Translate

Sabtu, 11 Desember 2021

Sinopsis Happiness episode 7 part 2

All content from tvN



Penulis: Anysti

Sinopsis Lengkap: Sinopsis Lengkap Happiness

Sebelumnya: Sinopsis Happiness episode 7 part 1

Selanjutnya: Sinopsis Happiness episode 7 part part 3






Tae Seok ke atap. Ada Andrew di sana. Ia menanyakan apa ada orang yang terinfeksi naik ke sana? Sambil menunjuk pintu Andrew ngasih tahu kalo tadi ada dua orang dan dia menyuruhnya turun lewat sana. Tae Seok melihat pintunya rusak, Andrew bilang dia yang merusaknya. Ia membukanya dan melihat ahjussi. Dia kayak takut lihat Tae Seok dan Tae Seok membiarkannya. 

Yihyun datang. Dia bicara berdua sama Tae Seok. Tae Seok ngasih tahu kalo nggak ada orang yang terinfeksi di sana. Kayak Na Soomin yang terinfeksi pergi. Yihyun heran, dia tahu banget nama-nama mereka. Dia lalu nanyain kenapa dia datang. Tae Seok pikir dia sudah dikasih tahu sama Saebom kalo dia mau bawa Seoyeon. Yihyun merasa aneh. Han Tae Seok yang ia kenal nggak kenal ampun. Barusan aja nembak orang. 


Tae Seok mengaku kalo dia hanya ingin menghentikan penyakit orang g*la. Dia yakin kalo Yihyun juga menginginkannya. Yihyun lalu menyinggung luka Saebom yang kayak nghak mau sembuh dan menanyakan kapan Tae Seok menemukan obatnya. Tae Seok menenangkan, selama lukanya nggak berubah warna, virusnya nggak berbahaya sampai mencapai otak. Katanya ada 4 orang lain yang seperti Saebom. Cuman masalah waktu sampai akhirnya mereka menyerah. 






Saebom datang dan nyuruh mereka untuk turun karena dia sudah mengumpulkan orang-orang. Mereka pergi. Saebom mau bicara sama Seoyeon dulu dan Tae Seok. Ibunya Seoyeon ingin ia menyampaikan pesannya. Akhirnya ia masuk duluan. 


Sama seperti sebelumnya, Seoyeon hanya membuka pintunya sedikit. Setelah mendapatkan anggukan dari Saebom akhirnya ia membiarkan Tae Seok masuk. Di dalam ia melihat sansal dan teringat ibu Seoyeon yang kayaknya juga terinfeksi. Seoyeon menawari Tae Seok makanan tapi Tae Seok menunda ngomongin soal makanan karena ia datang hanya untuk melihat keadaan Seoyeon. 


Seoyeon senang dengar Tae Seok bilang kenal orang tuanya dan bicara dengan mereka tadi pagi. Katanya mereka kangen sama Seoyeon. Ia juga menawari Seoyeon untuk ketemu sama mereka. Seoyeon tertarik dan ingin pergi sama Saebom. 


Tae Seok mengijinkan karena ibunya Saebom juga di luar sana. Ia mau menyentuh pipi Seoyeon tapi Seoyeon malah mundur, kayak takut gitu. Tae Seok nggak mau maksa. Itu terserah padanya. 




Di luar Saebom sama Yihyun sama-sama mau ngomong. Yihyun mengalah dan nyuruh Saebom buat bicara duluan. Saebom nanyain gimana kalo Yihyun sakit. Gimana kalo dia kena penyakit orang g*la. Yihyun sih nggak papa. Itu bukan kejahatan dan minta Saebom buat nggak khawatir. Kalo dia terinfeksi dan merasa haus sampai pingin menggigit orang, dia akan ngasih tahu Saebom. 


Tae Seok keluar dan ngajak buat nemuin penghuni yang lain. 




Sementara itu di tempat para penghuni berkumpul, Sekyu bertengkar dengan ayahnya Dong Hyun karena sudah membuat mereka dalam bahaya. Sementara itu Yeon Ok malah marah karena ada yang ngumpulin mereka tanpa seijinnya. 


Tae Seok datang bersama Yihyun dan Saebom. Dia memperkenalkan diri pada mereka. Yeon Ok menanyakan apa karantina sudah selesai? Yang lain juga berharap bisa keluar dari sana. Tae Seok memberitahu kalo aliran listrik dan air akan mati nanti malam. Para penghuni makin nggak terima dengarnya. Ayahnya Dong Hyun sesumbar kalo salah satu juniornya adalah kolonel bintang satu dan mau nelpon pakai ponselnya Tae Seok. Tae Seok nggak bilang apa-apa dan hanya melihat jam tangannya. 


Mendadak sirine bunyi. Semuanya bingung. Diumumkan kalo seluruh kota sedang dalam situasi darurat. 




Saebom dan Yihyun keluar. Saebom mau meriksa Seoyeon dan Yihyun kau ke pusat kebugaran. Saebom mau ikut tapi Yihyun melarang. Dia akan sama Jungkook. Saebom lalu menyerahkan senjatanya dan berpesan agar Yihyun jangan ragu kalo dalam bahaya. Dia yang akan tanggung jawab. 


Di rumah Seoyeon sedang menulis surat. Ia menuju balkon dan melihat situasi di bawah. Saebom datang dan memeluknya. Ia menenangkan kalo mereka hanya menakut-nakuti. 





Tae Seok menenangkan orang-orang itu kalo darurat militer akan dicabut setelah 4 hari dan tingkat karantina akan dikendurkan. Mereka masih protes soal air dan listrik yang akan dihentikan mulai nanti malam, tapi saat dengar kalo kasus penyerangan juga terjadi di seluruh kota, mryrka jadi berpikir kalo tetap di rumah mungkin lebih baik. 


JuHyung mendadak menanyakan soal obat yang bisa menyebabkan penyakit orang g*la. Tae Seok mengatakan kalo mereka masih memeriksanya. JuHyung lalu keluar. Tae Seok nyuruh semuanya untuk pulang dan mengisi gawai, wastafel atau bak mandi. 


Semuanya keluar. Pak pengacara jalan sama Sang Hee dan menenangkan kalo semuanya akan kembali normal. 




Saebom mengisi bak mandi. Seoyeon mau pulang dan mengisi bak mandi di rumahnya juga. Saebom menyusulnya dan menyinggung soal Seoyeon yang bicara sama Tae Seok. Dia nggak tahu di luar kayak apa. Mungkin lebih baik tapi mungkin juga lebih buruk. Ia menanyakan apa Seoyeon pingin menemui orang tuanya? 


Seoyeon ragu dan ngasih tahu kalo dia nggak minum banyak air. Saebom menekankan kalo ia menanyakannya bukan pingin Seoyeon pergi, tapi kalo dia mau tinggal, ia akan melindunginya sebaik mungkin. Ia juga akan membantunya untuk menemui orang tuanya. 


Seoyeon mengaku merindukan orang tuanya dan ingin menemui mereka tapi pria tadi aneh. Atau mungkin hanya perasaannya saja. Tapi pria tadi seperti tertarik pada Saebom. Dia menanyakan keadaannya, apa Saebom sakit apa enggak. 


Saebom mengambil surat Seoyeon dan sebuah gunting juga. Katanya buat jaga-jaga. Mungkin saja di luar berbahaya. 







Saebom ke atap dan menemui Tae Seok. Pintu darurat diganjal sama balok kayu. Di dalamnya ada yang mau keluar. Saebom memberikan surat Seoyeon buat orang tuanya. Tae Seok nyuruh Saebom untuk ikut kalo dia khawatir. 


Saebom menanyakan alasan kedatangannya. Tae Seok bilang kalo dia ingin mencari peluang. Saebom justru menangkap kalo Tae Seok ingin menangkapnya. Ia menunjukkan luka di tangannya. Mungkin Da hubungannya sama itu. 


Tae Seok nggak menyangkal dan akhirnya kalo di temukan antibodi di tubuh Saebom. Tapi mereka masih harus memeriksanya apakah antibodinya akan bekerja. Ia bahkan akan membuat Saebom digigit. Ia lalu menembak pintu. Ahjussi di dalamnya keluar dan langsung mengarah ke Saebom. Dia mau menggigit Saebom. Saebom berusaha untuk bertahan dengan bersenjatakan gunting di tangannya. 


Tae Seok nggak bisa melakukannya dan mengangkat senjatanya. Saebom memperingatkan agar ia jangan menembaknya tapi Tae Seok tetap melakukannya. 






Di tempat lain Yihyun mendengar suara tembakan tapi Jungkook bilang kalo mungkin itu tembakan peringatan secara mereka sedang dalam masa darurat militer. Yihyun kayak percaya. Jungkook lalu minta Yihyun untuk bicara sama Tae Seok agar membawanya saat keluar. Ia mencemaskan istrinya. Yihyun mengiyakan dan menenangkan kalo istrinya pasti baik-baik aja. 


Mereka sampai di pusat kebugaran tapi tempat itu sudah bersih. Padahal sebelumnya Seung Beom meninggal di sana. Mereka lalu meriksa rekaman CCTV dan menemukan kalo orang-orang itu sedang membelah otak Seung Beom. 


Yihyun lalu ingat apa yang Tae Seok katakan kalo mereka sedang mencari antibodi yang bisa masuk ke otak. Ia juga membicarakan tentang luka Saebom. Kalo lukanya mulai berubah warna. Virusnya tidak berbahaya sampai mencapai otak. Yihyun memyimpulkan kalo mereka akan membawa Saebom untuk menemukan antibodi. 




Mereka segera pergi dari sana untuk menemukan Saebom. Jungkook diminta Yihyun untuk menjaga lift dan berpesan agar ia menghentikan Tae Seok saat melihatnya. Ia menyerahkan tongkatnya sementara ia naik. 


Saat sampai di lantai 4 ia melihat Seoyeon yang merasa nggak tenang setelah mendengar suara tembakan. Ia mengkhawatirkan Saebom. Sebelum pergi dia mengambil gunting untuk menyerahkan auratnya. 


Yihyun mengantar Seoyeon pulang dan berpesan agar ia jangan keluar rumah. Ia menenangkan kalo Saebom lebih pintar berkelahi ketimbang dirinya. Sementara itu lift sudah turun lagi dan semakin mendekati lantai satu. 




Jungkook waspada di depan lift. Begitu pintu lift terbuka, ia bersiap untuk mengayunkan tongkatnya tapi karena Tae Seok menodongkan senjata jadi ia urung. Apalagi lihat Saebom nggak sadarkan diri dengan darah di wajahnya. Tae Seok bilang kalo Saebom terluka. 


Yihyun sampai nggak lama kemudian dan dikasih tahu kalo Tae Seok membawa Saebom yang terluka. Kesal ia langsung berlari keluar. Saebom dimasukkan ke mobil dan Tae Seok akan membawanya keluar. Jangan mengasihani orang yang terinfeksi. Mereka bisa mengendalikan dahaga kalo mau. 








Akhirnya Yihyun sampai dan melihat Saebom nggak sadarkan diri di bangku belakang. Tae Seok melihatnya dan mengabaikannya. Mereka hampir sampai. Yihyun yang nggak punya banyak waktu melompat melalui bagian belakang truk sampai di depan mobil dan menodongkan senjata. Kalo dia berani menyentuh Saebom maka ia akan menghabisinya. 


Semua tentara waspada. Tae Seok juga pelan-pelan mau mengambil senjatanya tapi diambil duluan sama Saebom. Jangan bergerak kalo nggak mau mati. Dih padahal obat tidur yang dia pakai cukup kuat buat menidurkan gajah. Saebom rasa ia lebih kuat dari gajah. Dia membiarkannya lolos karena nggak nembak ahjussi tadi. 


Saebom turun dari mobil sambil terus mengarahkan senjatanya. Yihyun menghampirinya dan memastikan kalo dia nggak terluka. Saebom menenangkan dan minta Letnan Lee agar nyuruh mereka agar menurunkan senjata kalo nggak mau ada masalah. 


Tae Seok ngasih kode anggukan dan semuanya langsung nurut. Dia turun dari mobil sambil mengeluhkan ke Saebom harus gimana biar mau dites darah? Yihyun kesal banget dan langsung meninju Tae Seok. 


Bersambung...


Facebook Twitter