Semua orang
berkumpul bersama di satu meja tengah minum bersama seraya mengobrol. Hae Soo
memberi tahu Taera yang duduk di sebelahnya kalau ia berkencan dengan seseorang
kemudian bertanya bagaimana keadaanmu. Kau terluka, bisa begitu, apa yang
terjadi tanya Jaehyun dengan khawatir. Taera memberi tahu kalau ia terjatuh di
butik dan tidak apa-apa. Di saat semua orang sedang mengobrol, Hae Soo hanya
diam saja, mengabaikan yang lain. Melihatnya semua orang menegur Hae Soo. Hae Soo
meletakkan gelas minumannya di meja kemudian menatap Dojin dan bertanya ada
yang datang tadi, aku dengar kau lama sekali saat mengambil anggur.
Tanya saja langsung dan jangan berbelit-belit ucap Dojin. Jangan bereaksi berlebihan, mencurigakan ucap Hae Soo. Dengan berteriak Dojin menyuruh Hae Soo menghentikannya kemudian pergi dari sana. Hae Soo meminta maaf kepada yang lain kemudian pergi dari sana menyusul Dojin. Melihat semuanya Yoo Ra tersenyum menyerigai.
Apa kau
sudah bisa mengingat mimpimu yang tadi tanya Yoo Ra dan di jawab belum oleh
Taera kemudian berkata jika kepalamu sakit lagi, telepon aku, aku akan datang.
Taera mengucapkan terima kasih kemudian memberikah hadiah beruapa kalung untuk
pembukaan butiknya tadi seraya berkata aku ini adikmu tapi aku kehilangan
ingatanku dan dirawat setahun di rumah sakit, bila di posisimu, aku sudah kabur
dan kebahagiaan yang kunikmati sekarang semua berkat dirimu jadi aku bersyukur.
Kau
senang permalukan suamimu di depan umum tanya Dojin kepada Hae Soo yang baru
datang. Kebenaranlah yang penting jadi jangan simpan rahasia ucap Hae Soo. Jadi,
ada apa dengan Pak Park, kenapa dia menyebutmu di depan pers, Dia menyukaimukan
dan dia lakukan itu agar aku kesal tanya Dojin dengan berteriak. Itu murni
karena penasaran dan kenapa kau begitu kesal dan semua orang tahu tragedi yang
aku alami ucap Hae Soo. Mengapa dia mengungkitnya lagi ketika semua sudah
berlalu tanya Dojin yang masih berteriak. Apa sudah berlalu ulang Hae Soo
kemudian bekrata pelakunya masih berkeliaran, mereka masih hidup mengawasiku, mengapa
kau begitu tidak berperasaan, aku sebenarnya bersyukur, berkat Pak Park,
tersangka pasti merasa bersalah meski hanya sesaat dan aku sudah katakan, aku
akan memberitakan ceritaku sendiri dengan kata-kata aku sendiri saat pelaku
ditangkap. Lalu, kau tak bersyukur atas keberadaanku tanya Dojin kemudian
berkata akulah yang berada di sisimu sejak kejadian itu dan juga melakukan yang
terbaik untukmu, kau tahu, menyedihkan rasanya berkata begini.
Mau ke mana dia selarut ini guman Taera yang mematikan lampu di ruang tamu dan melihat Dojin dan Hae Soo pergi dengan mobil terpisah. Hae Soo menghentikan mobilnya saat lampu merah menyala, membuatnya kehilangan jejak mobil Dojin. Dojin memasuki sebuah rumah, yang ternyata menemui Yoo Ra.
Jaehyun
menghentikan langkahnya saat mendengar lagu dan melihat Taera yang berdiri di
sebalah piano kemudian menghampirinya dan memeluknya dari belakang. Taera berbalik,
menatap Jaehyun kemudian bertanya kau ingat apa yang kau katakan saat kencan
pertama kita. "Kau akan mengingat sore ini sepanjang hidupmu, bahkan ketika
kau lupa wajah dan namaku." Kutipan dari film ucap Jaehyun. Seraya tersenyum
Taera berkata aku merasa kalimat itu ditakdirkan untukku kemudian bertanya kau
tak takut pada gadis yang kehilangan ingatan.
Tentu
tidak, bahkan tak pernah terpikir untuk pergi, hari berikutnya dan seterusnya, aku
ingin tetap bersamamu, Hong Taera ucap Jaehyun. Terlepas dari siapa aku di masa
lalu tanya Taera kembali. Aku akan mencintaimu, siapa pun dirimu dan akan terus
mencintaimu sepanjang hidupku jawab Jaehyun. Aku sangat mencintaimu, au hanya
akan mencintaimu hingga napas terakhirku, apa pun yang kau lakukan, aku akan
memercayaimu dan mengikutimu dan tetap di sisimu selamanya ucap Taera. Setelahnya
mereka berdua berciuman.
Taera terbangun
dari tidurnya, melihat Jaehyun yang tidak ada di sebelahnya dan mendapati notes
dengan tulisan “Aku membaca di ruang belajar”. Taera keluar dan melihat mobil
Hae Soo kembali. Dengan tertatih, Hae Soo memasuki rumahnya kemudian menuangkan
minuman dan meminumnya seraya menutupi kedua telinganya yang berdengun muncul suara.
Hae Soo menggenggam gelasnya hingga pecah dan membuat tangannya berdarah
kemudian mengambil serpihannya dan mengarahkan ke tangannya. Taera datang dan
mengentikan Hae Soo kemudian memeluk dan menangkannya.
Dengan membawa
palu, seseorang memasuki kantor tempat simpanse berada, mematikan cctv yang
berada di sana kemudian memukul simpanse tersebut.
Pagi harinya, Jaehyun, Dojin dan Sung Chan tengah berolah raga dayung bersama. Mereka bertiga kembali ke kantor setelah mendapat kabar ada masalah. Sesampainya di kantor semua orang sudah berkumpul dan simpanse dalam keadaan tergeletak di lantai dengan banyaknya darah. Jaehyun menanyakan apa yang terjadi kepada salah satu pekerja. Ada seseorang yang memukul kepalanya dan mereka mencari cip di otaknya ucap pekerja tersebut. Cek rekaman keamanan dan lapor polisi ucap Dojin. Jaehyun menyela ucapan Dojin dengan berkata tidak, mari kita tangkap orang itu sendiri.
Ini
layanan antar palsu, pelat nomornya tak terlacak ucap seseorang kepada Hae Soo
melalui telepon. Nomor teleponnya tanya Hae Soo dan di jawab tentu saja tak
terdaftar oleh orang tersebut dan kembali bertanya mereka menyuruhku mencari
tahu sendiri, kau sudah memeriksa Rumah Sakit Jiwa Hanwool. Itu RSJ bergengsi,
direkturnya berpengaruh dan punya organisasi sosial ucap orang tersebut. Hae
Soo mematikan teleponnya saat Taera datang. Taera meletakkan makanan di meja seraya
bertanya kenapa kau mencari tahu RSJ Hanwool. Kau tahu tempat itu tanya Hae Soo
balik kemudian memberi tahu kalau ia harus memeriksanya sekarang.
Kenapa tiba-tiba begini tanya Taera kembali. Seseorang mengirimiku foto ini, katanya dialah pembunuh ayahku dan aku diminta ke sana untuk menemukannya jawab Hae Soo seraya memberikan foto nomor 50 kepada Taera. Siapa yang mengirimkannya tanya Taera kembali dan di jawab aku tak tahu, dari pengiriman cepat dan helm kurirnya memiliki gambar tengkorak oleh Hae Soo kemudian memberi tahu kalau ia mau ikut.
Setelahnya
mereka berdua pergi ke RSJ Hanwool bersama. Setibanya di RSJ Hanwool, Taera
menghentikan langkahnya saat melihat para pekerja yang membawa pakaian kotor
kemudian mengikutinya. Hae Soo masuk kedalam dan menghampiri salah satu
pekerja, menunjukkan foto nomor 50 seraya bertanya aku mencari seseorang,
namanya "No. 50", kurasa sebagian telinganya terluka, apa dia pasien
di sini dan bisakah kau periksa catatan datanya. Catatan dari 15 tahun lalu tidak
lagi ada di sistem kami dan kami juga tak bisa bagikan rekam medis pribadi ucap
pekerja tersebut. Jo Yoo Tae datang menghampiri semuanya, memperkenalkan
namanya dan menanyakan ada apa. Seraya menunjukkan foto nomro 50, Hae Soo
berkata aku mencari orang dengan sebutan "50", aku menerima petunjuk,
dia ada hubungannya dengan kasus pembunuhan ayahku. mantan presiden Go Taesun.
Taera mengikuti
pekerja tersebut hingga berdiri di sebuah bangunan yang sudah tidak di pakai. Taera
terkejut saat ada anjing yang tiba-tiba menggonggong dan membuatnya mengingat
kepingan kenanangan masalalunya. Melihat ada patung anjing, Taera menyentuhnya
membuat, pintu di bangunan tersebut terbuka. Dengan segera Taera masuk kedalam,
melihat keadaan di dalam dan menelusurinya membuatnya kembali mengingat
masalalunya. Akulah yang mereka sebut No. 50 ucap Taera.
Bersambung…...