Eun
Soo membuka matanya dan segera menjauh setelah menyadari posisinya, yaitu
memeluk Sun Woon. Sementara Sun Woo meregangkan lengannya yang di gunakan Eun
Soo sebagai bantal. Membuat keadaan menjadi hening beberapa saat, sebelum Eun
Soo membuka suaranya untuk mengajaknya sarapan bersama.
Eun
Soo memasuki kamar mandi, mengambil sikat gigi milikknya dan memulai menggosok
giginya seraya melihat barang-barang milik Sun Woon berada di dalam kamar
mandinya. Sementara di luar, Sun Woo sedang bejongkok di depan pintu, seraya
berkata aku cukup yakin dia tidak mendengar ini.
Sun
Woo duduk di meja makan menunggu Eun Soo datang, setelahnya mereka makan
bersama. Jam berapa kita tertidur semalam tanya Eun Soo dan di jawab aku juga
pingsan jadi tidak ingat oleh Sun Woo, kemudian kembali berkata semalam dingin.
Ya, dingin, aku hampir mati membeku ucap Sun Woo. Kita hanya kedinginan dan
naluri kita mencari sumber kehangatan ucap Eun Soo.
Apa
kau mendengar sesuatu saat sedang tidur tanya Sun Woo. Bukannya menjawab, Eun
Soo balik bertanya mendengar apa. Sun Woo bernafas lega karena Eun Soo tidak
mendengar perkataannya.
Eun
Soo duduk di mejanya menulis lirik di buku. Sun Woo datang dengan membawa buah
dan meletakkanya di meja, kemudian bertanya boleh aku melihat tulisanmu. Eun Soo
menunjukkan bukunya seraya bertanya kamu mau mendengarkan versi demo nya
kemudian memasangkan earphone di telinga Sun Woo setelah di setujuinya.
Sun
Woo mendengarkannya seraya menatap Eun Soo yang sedang menulis lirik lagu,
kemudian melepaskan earphonnya dan bertanya bukankah lirik ini terlalu hambar
untuk lagu ini. Jarak di antara kau dan aku, tak ada yang bisa kita lakukan
ucap Eun Soo sedang membaca lirik lagunya. "Sudut hatiku tersipu, baca Sun
Woo kemudian berkata sudut hatimu tersipu, semu merah, itu berarti dia malu da
itu rasanya cinta tidak berbalas karena kau bisa merasa malu tapi kau juga bisa
merasakan sakit.
Eun
Soo mengenggam tangan Sun Woo seraya berkata genggam saja tangannya dan masalah
terselesaikan, menyebalkan sekali kemudian mengajak Sun Woo keluar untuk
mencari udara segar.
Ini
hebat, otakku terbangun ucap Eun Soo yang sedang berjalan bersama Sun Woo
kemudian bertanya jadi apa kau merasa seperti itu terhadap Jennifer dan tidak
ada yang bisa kau lakukan, kau bahkan tidak bisa menggapainya dengan ujung
jemarimu.
Benar,
tapi, yang penting bagiku bukan hal yang tidak bisa kulakukan bersamanya, itu
soal hal yang tidak bisa kulakukan untuknya dan itu yang membuatku sedih ucap
Sun Woo. Yang sangat ingin kau lakukan untuknya tanya Eun Soo kemudian memberi
tahu kalau ada satu hal yang di inginkan yaitu cokelat dan menyuruh Sun Woo
untuk membelikannya.
Bisanya
kau menolak hal senikmat ini ucap Eun Soo yang sedang memakan cokelatnya, saat
sedang duduk bersama Sun Woo di depan toserba. Sun Woo menatap Eun Soo, memberi
tahu kalau ia tidak suka karena terlalu manis. Kau suka makanan manis saat
kecil ucap Eun Soo. Karena kau menyukainya jadi aku hanya menemani ucap Sun
Woo.
Mereka
sangat manis ucap Eun Soo saat melihat kedua siswa pengendara sepeda yang lewat
di depannya, kemudian bertanya keapda Sun Woo kau ingat saat kau mengajariku
bersepeda. Tentu saja, aku harus selalu memegangimu karena kau sangat penakut ucap
Sun Woo. Eun Soo memberi tahu kalau ia sudah pandai mengendarai roda dua namun
roda empat lain cerita. Apa, mobil tanya Sun Woo yang terkejut.
Dan sekarang mereka berdua berada di dalam mobil denga Eun Soo yang menyetir, sementara Sun Woo duduk di sebelahnya memegang sabuk pengaman karena ketakutan. Aku merasa jauh lebih nyaman jika kau duduk di sampingku ucap Eun Soo. Sun Woo juga berkata aku senang salah satu dari kita merasa nyaman. Eun Soo menjawab panggilan dari Woo Il yang menyuruhnya untuk mampir ke studio untuk membahas mengenai konsep lagu.
Woo Il
meletakkan minuman di meja dan duduk di kursinya, menyuruh Sun Woo dan Eun Soo
meminumnya seraya berkata maaf sudah mengganggu kencanmu. Tidak, kami tidak
sedang berkencan, dia hanya teman baikku ucap Eun Soo. Sun Woo mengambil
minuman milik Eun Soo seraya berkata kau benci jeruk keprok dan menyuruh Eun
Soo meminum minumannya.
Apa
maksudmu, aku sangat suka jeruk keprok ucap Eun Soo dan menyuruh Sun Woo untuk
menunggu di luar. Tidak masalah, jangan
mencemaskanku dan silakan dilanjutkan ucap Sun Woo, setelahnya Eun Soo dan Woo
Il mulai membahas lirik lagunya.
Kenapa
kau sangat tidak sopan tanya Eun Soo saat berada di dalam mobil. Tanpa melihat
Eun Soo, Sun Woo bekrata katamu aku harus jujur pada diri sendiri, kemudian
bertanya kenapa kau bisa begitu rendah. Rendah ulang Eun Soo kemudian berkata
aku hanya bersikap sopan. Dia juga bersikap tidak sopan, dia tidak menanyakan
yang kau mau atau jika ada yang kau inginkan ucap Sun Woo dengan kesal.
Aku ke sana untuk bekerja bukan minum jus, lagi pula kenapa kau membenci semua pria dalam hidupku ucap Eun Soo. Itu karena setiap pria yang kau temui ucap Sun Woo yang menghetikannya karena ada panggilan telpon menyuruh Eun Soo menunggu. Setiap pria kenapa tanya Eun Soo. Turunkan saja aku dan akan jalan dari sini ucap Sun Woo setelah menjawab panggilannya.
Dong
Hyun menyuruh Sun Woo untuk membuat pernyataan permintaan maaf sebelum rumor
mulai beredar bahwa kau tidak menepati janji, kemudian bertanya kau tidur di
mana. Sun Woo memberi tahu kalau ia tinggal bersama Eun Soo.
Waktunya
sudah tiba, lewati saja semua tahapnya dan langsung tinggal bersama ucap Dong
Hyun. Aku belum mengakui perasaanku padanya dan akan memberi tahu sebelum
meninggalkan Korea karena aku sungguh ingin jujur kepada diriku ucap Sun Woo.
Eun
Soo memberikan bunga beserta bingkisan kepada Sun Woo setelah kelur dari studio seraya
berkata aku sudah tidak marah lagi dan ini hadiah berbaikan. Baik, kita berbaikan
ucap Sun Woo setelah membuka bingkisannya, yang ternyata berisi celemek. Eun
SOo mengajak Sun Woo belanja bahan makanan sekarang, setelahnya mereka pergi ke
supermarket dan berbelanja bersama.
Setelah
selesai berbelanja, Sun Woo dan Eun Soo kembali ke rumah. Mereka berdua melihat
satu kotak jeruk berada di meja dan terkejut melihat ibu Eun Soo yang berada di
sana. Ibu Eun Soo menyuruh mereka berdua duduk kemudian mengeluarkan kartu dan
menatanya di meja, menyuruh Sun Woo untuk memilih tiga kartu dengan tangan
kiri.
Dengan
ketakutan, Sun Woo mengambil kartu tersebut. Cinta murni, tulus hingga akhir
dan orang itu sangat jauh ucap ibu Eun Soo setelah membuka kartunya. Berikutnya
aku ucap Eun Soo. Sudah larut, aku sudah terlambat ucap ibu Eun Soo kemudian
pergi. Sun Woo mengantarkan ibu Eun Soo keluar. Ibu Eun Soo memberikan katu
yang terakhir kepada Sun Woo seraya bekrata ini azimat keberuntungan, dan
menyuruhnya masuk.
Eun
Soo dan Sun Woo makan bersama, memakan masakan Eun Soo. Apa kau mengerti ucapan
Pak Kang soal udara jam 04.40 tanya Eun Soo. Kurasa maksudnya kesepian dalam
sunyi, perasaan kesepian saat berdiri sendiri, perasaan ingin tertidur tapi
tidak bisa tidur jawab Eun Soo.
Hei, apa kita perlu ke luar jam 04.40 tanya Eun Soo, membuat Sun Woo tertawa. Eun Soo keluar dari rumahnya, menunggu Sun Woo keluar. Sebelum berjalan, Sun Woo memakaikan syal di leher Eun Soo.
Eun
Soo menjawab panggilan telpon di ponsel Sun Woo memberi tahu kalau Sun Woo
sedang mandi. Dan ternyata telponnya dari Dong Hyun yang menyuruhnya untuk
mengirimkan foto di laptop Sun Woo. Baru saja kukirim ucap Eun Soo setelah
mengirimkan filenya.
Eun
Soo membuka folder dari tahun ke tahun dan melihat foto-foto dirinya yang
berada di dalam folder tersebut. Sun Woo menghentikan langkahnya saat keluar
dari kamar madi dan menatap Eun Soo.
BERSAMBUNG……