Translate

Selasa, 02 November 2021

Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 10

All content from tvN


Penulis: Anysti
Selanjutnya: Sinopsis Hometown Cha-Cha-Cha episode 11



Hyejin kembali pulang malam hari. Rumah kosong karena Mi Seon ke Seoul. Pintunya sedikit terbuka dan saat itulah orang m*sum itu masuk. Hyejin panik. Dia berusaha untuk nelpon seseorang tapi orang itu melempar buku sehingga ponselnya jatuh. Dia juga mengeluarkan pisau. 

Hong Banjang datang menyelamatkan Hyejin dan bahkan kena tusuk pisau. Biarpun sudah terluka Hong Banjang masih bertarung melawan pria itu. 



Polisi akhirnya datang dan membawa penjahat itu ke kantor polisi sedangkan Hyejin dan Hong Banjang berakhir di rumah sakit. Luka tusuknya nggak dalam jadi hanya perlu dijahit. Hyejin sampai nangis lihat Hong Banjang menerjang pisau biar dia nggak terluka. 

Sung Hyun datang dengan alasan kalo tabletnya ketinggalan makanya dia balik lagi. Dan melihat kalo mereka sudah nggak papa dia lalu pamit. 




Hong Banjang meninggalkan rumah sakit bersama Hyejin. Karena rumahnya Hyejin dijadikan TKP, makanya dia nggak bisa pulang dan ikut Hong Banjang ke rumahnya. Hyejin harus ganti baju. Hong Banjang ngasih pilihan antara mengambilkan bajunya atau pakai bajunya Hong Banjang. 

Akhirnya Hyejin memakai bajunya Hong Banjang. Hong Banjang juga menyiapkan teh untuknya. Mendadak kakinya Hyejin jeram. Hong Banjang memijatnya sampai baikan. 

Ternyata besok adalah hari peringatan kematian kakek Hong Banjang. Ia juga menceritakan banyak hal tentang kakek ke Hyejin. Seperti Hyejin, Hong Banjang juga punya sepatu yang sangat ia sukai. Sepatu bola. Andai hari itu ia nggak pergi menonton piala dunia, mungkin kakeknya nggak meninggal saat itu. Sejak saat itulah ia nggak pernah lagi bermain bola atau menonton pertandingan bola. 

Hyejin mencoba untuk menghibur Hong Banjang dan melarangnya untuk berpikir begitu. Hong Banjang melanjutkan kaki ini kali keduanya ia menceritakan tentang kakeknya pada orang lain. Kedua? Hyejin kecewa karena ia bukan yang pertama. 



Sung Hyun masih di Gongjin. Ia melihat laut sambil mengenang masa lalu. Setelah Hyejin mendengar perkataan pacarnya malam itu, ia pun mengubah penampilannya dan putus dengannya. Hyejin membeli sepatu mahal dari gajinya mengajar les selama 2 bulan. Semua yang indah pasti punya duri. Pertama kali memakai sepatu itu membuat kakinya berdarah. Sung Hyun menempelkan plester ke kakinya Hyejin dan menekuk-nekuk sepatunya agar nyaman dipakai. 




Hong Banjang membuatkan makanan untuk Hyejin dan ia menghabiskannya. Saat Mi Seon menelpon dan mengabarkan tentang kondisi ibunya, Hyejin sengaja bilang kalo semuanya baik-baik saja karena nggak mau membuatnya khawatir. Ih ternyata Eun Cheol masih bersama Mi Seon. 

Hyejin nggak bisa tidur. Ia selalu ketakutan tiap dengar suara. Akhirnya ia tidur di ruang tamu. Hong Banjang membacakan buku untuknya sehingga ia bisa cepat tertidur. Tapi Hyejin masih penasaran akan siapa orang pertama yang Hong Banjang ceritakan tentang kakeknya. 


Paginya para warga berkumpul membicarakan orang m*sum yang tertangkap semalam. Ternyata dia baru 2 bulan yang lalu keluar dari penjara dan tinggal di Gongjin. Hyejin mau berangkat ke klinik diantar sama Hong Banjang. Mereka menghampirinya dan mengkhawatirkannya. 


Mi Seon dan Eun Cheol akhirnya kembali ke Gongjin. Dengar kalo Hyejin diserang di rumahnya membuatnya khawatir. Mereka nangis-nangis sambil pelukan di jalan. Baik Hong Banjang dan Eun Cheol cuman ngelihatin doang. Kayak yang pernah terjadi sebelumnya. Sesampainya di klinik, Mi Seon menceritakan semua yang Eun Cheol lakukan untuknya. Dia beneran nggak kayak mantannya selama ini. 


Young Guk memikirkan Cho Hui yang menolaknya dan Hwajung yang nggak mau ngasih tahu alasannya bercerai. Kebetulan Hwajung datang. Dia menyampaikan untuk meminta dibentuk siskamling setelah kejadian semalam. Ia juga minta kamera pengawas dan bel. Sebenarnya Young Guk juga ingin membicarakan urusan pribadi tapi Hwajung menghindar dengan alasan telponan sama Yoon Kyung. 


Hong Banjang datang ke toko perkakas Geum Cheol dan malah mendapati Bora Sedang nangis-nangis di lantai minta ayahnya memperbaiki mainannya. Akhirnya ia yang memperbaikinya dan sekalian bilang ke Geum Cheol kalo dia mau pesan sesuatu. 


Barang yang Hong Banjang pesan adalah kunci jendela. Di jalan dia melihat mobilnya Sung Hyun. Ternyata dia masih di Gongjin. Padahal Wang Jagga dan Doha menunggunya di Seoul untuk pengeditan. Wang Jagga sampai memperingatkan kalo kapal nggak bisa berlayar tanpa kapten. Sung Hyun mengiyakan dan minta dibiarkan sehari ini aja. Ia akan kembali besok. 



Mi Seon pulang duluan dan ketemu Eun Cheol di jalan. Dia mengajaknya minum kopi. Lah Eun Cheol malah pesan minuman tonik. Keduanya sama-sama mau bicara dan Eun Cheol menyuruh Mi Seon untuk bicara duluan. Dan yang mau Mi Seon sampaikan adalah ia memutuskan untuk melupakan Eun Cheol dan nggak mau lagi berhubungan dengannya. Eun Cheol kayak nggak nyangka dengarnya. Dia juga mau ngomong tapi Mi Seon malah pergi duluan. 


Hyejin pulang melewati pasar. Dia ingat tentang perayaan Kematian kakek Hong Banjang dan sengaja beli jeon. Setibanya di sana malah ada banyak orang yang juga ngasih makanan ke Hong Banjang buat acaranya dan membuat Hyejin ragi buat ngasihnya. Dibandingkan dengan apa yang mau dia kasih, yang orang-orang itu berikan jauh lebih baik. 



Hong Banjang menyiapkan semuanya pada malam harinya dan Hyejin membantunya. Ia juga mengikutsertakan jeon yang Hyejin bawa. Katanya kakeknya suka sama jeon yang dibeli di pasar. Setelah semuanya siap Hong Banjang memberi hormat dan juga nyuruh Hyejin untuk menyapa kakeknya. 

10 menit kemudian mereka makan kepiting bersama. Sebenarnya Hong Banjang suka kepiting tapi karena merepotkan harus mengupas cangkangnya jadi dia nggak terlalu suka. Hyejin lalu mengupasnya untuk Hong Banjang. Hehe..saat ia melakukannya dagingnya malah loncat ke pipinya Hong Banjang. Secara nggak sengaja Hyejin bilang kalo butuh banyak cinta untuk mengupas kepiting untuk seseorang. Habis itu suasana jadi nggak enak. Hyejin pamit pulang. Hong Banjang mau mengantarnya tapi ia menolak. 



Sung Hyun menunggu Hyejin di depan rumah. Ia ingin membicarakan apa yang ia singgung sebelumnya. Keduanya bicara di sebuah kedai. Sung Hyun tegang banget. Tapi akhirnya ia bisa mengungkapkannya. Perasaan yang ia simpan selama 14 tahun dari jaman kuliah. Ia nggak minta Hyejin untuk menjawabnya sekarang dan memintanya untuk memikirkannya dulu. 

Akhirnya Hyejin kembali ke rumah. Mi Seon cerita tentang hubungannya dengan Eun Cheol. Begitu juga Hyejin. Keduanya lalu berencana untuk pergi ke Seoul akhir pekan nanti untuk menyenangkan diri. Mereka akan belanja, melakukan perawatan dan makan makanan enak. 




Akhir pekan akhirnya tiba. Hyejin dan Mi Seon senang banget. Eh tapi Hyejin lupa mencabut pengeriting rambut. Kalo dibiarin bisa terbakar nanti rumahnya Hwajung. Tapi nggak mungkin pulang juga, secara sudah jauh. Akhirnya Mi Seon nelpon Hong Banjang dan memintanya untuk mencabut pengeriting rambut Hyejin di kamarnya. Lah Hyejin baru ingat kalo kamarnya berantakan banget. Kayak orang g*la teriak-teriak andwae...

Hong Banjang ke sana untuk mencabutnya tapi ternyata sudah tercabut. Hadeuh kamarnya Hyejin berantakan banget. Baju dimana-mana. Setelah selesai Hong Banjang memasang kunci di jendela kamar Hyejin. 


Setibanya di Seoul, Mi Seon mulai belanja banyak baju tapi Hyejin hanya melihat-lihat. Itupun lihatnya malah baju pria. Mungkin dia ingat Hong Banjang. Hong Banjang sendiri sedang di rumahnya nenek Matyi sama Nenek Gamri dan nenek Sook Ja. Nenek Sook Ja dan nenek Matyi ke toilet. Saat itulah nenek Gamri bicara berdua sama Hong Banjang. Dia tahu kalo sebenarnya Hong Banjang suka sama Bu dokter. Ia minta agar Hong Banjang jujur pada diri sendiri. 


Secara nggak sengaja Cho Hui lewat di depan restoran Hwajung. Keduanya lalu bicara membahas tentang yang terjadi pada Cho Hui saat ia mabuk. Tiba-tiba Young Guk datang bersama dengan Ijun. Cho Hui merasa nggak nyaman dan pamit. 



Mi Seon dan Hyejin makan malam di restoran. Mi Seon suka banget sama lobster yang mereka makan. Lah Hyejin malah ngomongin Gongjin mulu. Dari sungai Han yang sangat kecil kalo dibandingin sama laut Gongjin sampai kenangan makan kepiting sama Hong Banjang. Saat belanja baju juga dia hanya lihat baju pria.

Hyejin mengajak Mi Seon untuk ke spa biar dia nggak mikirin soal Gongjin mulu. Mi Seon setuju. Tapi saat meninggalkan restoran malah turun hujan. Padahal ramalan cuaca bilangnya nggak turun hujan. Mana mereka nggak bawa payung. Hyejin jadi ingat Hong Banjang. Ingat saat mereka hujan-hujanan di pantai. Ingat apa aja yang sudah ia lalui bersama Hong Banjang. 





Secara nggak terduga, Hyejin berjalan di bawah hujan dan bilang ke Mi Seon kalo ia akan pulang ke Gongjin. Sesampainya di Gongjin ia langsung menuju rumah Hong Banjang tapi orangnya nggak ada. 

Hong Banjang sedang menatap laut. Hyejin menghampirinya dan mengungkapkan perasaannya kalo ia menyukai Hong Banjang. Dia tahu kalo sifat dan gaya hidup mereka beda banget tapi ia nggak peduli karena nggak bisa menahannya. 

Hong Banjang mau mengatakan sesuatu tapi Hyejin menahan dengan meletakkan jarinya di bibir Hong Banjang. Hong Banjang lalu membalasnya dengan menciumnya. Sama seperti Hyejin, dia juga nggak bisa menahan perasaannya. Dia juga menyukai Hyejin. 

Epilog




Hong Banjang mendapatkan sepatu bola dari kakek sebagai hadiah ulang tahunnya. Kakek juga memberikannya kue tart. Sebelum meniup lilinnya, Hong Banjang berdoa agar kakek selalu bersamanya. Dan setelah ia meniup lilinnya kakek mengharapkan agar Tuhan mengirimkan seseorang yang baik untuk menemani Hong Banjang agar setelah kakek meninggal Hong Banjang nggak akan kesepian. 

Hong Banjang melihat foto masa kecil Hyejin saat ke kamarnya untuk mencabut pengeriting rambut. Itu adalah foto yang diambil sama kakek dulu. Nggak nyangka kalo Hyejin adalah gadis kecil itu. 






Bersambung...

Facebook Twitter