Akankah
Tagon sungguh membunuh Yeonbal dan Gitoha tanya Ratu kepada Saya. Jika Yeonbal
dan Gitoha sungguh mati, Unit Tiga bisa memihak kita juga ucap Saya. Mari
lakukan pada malam Gilseon berperang ucap Ratu.
Siapa
kau, kenapa membangun di luar Gerbang Utara tanpa izinku tanya Dupa dengan
marah kepada Shoreujagin yang menemuinya. Jenderal sebelumnya yang memberi izin
ucap Shoreujagin seraya memberikan surat kemudian pergi. Taemaja memberikan
surat kepada Shoreujagin seraya berkata tunggulah di Doldambul sampai perintah
berikutnya.
Eunseom
memasuki ruang pertemuan, berkata kepada orang-orang yang berkumpul, kita akan
segera menyerang Kastel Molabeol, Badoru sudah menyelesaikan persiapan dan
menunggu kita di Bukit Mana, kita akan maju ke Kastel Molabeol secepatnya dan
dengan hati-hati.
Malam harinya,
para suku Ago beserta Eunseom menggelindingkan balok besi besar dari atas
bukit, hingga merobohkan gerbangnya kemudian mulai menyerang Kastel Molabeol.
Raja
Tagon menemui Yeonbal dan Gitoha di penjara menyuruh meminta pengampunan
darinya. Yeonbal dan Gitoha menolak, tetap pada pendiriannya.
Dan sekarang,
di hadapan para warga, Raja Tagon memberikan hukuman kepada Yeonbal dan Gitoha dengan
di penggal kepalanya. Lempar kepala mereka ke Gitgang, Jasad mereka akan
digantung di sini selama tujuh hari, tujuh malam, siapa pun yang menyentuh
jasad mereka akan bersalah atas pengkhianatan dan dieksekusi seperti mereka
ucap Raja Tagon kemudian pergi. Para prajurit menangis saat melihat darah
mengalir dari tubuh keduanya.
Yangcha
dan prajurit lainnya menemui Tanya, menenangkan arwah Yeonbal dan Gitoha dan
kirim ke Airuju. Kau
paham apa artinya memberitahuku ini tanya Tanya. Unit Tiga akan memihakmu, aku
akan merahasiakannya ucap Yangcha dan di setujui oleh Tanya.
Yangcha
menemui Ratu, Saya dan yang lain, berkata Pendeta Agung juga bersama kita dan
memberi banyak dukungan. Besok malam, sejarah Arthdal akan berubah, kekuatan
dan kemuliaan ilahi akan ditegakkan lagi, kita tak akan bertemu sampai rencana
dijalankan dan akan bertemu lagi di ruang resepsi istana ucap Saya kepada yang
lain.
Semua orang
telah pergi, tinggal Saya dan Ratu yang masih berada di ruangan tersebut. Kita
akan menyerang istana saat penjaga istana berganti giliran ucap Saya. Ratu
menyuruh Saya mengirimi dirinya pesan setelah mengambil alih militer.
Chaeeun
kembali ke kerajaan, menemui Nunbyeol. Dengan segera Nunbyeol memeluk Chaeeun
seraya memberi tahu kalau ia melatih kekeutannya di depan Tagon jadi sudah
terbiasa. Jika tidak berhasil, larilah, akan ada peluang lain jadi jangan
pernah, dalam keadaan apa pun, mencoba menukar nyawamu dengan Tagon,
berjanjilah kepadaku ucap Chaeeun dengan khawatir.
Ratu sedang
melihat raja Tagon yang bermain bersama Pangeran Arok kemudian mengajaknya
berbicara. Saat bersama Arok, kau seperti orang yang berbeda ucap ratu kemudian
meminta maaf. raja Tagon juga meminta maaf kemudian berkata jika itu yang kau
inginkan, seharusnya jangan jadikan aku Raja. Kau benar, seharusnya tidak ucap
Ratu.
Saya berada
di kuil menemui Tanya dan berdoa untuk orang-orang yang meninggal karena di
hukum oleh Tagon kemudian berkata jika ada yang salah, datangi Eunseom, kusiapkan
kapal di Gitgang. Terima kasih, kau memikirkanku, menjaga, dan
mengkhawatirkanku ucap Tanya.
Kau
bilang itu membuatnya terasa kita akan gagal, seolah-olah ini pertemuan terakhir
kita ucap Saya. Kita akan berhasil, aku tak akan datangi Eunseom, mari buat ini
berhasil, buka gerbangnya dan sambut Eunseom ucap Tanya.
Ratu kembali
ke ruangannya, memberi tahu yang lain kalau ia ingin sendirian.
Dengan
membawa nampan berisi minuman, Nunbyeol memasuki ruangan raja dan meletakkanya
di meja. Raja menyuruh Nunbyeol memperbaiki Pelat baju perangnya yang rusak.
Dikuil,
Tanya dan para pendeta lain sedang berdoa dan melakukan ritual
Di istana,
Ratu, Saya dan yang lainnya sudah bergerak untuk membunuh Raja Tagon dengan menyerang
semua para prajurit.
Nunbyeol
menjahit baju milik Raja Tagon.
Bakryangpung
membuka pintu gerbang dan memberiarkan para prajurit masuk.
Tanya menghentikan
ritualnya saat lonceng yang di pegangnya tiba-tiba terjatuh kemudian melihat
lilin dikedua nama yang padam dan berkata beberapa dari mereka belum mati.
Chaeeun
melihat para prajurit datang kemudian berlari menemui Saya, menunjuk Chojaha
seraya berkata ini jebakan, dia menipu semua orang. Dengan segera Saya membuka
penutup kain yang di kenakan Chojaha, melihat telinganya yang masih utuh.
Dengan
berlari Tanya menemui Yangcha yang bersama pendeta lain, berkata semuanya,
berpencar dan kembali ke posisi kalian, Yangcha kurasa kita ditipu.
Saya melihat
kedatangan Yeonbal dan Gitoha bersama prajurit lain.
Sebelumnya,
Raja menukar Yeonbal dan Gitoha dengan prajurit lain yang akan menjalani
hukuman penggal.
Dengan
segera Yeonbal dan Gitoha menyerang Saya dan yang lainnya.
Di istana
Ratu di hadang oleh Gilseon dan prajurit lain.
Raja Tagon
menodongkan pedang di leher Nunbyeol seraya berkata rencana Saya dan Taealha
menyedihkan. Mata Nunbyeol berubah menjadi biru dan keluar guratan di tubuhnya.
Nunbyeol menyayat tangannya dendiri dengan pisau kemudian mengucapkan darahnya
yang berwarna biru di pipi dan bibirnya. Dengan segera Nunbyeol menyerang Raja
Tagon.
BERSAMBUNG……