Dengan
segera Eunseom menyerang Raja membuat keduanya saling menyerang satu sama lain.
Melihat
Kanmoreu, Raja Tahon menaikinya dan di guanakan untuk menyerang Eunseom.
Kanmoreu
mengamuk membuat raja Tagon terjatuh di tanah. Dengan segera Eunseom menaiki Kanmoreu
dan berkata kepada Raja aku juga akan menjadi reinkarnasi Aramun Haesulla dengan
Kanmoreu.
Eunseom
berteriak menyuruh yang lain untuk mundur kemudian pergi dari sana di ikuti
oleh yang lain.
Raja
Tagon berteriak melihat kepergian Eunseom.
Disisi lain, Nunbyeul dan Chaeeun sedang berjalan di ladang bertemu dengan Issruv. Dan sekarang keduanya berada di Neanthal bersama dengan Issruv dan yang lain membahas mengenai Rottip.
Para
warga sedang berkumpul membicarakan kekalahan suku ago dan membubarkan diri
saat parajurit datang.
Para
warga melihat gambar anak-anak di dinding dan membicarakannya.
Rottip
menemui Yeosang membahas mengenai siapa Shahati.
Disisi
lain, Issruv dan Nosunaho tengah menceritakan kepada Nunbyeul dan Chaeeun
mengenai asal muasal anak-anak Shahati.
Saya
membuka matanya dan terkejut mendapati keberadaan Hae Yeobi. Hae Yeobi
memberikan minuman penawar racun kepada Saya, menyuruh meminumnya. Saya meminum
penawarnya seraya menanyakan kenapa masih hidup.
Itu
bukan bichwisan, itu mahasin (obat yang membuatmu tampak mati untuk durasi
tertentu) ucap Hae Yeobi kemudian menceritakan kepada Saya mengenai Arthdal
yang berperang dengan suku Ago.
Moa
datang memberikan surat dari Doti kepada Tanya seraya berkata dari gambar itu, mereka
bisa mengenali bayi Aramun.
Yeolson,
Dunji dan Mungtae melihat gambar yang di gambar oleh anak-anak mengenai Aramun
Haesulla.
Mungtae
menemui Bakryangpung menanyakan mengenai Tagon yang bukan merupakan Aramun
Haesulla yang asli melainkan Inaishingi.
Disisi
lain, Eunseom dan yang lainnya mencari jalan untuk kembali ke suku Ago. Eunseom
keluar dari markasnya, menemui Yeonbal. Raja Tagon ingin bertemu denganmu,
besok saat matahari terbenam, dia mau bertemu tanpa pasukan, hanya dua pengawal
ucap Yeonbal.
Pagi harinya,
Eunseom dalam perjalanan menuju pertemuannya dengan Tagon bersama dengan Mirusol dan Tae Maja.
Di perjalanan,
Eunseom melihat beberapa pohon yang di berikan tanda.
Tagon membicarakan
Ragaz yang merupakan ayah Saya dan Eunseom dan memberi tahu kalau ia
membunuhnya dengan menembak lehernya menggunakan anak panah.
Apa
yang kau mau dari kami tanya Eunseom. Tagon menyuruh Eunseom untuk menyerahkan
Suhana dan Kanmoreu dua hari lagi kemudian pergi.
Setelah
pertemuannya dengan Tagon, Eunseom dan yang lainnya berkumpul membahas masalah
tersebut.
Di
istana, Gilseon dan yang lain berkumpul, membahas pekayan yang belum keluar
dari ruangan tempat ratu di kurung.
Gilseon
dan yang lain pergi ke ruangan tersebut dan menemukan ratu, pelayan dan
prajurit tergeletak di lantai dalam keadaan berdarah.
Dengan
segera Gilseon dan yang lain membawa ratu untuk di obati. Prajuirt yang menjaga
ratu di obati adalah suruhan Tanya dan membiarkan ratu kabur. Prajurit tersebut
memberi tahu Gilseon kalau ratu kabur.
Doti datang
menemui Tanya yang sedang bersama Ageji dan Moa. Tanya menyuruh Doti untuk
memilih tiga orang yang paling setia I arthdal, kemudian berkata ini Arthdal di
mana Tagon berperang dan Taealha pergi jika kita robohkan ketiga pilar itu maka
Arthdal akan runtuh.
Ratu
dan Saya melihat gambar Aramun Haesulla yang di buat oleh anak-anak.
Ipsaeng
kembali, memberi tahu Eunseom kalau pohonnya mengeluarkan getah. Tagon tak berniat
membuka jalan untuk kita ucap Eunseom kemudian menjelaskan srateginya kepada
yang lain.
Apa
hubunganmu dengan Tagon tanya Eunseom kepada Suhana. Suhana menceritakan saat
ia dan Tagon tumbuh bersama sewaktu kecil dan menyuruh Eunseom untuk menyerah,
tanpa mengorbankan banyak orang.
Eunseom
kembali memberi tahu yang lain kalau ia akan menyerang dengan api dari kedua
sisi dan di setujui oleh yang lainnya.
Dan sekarang,
sebagian para warga dalam perjalanan menuju gunung.
Pagi harinya,
Eunseom dan yang lainnya berada di hutan tempat pertemuannya bersama Tagon
untuk menukar tawanan.
Di saat
Eunseom dan Tagon bertukar tawanan, Suku Ago menyalakan api dari arah belakang.
Prajurit mengetahinya membuat kubu bertarung.
Tagon
mengambil pedangnya dan menyayat leher Buntu kemudian menyandera Tachukan.
Mirusol juga menyandera Suhara dan menusuknya dengan pisau saat Tagon memenggal
Tachukan. Dengan segera Eunseom mengambil pedangnya dan menyerang Tagon.
Menyadari
angin sudah berhembus, Tagon menjauh dan menyiapkan para pasukan.
Eunseom
memberi tahu yang lain kalau ia akan menyalakan api di bagian bawah Gunung
Amdol, di belakang musuh kemudian pergi dari sana dengan di ikuti oleh Mirusol
dan Taemaja. Ipsaeng menyuruh yang lain untuk mundur ke Hutan Pohon Pinus.
Salah satu
prajurit datang, memberi tahu Tagon kalau Suku Ago memasuki Hutan Pohon Pinus dikejar
oleh infanteri lapis baja.
Tagon menyuruh
yang lain untuk berisap karena besok hutan menjadi ladang api.
Satu prajurit
juga datang memberi tahu Tagon kalau seseorang yang mirip Inaishingi menuju
utara.
Eunseom,
Mirusol dan Taemaja melawan para prajurit seraya berusaha menyalakan api untuk
membakar pohonnya.
Dengan
tubuhnya yang tertancap kapak, Taemaja berhasil menyalakan api walau dirinya
ikut terbakar. Eunseom dan Mirusol menangis melihatnya.
Pasukan
suku Ago terus berlari, mengabaikan prajurit yang menyerangnya.
Tagon
menghentikan para prajurit yang akan memanah api saat melihat asap yang muncul
dari belakang karena tertipu api.
Eunseom
dan Mirusol berlari keluar dari hutan yang terbakar.
Melihat
Eunseom berhasil menyalakan api, Ipsaeng menyuruh yang lain untuk beriaga dan
menyerang para prajurit yang muncul di kawasannya.
Tagon dan
para prajurit terjabak di dalam hutan yang terbakar.
Dan
dari kejadian tersebut, muncul badai api.
BERSAMBUNG……