Translate

Selasa, 24 Oktober 2023

Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 10

All Content From tvN, TVING




ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis Arthdal Chronicles: The Sword of Aramun Episode 10. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Cek episode sebelumnya dan klik di tulisan ini untuk menemukan sinopsis selanjutnya. Selamat membaca...^^







Dengan segera Eunseom menyerang Raja membuat keduanya saling menyerang satu sama lain.


Melihat Kanmoreu, Raja Tahon menaikinya dan di guanakan untuk menyerang Eunseom.


Kanmoreu mengamuk membuat raja Tagon terjatuh di tanah. Dengan segera Eunseom menaiki Kanmoreu dan berkata kepada Raja aku juga akan menjadi reinkarnasi Aramun Haesulla dengan Kanmoreu.


Eunseom berteriak menyuruh yang lain untuk mundur kemudian pergi dari sana di ikuti oleh yang lain.


Raja Tagon berteriak melihat kepergian Eunseom.







Disisi lain, Nunbyeul dan Chaeeun sedang berjalan di ladang bertemu dengan Issruv. Dan sekarang keduanya berada di Neanthal bersama dengan Issruv dan yang lain membahas mengenai Rottip.


Para warga sedang berkumpul membicarakan kekalahan suku ago dan membubarkan diri saat parajurit datang.


Para warga melihat gambar anak-anak di dinding dan membicarakannya.


Rottip menemui Yeosang membahas mengenai siapa Shahati.


Disisi lain, Issruv dan Nosunaho tengah menceritakan kepada Nunbyeul dan Chaeeun mengenai asal muasal anak-anak Shahati.











Saya membuka matanya dan terkejut mendapati keberadaan Hae Yeobi. Hae Yeobi memberikan minuman penawar racun kepada Saya, menyuruh meminumnya. Saya meminum penawarnya seraya menanyakan kenapa masih hidup.


Itu bukan bichwisan, itu mahasin (obat yang membuatmu tampak mati untuk durasi tertentu) ucap Hae Yeobi kemudian menceritakan kepada Saya mengenai Arthdal yang berperang dengan suku Ago.


Moa datang memberikan surat dari Doti kepada Tanya seraya berkata dari gambar itu, mereka bisa mengenali bayi Aramun.


Yeolson, Dunji dan Mungtae melihat gambar yang di gambar oleh anak-anak mengenai Aramun Haesulla.


Mungtae menemui Bakryangpung menanyakan mengenai Tagon yang bukan merupakan Aramun Haesulla yang asli melainkan Inaishingi.


Disisi lain, Eunseom dan yang lainnya mencari jalan untuk kembali ke suku Ago. Eunseom keluar dari markasnya, menemui Yeonbal. Raja Tagon ingin bertemu denganmu, besok saat matahari terbenam, dia mau bertemu tanpa pasukan, hanya dua pengawal ucap Yeonbal.








Pagi harinya, Eunseom dalam perjalanan menuju pertemuannya dengan Tagon bersama dengan Mirusol    dan Tae Maja.


Di perjalanan, Eunseom melihat beberapa pohon yang di berikan tanda.


Tagon membicarakan Ragaz yang merupakan ayah Saya dan Eunseom dan memberi tahu kalau ia membunuhnya dengan menembak lehernya menggunakan anak panah.


Apa yang kau mau dari kami tanya Eunseom. Tagon menyuruh Eunseom untuk menyerahkan Suhana dan Kanmoreu dua hari lagi kemudian pergi.


Setelah pertemuannya dengan Tagon, Eunseom dan yang lainnya berkumpul membahas masalah tersebut.









Di istana, Gilseon dan yang lain berkumpul, membahas pekayan yang belum keluar dari ruangan tempat ratu di kurung.


Gilseon dan yang lain pergi ke ruangan tersebut dan menemukan ratu, pelayan dan prajurit tergeletak di lantai dalam keadaan berdarah.


Dengan segera Gilseon dan yang lain membawa ratu untuk di obati. Prajuirt yang menjaga ratu di obati adalah suruhan Tanya dan membiarkan ratu kabur. Prajurit tersebut memberi tahu Gilseon kalau ratu kabur.


Doti datang menemui Tanya yang sedang bersama Ageji dan Moa. Tanya menyuruh Doti untuk memilih tiga orang yang paling setia I arthdal, kemudian berkata ini Arthdal di mana Tagon berperang dan Taealha pergi jika kita robohkan ketiga pilar itu maka Arthdal akan runtuh.


Ratu dan Saya melihat gambar Aramun Haesulla yang di buat oleh anak-anak.








Ipsaeng kembali, memberi tahu Eunseom kalau pohonnya mengeluarkan getah. Tagon tak berniat membuka jalan untuk kita ucap Eunseom kemudian menjelaskan srateginya kepada yang lain.


Apa hubunganmu dengan Tagon tanya Eunseom kepada Suhana. Suhana menceritakan saat ia dan Tagon tumbuh bersama sewaktu kecil dan menyuruh Eunseom untuk menyerah, tanpa mengorbankan banyak orang.


Eunseom kembali memberi tahu yang lain kalau ia akan menyerang dengan api dari kedua sisi dan di setujui oleh yang lainnya.


Dan sekarang, sebagian para warga dalam perjalanan menuju gunung.














Pagi harinya, Eunseom dan yang lainnya berada di hutan tempat pertemuannya bersama Tagon untuk menukar tawanan.


Di saat Eunseom dan Tagon bertukar tawanan, Suku Ago menyalakan api dari arah belakang. Prajurit mengetahinya membuat kubu bertarung.


Tagon mengambil pedangnya dan menyayat leher Buntu kemudian menyandera Tachukan. Mirusol juga menyandera Suhara dan menusuknya dengan pisau saat Tagon memenggal Tachukan. Dengan segera Eunseom mengambil pedangnya dan menyerang Tagon.


Menyadari angin sudah berhembus, Tagon menjauh dan menyiapkan para pasukan.


Eunseom memberi tahu yang lain kalau ia akan menyalakan api di bagian bawah Gunung Amdol, di belakang musuh kemudian pergi dari sana dengan di ikuti oleh Mirusol dan Taemaja. Ipsaeng menyuruh yang lain untuk mundur ke Hutan Pohon Pinus.















Salah satu prajurit datang, memberi tahu Tagon kalau Suku Ago memasuki Hutan Pohon Pinus dikejar oleh infanteri lapis baja.


Tagon menyuruh yang lain untuk berisap karena besok hutan menjadi ladang api.


Satu prajurit juga datang memberi tahu Tagon kalau seseorang yang mirip Inaishingi menuju utara.


Eunseom, Mirusol dan Taemaja melawan para prajurit seraya berusaha menyalakan api untuk membakar pohonnya.


Dengan tubuhnya yang tertancap kapak, Taemaja berhasil menyalakan api walau dirinya ikut terbakar. Eunseom dan Mirusol menangis melihatnya.


Pasukan suku Ago terus berlari, mengabaikan prajurit yang menyerangnya.


Tagon menghentikan para prajurit yang akan memanah api saat melihat asap yang muncul dari belakang karena tertipu api.


Eunseom dan Mirusol berlari keluar dari hutan yang terbakar.


Melihat Eunseom berhasil menyalakan api, Ipsaeng menyuruh yang lain untuk beriaga dan menyerang para prajurit yang muncul di kawasannya.


Tagon dan para prajurit terjabak di dalam hutan yang terbakar.


Dan dari kejadian tersebut, muncul badai api.

 


BERSAMBUNG……

Facebook Twitter