Translate

Jumat, 10 Desember 2021

Sinopsis Happiness episode 5 part 1

All content from tvN



Penulis: Anysti

Sinopsis Lengkap: Sinopsis Lengkap Happiness

Sebelumnya: Sinopsis Happiness episode 4 part 4

Selanjutnya: Sinopsis Happiness episode 5 part 2




Saebom pulang untuk mengambil tongkat bisbol. Seoyeon sedang menelpon. Katanya dia nggak bisa menghubungi ibunya. Saebom lalu meriksa ponselnya. Nggak ada sinyal. Ia menenangkan Seoyeon kalo menara selulernya mungkin mati. Ia nyuruh Seoyeon untuk diam di rumah. Jangan membukakan pintu untuk siapapun. 


Seoyeon memberitahu kalo tv juga nggak berfungsi. Saebom menyalakan tv untuk membuktikannya. Benar. Dikatakan kalo mereka diminta tetap di tempat dan menunggu penyelamatan. 



Sementara itu di depan Yihyun, Jungkook dan Seung Beom menutup pintu depan dengan kertas dan menahan pintu sama meja. Yihyun lalu ngasih senjatanya ke Jungkook dan menyuruhnya untuk mengawasi Seung Beom sementara ia melihat kondisi di luar. 


Yeon Ok keluar dan merasa nggak terima banget dengan apa yang mereka lakukan. 



Di rumah Sungsil merendam kakinya. Anaknya pulang dan mengeluh soal nggak ada sinyal. Padahal dia punya 1000 lebih pengikut. Sungsil mencoba untuk bertanya kayak gimana gejala penyakit menular orang g*la itu. Apa dada berdebar-debar dan kulit yang luka terasa gatal? 


Si anak malah bilang kalo ibunya cuman sakit orang tua. Dia lalu pergi ke kantor manajemen untuk mengajukan keluhan. 






Hyun Kyung dan Soomin bersama-sama menuruni tangga. Soomin memberitahu kalo penghuni dari gedung lain sakit dan bola matanya berputar. Dong Hyun mendadak muncul. Hyun Kyung memberitahukan apa yang Soomin katakan barusan. Dih dia malah tertarik dengarnya. 


Mereka sampai di lantai bawah. Dong Hyun langsung merekam untuk membuat konten. Jungkook nyuruh mereka untuk pergi ke pusat kebugaran karena semua orang ada di sana. 


Di pintu dekat tempat parkir Yihyun menunjukkan bekas darah dari luar ke Yeon Ok. Yeon Ok nggak langsung percaya. Bahkan saat seorang ahjumma bersaksi kalo pak Lee dari kantor manajemen sakit dan matanya menjadi putih. Ia bahkan juga mempraktekkan cara jalannya. 


Dong Hyun dan yang lain sampai dan ikut melihat bekas darah di pintu. 






Yeon Ok masih nggak percaya dan menarik Yihyun untuk bicara berdua. Ia pikir Yihyun hanya mau menakutinya karena ingin menggantikannya sebagai perwakilan penghuni. 


Orang-orang penasaran dan mau keluar untuk melihatnya. 


Yihyun bilang ke Yeon Ok kalo dia nggak tertarik dengan hal itu. Yeon Ok seperti merasa lega. Yihyun meninggalkannya dan menghampiri orang-orang itu. Ia melarang mereka untuk keluar karena di luar sangat berbahaya. 


Soomin kayak merasa takut dan pergi dari sana. Ia bertemu dengan Saebom di pintu dekat tangga yang sedang membawa banyak handuk. 


Saebom lalu menghampiri mereka dan menjatuhkan handuknya. Ia membuka pintu dan nyuruh mereka untuk keluar buat yang mau keluar. Hehe...nggak ada yang berani keluar. 


Sementara itu di luar kayak ada yang mengawasi mereka. 




Yeon Ok menghampiri Yihyun dan Saebom. Untuk kali ini ia akan mempercayai mereka. Semuanya bubar. Saebom dan Yihyun menutup kembali pintu itu lalu menutupinya pakai handuk. 


Setelahnya Yihyun nyuruh Yeon Ok untuk ngasih tahu penghuni lain untuk membahas jatah persediaan makanan, dan mereka yang bukan penghuni yang terjebak di sana. Yeon Ok merasa nggak bisa ngasih pengumuman tanpa kantor manajemen, internet juga mati. 


Saebom nyuruh Yeon Ok untuk bicara langsung. Ia dan Yihyun lalu pergi dari sana. 




Junhyung dan Sang Hee berkonsultasi tentang kasusnya pada pak pengacara dan istrinya seputar tuduhan Yihyun padanya. Saat mendengarkan mendadak Seoyoon menjatuhkan pulpennya. Ia mengambilnya dan malah melihat kaki Sang Hee. Setelahnya Sang Hee menggoda Seoyoon dengan menyentuh kakinya. 


Andrew datang dan nyuruh mereka untuk berkumpul di pusat kebugaran. 







Yihyun dan Saebom menuruni tangga menuju lantai selanjutnya untuk mengunci pintu. Ia yang megang pistol menukarnya sama tongkat bisbol Saebom, soalnya dia lebih pandai memukul ketimbang Saebom. Saebom mengingatkan kalo ia seorang pelempar.


Mereka sampai dan mengunci pintu. Ih obrolan mereka lucu. 

"Mereka semua pergi ke mana?"

"Mungkin sudah pulang. Orang terinfeksi kembali normal setelah beberapa saat."

"Apa yang akan mereka pikirkan setelah melihat perbuatan mereka?"

"Mereka akan menyesalinya dan tidak bisa menerima perbuatan mereka."

"Benar sekali. Mereka pasti ingin pulang dan mandi."

Yihyun ingat kalo noda darah di pintu sudah nggak ada. Kayak ada yang menghapusnya. 



Seorang petugas keamanan tampaknya terinfeksi dan sudah pulih. Ia melihat pakaiannya penuh darah. Ia nggak percaya kalo ia juga termasuk orang yang terkena penyakit g*la karena seingatnya ia hanya melihat saja. 





Saebom nelpon Tae Seok tapi nggak diangkat. Yihyun pikir karena ada banyak orang yang terinfeksi di luar sana atau tempat mereka nggak diurus lagi.  


Tae Seok sendiri masuk ke sebuah klub. Di dalam timnya sedang mencoba untuk masuk ke sebuah ruangan. Ada sekitar 50 orang di dalamnya dan mereka adalah pengedar Next. Mereka sedang berpesta. Kemungkinan mereka perlu 5 menit untuk membukanya. 


Tae Seok mendekat dan menyentuh pintu. Di dalam terdengar mereka kayak membenturkan kepala di pintu. Tae Seok bilang ke Jisoo agar jangan membuka pintu itu dan evakuasi semua orang dari lantai lain. 








Junhyung mengambil uang dari brankas. Sang Hee melihatnya dan ia menyuruhnya untuk mengambilnya dari sana kalo perlu uang. Semua orang di gedung mereka terinfeksi, artinya ia nggak akan dipenjara. Ia hanya perlu membersihkan namanya dan membuat pasangan unit bawah tetap diam. Ia minta Sang Hee untuk berpihak padanya. 


Pak pengacara sama istrinya mau menghadiri rapat buat menarik calon klien. Mereka bertemu dengan Joo Hyeong. Joo Hyeong nggak percaya kalo orang-orang terinfeksi dan nggak akan menghadiri rapat. 


Sungsil melihat darah di pintu dan ketakutan. Joo Hyeong dan pak pengacara melihatnya. Joo Hyeong pikir Sungsil melihat sesuatu di luar tapi Sungsil membantahnya. Ia lalu pergi bersama Joo Hyeong. 


Pak pengacara mengonfirmasi kalo Sungsil menabrak istrinya JuHyung dan melarang istrinya untuk dekat dengan Sungsil biar nggak terinfeksi. 







Orang-orang berkumpul di pusat kebugaran. Suaminya Sungsil ingin menonton TV karena ingin tahu apa yang terjadi di luar sana. Jungkook memberitahu kaki di luar sangat berbahaya. Orang-orang dari gedung lain sudah terinfeksi. Hanya gedung mereka yang aman. 


Pak pengacara meragukan apa yang Jungkook katakan dan nanya siapa saja yang pernah melihat sendiri kalo ada orang-orang di luar gedung yang terinfeksi. 3 atau 4 orang mengangkat tangan. 


Junhyung bangkit dan menjanjikan akan ngasih 200 dolar buat siapa saja yang bisa mengetahui apa yang terjadi di luar. Mereka ragu buat mengangkat tangan. Junhyung lalu menaikkannya jadi 300 dolar. Beberapa dari mereka mengangkat tangan dan berminat untuk mengambil tantangan itu. 








Yihyun dan Saebom kembali. Yeon Ok menghampirinya. Setelah merasa yakin kalo keadaan aman ia ingin agar lift kembali diaktifkan. Saebom menasehati kalo ia jadi Yeon Ok ia nggak akan melakukannya. Karena nggak ada kesempatan untuk kabur kalo ketemu sama orang yang terinfeksi. Yeon Ok nggak bilang apa-apa dan pergi. 


Yihyun yang melihat JuHyung merasa kesal. Padahal ia sudah menyuruhnya untuk diam di rumah. Juhyung malah makin nyebelin ngomongnya sehingga Yihyun mengungkapkan kalo Juhyung sudah membunuh istrinya. 


Juhyung nggak mau mengakuinya. Ia bahkan menantang Yihyun untuk ngasih bukti. Pak pengacara juga ikutan membelanya. Seseorang nggak bisa dinyatakan bersalah sebelum adanya putusan. Juhyung juga sesumbar kalo ia memanggil ambulans untuk istrinya. Ia masih sedih karena nggak bisa melindungi istrinya sampai akhir. 


Yihyun gedheg lihatnya. Untung gedung mereka disegel. Kalo enggak ia sudah mengirimnya ke penjara. Juhyung sih nggak peduli. Toh sekarang sudah kayak di penjara. 


Saebom menghentikan Juhyung yang berjalan di hadapannya. Bajunya kotor. Ia menepuknya lalu menarik bajunya dan mengancam nggak akan melepaskannya kalo sampai ia menyentuh wanita yang bersamanya. 



Yihyun dan Saebom ke pusat olahraga. Semua orang sudah pergi. Yang ada hanya Sungsil dan (nggak tahu siapa). Mereka sedang berdoa. 


Jungkook memberitahukan yang terjadi tadi. Juhyung menantang orang-orang untuk keluar dan mencari tahu yang terjadi di luar dengan imbalan 300 dolar per orang. Jungkook juga tertarik tadinya. Dan tentang makanan, mereka sepakat untuk saling menyumbang. 





JuHyung keluar dari lift sama pak pengacara sama istrinya. Ia menyinggung mereka yang sama-sama nggak mau keluar dan menuding kalo mereka takut. 


Pak pengacara membantahnya. Ia punya profesi khusus dan nggak bisa meninggalkan pekerjaan cuman buat 200 dolar. JuHyung memancing dengan menawarkan 1000 dolar. Pak Pengacara sudah mau terpancing tapi istrinya menahan. Ia meminta JuHyung untuk nggak menggoda orang dengan uangnya. 


Sampai di rumah pak pengacara maki-maki JuHyung. Kalo nggak ditahan ia pasti sudah memukulnya tadi. Sang istri menawarkan agar mereka nggak usah membantunya sekalian. Pak pengacara teringat Sang Hee yang menggodanya dengan menyentuh kakinya dan bilang kalo mereka hanya perlu mendapat uangnya saja. Kalo perlu mereka bisa mengirimnya ke penjara. 




Hyun Kyung ngasih sekardus makanan buat penghuni 201. Mereka menawarkan untuk membersihkan rumahnya tapi Hyun Kyung menolak. Ia tinggal sendiri jadi rumahnya nggak terlalu kotor. 


Setelah kembali Soomin menyinggung sikap Hyun Kyung tadi yang membelanya. Hyun Kyung bilang kalo hanya ia yang boleh memakinya. Tapi ia tetap nggak mau menyerahkan apartemen itu ke kakaknya. Soomin lalu melihat pesannya. Padahal ia sudah janji mau memelihara anjing sama orang itu di apartemen Hyun Kyung. 





Saebom dan Yihyun menginterogasi Seung Beom. Dia ke mobil ngapain? Seobom bilang minum obat tapi Yihyun bilang minum air. Dan setelah dilihat melalui rekaman CCTV, Seung Beom memang minum air. Ia beralasan kalo manusia nggak akan bisa bertahan tanpa minum air. 


Seung Beom dikasih gunting kuku sama Saebom dan diminta buat menggunting kukunya. Besok dia akan memeriksanya. Seung Beom mengancam akan melaporkan mereka kalo dia sudah bisa keluar dari sana. 


Saebom santai. Seung Beom bisa melakukan apapun kalo dia bisa keluar dari sana. Mereka lalu pergi meninggalkannya. 



Penghuni 201 makan Ramyun dari Hyun Kyung. Ada Andrew juga. Jungkook datang bersama ahjumma petugas kebersihan dan menitipkannya pada mereka. 



Yihyun dan Saebom berjalan pulang. Capek banget. Nggak tahu gimana besok. Saebom pikir mereka nggak bisa menghalangi mereka. Tetap di rumah selama sepekan mungkin lebih baik. Mereka juga kan punya makanan yang cukup. 


Lah kalo dalam sepekan masih belum membaik gimana? Saebom tetap santai. Ya mereka makannya sedikit aja. Saat mau masuk Saebom sedikit ragu. Ia minta agar mereka nggak usah ngasih tahu Seoyeon. Membuatnya panik nggak ngasih keuntungan apapun. 





Di dalam Seoyeon sedang minum air sambil mandangin pesannya yang nggak juga kekirim. Begitu melihat Saebom dan Yihyun pulang ia langsung mengonfirmasi tentang kabar orang-orang yang sudah terinfeksi. 


Saebom berusaha untuk menenangkannya kalo yang terinfeksi itu orang-orang dari gedung lain. Tapi kalo gedung mereka sih masih aman. Lah ternyata Seoyeon sudah keburu dikasih tahu sama Jungkook tadi tentang yang sebenarnya terjadi. 


Yihyun lalu menarik Jungkook buat bicara.  Sementara itu Saebom menenangkan Seoyeon kalo nanti internet sudah bisa ia pasti bisa menghubungi ibunya. Seoyeon juga jadi optimis. Selama ia sehat dan orang tuanya juga mereka lebih baik di luar sana. 


Bersambung...


Facebook Twitter