Katakan
rencanamu, bagaimana kau akan mengambil alih Arthdal tanya Tanya kepada Saya.
Rencana awal yang kita
buat dengan Mubaek, kita akan membunuh Tagon, mengalahkan Taealha, dan kita,
ketiga anak ramalan, akan mengambil alih dunia ini ucap Saya.
Apa
rencanamu tanya Tanya kembali saat berada di kuil. Perang antara Arthdal dan
Suku Ago tak terelakkan, tak ada yang bisa menghentikan perang besar ini, kecuali
dengan satu cara yaitu kau dan aku akan membunuh Tagon dan menerima Inaishingi
memasuki Arthdal ucap Saya. Kau bertemu Eunseom ucap Tanya. Ya, kami menjadi sekutu,
demi kau yang benci darah, hanya untukmu, Tanya ucap Saya.
Eunseom
dan yang lainnya menemui Karateu, untuk meminta bantuan. Suku Momo, tak ingin
membantu kalian, apa pun itu ucap Karatae seraya tertawa kemudian menjelek-jelekan
Eunseom dan suku Ago. Sudah lama sekali tak kubahas masa depan seseorang, sebelum
matahari terbenam hari ini, kau akan berlutut di hadapanku ucap Saya kepada
Karateu kemudian keluar dengan di iukti oleh yang lain dan memberikan perintah
kepadanya.
Dan
sekarang, Ipsaeng tengah melintasi sungai dengan menaiki kuda.
Di sisi
lain, Karateu dan yang lainnya berada di perjalanan kembali ke sukunya. Dalsae,
Mirusol dan yang lainnya datang dan mengadang Karateu. Eunseom juga datang
bersama yang lainnya, dan mengepung Karateu.
Seraya
menunjukkan lambang kepada Karateu, Eunseom berkata ini lambang yang
membuktikan dia membantu anggota Suku Momo, jika kau dari Suku Momo, kau
membalas budi siapa pun pemilik ini. Dengan segera Karateu diikuti oleh yang
lainnya berlutut di hadapan Eunseom searaya berkata Karat, anak Momo, akan
kubalas budimu dengan apa pun yang kau mau.
Karatae
dan yang lain menyelam memasuki danau untuk mengambil balok besi besar di yang
berada di dasar danau. Eunseom dan yang lain segera menarik tali setelah mendapatkan
isyarat dan berhasil membawa batunya ke daratan. Semua orang berteriak untuk
merayakannya.
Semua orang
kecuali Tanya dan ratu berada di ruang petemuan, menyambut kembalinya Saya. Raja
berjalan mendekati Saya, seraya menyuruh prajurit untuk membawa Chobal dan
memberikan erintah untuk menghukumnya. Dengan segera salah satu prajurit
mengayukan pedangnya, memenggal leher Chobal. Saya hanya melihat kejadian
tersebut dengan tidak percaya, sementara semua orang menutup matanya saat
kejadian tersebut.
Raja mengecek
tangan Saya karena sebelumnya, tangan Eunseom tersayat pedang saat membantu
menyelamatkan pangeran Arok kemudian berkata aku tahu misiku, aku hanya
berpura-pura gila karena aku harus memilah mereka yang merendahkan Igutu. Mendengarnya,
Saya berlutut di hadapan sang raja. Membingungkan bukan, aku sungguh sudah
gilaatau berpura-pura gila tanya raja Tagon.
Para menteri
sedang berkumpul, membahas hukuman Chobal. Dunji memasuki ruangan, memberi tahu
yang lain kalau raja memberikan perintah untuk membebaskan ratu.
Disisi
lain, Saya menemui ratu yang telah bebas. Dan sekarang keduanya tengah
mengobrol.
Kita
tak boleh lewatkan waktu ini, pertama pasukan yang bisa kita gunakan ucap ratu.
Saya memberi tahu kalau Panglima Sodang dan Wakil Panglima Daesayi ikut
dengannya sementara unit Satu akan ikut Sodang. Satu unit tidak cukup ucap ratu
dan menyuruh Saya mendekati Kapten Pyeonmi kemudian kembali berkata Kedua Yeonbal,
Gitoha, dan Unit Tiga.
Pasti
Tanya ucap Saya saat ratu akan memberi tahu rencana ketiga kemudian kembali
berkata akan kubuat dia memihak kita. Dia bukan Tanya yang dahulu, Tanya pasti
memiliki organisasi yang tidak kita ketahui jadi kita harus sepenuhnya
mengendalikan Tanya ucap ratu.
Entah
kapan itu terjadi, bisa saja besok atau kita mungkin harus menunggu, Jantung
Gunung Puncak Putih, Organisasi Bisikan, dan orang-orang Doti tak akan terlibat
kali ini, aku dan para pendeta saja, kuminta kalian hari ini untuk meminta
semua tak melakukan apa pun dan menunggu dengan selamat meski aku terlibat
dengan hal serius ucap Tanya keapada yang lain.
Enam bulan
untuk membuat pedang besi tanya Eunseom kepada Han Kkadak. Han Kkadak memberi
tahu jika mempunyai alat yang lengkap, maka pengerjaannya paling lambat hanya 1
bulan.
Suhana
menerima surat dari burung yang datang kemudian menemui Eunseom. Berapa banyak gergaji
dan kapak yang kita punya tanya Eunseom kepada Suhana seraya melihat gambar
pisau yang ia gambar di pertemuannya dengan raja, kemudian berkata tolong
siapkan hal yang diperlukan diam-diam.
Ipsaeng
menyusul kepergian Eunseom dan bertanya kenapa tiba-tiba Kastel Mobon, dari
mana kau tahu pedang besinya dibawa gerobak atau pasukan. Eunseom hanya diam
saja dan melanjutkan langkahnya.
Di istana,
ratu sedang mencoba pedang dan menyuruh memperbaiki pembuat saat ada yang
kurang.
Bisakah
kau membunuh seseorang yang lama kau dambakan tanya Hae Yeobi. Setelah tugas kita selesai, lalu aku
dan Saya ambil alih Arthdal, mereka akan lakukan tugas terpenting ucap ratu.
Para menteri
tengah berkumpul dan minum bersama seraya membicarakan, untuk mengkhianati
Raja.
Pemberontakan,
bagaimana dengan Nunbyeol tanya Chaeeun kepada Saya kemudian menyuruh
menjelaskan rencananya. Aku agak sibuk malam ini, aku harus menemui orang yang
telinganya ditebas Tagon, alih-alih kepalanya ucap Saya kemudian pergi.
Dan sekarang,
Saya sedang menemui Chojaha. Orang yang bisa memerintah Arthdal dengan baik harus
menjadi Raja, jika kau melaporkanku kepada Raja besok, aku akan dipenggal ucap
Chojaha.
Pagi harinya,
semua orang berkumpul di ruang pertemuan, tengah mendengarkan ucapan raja
Tagon. Aku mengasingkan Suku Hopi dari Arthdal dan bunuh semua yang menolak
pengasingan ucap Raja.
Yeonbal
tiba-tiba datang memasuki ruang pertemuan, berdiri di hadapan raja dan
meletakkan pedang di lehernya seraya berkata tolong bebaskan anak-anak muda yang
lahir pada Tahun Serigala Bernyanyi, tarik kembali perintah soal Suku Hopi dan
kirim aku ke garis depan.
Raja berjalan mengdekati Yeonbal dan memberikannya hukuman Dayeok karena menghina penilaian Aramun Haesulla.