglima Dupa sebagai panglima yang bertugas di garis depan Ago.
Perintah
yang ketiga dan terakhir, perjamuan yang diselenggarakan Raja akan segera diadakan,
dia meminta semua orang menghadirinya.
Saat
berjalan, ratu menyuruh kedua pelayannya untuk mengadakan pertemuan dengan Asa
Pil dan para menteri dari Klan Asa.
Apakah
Gunung Puncak Putih memihakku tanya ratu kepada yang lain. Tentu saja, Gunung
Puncak Putih membantumu sesuai perintah Asa Sakan ycap salah satu dari mereka.
Disisi
lain, Karateu berada di sungai bersama yang lain dengan Badoru dan yang lain
dalam keadaan terikat.
Pria
itu bachi yang sangat terampil, yang bahkan diakui di Bengkel Perunggu Arthdal
dan Arthdal membuat pedang besi ucap Boksue kepada Eunseom. Kau tahu soal
pedang besi tanya Eunseom. Jika menghilangkan kotoran dari bijih besi dan
melelehkan besi murni, kau bisa membuat pedang yang hebat, akan ringan, cepat,
dan kuat ucap Boksue kembali.
Eunseom menemui Hae Kkadak, memberi tahu kalau Arthdal berhasil membuat pedang kemudian berkata kudengar kau bisa membuatnya. Hae Kkadak memberi tahu kalau ia tidak bisa membuatnya, Kudengar ada meteorit besar di dasar Danau Bintang ucap Eunseom. Seharusnya aku tak percaya Buksue ucap Hae Kkadak dengan kesal kemudian pergi.