ddrama-queen.blogspot.com
–
Sinopsis Island Episode 6 Part 1. Cara pintas untuk menemukan spoilers
lengkapnya ada di tulisan yang ini. Cek episode sebelumnya dan klik di sini
untuk menemukan episode selanjutnya.
Waktu
kecil, Yohan dan Kim Chan Hee di adopsi oleh orang tua angkat untuk di ambil
organnya, untuk di gunakan kepada anak kandung. Kim Chan Hee menangis karena
kesakitan berbaring di tempat tidur, menahan Yohan yang akan pergi. Orang tua
angkat menghempaskan tangan Kim Chan Hee dan membawa Yohan pergi. Setelah
mengambil organ milik Yohan, orang tua angkat tersebut meninggalkan Yohan kecil
di sebuah jalanan. Pendeta datang dan melihat Yohan kecil tergeletak di
jalanan.
Kim Chan
Hee membawa Yohan ke tempat di dalam kapal yang di gunakan untuk tinggal. Yohan
menangis saat melihat bekas luka di perut Kim Chan Hee. Kim Chan Hee memeluk Yohan
yang menangis seraya memita maaf karena tidak mencari lebih awal. Masih dengan
menangis, Yohan mengajak sang kakak untuk tinggal bersama, setelahnya mereka
kembali berpelukan dan menangis bersama.
Won Mi Ho
dan Pak Jang berada di rumah sakit. Melihat kedatangan Han Soo Jin, Won Mi Ho
menghampiri dan memeluknya seraya menenangkannya yang menangis histeris. Disisi
lain Ban dan Goong Tang bertemu di atas tebing.
Goong Tan:
berkata lama tidak berjumpa, Saudaraku, kau datang ke tempat yang benar.
Ban: Ternyata
memang kau.
Goong Tan:
Sepertinya kau tidak senang dengan kebangkitanku. padahal aku merindukanmu.
Ban: Meski
merindukanku, kau justru bersembunyi. Ini tidak sepertimu.
Goong Tan:
Aku kecewa, aku selalu ada di dekatmu.
Ban: Dulu
kau banyak bicara, dan sekarang juga.
Goong Tan:
Anggap saja aku terlalu senang bertemu saudaraku lagi setelah sekian lama.
Ban:
Begitu? Pemikiran kita sama, membayangkan menebas tubuhmu juga membuatku sangat
senang.
Ban
mengeluarkan pedangnya dan mulai menyerang Goong Tan. Dengan segera, Goon Tan
membuat sebuah tembok membuat pedang Ban hanya mengenai tembok. Tidak mau
kalah, Ban menggunakan kedua tangannya, membuat tembok tersebu hancur, dengan
segera Ban mengarahkan pedangnya di depan mata Goong Tan. Goong Tan
merentangkan tangannya dan berkata aku datang karena ingin bertanya, tidak
berniat melawanmu, mengapa kita harus bertarung, kita ini saudara. Tanya itu kepada
orang-orang yang kau bunuh ucap Ban yang masih menodongkan pedang di depan mata
Goong Tan.
Apa kau
sudah lupa, kita sama-sama dimanfaatkan dan dikhianati, Wonjeong telah menipu
kita, namun apa yang terjadi akhirnya tanya Goong Tan kemudian berkata kaulah
yang membunuh Wonjeong (Won Mi Ho), bukan aku. Goon Tan menghempaskan tangan
Ban kemudian kembali bertanya jadi, kali ini kapan kau akan membunuhnya. Diam
dan ambil pedangmu ucap Ban yang marah. Apa kau masih mengira bahwa Wonjeong
tidak tahu, apa itu alasanmu masih melindunginya seperti orang bodoh tanya
Goong Tan kembali kemudian pergi, meninggalkan Ban yang masih berada di sana.
Yohan
membawa Kim Chan Hee ke rumah Won Mi Ho. Melihat kedatangan Won Mi Ho, Yohan
memperkenalkan kakaknya dan meminta ijin untuk membawa sang kakak tinggal
sementara. Won Mi Ho mengijinkannya kemudian memasuki kamarnya. Kim Chan Hee
melihat kepergian Won Mi Ho. Yohan membawa Kim Chan Hee memasuki kamarnya
kemudian berganti baju dan mengorbol. Won Mi Ho sedang mandi dan menangis
mengingat kejadian tadi.
Kim Chan
Hee bangun, melihat Yohan yang masih tidur kemudian melihat kearah cermin.
Ternyata Kim Chan Hee adalah iblis nafsu. Tenyata monster yang mengambil organ dalam
orang adalah Kim Chan Hee. Sebelumnya, Goong Tan berkata kepada monster (Kim
Chan Hee), akan kuberi tahu cara agar kau terbebas dari rasa sakit, cari
Wonjeong (Won Mi Ho), cari dia dan ambil miliknya lalu, rasa sakitmu akan
hilang selamanya.
Dengan
memakai jaketnya, Kim Chan Hee memasuki kamar Won Mi Ho dan akan mencelakainya.
Ban datang dan segera menyerang Kim Chan Hee yang tengah menjadi iblis nafsu.
Mendengar suara pecahan, Yohan bangun dan segera mencari sang kakak. Melihat
sang kakak yang di serang Ban, Yohan menghampiri dan segera menahan Ban. Itu
iblis nafsu ucap Ban kemudian mengejar Kim Chan Hee yang melarikan diri. Yohan
masih berada di rumah mencernya kejadiannya.
Ban
terjatuh dan terguling saat kobaran api meledak. Ternyata itu ulah Goong Tan.
Apa yang terjadi padamu tanya Goong tang kemudian menghampiri dan mencekik
lehernya. Dengan menggunakan kekuatannya Ban mengambil pedangnya. Dengan segera
Goong Tan mengambil pedang milik Ban dengan tangan satunya kemudian berkata semakin
kau berusaha melindunginya, kau semakin lemah, buat keputusanmu saat kita bertemu lagi, kau mau
memilih mati di tanganku atau membantuku.
Won Mi Ho
keluar dari kamar mandi, melihat kamarnya dalam keadaan berantakan. Melihat
Yohan, Won Mi Ho menanyakannya. Yohan memberi tahu kalau ia harus pergi ke
suatu tempat kemudian pergi. Dengan berjalan tertatih, Ban kembali ke tebing.
Ban tersungkur dan memutahkan darah. Ban menoleh keatas, melihat sebuah rusa di
atas tebing kemudian kembali berjalan hingga sampai di atas tebing.
Bersama
Pak Jang, Won Mi Ho datang ke pemakaman kekasih Han Soo Jin. Seraya menangis,
Won Mi Ho pergi ke tebing tempat Ban berada. Dan sekarang mereka berdua duduk
di tanah dengan bersandar pada batu. Kau adalah reinkarnasi dari sosok suci
bernama Wonjeong, kau tak boleh bangkit dan itulah alasan iblis nafsu mencoba
membunuhmu sebelum itu terjadi. Apa yang kau bicarakan, mengapa selalu aku
tanya Won Mi Ho. Kau lahir dengan takdir itu, ini tugasmu yang belum selesai
dari masa lalu ucap Ban.
Apa
tugasmu tanya Won Mi Ho kembali. Aku tak punya pilihan selain membunuhmu dengan
tanganku jadi aku bahkan tak bisa mati dan terpaksa hidup didera derita ini,
aku sedang menunggu sebuah janji ucap Ban. Aku tak percaya omong kosong seperti
"Serahkan hidupmu kepada takdir”, aku akan melawannya, takdir, pekerjaan,
apa pun itu, aku akan mengingatnya lagi, janji yang kau nantikan jadi, sampai
saat itu tiba tetaplah di sampingku, aku tak peduli meski kau iblis nafsu, tidak
peduli jika aku bisa terbunuh karena aku memercayaimu ucap Won Mi Ho.
Setelah mengatakan tersebut, Ban kembali memuntahkan darah dan melarang Won Mi Ho mendekat dengan bekrata jangan mendekat, takdir yang sudah buruk tidak perlu lagi diperparah, jangan salah sangka, ini deritaku sendiri jadi, kembalilah kemudian pergi.