Professor sedang menjelaskan kepada Tim cara melakukan pertolongan pertama jika peluru mengenai jaringan lunak kemudian menyuruh Rio untuk mencoba mempraktekkannya. Rio menolaknya dan pergi dari markas. Professor memegang tangan Tokyo dan menahannya yang akan menyusul Rio. Rio kembali ke rumahnya dan segera bergabung dengan kedua orang tuannya yang tengah makan.
Dengan mengendarai mobilnya, Rio pergi ke kelab. Professor yang sedang berada di depan apartement orang tua Rio bersama Tokyo, segera melajukan mobilnya mengikuti Rio. Professor dan Tokyo segera mencari keberadaan Rio dan menemukannya yang sedang minum. Apa yang akan kita lakukan bukan permainan dan pemberontakan, begitu masuk, kau tidak bisa keluar sampai mati ucap Professor kepada Rio kemudian melarang melarikan diri dan menyuruh untuk menghadapinya.
Tim gabungan yang berada di markas, mengabari Woo Jin memberi tahu kalau Young Min yang tertembak. Dengan segera para Tim Professor menyeret Young Min membawanya masuk bersama dengan sandera lainnya. Woo Jin dan yang lainnya kembali ke markas. Para Tim segera membaringkan Young Min di brankar. Sementara Rio yang masih syok, hanya diam saja. Ini tak akan berhasil, dia butuh operasi ucap Tokyo yang tengah menghentikan pendarahannya.
Jadi apa rencanamu untuk mengatasi ini tanya Professor kepada Woo Jin melalui telepon. Biarkan tim medis masuk, kita harus menyelamatkannya ucap Woo Jin. Professor memberi tahu kalau ia akan kabari dalam sepuluh menit kemudian mematikan teleponnya. Dengan marah, Woo Jin membanting earphonenya dan pergi dari sana. Moonhyuk menyusulnya, memberi tahu kalau ia akan masuk bersama dengan tim medis lainnya.
Setelah berbicara dengan Berlin, Professor kembali menelepon Woo Jin menyuruhnya datang dalam satu jam dengan membawa staf dan peralatan medis dalam jumlah minimum. Seorang polisi datang dengan membawa tas dan memberikannya kepada mereka seraya berkata peralatan sudah siap. Ini adalah operasi pengalihan ucap Woo Jin. Ternyata tas tersebut berisi pakaian dan topeng yang sama degan yang di kenakan Tim Professor.
Berlin menyuruh Helsinki membawa Young Min ke ruang pameran. Olso menyuruh para sandera kembali ke tempatnya. Di temani oleh sang ayah, Denver sedang menyuntikkan antibiotik kepada Misun. Tokyo membawa Rio menemui Misun. Luka Misun kembali mengeluarkan darah saat Tokyo membuka perbannya.
Rio yang melihatnya menjadi mual. Tokyo menyuruh Rio untuk melakukan operasi. Rio menolaknya dan pergi dari sana. Misun menahan Denver yang akan pergi kemudian memberikan selembar kertas, menyuruh memberikannya kepada Young Min.
Didalam markas, para Tim gabungan sedang menyusun strategi untuk menyusup kedalam gedung. Woo Jin memberi tahu Dokter yang datang kalau Moonhyuk akan menyamar menjadi tim medis dan menyuruh Dokter tersebut untuk mengulur waktu. Denver dan Tokyo pergi ke ruangan pameran, bergabung dengan yang lainnya. Denver kembali memasukkan kertas kedalam saku saat Berlin datang. Dengan membawa ponsel milik Young Min, Berlin mendekatinya kemudian menelepon istri Young Min.
Denver mengepalkan tangan saat Young Min sedang berbicara dengan sang istri. Woo Jin memberikan kacamata yang terdapat kamera kepada Moonhyuk. Tokyo menyuruh para sandera memakai topeng dan menyiapkan senajatanya. Para tim medis dan Moonhyuk keluar dari markas dan berjalan menuju gedung. Rio dan Berlin berada di kantor tengah mengawasi CCTV. Setelah para tem medis masuk, Nairobi kembali menutup pintu utama.
53 JAM SETELAH PERAMPOKAN
Professor sedang mengawasi rekaman CCTV di dalam bank dan markas tim gabungan kemudian menelepon kantor memberi tahu kalau pria jangkung berkacamata adalah polisi, menyuruh Berlin dan Rio untuk mencari tahu motifnya. Setelah memeriksa para tim medis, Nairobi menyuruh mereka untuk mengumpulkan ponselnya. Di luar, para polisi yang mengenakan pakaian tim professor tengah mengepung gedung.
Berlin datang dan menyuruh Nairobi memeriksanya dengan benar. Dengan menggunakan scanner, Nairobi kembali memeriksa tim medis. Setelah mendapat instruksi dari Woo Jin, Chul Woo dan yang lainnya mulai meyusup memasuki gedung. Moonhyuk dan para dokter tengah mengoprasi Young Min dengan di awasi oleh Berlin. Di markas, tim gabungan tengah menganalisis Berlin apakan dia Professor.
Menyadari ada yang aneh, Berlin menghentikan sang dokter kemudian menghampiri Moonhyuk dan menodongkan pistol di depan kepalanya seraya menyuruhnya untuk melakukan oprasinya. Tim gabungan yang berada di markas menjadi khawatir karena Moonhyuk ketahuan. Moonhyuk memberi tahu kalau ia polisi dan ingin memastikan keamanan medis. Di ruangannya, Professor mendengar semua yang di bicarakan oleh tim gabungan kemudian menyuruh para tim untuk tidak lengah.
Di saat para Tim professor fokus kepada Moonhyuk, Woo Jin mengubungi Chul Woo dan menyuruh tim penyusup sampai di kafetaria tepat waktu. Mari selamatkan direktur kita dulu ucap Berlin kemudian menyuruh Denver untuk mengawasi Moonhyuk. Chul Woo mengabari markas kalau ia hampir mencapai target.
Moscow sedang menganti perban Misun seraya berkata Denver bukan orang jahat, hanya hidup dengan ayah yang buruk jadi jangan menyalahkannya dan salahkan aku saja. Tidak apa-apa, aku yang memintanya menembak ucap Misun. Aku sudah mencari tapi tidak ada yang mencurigakan, mungkin dia tak berbohong ucap Rio kepada Professor. Sang dokter berhasil mengeluarkan peluru dari tubuh Young Min.
Professor mengamati Moonhyuk, membuatnya menyadari kalau kacamatanya berbeda, kemudian berkata kepada Rio, jika mereka memiliki alasan untuk melihat kita secara langsung maka ini adalah operasi tipuan. Tanpa mereka sadari, Denver mengambil salah satu alat operasi dan memasukkanya kedalam saku kemudian pergi dari sana. Setelah sampai di kafetaria, Chul Woo bersama dengan tim penyusup lainnya segera masuk kedalam.
Saat polisi itu berusaha mengalihkan perhatian kita, pasti ada yang menyusup dari tempat lain, mungkin ada rute yang tidak kita sadari ucap Professor. Rio menemui Berlin kemudian membisikan sesuatu dan pergi dari sana. Nairobi membawa para tim medis keluar. Moonhyuk terkejut saat melihat semua orang mengenakan topeng yang berbeda. Para tim gabugan segera menghubungi tim penyusup, menyuruhnya mundur.
Tokyo, Olso dan Nairobi pergi ke kafetaria, tidak mendapati siapapun di sana. Kami sudah periksa di mana pun mereka bisa masuk, tidak ada masalah ucap Rio. Lalu, kuda itu tanya Professor dan di jawab dibungkus rapi dan dikirim kembali oleh Rio. Ternyata Rio menyadap ponsel milik Moonhyuk, membuat Rio dan Professor dapat mendengar percakapan tim gabungan.
Denver sedang berusaha untuk mengeluarkan peluru dari paha Misun, dengan di temani oleh Tokyo dan Moscow. Karena Denver tidak bisa melakukan operasi, Tokyo pergi untuk memanggil Rio. Setelah memasuki ruangan, Tokyo melihat Berlin yang sedang menyekap Rio. Denga tiba-tiba, Olso menahan kedua tangan Tokyo. Tokyo mengode Rio melarangnya memberi tahu Berlin mengenai Misun, membuat mereka berdua di ikat Berlin.
Mendengar seseorang datang, dengan segera Denver membuka pintu dan melihat Berlin yang datang. Seraya menodongkan pistol di kepala Denver, Berlin berjalan masuk kedalam dan mendekati Misun kemudian menodongkan pistol kearahnya. Tokyo berusaha memotong ikatan tali dengan gunting yang di bawanya. Denver melindungi Misun dengan berdiri di depan pistol Berlin.
Nairobi datang dengan menodongkan senapan di kepala Berlin dan menyuruhnya untuk menurunkan senjatanya. Tokyo juga melakukan hal yang sama kepada Olso dan menyuruh menurunkan senjatanya. Tiba-tiba Misun kejang-kejang membuat semua orang panik. Tokyo menyuruh Rio untuk mengeluarkan pelurunya. Rio menyetujuinya kemudian mulai melakukan oprasinya dan berhasil mengeluarkan peluru dari paha Misun.
Tokyo memberikan handuk kepada Rio yang sedang muntah. Rio memberi tahu Tokyo kalau ia akan muntah atau pingsan setiap kali melihat darah. Kenapa masuk sekolah kedokteran tanya Tokyo. Itu sudah diputuskan sebelum aku lahir karena keluargaku berprofesi dokter jadi aku sudah berusaha keras mengecewakan ayahku tapi dia tidak menyerah ucap Rio.
Kau pasti akan mengecewakannya kali ini ucap Tokyo. Kau benar, sekarang identitasku diketahui publik, dia pasti akan kecewa ucap Rio kemudian memberi tahu kalau ia membeli pulau yang indah setelah pekerjaannya selesai. Boleh juga ucap Tkyo seraya tertawa. Aku akan tinggal di sana bersamamu karena aku ingin tinggal di sebuah pulau dengan orang yang aku cintai ucap Rio kembali. Tokyo berdiri seraya berkata kau bebas bermimpi apa pun kemudian pergi dari sana.
Misun memuka matanya kemudian bangun dan melihat Denver tertidur dengan menodorkan darah kepada dirinya. Denver terbangun kemudian berkata meski golongan darahmu berbeda, karena aku tipe O jadi aku bisa mendonorkan darah ke siapa pun. Perkataanmu sebelumnya itu bohongka tanya Misun kemudian berkata dia tak pernah menggunakan kata itu saat kami bersama. Apa, cinta tanya Denver. Misun menyuruh Denver melupakannya kemudian berterima kasih telah menyelamatkan dirinya.
Professor menelepon tim menanyakan keadaan Misun kemudian memerisa lantai satu dan menyuruh Tokyo untuk menjadi pemimpin. Dengan keadaan terikat, Berlin menanyakan kepada Professor apa hukuman untuk dirinya. Sampai kau dibutuhkan lagi, kami akan mengurungmu tanpa senjata ucap Professor. Setelahnya Rio, Tokyo dan Nairobi mengurung Berlin di sebuah ruangan. Karena pikirannya sedang kacau, Woo Jin pergi ke kafe professor tapi pintuya terkunci.
Professor
keluar, menghampiri Woo Jin yang akan pergi serya berkata kau terlihat lelah dan
butuh seseorang untuk diajak bicara, kau bisa cerita padaku kemudian mengajak
Woo Jin minum kopi. Setelahnya mereka berdua kembali masuk kedalam kafe. Chul
Woo bersembunyi di balik meja saat para tim professor memeriksa kafetaria dan
segera menyimpan senjatanya kemudian bergabung dengan para sandera. Tokyo mememui
Rio dengan membawa alcohol, mengajaknya minum bersama.
BERSAMBUNG……