ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis Work Later, Drink Now Season 2 Episode 12. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek episode sebelumnya.
Aku masih
belum mengerti, tolong jelaskan kepadaku, bagaimana caramu mengenali ayahmu
dari lengannya tanpa melihat wajahnya tanya Sohee kepada Jiyeon setelah sampai
di dalam rumah. Aku melihat wajahnya saat mobil itu pergi, bentuk kepala, dahi,
hidung, pipi, dan rahangnya semuanya cocok, wajah itulah yang kubayangkan dari
suaranya saat aku masih kecil ucap Jiyeon kemudian menceritakan sang ayah. Setelahnya
mereka bertiga tidur seraya mengobrol.
Pagi harinya,
Jiyeon terbangun lebih dulu kemudian bersiap-siap. Jiyeon membuka kulkas dan
melihat masakan ibu Jigu yang masih utuh. Apa yang kamu lakukan tanya Sohee yang
baru bangun. Ada banyak lauk ucap Jiyeon. Ibu Jigu datang, dia membawa banyak
padahal Jigu bahkan tidak memakannya ucap Sohee. Karena dia seorang ibu ucap
Jiyeon kemudian pergi.
Jiyeon kembali
ke rumah Kim Sun Jung, melihat keadaan rumah dalam berantakan. Sebelumnya, Kim
Sun Kook dan Kim Sun Jung bertengkar. Jiyeon mengambili pecahan vas bunga dan
membersihkan rumah tersebut. dengan membawa tas, Sohee memasuki rumah Buk Gu dan
melihat dalam keadaan juga berantakan. Sohee menyajikan makanan masakan ibu
Jigu yang di bawanya dari rumah, di meja dan menemai Buk Gu makan seraya
mengobrol.
Jigu menghentikan
montornya saat lampu merah dan bertemu dengan Mr. Nice Paper yang juga
menghentikan mobilnya. Dan sekarang keduanya duduk di bangku taman seraya
mengobrol. Aku ingin melakukan sesuatu denganmu ucap Mr. Nice Paper kemudian
bertanya kamu mau pergi ke London bersamaku. Jigu mengendari montornya seraya
mengigat ucapan Mr. Nice Paper,
“Aku melakukan sesuatu selama bertahun-tahun tapi selalu gagal. Tapi hari itu, tamu pertamaku mengunjungi gang itu. Bunga kertasku yang menggunakan listrik statis melayang untuk kali pertama. Tidak lama setelah itu, aku bisa membuatnya terbang dari tanah. Kebetulan, semua itu terjadi saat kamu ada di sana. Beberapa waktu lalu, itu terjadi di studioku. Hal-hal yang gagal kulakukan selama bertahun-tahun mulai berhasil. Kepingan keraguanku menemukan tempatnya sekaligus. Aku bahkan tidak ingat bagaimana kuserahkan karyaku dan kurasa itu mengejutkan beberapa orang di luar negeri. Anugerah ini tidak terlalu berarti bagiku. Hal yang lebih memotivasiku adalah kata-katamu yang membuatku sadar, aku juga bisa mencapai sesuatu. Jadi, aku mau pergi denganmu. Aku ingin bersamamu dalam segala hal.”
Jiyeon dan
Kim Sun Kook berada di rumah makan, sedang minum bersama hingga menghabiskan
beberapa botol minum. Kim Sun Jung datang di saat Kim Sun Kook tertidur karena
mabuk kemudian minum bersama Jiyeon. Direktur Kim, adikmu tidak pernah ingin menjadi
terkenal sebagai anak genius, momen paling bahagianya adalah bermain engklek
denganmu, dia lebih menyayangimu daripada ibu dan ayah kalian, lalu saat dia
bersiap untuk bersaing dengan anak genius lainnya dalam kontes global, dia
melihatmu membakar paspornya agar dia tidak naik pesawat ucap Jiyeon kepada
keduanya yang sama-sama tenah mabuk.
Bu Han, masalahnya
tidak sesederhana itu ucap Kim Sun Jung. Kamu benar, karena tidak sesederhana
itu maka lakukan pendekatan sederhana, kalian berdua sangat menyebalkan dan
kurang bisa berbaikan, tidak ada komunikasi apa pun, lihat aku, aku bertengkar
hebat dengan teman-temanku tapi aku berdamai secara dramatis dalam sepekan jadi
inti dari semua ini adalah berbincang, keahlian berbincang dan komunikasi ucap
Jiyeon dengan kesal kemudian menyuruh keduanya berbaikan. Kim Jun Sung dan Kim
Jun Kook menjabat tangan satu sama lain dan berbaikan. Di sisi lain, Sohee bangun
dari tidurnya kemudian keluar dan berteriak saat melihat ayah Buk Gu.
Jiyeon,
Sohee dan Jigu tengah minum bersama di rumah berkah. Dalam lima menit setelah setuju
untuk tinggal bersama, ayahnya yang menderita demensia menemuinya, kurasa
karena trauma masa kecilnya, Buk Gu membuka kulkas dan mulai makan apa pun yang
bisa dia ambil, aku tidak sanggup melihatnya lagi jadi aku pergi ucap Sohee
kepada keduanya kemudian menceritakan masa lalu Buk Gu.
Kenapa
semua hal menyedihkan di dunia ini dialami oleh An Sohee tanya Jiyeon. Bekerjalah
untuk UNICEF ucap Jigu. Sohee memberi tahu kalau sedang tidak ingin bercanda. Kami
juga tidak ingin bercanda, jika putranya tidak bisa menjaganya seumur hidupnya,
kamu juga tidak bisa karena ini di luar kendalimu jadi jangan terpancing, ini
bukan masalahmu ucap Jigu. Kenapa kamu tidak mau makan lauk buatan ibumu tanya
Jiyeon kepada Jigu kemudian berkata keangkuhanmu sendiri. Jiyeon mengjak yang
lain untuk minum saat membicarakan ayahnya.
Seraya mendengarkan
nyanyian dari Hwang Dong Bae, ketiganya larut dalam pikirannya masing-masing. Sohee
mengingat ucapan Buk Gu yang tidak bisa berkencan karena kondisinya. Jigu mengingat
saat Mr. Nice Paper mengajaknya pergi ke London. Jiyeon mengingat ucapan Sung
Soo saat minum bersama. Setelahnya ketiganya membahas mengenai waktu 3 jam.
Jigu
memasukkan koper dan tas di dalam taksi kemudian pamit kepada keduanya dan memasuki
taksi. Jigu melihat kebelakang dan melihat Jiyeon dan Sohee tengah berjoget. Tak
berapa lama, Jiyeon juga pergi meninggalkan Sohee.
“Jigu yang
sepertinya tidak akan pernah pergi adalah orang pertama yang meninggalkan kami.
Saat itu kami pergi ke Laos bersama. Jiyeon memberikan saran yang menyenangkan.
Katanya kami harus berpisah selama tiga jam dan bertemu di sini lagi. Apa
artinya hanya tiga jam? Begitulah kami berpisah. Kenangan tiga jam itu masih
sangat jelas.
Sendirian
setelah selalu bersama membuat semuanya terasa aneh dan menakutkan. Seolah-olah
aku tiba-tiba menjadi anak kecil. Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai
menyadari hal-hal yang tidak bisa kulihat saat kami bersama. Aku mulai
mengembangkan otot yang tidak kubutuhkan saat kami bersama. Saat bertemu lagi,
kami makin dewasa. Tapi kenapa ingatan tiga jam itu mendatangi kami malam itu?
Pemilik
Rumah Berkah selalu memberi tahu kami. Bahwa kami tidak bisa menikah karena
terlalu sering bersama. Bahwa tidak akan ada yang berhasil jika kami terlalu
sering bersama. Kami akhirnya diberi kesempatan untuk melihat apa itu benar.
Dan dunia lebih tenang daripada sebelumnya.”
"Satu
tahun kemudian"
Jigu, Sohee
dan Jiyeon menghadiri pernikahan Hwang Dong Bae dan dokter Kim Hyun Joo (dokter
yang menangani Jiyeon). Hei, kenapa kulitmu kecokelatan, bukankah di London
sangat berawan tanya Sohee kepada Jigu. Kulit cokelat itu bukan dari London,
dia pergi ke tempat lain ucap Jiyeon. Ya, aku pergi ke tempat lain jawab Jigu.
Sebelumnya,
London adalah kota yang sangat mahal, tempat yang akan kita tinggali sangat
sempit, aku orang pertama dari Asia yang menerima Anugerah Seni jadi, aku harus
menghadapi orang-orang saat bekerja ucap Mr. Nice Paper saat sedang berada di
dalam taksi. Kamu tidak mau pergi tanya Jigu. Aku hanya ingin pergi bersamamu, tidak
mau pergi ke London ucap Mr. Nice Paper.
Kami pergi dari satu tempat ke tempat lain, ke mana pun kaki kami membawa, seperti gelandangan dan kami baru saja dari Afrika ucap Jigu. Aku selalu ingin melakukan sesuatu seperti itu, jika aku punya pacar ucap Sohee. Kenapa itu terdengar menyedihkan bagiku tanya Jiyeon kemudian berkata jika kamu mungkin merawat pria yang bahkan bukan ayah mertuamu.
Sebelumnya,
Sohee pergi ke rumah Buk Gu, melihat Buk Gu yang sedang memainkan game seraya
makan dan melihat ayah Buk Gu yang sedang minum-minum. Sohee menghampiri ayah
Buk Gu, menungakan minuman di gelas, menyuruh ayah Buk Gu meminmunya dan
menjalani pengobatan kemudian berkata aku akan menjagamu dengan nyaman sampai
mati.
Jiyeon menuangkan
soju di gelas masing-masing kemudian minum bersama. Beri tahu kami bagaimana
dengan ayahmu, kami tahu kamu bertemu dengannya sebelum naik pesawat ucap Sohee
kepada Jiyeon. Mungkin dia naik pesawat untuk menemuinya, untuk pamer padanya
ucap Jigu.
Sebelumnya,
sebelum menaiki pesawat, Jiyeon menemui sang ayah, menceritakan masa kecilnya
tapi kehadiran ayah, memberi tahu kepribadiannya, menyuruhnya datang ke
pernikahannya suatu saat nanti dan mengucapkan teir. kasih karena telah melahirkan dirinya.
Kamu bilang
kemari bersama pria ucap Jigu. Hei, Lochien dan Philbus ucap Jiyeon kepada
kedua pria yang duduk bersama Buk Gu dan Mr. Nice Paper. Kamu membawa dua pria,
kamu menjalin hubungan dengan dua pria tanya Sohee. Aku tidak tahan lagi ucap
Jigu. Satu orang terlambat ucap Jiyeon kembali kemudian menyapa Kim Sun Kook
yang baru datang. Apa kamu gila, tiga pria, apa kamu berpoligami tanya Jigu dan
Sohee bersamaan.
Semua tamu undangan bersenang-senang dan berjoget saat lagunya di nyanyikan
.
“Sejujurnya,
aku tidak tahu apa kami lebih baik daripada sebelumnya. Kami tidak tahu apa
masa depan kami akan lebih baik atau tidak. Satu hal yang pasti. Kami yang
terbaik dalam menikmati momen ini. Di sini, saat ini, orang yang tidak gila adalah
yang paling gila.”
Sohee
menaiki balok tempat patung yang di buat Jigu di gunung berada dan kembali
berjoget. Hak sepatu Sohee patah dan membuat Sohee terjatuh di lantai.
SELESAI…..
Terima
kasih sudah mengikuti dan membaca Sinopsis Work Later, Drink Now Season 2 yang
aku tulis, dari awal sampai akhir. Maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan
di hati pembaca…. Sampai jumpa lagi di drama lain yang aku tulis sinopsisnya…..