Translate

Minggu, 15 Januari 2023

Sinopsis Work Later, Drink Now Season 2 Episode 12

All Content From TVING




ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis Work Later, Drink Now Season 2 Episode 12. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek episode sebelumnya







Aku masih belum mengerti, tolong jelaskan kepadaku, bagaimana caramu mengenali ayahmu dari lengannya tanpa melihat wajahnya tanya Sohee kepada Jiyeon setelah sampai di dalam rumah. Aku melihat wajahnya saat mobil itu pergi, bentuk kepala, dahi, hidung, pipi, dan rahangnya semuanya cocok, wajah itulah yang kubayangkan dari suaranya saat aku masih kecil ucap Jiyeon kemudian menceritakan sang ayah. Setelahnya mereka bertiga tidur seraya mengobrol.


Pagi harinya, Jiyeon terbangun lebih dulu kemudian bersiap-siap. Jiyeon membuka kulkas dan melihat masakan ibu Jigu yang masih utuh. Apa yang kamu lakukan tanya Sohee yang baru bangun. Ada banyak lauk ucap Jiyeon. Ibu Jigu datang, dia membawa banyak padahal Jigu bahkan tidak memakannya ucap Sohee. Karena dia seorang ibu ucap Jiyeon kemudian pergi.










Jiyeon kembali ke rumah Kim Sun Jung, melihat keadaan rumah dalam berantakan. Sebelumnya, Kim Sun Kook dan Kim Sun Jung bertengkar. Jiyeon mengambili pecahan vas bunga dan membersihkan rumah tersebut. dengan membawa tas, Sohee memasuki rumah Buk Gu dan melihat dalam keadaan juga berantakan. Sohee menyajikan makanan masakan ibu Jigu yang di bawanya dari rumah, di meja dan menemai Buk Gu makan seraya mengobrol.


Jigu menghentikan montornya saat lampu merah dan bertemu dengan Mr. Nice Paper yang juga menghentikan mobilnya. Dan sekarang keduanya duduk di bangku taman seraya mengobrol. Aku ingin melakukan sesuatu denganmu ucap Mr. Nice Paper kemudian bertanya kamu mau pergi ke London bersamaku. Jigu mengendari montornya seraya mengigat ucapan Mr. Nice Paper,


“Aku melakukan sesuatu selama bertahun-tahun tapi selalu gagal. Tapi hari itu, tamu pertamaku mengunjungi gang itu. Bunga kertasku yang menggunakan listrik statis melayang untuk kali pertama. Tidak lama setelah itu, aku bisa membuatnya terbang dari tanah. Kebetulan, semua itu terjadi saat kamu ada di sana. Beberapa waktu lalu, itu terjadi di studioku. Hal-hal yang gagal kulakukan selama bertahun-tahun mulai berhasil. Kepingan keraguanku menemukan tempatnya sekaligus. Aku bahkan tidak ingat bagaimana kuserahkan karyaku dan kurasa itu mengejutkan beberapa orang di luar negeri. Anugerah ini tidak terlalu berarti bagiku. Hal yang lebih memotivasiku adalah kata-katamu yang membuatku sadar, aku juga bisa mencapai sesuatu. Jadi, aku mau pergi denganmu. Aku ingin bersamamu dalam segala hal.”






Jiyeon dan Kim Sun Kook berada di rumah makan, sedang minum bersama hingga menghabiskan beberapa botol minum. Kim Sun Jung datang di saat Kim Sun Kook tertidur karena mabuk kemudian minum bersama Jiyeon. Direktur Kim, adikmu tidak pernah ingin menjadi terkenal sebagai anak genius, momen paling bahagianya adalah bermain engklek denganmu, dia lebih menyayangimu daripada ibu dan ayah kalian, lalu saat dia bersiap untuk bersaing dengan anak genius lainnya dalam kontes global, dia melihatmu membakar paspornya agar dia tidak naik pesawat ucap Jiyeon kepada keduanya yang sama-sama tenah mabuk.


Bu Han, masalahnya tidak sesederhana itu ucap Kim Sun Jung. Kamu benar, karena tidak sesederhana itu maka lakukan pendekatan sederhana, kalian berdua sangat menyebalkan dan kurang bisa berbaikan, tidak ada komunikasi apa pun, lihat aku, aku bertengkar hebat dengan teman-temanku tapi aku berdamai secara dramatis dalam sepekan jadi inti dari semua ini adalah berbincang, keahlian berbincang dan komunikasi ucap Jiyeon dengan kesal kemudian menyuruh keduanya berbaikan. Kim Jun Sung dan Kim Jun Kook menjabat tangan satu sama lain dan berbaikan. Di sisi lain, Sohee bangun dari tidurnya kemudian keluar dan berteriak saat melihat ayah Buk Gu.









Jiyeon, Sohee dan Jigu tengah minum bersama di rumah berkah. Dalam lima menit setelah setuju untuk tinggal bersama, ayahnya yang menderita demensia menemuinya, kurasa karena trauma masa kecilnya, Buk Gu membuka kulkas dan mulai makan apa pun yang bisa dia ambil, aku tidak sanggup melihatnya lagi jadi aku pergi ucap Sohee kepada keduanya kemudian menceritakan masa lalu Buk Gu.


Kenapa semua hal menyedihkan di dunia ini dialami oleh An Sohee tanya Jiyeon. Bekerjalah untuk UNICEF ucap Jigu. Sohee memberi tahu kalau sedang tidak ingin bercanda. Kami juga tidak ingin bercanda, jika putranya tidak bisa menjaganya seumur hidupnya, kamu juga tidak bisa karena ini di luar kendalimu jadi jangan terpancing, ini bukan masalahmu ucap Jigu. Kenapa kamu tidak mau makan lauk buatan ibumu tanya Jiyeon kepada Jigu kemudian berkata keangkuhanmu sendiri. Jiyeon mengjak yang lain untuk minum saat membicarakan ayahnya.


Seraya mendengarkan nyanyian dari Hwang Dong Bae, ketiganya larut dalam pikirannya masing-masing. Sohee mengingat ucapan Buk Gu yang tidak bisa berkencan karena kondisinya. Jigu mengingat saat Mr. Nice Paper mengajaknya pergi ke London. Jiyeon mengingat ucapan Sung Soo saat minum bersama. Setelahnya ketiganya membahas mengenai waktu 3 jam.






Jigu memasukkan koper dan tas di dalam taksi kemudian pamit kepada keduanya dan memasuki taksi. Jigu melihat kebelakang dan melihat Jiyeon dan Sohee tengah berjoget. Tak berapa lama, Jiyeon juga pergi meninggalkan Sohee.


“Jigu yang sepertinya tidak akan pernah pergi adalah orang pertama yang meninggalkan kami. Saat itu kami pergi ke Laos bersama. Jiyeon memberikan saran yang menyenangkan. Katanya kami harus berpisah selama tiga jam dan bertemu di sini lagi. Apa artinya hanya tiga jam? Begitulah kami berpisah. Kenangan tiga jam itu masih sangat jelas.


Sendirian setelah selalu bersama membuat semuanya terasa aneh dan menakutkan. Seolah-olah aku tiba-tiba menjadi anak kecil. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari hal-hal yang tidak bisa kulihat saat kami bersama. Aku mulai mengembangkan otot yang tidak kubutuhkan saat kami bersama. Saat bertemu lagi, kami makin dewasa. Tapi kenapa ingatan tiga jam itu mendatangi kami malam itu?


Pemilik Rumah Berkah selalu memberi tahu kami. Bahwa kami tidak bisa menikah karena terlalu sering bersama. Bahwa tidak akan ada yang berhasil jika kami terlalu sering bersama. Kami akhirnya diberi kesempatan untuk melihat apa itu benar. Dan dunia lebih tenang daripada sebelumnya.”








"Satu tahun kemudian"


Jigu, Sohee dan Jiyeon menghadiri pernikahan Hwang Dong Bae dan dokter Kim Hyun Joo (dokter yang menangani Jiyeon). Hei, kenapa kulitmu kecokelatan, bukankah di London sangat berawan tanya Sohee kepada Jigu. Kulit cokelat itu bukan dari London, dia pergi ke tempat lain ucap Jiyeon. Ya, aku pergi ke tempat lain jawab Jigu.


Sebelumnya, London adalah kota yang sangat mahal, tempat yang akan kita tinggali sangat sempit, aku orang pertama dari Asia yang menerima Anugerah Seni jadi, aku harus menghadapi orang-orang saat bekerja ucap Mr. Nice Paper saat sedang berada di dalam taksi. Kamu tidak mau pergi tanya Jigu. Aku hanya ingin pergi bersamamu, tidak mau pergi ke London ucap Mr. Nice Paper.


Kami pergi dari satu tempat ke tempat lain, ke mana pun kaki kami membawa, seperti gelandangan dan kami baru saja dari Afrika ucap Jigu. Aku selalu ingin melakukan sesuatu seperti itu, jika aku punya pacar ucap Sohee.  Kenapa itu terdengar menyedihkan bagiku tanya Jiyeon kemudian berkata jika kamu mungkin merawat pria yang bahkan bukan ayah mertuamu.


Sebelumnya, Sohee pergi ke rumah Buk Gu, melihat Buk Gu yang sedang memainkan game seraya makan dan melihat ayah Buk Gu yang sedang minum-minum. Sohee menghampiri ayah Buk Gu, menungakan minuman di gelas, menyuruh ayah Buk Gu meminmunya dan menjalani pengobatan kemudian berkata aku akan menjagamu dengan nyaman sampai mati.








Jiyeon menuangkan soju di gelas masing-masing kemudian minum bersama. Beri tahu kami bagaimana dengan ayahmu, kami tahu kamu bertemu dengannya sebelum naik pesawat ucap Sohee kepada Jiyeon. Mungkin dia naik pesawat untuk menemuinya, untuk pamer padanya ucap Jigu.


Sebelumnya, sebelum menaiki pesawat, Jiyeon menemui sang ayah, menceritakan masa kecilnya tapi kehadiran ayah, memberi tahu kepribadiannya, menyuruhnya datang ke pernikahannya suatu saat nanti dan mengucapkan teir.  kasih karena telah melahirkan dirinya.


Kamu bilang kemari bersama pria ucap Jigu. Hei, Lochien dan Philbus ucap Jiyeon kepada kedua pria yang duduk bersama Buk Gu dan Mr. Nice Paper. Kamu membawa dua pria, kamu menjalin hubungan dengan dua pria tanya Sohee. Aku tidak tahan lagi ucap Jigu. Satu orang terlambat ucap Jiyeon kembali kemudian menyapa Kim Sun Kook yang baru datang. Apa kamu gila, tiga pria, apa kamu berpoligami tanya Jigu dan Sohee bersamaan.


Semua tamu undangan bersenang-senang dan berjoget saat lagunya di nyanyikan

.

“Sejujurnya, aku tidak tahu apa kami lebih baik daripada sebelumnya. Kami tidak tahu apa masa depan kami akan lebih baik atau tidak. Satu hal yang pasti. Kami yang terbaik dalam menikmati momen ini. Di sini, saat ini, orang yang tidak gila adalah yang paling gila.”


Sohee menaiki balok tempat patung yang di buat Jigu di gunung berada dan kembali berjoget. Hak sepatu Sohee patah dan membuat Sohee terjatuh di lantai.

 


SELESAI…..

 


Terima kasih sudah mengikuti dan membaca Sinopsis Work Later, Drink Now Season 2 yang aku tulis, dari awal sampai akhir. Maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca…. Sampai jumpa lagi di drama lain yang aku tulis sinopsisnya…..

 


Bhonus Photo











Facebook Twitter