ddrama-queen.blogspot.com
–
Sinopsis Payback: Money and Power Episode 1 Part 1. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Kilik di tulisan ini untuk menemukan sinopsis selanjutnya.
Seorang
pria tengah menaiki kuda di hamparan tanah yang luas seraya menancapkan bendera
di sepajang tanah yang di lewatinya. Setelah sampai di sebuah gerbang, pria
tersebut turun dari kuda dan berjalan masuk menemui seorang pria tua. Pria tersebut
memberikan berlian kepada sang pria tua, bermaksud untuk membeli tanahnya.
“Banyak
hal bisa dilakukan dengan uang. Hidup itu jauh berbeda saat aku miskin.”
TAHUN 1990
Para tanahan
termasuk Eun Yong berada di sebuah ruangan, tengah berganti baju. Setelah selesai
para tahanan mengikuti petugas keluar karena sudah bebas. Semua tahanan di
jemput oleh keluarganya, kecuali Eun Yong dan Lee Jin Ho. Seorang pria
menghampiri keduanya berkata ikutlah denganku, kubelikan minuman. Eun Yong
memberi tahu kalau ia punya rencana lain. Pria tersebut memberikan kertu
namanya kepada Eun Yong seryaa berkata temui aku jika kau tak ada tujuan. Eun Yong
membaca kartu namanya yang ternyata pria tersebut bernama Kim Sung Tae kemudian
mengembalikannya seraya memberi tahu kalau ia sudah hafal nomernya dan
menyebutkannya.
“Tidak ada
yang menginginkanku kecuali sampah masyarakat. Aku tak punya tujuan. Aku tak
mengingat masa kecilku. Setelah kehilangan kedua orang tuaku, masalah hidupku
adalah perkara makan dan tempat tidur.”
Eun Yong
pergi dari penjara dengan berjalan kaki. Melihat petugas yang mengeluarkan
pasien dari ambulance, Eun Young memasuki rumah sakit. Meletakkan tas di kursi
ruang tunggu, Eun Young mulai merebahkan diri. Ke esokan paginya, Eun Young
mencucui rambutnya di kamar mandi rumah sakit kemudian mengambil makanan dan
memakannya di atap.
Setelah mengantarkan
pesanan minuman, Eun Ji Hee kembali ke kedai dengan menaiki montor. Di mana Tae
Chun tanya Eun Yong kepada sang kakak, yang lebih dulu berada di sana. Toko buku
jawab Eun Ji Hee. Dengan segera Eun Yong pergi ke toko buku dan menghampiri
sang keponakan. Malam harinya, setelah sampai di rumah, Eun Ji Hee menyuruh Eun
Yong untuk berhenti mencari ikan tuna. Orang seperti kita, tak punya banyak
pilihan ucap Eun Yong. Aku tak bisa membantumu lagi karena kini kau prioritas
keduaku dan anakku jadi yang pertama ucap Eun Ji Hee. Melihat sekelilingnya,
Eun Yong berkata Tae Chun juga prioritas utamaku, aku akan jadi sosok ayah
untuknya jadi mari cari apartemen yang lebih luas untukmu, yang punya dua kamar
mandi.
“Aku memutuskan
untuk mencari uang sebanyak-banyaknya.”
Sekarang,
Eun Yong menemui Kim Sung Tae di tempat bermain bola billiard dan memintainya
untuk memberikannya pekerjaan. Ternyata pekerjaan yang di geluti Eun Yong
adalah gangster. Karena ada pekerjaan datang, mereka semua keluar dan mulai
menyerang orang-orang. Setelah selesai dan berada di dalam bus, Eun Yong
menelepon Eun Ji Hee. Dia suka sekali bukunya ucap Eun Ji Hee. Tae Cheon sedang
membersihkan bukunya dan menyadari sang paman menelepon kemudian mengambil
teleponnya dan berkata paman memang yang terbaik, terima kasih!
TAHUN 1998
Eun Yong
dan rekannya berada di dalam bus, dalam perjalanan. Bus yang di tumpangi Eun
Yong menerobos dan menabrak pagar, membuat orang-orang segera menghindar ke
samping. Setelah bus berhenti, Eun Yong dan yang lain turun dari dalam bus dan
segera menghajar orang-orang tersbeut. Melihat pak Park melarikan diri, dengan
segera Eun Young mengerjarnya dan berhasil menangkapnya.
Myung In Joo
turun dari mobilnya dan berjalan kedalam menemui Eun Yong yang bersama Pak Park
dalam keadaan terluka. Aku terlambat bayar bunga cicilan, lalu kau merebut
kesepakatan konstruksi tanya Pak Park dengan berteriak kemudian berkata kumohon
beri aku waktu sebentar lagi, akan kulakukan apa pun untuk melunasinya. Berikan
konstruksinya padaku agar selesai dengan damai ucap Myung In Joo kemudian
mengeluarkan surat perjanjian dan mengarahkan sidik jari Pak Park dengan paksa di
perjanjian tersebut.
“Myung In
Joo bos besar lintah darat di Myeong-dong. Juga disebut sebagai Tuan
Myeong-dong, tapi bisnisnya sama sekali tidak beradab.”
Setelah selesai
dengan urusan Pak Park, Myung In Joo mengajak Eun Yong berbicara. Dengan segera
Eun Yong mengikutinya. Myung In Joo memberikan segepok uang kepada Eun Yong
sebagai upah. Dengan sungkan, Eun Yong menerima uangnya. Kau punya SIM tanya
Myung In Joo dan di jawab punya oleh Eun Yong kemudian berkata Seong Tae
bilang, kau pandai mengingat angka, dia juga bilang kerjamu bagus, apa kau ingin
tetap jadi ajudan Seong-tae atau ingin ikut denganku menjadi seorang pialang. Aku
mau bekerja denganmu ucap Eun Yong dengan segera.
Eun Yong
menghentikan montornya di depan sekolah kemudian memanggil Tae Chun. Setelahnya
mereka pergi dari sana. Eun Yong menghentikan montornya di depan gedung
apartement kemudian masuk kedalam bersama sang ponakan.
“Paman
Yong selalu sibuk, sehingga setiap kali berkujung aku selalu senang. Paman Yong
tak pernah menepati janjinya mengajakku ke taman ria. Namun, dia sungguh
membelikan kami apartemen dengan dua kamar mandi. Ketika Paman mulai banyak
uang, Ibu pun berhenti dari kedai teh. Ibu membuka usaha baru. Berawal dari pelayan
di Kedai Teh Yeokjon, kini ibu menjadi nyonya di Bar Forget-Me-Not. Ibu masih
berdandan menor ketika bekerja pada malam hari, lalu pulang pagi dalam keadaan
mabuk.
Cita-citaku adalah masuk sekolah hukum untuk menjadi seorang jaksa. Namun, karena tak terlalu pintar, aku nyaris tak masuk kampus di kota kecil. Aku sudah belajar untuk ujian pengacara sejak sebelum kuliah. Aku terus belajar. Ujian ini mengutamakan kesabaran dan ketekunan, bukan kepintaran. Ini adalah ujian ketahanan untuk mencapai mimpi. Aku ingin berhasil lebih dari siapa pun. Jadi jaksa yang menghukum tindak kejahatan dengan cara yang keren.
TAHUN 2014
Dengan berteleponan
dengan temannya, Tae Chun berjalan memasuki kantor kejaksaan. Saat berada di
dalam lift, Tae Chun memberikan hormat kepada Hwang Ki Seok. Hwang Ki Seok
mengabaikan Tae Chun kemudian keluar dari dalaf lift. Tae Chun mengepalkan
tangannya saat melihat kepergian Hwang Ki Seok. Jaksa Choi sedang cuti sakit
jadi kau yang tangani kasus penugasan polisi ucap Park Jung Soo seraya
memberikan beberapa tumpuk dokumen kepada Tae Chun. Aku janji akan
menyelesaikan kasus ini tanpa cela ucap Tae Chun dengan semangat kemudian
memberikan dokumen kepada Park Jung Soo seraya berkata mohon tanda tangani
berkas ini, ini kasus dari anak Anggota Dewan Baek, kasus penting terkait
pemuda yang lahir dari keluarga miskin.
Apa kau
sangat ingin bergabung dengan unit Investigasi Khusus tanya Park Jung Soo
kemudian berkata jaksa tak boleh melibatkan kepentingan pribadi. Seraya melemparkan
dokumennya, Park Jung Soo berkata buktinya belum cukup. Tae Chul mengentikan
gerakannya saat mendorong dokumen khasus dan mendengarkan ucapan Park Jung Soo yang
memberi tahu di tumpukan itu ada kasus yang bisa menimbulkan keributan media
dan menyuruh dirinya untuk menangani dengan hati-hati agar tidak ada keributan.
Tae Chul
dan rekannya sedang melihat berita Lee Chang Min yang menabrakkan mobil di
jalanan kemudian menutupnya dan keluar untuk makan. Setelah sampai di luar, Tae
Chul mendapat kiriman dokumen. Tae Chul membukanya kemudian kembali masuk
kedalam kantor. Di sana terdapat wanita yang melihat tindakan Tae Chul. Tae Chul
memutar video khasus Lee Chang Min melihat perusahaan bernama Solar Bio
kemudian mencocokkannya dengan dokumen yang di dapatnya tentang “STRATEGI HARGA
PASAR UNTUK SAHAM SOLAR BIO” Dengan segera Tae Chul membacanya dan memberikan
kepada rekan kerjanya seraya bertanya kau
tahu ini apa. Entahlah, kurasa ini semacam saham ucapnya saat membacanya.
Tae Chul
menemui Nam Sang Il yang berada di lobi, memberikan dokumen seraya bertanya ini
adalah dokumen internal Solar Bio, Rambo menyebut perusahaan ini, apa kau
mengenal Yeouido Rambo. Aku meminta dia untuk diselidiki saat aku masih di unit
Investigasi Khusus, pria satu ini, seharusnya kutangkap saja saat ada
kesempatan dulu ucap Nam Sang Il yang fokus membaca. Adakah bukti kejahatannya yang
ditemukan saat penyelidikan tanya Tae Chul dan di jawab kami tidak melakukan
penyelidikan karena jaksanya terlalu sibuk oleh Nam Sang Il kemudian kembali
bertanya siapa jaksa yang bertugas. Jaksa Kepala Hwang Gi Seok jadi jangan
membuang-buang energimu ucap Nam Sang Il.
Di sisi
lain, Hwang Gi Seok sedang berada di ruangan Jaksa Agung Han Won Chul,
memberikan dokumen kepadanya seraya berkata ada 20 bidang tanah di Yongin yang
dibeli seharga 3,4 miliar won dengan nama palsu. Tanah siapa itu tanya Han Won
Chul kemudian membaca dokumennya dan berkata ternyata ada alasan kenapa
sekretaris itu begitu sombong di hadapanku. Jika kau berikan ini pada
Sekretaris Kim, Presiden akan mengurusnya ucap Hwang Gi Seok.
Memang
tidak mudah, Bila Hwang Gi-seok dari unit Investigasi Khusus turun tangan, pasti
ada yang tidak beres di sini ucap Tae Chul saat melihat siaran langsung Lee
Chang Min membahas tentang saham Solar Bio kemudian mengingat ucapan Nam Sang
Il.
“Bukti ini
tak cukup untuk dilakukan penyidikan. Ini seperti catatan pengiriman dana, tapi
angkanya aneh. Kau harus cari tahu angka yang jadi kunci pembuka angka
sesungguhnya. Lintah darat kuno memakai nomor pembukuan sebagai kode demi
keamanan. Sama halnya dengan angka ini. Ada lintah darat yang tahu kode seperti
ini. Dia sudah bebas dari penjara, tapi kini sudah meninggal.”
Aku tahu siapa yang paham kodenya ucap Tae Chul dalam hati.