Translate

Rabu, 22 Desember 2021

Sinopsis Happiness episode 9 part 3

All content from tvN



Penulis: Anysti

Sinopsis Lengkap: Sinopsis Lengkap Happiness

Sebelumnya: Sinopsis Happiness episode 9 part 2

Selanjutnya: Sinopsis Happiness episode 10 part 1/ part 2/ part 3part 4





JuHyung kayak mendengar sesuatu dari dalam apartemennya sedang dia sendiri ada di luar. Pak pendeta mendatanginya. Dih dia kaget banget lihat mata pak pendeta dan menyadari kalo dia terinfeksi. Dengan cepat ia masuk ke rumah. 


Ih di dalam ada pak pengacara sama Sang Hee. Lah mereka lagi ngapain ya... Pak pengacara memakai celananya sedang JuHyung buru-buru masuk kamar. 


Pak pengacara yang menyadari kalo pak pendeta terinfeksi merasa ketakutan. Dih dia malah berlindung di belakang Sang Hee. Saebom masuk dan menghalau pak pendeta. 





Jungkook menunjukkan ke Yihyun arah perginya pak pendeta dan segera ke sana. Sampai di dalam ia melihat pak pendeta sedang berusaha mau menggigit Saebom. Nggak mau Saebom kena gigit, ia lalu mengiris tangannya lagi dan memanggil pak pendeta. 


Pak pendeta beralih padanya. Saebom menggunakan perban Yihyun untuk menarik pak pendeta dan mereka berhasil melumpuhkannya. Saebom sedih lihat tangan Yihyun terluka lagi. 


Yihyun tetap tenang dan ingin Saebom mengoleskan salep lagi. Ia mengulurkan tangannya dan mengajak Saebom pergi dari sana. 





Sesampainya di luar orang-orang itu masih di sana. Sambil membebat tangan Yihyun, Saebom serangan dari penyakitnya akan lebih kuat saat mereka meminum darah. Ia nyuruh Yeon Ok untuk masuk saat suaminya lebih tenang. Yihyun menanyakan ke Yeon Ok apa pemikirannya tentang orang terinfeksi sudah berubah sekarang? 


JuHyung membuka penutup kain pak pendeta dan sengaja berdiri di dekat jendela. Pak 0endeta sekilas melihatnya dan nggak ada orang di sekitar. Perlahan ia bangkit dan menuju JuHyung. Seketika itu JuHyung ke samping dan pak pendeta terjun bebas ke bawah. 


Yihyun dan yang lain mendengar suara itu. Saebom dan Yihyun masuk dan menyaksikan pak pendeta telah tewas. Nggak lama kemudian Yeon Ok masuk dan juga melihatnya. Syok. Ia menganggap kalo Saebom dan Yihyun lah yang telah membunuh suaminya. 





Sementara itu Yihyun yang nggak melihat JuHyung membuka pintu kamar. JuHyung ada di sana dan duduk di atas tempat tidur. Yihyun menanyakan apa sejak tadi ia di sana? 


Dengan tenangnya JuHyung mengatakan kalo ada orang terinfeksi di luar, apa situasinya sudah ditangani?




Pak pengacara masih bersama Sang Hee. Ia menyesalkan nggak bisa melindunginya tadi. Sang Hee menenangkan kalo pak pengacara akan melakukannya mulai sekarang. Pak pengacara pikir JuHyung mungkin terinfeksi karena tadi bersama pak pendeta. 


Sang Hee juga sangat bingung, secara dia nggak bisa tinggal sama pak Pengacara. Pak pengacara berniat untuk ngasih tahu istrinya tapi Sang Hee melarang. Nanti mereka ketahuan. Dia lalu ngasih tahu kalo Juhyung nggak beneran bangkrut. Dia menginvestasikan semuanya dalam mata uang kripto. Kalo mereka tahu kode sandinya, maka semua uangnya jadi milik mereka. Pak pengacara mengangguk dan mereka pun berpelukan kembali. 



Sementara itu di rumah istri pak pengacara merasa gelisah. Pak pengacara pulang. Istrinya menyinggung tentang pak pendeta yang tewas. Ih pak pengacara malah bohong kalo dia habis dari atap untuk mencari udara segar. Ih padahal Boram ada di sana. 


Pak pengacara membenarkan dan bilang kalo ia hanya duduk sebentar di depan pintunya. Ia lalu melebih-lebihkan tentang ketakutannya saat matanya menjadi putih. Ia lalu berandai-andai kalo istrinya punya kode sandi penting yang panjang dan rumit. Nggak ada yang tahu tempatnya, dimana ia akan menyembunyikan nya? 


Istrinya bilang kalo ia akan menghafalnya atau menulisnya di tempat yang nggak bisa ditemukan siapa pun biar hanya ia yang bisa menemukannya.




JuHyung sedang keramas saat Sang Hee pulang. Ia melihat rumah dalam keadaan berantakan. Ia membuka kulkas dan JuHyung keluar dari kamar mandi. Ia bertanya apa Sang Hee haus? Dia sakit? Sesaat Sang Hee melihat ada sesuatu di punggung JuHyung. Kayaknya sih tato. Tapi nggak jelas bentuknya. 


Sang Hee menyinggung JuHyung yang sempat-sempatnya keramas padahal mereka kekurangan air. JuHyung mengaku nggak bisa menahannya  ia merasa jijik dan menenangkan kalo mereka akan mendapatkannya lagi. 








Saebom membebat tangan Yihyun dan memintanya agar jangan melakukannya lagi. Mereka bahkan nggak punya antibiotik. Yihyun menenangkan kalo ia vitamin manusia dan antibiotik manusia. Dan ia  baik-baik saja. Saebom hanya diam. 


Yihyun menggenggam tangannya dan bilang kalo pendeta itu bukan salah mereka. Saebom mengaku tahu. Ia hanya merasa nggak enak. Harusnya dia bilang kalo dia sakit. Yihyun pikir mungkin sulit mengakui kalo ia terinfeksi penyakit itu. Dia pasti takut akan dorongan yang dia rasakan untuk menggigit orang. Ia yakin dia berpikir kalo menahannya sedikit lagi, mereka akan membuat obatnya. Dia mungkin takut orang terdekatnya akan takut padanya. Itu juga akan sulit.


Saebom menyentuh dahi Yihyun sehingga ia berpikir kalo dia demam. Saebom bilang kalo ia luar biasa. Ia menyuruhnya untuk minum penurun panas untuk berjaga-jaga. Ada di kamar. Ia juga nyuruh Yihyun untuk istirahat besok dan nggak melakukan apapun. 




Yihyun sudah mengucapkan selamat malam dan bangkit tapi tahu-tahu balik nyentuh dahi Yihyun lagi. Ia pergi setelah nyuruh Yihyun untuk segera tidur. Yihyun terdiam setelahnya. Ia menghela nafas sambil menggenggam tangannya. 


Yeon Ok seorang diri di rumahnya. Ia bangkit dan melihat ke bawah gedung dengan bantuan senter. Mendadak ia menghampiri pintu sambil manggil Yeobo! Ia membuka pintunya dan nggak ada siapapun di luar. 


D+3




Saebom terbangun gegara dengar suara gedoran pintu. Ia keluar dan melihat yang terjadi. Sekyu, istrinya dan Andrew ada di luar, sedang bicara sama Yihyun. Mereka menyinggung pak pendeta yang ternyata terinfeksi. Saebom keluar. 


Yihyun ngasih tahu kalo dia sudah meninggal dan nyuruh mereka untuk mendoakannya. Mereka merasa kalo Yeon Ok sudah menipu mereka dan minta agar Yihyun dan Saebom menjaga ketertiban. Selain itu mereka juga mau minta air. Sebelumnya mereka bahkan juga mengambil air dari Boram. Yihyun memastikan kalo mereka nggak menyakiti Boram. 


Selain meminta air dari Saebom dan Yihyun, mereka juga mau minta air dari Sehun. 


Saebom dan Yihyun kembali. Saebom mengharapkan akan hujan. Mereka ragu mau membaginya. Mereka bisa mengatasinya tapi gimana dengan Seoyeon. 






Sementara itu Sekyu dan yang lain mendatangi Sehun dan meminta airnya. Secara sebentar lagi mereka akan keluar dari sana. Sehun meragukannya. Gimana kalo enggak? JuHyung bahkan mau membayarnya dengan harga yang lebih mahal dari minyak goreng. 


Saebom dan Yihyun datang dan nyuruh mereka untuk pergi biar ia dan Yihyun yang akan berbicara dengan Sehun. Mereka bertiga masuk. Sehun duduk di singgasananya sambil memegang kipas angin kecil. 


Sebelumnya Saebom meminta maaf karena selalu meminta bantuan. Orang-orang sudah tahu kalo ia punya banyak air dan makanan dan memintanya untuk berbagi. 


Yihyun mengatakan kalo mereka nggak butuh banyak. Saebom menepuknya agar nggak bicara lagi. Saebom lalu bilang kalo Sehun nggak perlu melakukannya tapi memikirkannya. Mereka akan mengambilnya lagi kalo nanti keadaannya makin sulit v


Sehun mengatakan kalo mereka nggak perlu keluar. Gedung 103. Di Ruang Listrik di bawah pusat warga lansia, ada tombol peralihan darurat yang disebut EPS. Alat itu ada untuk mengendalikan lampu dan lift saat keadaan darurat. Kalo ia  menyalakannya, listrik dan air akan menyala kembali. Tapi itu memakai generator diesel.


Saebom sadar kalo itu akan membuat suara besar. Suara itu akan menarik orang yang terinfeksi. Ia lalu bilang kalo mereka akan membicarakannya.


Mendadak Sehun bilang kalo besok pagi ia akan memilih apa yang menurutnya bisa ia berikan. Ih Saebom senang banget dengar Sehun mau berbagi. Ia mau menyalaminya tapi Yihyun malah menarik tangannya dan menggantikannya buat salaman. 



Keduanya keluar dan langsung ditanya-tanya sama orang-orang apa Sehun akan berbagi air dan makanan? Saebom memberitahu kalo Sehun akan memikirkannya sampai besok pagi dan nyuruh mereka agar jangan mengganggunya. 


Saebom mencari pakaiannya di kemari sambil nanya ke Yihyun belum ada kabar dari Tae Seok? Yihyun menjawab belum. Ia yakin kalo Tae Seok akan nelpon kalo mau. 


Ternyata Saebom mencari kaos FBI yang ia dapatkan saat latihan sama Pasukan Reaksi Cepat FBI dan dia mau kasih ke Sehun karena sudah menuruti permintaan mereka. 


Yihyun mau menukarnya dengan kaos yang ia dapatkan dari Kejuaraan Italia tapi Saebom menyuruhnya untuk menyimpannya. 






Tae Seok sendiri sedang menjaga istrinya. Mendadak istrinya sadar dan mampu mengenalinya. Ia merasa kalo semuanya seperti mimpi. Dirasanya ia akan terbangun di rumah. Ia lalu menanyakan anak mereka. 


Sambil senyum Tae Seok bilang kalo ia baik-baik saja. Sambil meraba perutnya istri Tae Seok bilang kalo ia ingin melahirkan anaknya. Tae Seok memberitahu kalo anaknya bisa terinfeksi karena ia darah dagingnya. Sang istri minta Tae Seok agar jangan menyerah pada anak mereka. 


Tae Seok menggenggam perut istrinya dan bilang nggak akan. Keduanya lalu nangis. 


Jisoo masuk. Tae Seok menghapus air matanya lalu keluar. Ia memberitahu Tae Seok kalo mereka nggak bisa menunda kelahirannya lagi. Ia mendesak Tae Seok agar memutuskan. Tae Seok sendiri mau menggugurkan bayinya kalo bisa. Young In nggak stabil dan kalo bayi itu dikeluarkan, kondisinya bisa memburuk. Jisoo mengingatkan kalo Tae Seok tetap harus milih. Kalo ia hanya bisa menyelamatkan satu, siapa yang ia pilih? 


Tae Seok mengaku hanya punya satu pilihan. Ia mau pergi tapi terhenti saat Jisoo ngasih tahu kalo hasil tes darah Saebom sudah keluar. Dia punya antibodi.


D+4





Yihyun sedang mengepel. Saebom memasukkan kaosnya ke paper bag dan akan memberikannya pada Sehun. Yihyun mau ikut tapi Saebom melarang. Katanya Sehun merasa gelisah kalo ada ia. Begitulah orang pemalu. Saebom menjanjikan kalo ia nggak akan lama. 


Setelah Saebom pergi, Yihyun ke kamar mandi. Ia nampak nggak tenang lalu menarik kerah kaosnya. Ada luka cakaran di sana. Rupanya ia mendapatkannya saat berusaha melemahkan pak pendeta. 


Mendadak HT-nya bunyi. Ada panggilan dari Tae Seok. Ia memberitahu sesuatu tapi kita nggak dikasih dengar. 


Bersambung...


Facebook Twitter