“Sumpah
Pelayanan. Saya merasa terhormat untuk dipanggil melayani negara dan rakyat
sebagai jaksa. Saya paham betapa pentingnya tugas saya untuk membela keadilan
dan hak asasi manusia serta melindungi warga dan masyarakat dari
kejahatan."
Episode
1
Sebuah
mobil tengah melaju dan berhenti di sebuah pelabuhan, yang ternyata di sana
sudah ada orang-orang yang tengah berkumpul dan mobil para polisi yang
terparkir di sana. Hee Woo turun dari mobil tersebut dan berjalan menuju
kerumuman orang tersebut, bertanya kepada salah satu orang apa yang sedang kamu
lakukan. Kami menunggu surat perintah ucap orang tersebut.
Hee
Woo berjalan mendekati para gangster tersebut kemudian mengambil kayu yang di
bawa salah satu gangster dan memukulannya ke kepalanya membuatnya berdarah.
Kepala seorang jaksa pecah ucap Hee Woo kemudian menyuruh para gangster untuk
menjtuhkan senjata dan ikutinya, tapi para gangster hanya diam saat ia mulai
menghitung kemudian mulai menyeragnya dengan di bantu para rekan lainnya, setelahnya
mereka semua saling menyerang.
Hee
Woo pergi ke salah satu apartemen dan berjalan menuju salah satu unit kemudian
menekan bel dan masuk kedalam setelah menunjukkan kartu isentitasnya. Dan
sekarang ia sedang duduk di depan seorang saksi dengan saksi tersebut
memberikan dokumen kepadanya seraya berkata aku mengandalkanmu dan akan
bersaksi. Hee Woo sedang berada di ruangannya, tengah membuat Surat Perintah
Penangkapan, Cho Tae Sub dan mencetaknya.
Tidak
seorang pun di negara ini berpikir bahwa Cho Tae Sub adalah penjahat ucap Seok
Hoon saat Hee Woo memberikan surat perintah penangkapan Cho Tae Sub kepadanya.
Semua orang tertipu, aku akan membuatnya membayar perbuatannya karena menipu
rakyat ucap Hee Woo. Seok Hoon menunjukkan ponselnya seraya berkata karenamu
aku dihujani telepon.
Seraya
tertawa, Hee Woo berkata beri daftar orang yang menelepon, aku akan menangkap
mereka semua karena aku seorang jaksa dan pekerjaanku adalah menangkap
penjahat. Keyakinan tidak berguna kecuali seseorang yakin bisa menang jadi
persiapkan dengan baik sebelum kamu menyerang agar kamu bisa menang ucap Seok
Hoon.
"Partai
Minguk"
Apa
kita perlu rapat untuk membahas ini tanya Tae Seob kepada yang lainnya kemudian
membaca berita di Koran tentang Young Hoon yang mengkritik korban di kasus
pelecehan seksual Anggota Dewan Gu Wook Chung dan kembali berkata singkirkan
dia sekarang juga, aku akan bertanggung jawab. Tae Seob pergi ke kantor Jae Gun
dan meemuinya di ruangannya.
Aku
membuatmu menjadi presiden agar kamu bisa melayani Negara tapi kamu sibuk
mengurus ayah mertuamu ucap Tae Seob kemudian mengeluarkan ponselnya menunukkan
video saat ia menyuruh Jae Gun memenangkan pemilihan persiden, dan kembali
berkata habiskan sisa masa jabatanmu dengan berpikir kita menerapkan sistem
semipresidensial jadi pergilah ke luar negeri dan kunjungi pangkalan militer
kita untuk pemotretan, selebihnya aku yang akan mengurusnya.
Tae
Seob pergi ke kantor kejaksaan dan sekarang sedang berada di ruang introgasi.
Dengan membawa tumpukan berkas, Hee Woo memasuki ruang introgasi dan meletakkannya
dimeja kemudian duduk di kursinya. Aku tidak sabar melihat kartu yang kamu
pegang, jika ingin menjatuhkanku, kamu seharusnya menghancurkan sistem yang
dibangun untuk melindungiku ucap Tae Seob.
Aku
akan menghancurkan sistem itu dan semua yang menyokongnya satu per satu ucap
Hee Woo. Kamu punya saksi yang akan melawanku, bukan tapi bagaimana jika dia tidak
bisa menjalankan perannya tanya Tae Seob. Ternyata orang-orang Tae Seon
mencekik Direktur dan menyuntikkan sesuatu di tubuh sang saksi. Salah satu
pekerjannya memasuki ruang introgasi memberi tahu Hee Woo kalau Direktur
Strategi Bisnis Cheonha tidak bisa dihubungi di hotel.
Hee
Woo menepikan mobilnya, membuka pesan video dan membukanya, ternyata Direktur
sedang berada di atas gedung dengan keadaan terikat dan meminta tolong. Dengan
marah, Hee Woo memukul stir mobil dan berteriak, kemudian berkata dalam hati
seseorang membocorkan informasi dan Cho Tae Seob sudah tahu kartu yang
kupegang. Dan sekarang Hee Woo sedang berada di gedung tempat kejadian
tersebut.
Orang
yang kamu cari ada di tempat yang aman ucap Dr K yang berada di atas gedung.
Saat akan menghampiri orang tersebut, Hee Woo di hadang 2 perempuan, membuatnya
terlibat perkelahian. Dr K dan Hee Woo terlibat perkelahian, mereka saling
menyerang. Dr K menghampiri Hee Woo yang tergeletak di lantai kemudian mencekik
lehernya seraya berkata aku akan mengampunimu jika kamu berjanji akan berhenti.
Dr
K kembali memukul Hee Woo dengan membabi buta karena Hee Woo tidak mau
menyerah, hingga membuat keadaan Hee Woo terluka parah. Dr K menyeret Hee Woo
ke tepi gedung kemudian menghubungi Tae Seob memberi tahu kalau ia sudah
menyelesaikan pekerjaannya. Dr K mengeluarkan suntikan seraya berkata ini
campuran sempurna alkohol dan metamfetamina, besok pagi dunia akan mengingatmu sebagai
jaksa korup dan pecandu narkoba yang bunuh diri kemudian menyuntikkanya di
leher Hee Woo dan menjatuhkan Hee Woo dari atas gedung.
Hee
Woo kembali ke atas gedung, melihat Dr K yang sedang diam kemudian melihat Ji
Hyun yang berada di sampingnya. Aku sudah mati bukan tanya Hee Woo. Ya jawab Ji
Hyun kemudian melayangkan tangannya di udara dan kembali berkata mari kita
kilas balik sejenak kehidupanmu.
Setelanya
mereka berdua melihat tayangan saat Hee Woo yang sedang di buli semasa
sekolahnya, Hee Woo menangis di pemakaman kedua orang tuannya, Hee Woo berlatih
bela diri, Hee Woo masuk ke Fakultas Hukum Universitas Hankuk, Hee Woo sedang
mengintrogasi Tae Seob. Aku seorang jaksa dan Cho Tae Seob hanyalah penjahat
kotor ucap Hee Woo dengan marah.
Apa
kamu bisa memenjarakan Cho Tae Seob jika selamat dari pertarungan ini, apa dia
akan menghadapi penghakiman hokum tanya Ji Hyun dan di jawab entahlah oleh Hee
Woo kemudian berkata santai saja menyiapkannya, jebak dia dengan sempurna jika
tidak, kamu bisa mati sia-sia lagi aku akan menyelamatkan nyawamu jadi pastikan
kamu menangkapnya. Pasti ucap Hee Woo. Kamu tidak bisa menangkap iblis itu kecuali
kamu menjadi monster yang lebih buruk ucap Ji Hyun kemudian menghilang dan
waktunya kembali berputar kebelakang.
Han
Mi memanggil Hee Woo yang sedang melamun. Hee Woo tersadar, melihat
sekelilingnya seraya berkata toserba tempat ku bekerja saat lulus kemudian mengingat
ucapan Ji Hyun yang menyelamatkannya dan pergi ke kamar mandi, melihat wajahnya
di cermin yang tidak ada bekas luka apapun. Hee Woo keluar dari toserba dan
berlari kembali ke rumahnya. Aku putra yang kekanak-kanakan ucap Hee Woo saat
berdiri di depan rumahnya.
Hee
Woo kembali ke rumahnya langsung memasuki rumahnya, mengabaikan kedua orang
tuanya yang berpamitan kepadanya. Kesokan harinya, Hee Woo membuang baju
cucuian yang di jemur dan kembali mengabaikan masakan ibunya yang berada di
meja. Hee Woo sedang makan di toserba tempatnya bekerja kemudian menjawab
paggilan telepon yang masuk, setelahnya ia berlari.
Hee
Woo menangis, melihat foto kedua orang tuanya saat berada di pemakaman. Hee Woo
kembali ke rumahnya, melihat rumanya yang berantakan karena ulahnya sendiri
kemudian membaca notes dari ibunya yang di tempelkan pada tudung makananya. Seraya
menangis, Hee Woo memakan makanan yang di masak ibunya.
Hee
Woo berjalan memasuki rumahnya dengan berharap bahwa orang tuanya masih hidup, tapi
rumahnya dalam keadaan kosong, membuat dirinya terduduk di lantai seraya
menangis. Hee Woo, sifmu sudah selesai tanya Mi Ok setelah keluar dari
kamarnya. Ibu panggil Hee Woo kemudian memeluk Mi Ok dan sang ayah yang baru
keluar dari kamar.
Hee
Woo berada di kamarnya, tengah duduk di meja belajar seraya berkata sulit dipercaya,
tapi aku kembali hidup, kukira aku hanya butuh hukum dan keadilan di pihakku
namun antusiasmeku membuatku arogan dan dia (Ji Hyun) ingin aku mulai bersiap
sekarang. Hee Woo mengantarkan kedua orang tuanya yang akan bekerja keluar
rumah kemudian menyuruhnya untuk berhati-hati.
Hee
Woo menghabiskan makanan yang di buat Mi Ok kemudian menuliskan memo dan
meletakknya di meja. Hee Woo keluar dari rumah dengan berlari hingga menaiki
bukit. Hee Woo memberikan surat pendaftaran resepsionis di salah satu akademi, membuat
dirinya mendapatkan kartu pelajar. Hee Woo memasuki kelas dan duduk di kursi
yang kosong kemudian membuka bukunya dan mengeluh karena oelajaran matematika. Dengan serius, Hee Woo mengikuti pembelajaran
dan mendengarkan penjelasan dari guru.
Hee
Woo melambaikan tangannya saat melihat kedua orang tuannya kemudian melihat
mobil yang sedang melaju kearah kedua orang tuanya berada, membuat mobil
tersebut menabrak kedua orang tuannya. Ibu teriak Hee Woo seraya membuka
matanya ternyata sedang berada di dalam kelas kemudian melihat kelender dan berkata
itu besok, hari kecelakaan tabrak lari orang tuaku.
Hee
Woo sedang berada di kamarnya, melihat rekaman CCTV berada di lungkungan
rumahnya, seraya memikirkan cara agar orang tuanya bisa libur. Hee Woo makan
bersama kedua orang tuannya, bertanya bisakah ibu bolos kerja malam ini. Kami
harus bekerja dan tidak pernah libur ucap Chan Sung. Aku akan menunggu di depan
pabrik dan mengantar mereka pulang ucap Hee Woo dalam hati.
Hee
Woo sedang berada di depan pabrik tempat orang tuanya bekerja kemudian menghampiri
kedua orang tuanya ynag keluar dari pabrik. Sedang apa kamu di sini tanya Mi
Ok. Aku tidak bisa tidur jadi keluar untuk jalan-jalan jawab Hee Woo. Kamu
bahkan tidak tahu kapan sif kami berakhir ucap Chan Sung. Mi Ok memberi tahu kalau
mesinnya berhenti berfungsi kemudian berkata kamu bisa menunggu lama di luar
sini di malam yang dingin. Setelahnya mereka bertiga pulang bersama.
Dengan
segera, Hee Woo berdiri di depan kedua orang tuanya saat melihat mobil yang
sedang melaju kearahnya dan mendesah lega karena mobil tersebut tidak menabraknya.
Sebuah mobil kembali melaju dengan cepat. Hee Woo segara mendorong kedua orang
tuanya kearah samping. Tapi mobil tersebut juga berbelok kearah samping kearah
kedua orang tuannya.
BERSAMBUNG……
Photo