Translate

Selasa, 10 Oktober 2023

Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 8 Part 2

All Content From tvN, TVING




ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 8 Part 2. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Cek episode sebelumnya dan klik di tulisan ini untuk menemukan sinopsis selanjutnya. Selamat membaca...^^








Akankah Tagon sungguh membunuh Yeonbal dan Gitoha tanya Ratu kepada Saya. Jika Yeonbal dan Gitoha sungguh mati, Unit Tiga bisa memihak kita juga ucap Saya. Mari lakukan pada malam Gilseon berperang ucap Ratu.


Siapa kau, kenapa membangun di luar Gerbang Utara tanpa izinku tanya Dupa dengan marah kepada Shoreujagin yang menemuinya. Jenderal sebelumnya yang memberi izin ucap Shoreujagin seraya memberikan surat kemudian pergi. Taemaja memberikan surat kepada Shoreujagin seraya berkata tunggulah di Doldambul sampai perintah berikutnya.











Eunseom memasuki ruang pertemuan, berkata kepada orang-orang yang berkumpul, kita akan segera menyerang Kastel Molabeol, Badoru sudah menyelesaikan persiapan dan menunggu kita di Bukit Mana, kita akan maju ke Kastel Molabeol secepatnya dan dengan hati-hati.


Malam harinya, para suku Ago beserta Eunseom menggelindingkan balok besi besar dari atas bukit, hingga merobohkan gerbangnya kemudian mulai menyerang Kastel Molabeol.


Raja Tagon menemui Yeonbal dan Gitoha di penjara menyuruh meminta pengampunan darinya. Yeonbal dan Gitoha menolak, tetap pada pendiriannya.


Dan sekarang, di hadapan para warga, Raja Tagon memberikan hukuman kepada Yeonbal dan Gitoha dengan di penggal kepalanya. Lempar kepala mereka ke Gitgang, Jasad mereka akan digantung di sini selama tujuh hari, tujuh malam, siapa pun yang menyentuh jasad mereka akan bersalah atas pengkhianatan dan dieksekusi seperti mereka ucap Raja Tagon kemudian pergi. Para prajurit menangis saat melihat darah mengalir dari tubuh keduanya.










Yangcha dan prajurit lainnya menemui Tanya, menenangkan arwah Yeonbal dan Gitoha dan kirim ke Airuju. Kau paham apa artinya memberitahuku ini tanya Tanya. Unit Tiga akan memihakmu, aku akan merahasiakannya ucap Yangcha dan di setujui oleh Tanya.


Yangcha menemui Ratu, Saya dan yang lain, berkata Pendeta Agung juga bersama kita dan memberi banyak dukungan. Besok malam, sejarah Arthdal akan berubah, kekuatan dan kemuliaan ilahi akan ditegakkan lagi, kita tak akan bertemu sampai rencana dijalankan dan akan bertemu lagi di ruang resepsi istana ucap Saya kepada yang lain.


Semua orang telah pergi, tinggal Saya dan Ratu yang masih berada di ruangan tersebut. Kita akan menyerang istana saat penjaga istana berganti giliran ucap Saya. Ratu menyuruh Saya mengirimi dirinya pesan setelah mengambil alih militer.











Chaeeun kembali ke kerajaan, menemui Nunbyeol. Dengan segera Nunbyeol memeluk Chaeeun seraya memberi tahu kalau ia melatih kekeutannya di depan Tagon jadi sudah terbiasa. Jika tidak berhasil, larilah, akan ada peluang lain jadi jangan pernah, dalam keadaan apa pun, mencoba menukar nyawamu dengan Tagon, berjanjilah kepadaku ucap Chaeeun dengan khawatir.


Ratu sedang melihat raja Tagon yang bermain bersama Pangeran Arok kemudian mengajaknya berbicara. Saat bersama Arok, kau seperti orang yang berbeda ucap ratu kemudian meminta maaf. raja Tagon juga meminta maaf kemudian berkata jika itu yang kau inginkan, seharusnya jangan jadikan aku Raja. Kau benar, seharusnya tidak ucap Ratu.


Saya berada di kuil menemui Tanya dan berdoa untuk orang-orang yang meninggal karena di hukum oleh Tagon kemudian berkata jika ada yang salah, datangi Eunseom, kusiapkan kapal di Gitgang. Terima kasih, kau memikirkanku, menjaga, dan mengkhawatirkanku ucap Tanya.


Kau bilang itu membuatnya terasa kita akan gagal, seolah-olah ini pertemuan terakhir kita ucap Saya. Kita akan berhasil, aku tak akan datangi Eunseom, mari buat ini berhasil, buka gerbangnya dan sambut Eunseom ucap Tanya.













Ratu kembali ke ruangannya, memberi tahu yang lain kalau ia ingin sendirian.


Dengan membawa nampan berisi minuman, Nunbyeol memasuki ruangan raja dan meletakkanya di meja. Raja menyuruh Nunbyeol memperbaiki Pelat baju perangnya yang rusak.


Dikuil, Tanya dan para pendeta lain sedang berdoa dan melakukan ritual


Di istana, Ratu, Saya dan yang lainnya sudah bergerak untuk membunuh Raja Tagon dengan menyerang semua para prajurit.


Nunbyeol menjahit baju milik Raja Tagon.


Bakryangpung membuka pintu gerbang dan memberiarkan para prajurit masuk.


Tanya menghentikan ritualnya saat lonceng yang di pegangnya tiba-tiba terjatuh kemudian melihat lilin dikedua nama yang padam dan berkata beberapa dari mereka belum mati.














Chaeeun melihat para prajurit datang kemudian berlari menemui Saya, menunjuk Chojaha seraya berkata ini jebakan, dia menipu semua orang. Dengan segera Saya membuka penutup kain yang di kenakan Chojaha, melihat telinganya yang masih utuh.


Dengan berlari Tanya menemui Yangcha yang bersama pendeta lain, berkata semuanya, berpencar dan kembali ke posisi kalian, Yangcha kurasa kita ditipu.


Saya melihat kedatangan Yeonbal dan Gitoha bersama prajurit lain.


Sebelumnya, Raja menukar Yeonbal dan Gitoha dengan prajurit lain yang akan menjalani hukuman penggal.


Dengan segera Yeonbal dan Gitoha menyerang Saya dan yang lainnya.


Di istana Ratu di hadang oleh Gilseon dan prajurit lain.


Raja Tagon menodongkan pedang di leher Nunbyeol seraya berkata rencana Saya dan Taealha menyedihkan. Mata Nunbyeol berubah menjadi biru dan keluar guratan di tubuhnya. Nunbyeol menyayat tangannya dendiri dengan pisau kemudian mengucapkan darahnya yang berwarna biru di pipi dan bibirnya. Dengan segera Nunbyeol menyerang Raja Tagon.

 


BERSAMBUNG……

Facebook Twitter