Translate

Rabu, 08 Desember 2021

Sinopsis Happiness episode 1 part 2

All content from tvN



Penulis: Anysti

Sinopsis Lengkap: Sinopsis Lengkap Happiness

Sebelumnya: Sinopsis Happiness episode 1 part 1

Selanjutnya: Sinopsis Happiness episode 2 part 1Part 2Part 3Part 4




Tae Seok ngasih kartu namanya ke Yihyun. Ia menjelaskan padanya dan juga Jungkook tentang virus itu yang bisa mempengaruhi otak. Kalo tergigit ia akan mati kehabisan darah atau terinfeksi. Ia juga minta mereka jntuk menandatangani perjanjian kerahasiaan. 


Saat Tae Seok mau pergi, Yihyun mendadak menyinggung tentang pil yang didapatkan dari anak buahnya. Dan saat Tae Seok menanyakan lebih lanjut tentang pil itu, Yihyun juga nggak begitu tahu. Ia hanya berpikir kalo itu efek samping halusinasi. 


Tae Seok berpesan agar Yihyun menghubunginya saat menemukan pil itu. Sebelum pergi, Tae Seok juga menyinggung tentang permainan bisbol Yihyun. Kayak dia suka banget sama bisbol sampai tahu soal Yihyun yang bermain pas SMA. 





Yihyun kembali ke TKP dan kembali melakukan penggeledahan. Setelah lama mencari akhirnya ia menemukannya. Pilnya kayak minyak ikan tapi warnanya biru. Jungkook lalu nelpon dan melaporkan kalo tersangka bersih. Artinya dia nggak mengonsumsi narkoba. Obat itu kemungkinan hanya obat biasa. Dia jadi berpikir kalo itu beneran infeksi dan menyuruh Yihyun untuk pulang aja. 




Yihyun nggak serta merta percaya. Ia pergi ke tempat bermain bisbol dan menemui Ilho. Ia memberikan obat itu pada Ilho dan mengklaim sebagai narkoba. Ilho langsung membuangnya. Kayak sebelumnya ia pernah mengonsumsi narkoba dan diusir. Tapi sekarang dia sudah membuka lembaran baru dan belajar dengan giat. Ia mempelajari fisiologi olahraga dan komputer. 


Ilho akhirnya mau melihatnya. Ia menegaskan kalo itu bukan narkoba fan menunjukkan nomor serinya. Itu dibuat di perusahaan farmasi. Ia bisa tahu jika memeriksa basis data obat.


Yihyun nyuruh Ilho untuk menyelidikinya. Ia membutuhkannya sekarang. Ia lalu tiduran dan nyuruh Ilho untuk membangunkannya kalo sudah selesai. 





Sementara itu di tempat lain Seobom sedang menjalani berbagai pemeriksaan dengan diawasi sama Tae Seok, dari pemeriksaan mata, mulut, darah sampai lukanya difoto segala. 


Tae Seok masuk. Katanya orang yang terkena kontak penyakit yang membuatnya mengoyak tenggorokan orang harus dijauhkan dari publik. Seobom bertanya-tanya kalo ia akan berakhir seperti Jong Tae. Iseng dia ngerjain perawat seakan mau menggigitnya. Kulitnya yang luka lalu diambil. Lah dikira bakal diolesin salep. 


Sambil meletakkan ponsel di dekat Saebom, Tae Seok memintanya untuk menceritakan kejadian hari ini sambil nunggu hasilnya keluar. Seobom menceritakan kalo awalnya dia lihat Jong Tae menyeranh koleganya dan ia berusaha untuk menghentikannya. Matanya keruh seperti kena katarak dan saat mau menggigitnya, sikapnya seperti binatang buas. Ia menembaknya dua kali tapi Jong Tae seperti nggak merasa sakit. Seobom bertanya kalo penyakit itu mirip rabies. 


Tae Seok membenarkan. Seobom meragukannya karena teman detektifnya bilang kalo mungkin dia memakai narkoba. Tae Seok pikir wajar kalo polisi menafsirkannya seperti itu biar lebih mudah. Orang hanya melihat hal yang dipercayai. Sembari menunggu Tae Seok akan menyiapkan kamar buat Seobom biar bisa istirahat. Seobom minta ponselnya tapi Tae Seok nggak memberikannya. 




Yihyun terbangun gegara ada yang nelpon. Nomor nggak dikenal. Ternyata itu Saebom. Dia memberitahukan kondisi tempatnya berada dan menceritakan pemeriksaan yang dilaluinya. Tapi saat di tanya lokasinya dia malah nggak yahu. Yihyun memberitahu kalo ia juga sudah memberitahu ibunya. Ia bilang Seobom ikut pelatihan. Ia juga ngasih tahu kalo tes narkobanya sudah keluar dan hasilnya bersih. 


Saebom jadi berpikir kalo itu penyakit menular tapi Yihyun kekeuh beranggapan kalo itu narkoba. Sama seperti yang Tae Seok bilang Seobom juga merasa kalo Yihyun beneran polisi. Yihyun menenangkan kalo ia akan menangkap pelakunya biar Saebom bisa tenang. Saebom menyudahi dan menutup telponnya. 


Seobom mau keluar tapi pintunya terkunci. Ia lalu melihat dirinya di cermin. Meriksa mata, mulut sama lehernya sendiri. Ia lalu membuka kertas yang menempel di dinding. Ada bekas darah di sana. Di sebelah berisik banget. Seobom membuka jendelanya. Kita lalu dikasih lihat kalo di sebelah Seobom, bawah dan atas ruangannya ada penghuni lain juga. 



Tae Seok mengawasi semuanya dari ruang kendali sambil membaca hasil pemeriksaan Seobom. Virus Lytta. Hasil. Spesimen saluran pernapasan atas Hasil Tes. Tidak ditemukan virus. Tidak ada luka di area terinfeksi. Tidak ada gejala abnormal. Mungkin ditemukan antibodi pertama. Tidak terinfeksi, tapi butuh pengamatan lanjutan. Habis itu ia juga membaca data Catatan Kepegawaian Seobom. Lulus SMA dua tahun terlambat karena kecelakaan di kelas dua. Sangat tenang di segala situasi, Andal dalam naluri bertahan hidup. Terlalu penasaran adalah masalahnya. 



Ilho membangunkan Yihyun pada pagi harinya setelah ia menemukan obat apa itu. Next. Obat pneumonia mulut. Mereka melakukan banyak penelitian antivirus selama COVID-19 dan obat itu dibuat saat itu. Karena memiliki banyak efek samping makanya ditarik dari pasar. Efek sampingnya adalah kecanduan, halusinasi, perubahan suasana hati. 


Yihyun lalu bertanya kalo obat itu bisa membuat orang bersikap kayak kena rabies tapi Ilho bilang akan kacau kalo kayak gitu. Secara itu sudah diedarkan cukup lama. Aneh aja kalo baru sekarang bermasalahnya. 



Setelahnya Yihyun ke kantor polisi Seyang untuk menemui Jungkook. Ia sudah melacak nomor telpon yang Yihyun kasih sebelumnya. Lokasinya di sebuah universitas. Tanpa tunggu lama, Yihyun pun langsung ke sana. 







Seobom sudah bangun tapi mau tidur lagi. Nggak perlu kerja juga. Ia merasa dingin dan menarik selimutnya. Petugas mendadak masuk dan memperbolehkannya keluar. Ia akan melakukan pemeriksaan lagi. 


Dalam perjalanan ke sana Seobom melihat kamar lainnya. Di antaranya ada Jong Tae. Pintunya setengah terbuka. Seobom mau masuk tapi nggak diijinkan. Seobom menolak untuk menurut dan memaksa masuk lalu menghalangi pintu pakai kursi agar nggak bisa dibuka. 


Seobom duduk di hadapan Jong Tae dan menanyakan keadaannya. Katanya dia nggak papa. Hanya merasa kedinginan. Katanya ia ingat saat Seobom menembaknya tapi saat ia menggigit rekannya dan mengejarnya ia nggak ingat. 


Petugas minta Seobom untuk mundur karena itu bisa berbahaya tapi Seobom nggak mengindahkan permintaan itu. Menurutnya Jong Tae tampak baik-baik saja. Seobom pun kembali fokus pada Jong Tae. Ia bertanya tentang obat itu dan dari mana ia mendapatkannya tapi Jong Tae mengaku nggak ngerti maksudnya. Seobom memberitahu kalo teman yang ia beri obat sudah tertangkap. Dan karena ia polisi maka hukumannya akan lebih berat. Seobom juga menunjukkan tangannya dan memberitahu kaki Jong Tae mencakarnya. Semua orang di tempat itu bilang ada penyakit menular tapi ia nggak yakin soal itu. 




Jong Tae minta air karena merasa haus. Petugas melarang Seobom untuk memberikannya. Seobom mendekat karena Jong Tae memejamkan matanya. Tahu-tahu Jong Tae menyerangnya. Beberapa petugas mendobrak pintu dan masuk lalu menahan tubuh Jong Tae dengan tongkat. 


Seobom melihat kalo detak jantung Jong Tae melemah. Juga ada kamera CCTV di tiap sudut ruangan. Jong Tae akhirnya kehilangan kesadarannya dan dibawa pergi. Seobom bangkit dan menatap kamera CCTV dan mengajak Tae Seok bicara. Ia yakin kalo dia sedang mengawasi sekarang. 



Yihyun sampai tapi ia nggak diijinkan untuk masuk meski sudah menunjukkan tanda pengenalnya. Ia lalu minta disampaikan ke kolonel Han Tae Seok kalo ia membawa obat yang ia bicarakan sebelumnya. Petugas lalu nelpon Tae Seok dan Yihyun diijinkan untuk masuk. 




Seobom menemui Tae Seok si ruang kendali. Dia yakin banget kalo Tae Seok sengaja membuatnya menemui Jong Tae. Ia bahkan menyiapkan kamera CCTV segala. Tae Seok memberitahu kalo ia hanya ingin tahu kapan Jong Tae merasa haus. Saat terinfeksi, orang kehilangan kewarasannya dan mulai menggigit. Mereka merasakan dahaga yang nggak terpuaskan jadi air saja nggak akan cukup. Seobom ingat kalo Jong Tae memang sering minum. 


Tae Seok memberitahu kalo ia ingin tahu gimana Jong Tae akan bersikap saat melihat Saebom. Saebom menyindirnya, pingin tahu gimana sikapnya saat melihat orang yang menembaknya. Tae Seok memberitahu kalo Jong Tae mengenali keluarganya dan dia pingin tahu apa dia juga mengenali Seobom. 


Seobom memberitahu kalo detak jantung Jong Tae melambat dan rasa sakitnya berkurang. Lukanya juga sembuh lebih cepat. Ia melihat kalo Tae Seok melakukan penelitiannya secara diam-diam. 


Tae Seok memberitahu kalo itu nggak menular seperti penyakit lain tapi akan membuat orang panik. Saebom duduk dan bertanya kenapa Tae Seok menyalakan penyejuk ruangan. Tae Seok bilang kalo suhu rendah bisa menunda penyebaran. 





Di dekat Saebom ada banyak botol mineral. Ia pikir ia juga sedang dites. Tapi Tae Seok bilang hasil tesnya negatif. Ia diminta untuk beristirahat dimanapun ia mau. Ia juga dikasih kartu izin sementara. Ia akan diambil darahnya 2 pekan sekali. Anggap ia sedang melayani negaranya, terluka secara mental dan fisik dalam prosesnya. 


Seobom minta tinggal di apartemen Seyang. Ia yakin kalo Tae Seok punya pengaruh sebesar itu. Tae Seok menyetujuinya. Ia mengulurkan tangannya dan mengaku senang karena Tae Seok mudah diajak bicara. 


Tae Seok nggak mau menjabatnya. Dia sudah kama nggak jabatan tangan. Lah tahunya Seobom hanya mau minta ponselnya dikembalikan. Tae Seok memberikannya. Saebom menyalakannya dan menanyakan sarapan. Ternyata semuanya ada di meja. Seobom mengambilnya dan akan membuatnya di rumah. 


Mendadak Tae Seok menanyakan apa Saebom sudah punya pacar? Saebom pikir Tae Seok menyukainya makanya dia menolaknya dengan alasan perbedaan usia yang terlalu jauh. Tae Seok memberitahu kalo evaluasi terbaik nggak akan memberinya cukup poin. Ia malah menyinggung tentang rencana menikah. Seobom santai kalo ia akan merencanakan. Ia yakin kalo ia akan mendapatkan apartemennya. 




Sampai luar Saebom meminta pakaiannya pada petugas tapi tahunya sudah dibakar. Ia lalu ketemu sama Yihyun yang baru sampai. Yihyun khawatir banget sama Seobom dan meriksa keadaannya. Ih Saebom malah mau menggigit Yihyun. Petugas langsung menyiapkan tongkat tapi ternyata Seobom hanya bercanda. 


Yihyun merasa kalo Seobom kurusan. Itu karena Seobom belum sarapan. Ia lalu gantian khawatir dikiranya Yihyun terluka atau digigit. Yihyun membantah. Justru ia datang untuk menyelamatkannya. Ia minta Seobom untuk menunggunya. Ada yang mau ia bicarakan dulu. 



Yihyun pergi menemui Tae Seok dan memberikan obat itu. Itu adalah obat  pneumonia yang gagal. Terlalu banyak orang sudah mengonsumsinya sejauh ini. Itu mungkin nggak menyebabkan kegilaan, tapi ia sudah janji akan membawanya. 


Tae Seok mengambilnya dan memperhatikannya. Hanya karena kemarin baik-baik saja, bukan berarti hari ini juga begitu. Yihyun nggak terlalu menghiraukannya dan pergi. 




Yihyun kembali menemui Seobom. Nggak tahu kenapa Seobom terus saja menatapnya dan akhirnya menyadari kalo selama ini Yihyun selalu ada untuknya. Ia mengajukan beberapa pertanyaan lalu mengajaknya untuk menikah. 


Ingatan Yihyun kembali ke saat ia nembak Seobom saat ia mau dibawa sama polisi tapi Seobom menolaknya. 


Yihyun mengungkit kalo saat itu ia hanya bercanda tapi Seobom bilang kalo kalo saat ini dia serius. 


NB: Buat episode selanjutnya aku lemparkan bolanya ke Genk Pelangi. Sampai ketemu nanti lagi ya di episode 3. 


Bersambung...


Facebook Twitter