Kau sudah
besar, kau masih kecil saat itu, apa kau ingat hari itu tanya Roh jahat.
Yeom Hae
Sang kecil terbangun dari tidurnya, melihat sang ibu yang tengah menggali tanah
di bawah pohon kemudian mengambil kotak dan melihat aksesoris rambut merah di
dalamnya. Ibu Yeom Hae Sang datang, menyuruh meletakkan aksesoris kembali di
kotak. Yeom Hae Sang kecil melihat sang ibu menggantungkan diri dan membakar
sekitarnya.
Menurutmu
siapa yang membunuh ibumu, aku atau kau tanya roh jahat kemudian tertawa. Dengan
berkaca-kaca, Yeom Hae Sang bertanya siapa pemilik aksesori rambut ini, entah
itu kau atau orang lain, tapi aku akan menemukannya dengan begitu, aku bisa
tahu namamu. Dua puluh satu, seratus tujuh puluh enam ucap roh jahat tersebut
kemudian pergi dan Gu san Yeong kembali tersadar. Yeom Hae Sang memberikan
aksesoris rambut kepada Gu San Yeong kemudian menanyakan angka 21, 176. Gu San
Yeong memberi tahu kalau ia tidak tahu dan angka-angka tersebut terus muncul di
pikirannya.
EPISODE
4
Pagi harinya,
di dalam mobil, Gu San Yeong masih memikirkan makna dari angka tersebut. Yeom
Hae Sang memberi tahu kalau ia akan menyelidikinya dan menyuruh Gu San Yeong
pulang untuk beristirahat. Apa aku sungguh tak melakukan apa pun di sana tanya
Gu San Yeong kemudian memberi tahu kalau ia takut. Kau akan baik-baik saja di
siang hari karena hantu menghindari cahaya tapi kau harus waspada dengan air
bahkan di siang hari karena air penuh dengan energi negative jadi harus
berhati-hati, terutama saat hujan ucap Yeom Hae Sang.
Di kantor
polisi, Seo Mun Chun masih mengamati rekaman CCTV yang menampilkan pemilik toko
tengah menghancurkan semua akuarium ikan kemudian menyuruh Lee Hong Sae
memperbesar Gu San Yeong yang tengah tersenyum. Pria itu yang berulah, Gu San
Yeong hanya menonton ucap Lee Hong Sae yang memberikan alasan logis. Sae Mun
Chul memberi tahu kalau ia akan menyelidiki luka memar dipergelangan tangan
kemudian pergi. Lee Hong Sae kembali melihat rekaman CCTV dan mengingat
kenangannya sewaktu sekolah bersama Gu San Yeong.
Melihat
Gu San Yeong yang mengumpulkan uang di lapangan, Lee Hong Sae menghampirinya dan
bertanya kamu tidak malu. Gu san Yeong berbalik melihat Lee Hong Sae kemudian
berkata tidak.
Lee Hong
Sae melihat Gu San Yeong tengah melakukan pekerjaan paruh waktu di toserba. Lee
San Yeong membantu Gu San Yeong yang membawa barang-barang dengan menunjukkan
jalan masuk kedalam dan pergi.
Lee Hong
Sae tengah belajar di toserba tempat Gu San Yeong bekerja. Lee Hong Sae
menghentikan belajarnya dan melihat Gu San Yeong menatap kearah luar, melihat
salju yang turun.
Seo Mun
Chun menemui rekannya, menanyakan khasus kematian Kim Seok Ran. Khasus tersebut
dianggap sebagai bunuh diri karena tapi tidak ada bukti ucap polisi tersebut
kemudian memberikan berkas khasus yang terdapat kertas berita koran dengan
tulisan "Gadis Muda Hilang selama Dua Pekan."
Gu San
Yeong sedang berada di hwawonjae, di ruang perpustakaan sang ayah tengah
mencari tahu arti 21, 176. Gu San Yeong menemukan buku yang di tulis sang ayah
kemudian membacanya.
"Tanggal
16 Januari kalender bulan, hari ke-16 setelah tahun baru. Didirikan kuil di
Biro Ritus Negara, yang mengawasi upacara peringatan selama Era Joseon. Enam
roh disegel ke arah timur dan sembilan disegel ke arah barat. Hantu remaja adalah
hantu anak-anak yang mati karena cacar atau kelaparan."
Gu san
Yeong menghentikan saat mendengar bunyi decit pintu terbuka. Dengan mengendap,
Gu San Yeong berjalan untuk memeriksanya dan terkejut saat meliahat bayangan di
cermin. Ternyata orang yang datang adalah Yeom Hae Sang. Buku ini diterbitkan
pada tahun 1998 dan ini buku satu-satunya, aku tahu setiap detail di buku ini dan
tidak ada yang menyebutkan dua angka itu, angka 21 dan 176 ucap Yeom Hae Sang
saat melihat buku yang di baca Gu San Yeong.
Gu San
Yeong memasukkan bukunya di dalam tas miliknya. Setelahnya mereka berdua
memencari tahu arti buku dengan menggeledah semua buku diperpustakaan. Hingga malam
harinya, keduanya tidak menemukan arti dari angka tersebut. Melihat tali, Gu
San Yeong memegang dan menanyakannya. Itu Tali Perbatasan, gunanya untuk
menangkal kemalangan ucap Yeom Hae Sang yang menjelaskan. Keduanya kembali
mencari tahu di kamar milik ayah Gu San Yeong tapi tidak juga menemukan
apa-apa. Yeom Hae Sang menjawab telepon yang masuk.
Dan
sekarang keduanya berada di rumah paman buyut Lee Tae Young, dengan Gu San
Yeong menanyakan ayahnya kepada Lee Tae Young. Lee Tae Young memberi tahu kalau
ia melihatnya sekitar setahun lalu dan sedang mencari gadis bernama Lee Mokdan.
Dahulu sekali seluruh desa menjadi kacau setelah seorang gadis menghilang ucap
paman buyut Lee Tae Young.
TAHUN
1958, JANGJIN-RI
Para anak-anak sedang bermain petak umpet. Seorang gadis bernama Mokdan bersembunyi dengan berpisah dengan teman-temannya. Mokdan terus berlari hingga berada di dekat pohon pinus. Di sana Mokdan melihat dukun wanita yang berada di bawah pohon tengah melambai kepadanya menyuruh datang.
PERPUSTAKAAN
NASIONAL KOREA
Dengan
membawa kotak berisi kutipan koran, Gu San Yeong dan Yeom Hae Sang memasuki
perputakaan, keduanya mencari informasi mengenai Lee Mokdan, dengan mencari
tahu melalui berita koran.
Kau
yakin kutipan berita itu ada hubungannya dengan nenek Gu San Yeong tanya Lee
Hong Sae kepada Seo Mun Chun saat berada di dalam mobil. Tentu saja, pelaku
sengaja melakukan pembakaran demi menyingkirkan buku catatan itu karena ada
petunjuk penting di dalamnya ucap Seo Mun Chun. Seo Mun Chun dan Lee Hong Sae
menemui seniornya dulu yang mengetahui khasus Lee Mokdan. Seraya melihat foto
Lee Mokdan, senior polisi tersebut berkata Juni 1958, ada gadis menghilang dari
sebuah desa dan ditemukan kemudian, tubuhnya terlihat sangat mengerikan,
sepertinya dia kelaparan karena hanya tersisa kulit dan tulang lalu salah satu
jarinya hilang dan seseorang melakukan itu kepadanya.
Menemukan
sesuatu, Gu San Yeong memanggil Yeom Hae Sang kemudian menunjukkan artikel
berita mengenai YEOMMAE. Dan sekarang keduanya berada di kafe, dengan Yeom Hae
Sang mendengarkan Gu San Yeong yang sedang membacakan rangkumannya.
"Seorang
dukun tua menculik seorang gadis dari desa terdekat dan membiarkannya kelaparan
selama 17 hari. Dukun itu memasukkan nasi kepal ke dalam tabung bambu dan
menawarkannya. Saat gadis itu fokus mengambil tabung bambu, dukun itu pun membunuh
sang gadis dengan pisau. Lalu jari sang gadis digunakan sebagai inang untuk
dewa."
Yeommae
bisa berarti mengutuk seseorang dengan membuat boneka dari jerami atau bagian
pohon tertentu atau bisa juga membuat kelaparan dan membunuh seorang anak untuk
mengubah mereka menjadi hantu, sejenis hantu remaja dan kemungkinan besar Lee
Mokdan juga berubah menjadi hantu ucap Yeom Hae Sang yang menjelaskan. Mengingat
pernah membacanya di buku, Gu San Yeong mengeluarkan bukunya dan menunjukkannya.
Keduanya menemukan arti dari angka tersebut yang ternyata halaman di buku yang
menampilkan artikel,
HANTU REMAJA ADALAH HANTU ANAK-ANAK, YEOMMAE BERKAITAN DENGAN HANTU REMAJA CONTOHNYA, RITUAL BONEKA JERAMI BAEKCHAGOL.
DESA
BAEKCHAGOL
Salah seorang
warga perempuan bernama bu Park tengah melipat baju di rumahnya. Mendengar
suara gedoran pintu dan teriakan dari putrinya, bu Park mendekati pintu dan
duduk di depannya, tanpa membuka pintunya.
Gu San
Yeong dan Yeom Hae Sang tengah berada di perjalanan menuju Desa Baekchagol. Saat
akan sampai di desa Baekchagol GPS- nya tidak berfungksi. Melihat pohon besar
di depannya, Yeom Hae Sang memberi tahu sudah dekat. Keduanya kembali
melanjutkan perjalanannya.
Di
dalam desa Baekchagol, para warga sedang bekerja sama untuk menyiapkan ritual
upacara. Setelah sampai, keduanya menyapa kepala desa. Dan sekarang keduanya
sedang melihat ritual upacara melalui TV, bersama kepala desa. Yeom Hae Sang
tidak melihat tayangan ritual upacara dan menatap sekelilingnya kemudian
menanyakan kepada kepala desa tentang Gu Gang Mo. Kepala desa tersebut memberi
tahu tidak mengingatnya.
Di sisi
lain, Seo Mun Chun dan Lee Hong Sae pergi ke rumah anak dari orang yang
menerbitkan koran Lee Mukdon. Wanita tersebut memberi tahu kalau ia tidak tahu
apa-apa karena sang ayah meninggal di hari saat koranya di terbitakan, karena
bunuh diri. Menunjukkan foto lengan tangan luka memar, Seo Mun Chun menanyakan
apakah lukanya sama. Wanita tersebut membenarkanya dan bertanya kau dapat
kutipan ini dari pria itu kemudian memberi tahu kalau Profesor Gu Gang Mo datang
setahun lalu, meminta salinan asli artikelnya.
Apa
yang terjadi tanya Lee Hang Sae saat berada di luar kemudian berkata Gu San
Yeong. Profesor Gu Gangmo. Kasus bunuh diri dengan pergelangan tangan memar,
aku masih bingung, tapi sepertinya semuanya berkaitan. Sae Mun Chun mengajak
Lee Hang Sae untuk menyelidiki Gu Gang Mo lebih dalam.
Gu San
Yeong dan Yeom Hae Sang sedang makan bersama para warga lain. Kepala desa, menanyakan
kepada yang lain apakah mengenal Gu Gang Mo. Dia menikahi putri keluarga yang
tinggal di rumah pohon bambu, aku tinggal di seberang mereka dan ingat dia
karena hal buruk menimpa wanita tua itu, putrinya bekerja di balai kota ucap
salah satu warga.
Gu San
Yeong menelepon ibunya, bertanya kampung halaman Ibu di Baekchagol, di sinikah
Ibu bertemu dengan Ayah dan menikahinya. Bagaimana kau tahu, jangan bilang kau
di sana sekarang ucap Yoon Gyeong Mun dengan berteriak kemudian menyuruh Gu San
Yeong pergi dari desa tersebut. Gu San Yeong dan Yeom Hae Sang kembali masuk
kedalam saat di beri tahu ada salah satu warga meninggal. Gu San Yeong
menghentikan langkahnya saat melihat hantu.
Malam harinya,
polisi dan ambulance datang, membawa warga tersebut.
Gu San
Yeong: Apa itu?
Yeom
Hae Sang: Hantu gentayangan
Gu San
Yeong: Itukah sebabnya dia meninggal?
Yeom
Hae Sang: Kemungkinan besar begitu, jika kondisinya tiba-tiba memburuk.
Gu San
Yeong mengeluarkan kaca kemudian mengarahkannya kebelakang dan terkejut
ketakutan saat melihat hantu tepat di belakangnya.
Gu San
Yeong: Ada berapa banyak di sini?
Yeom
Hae Sang: Ada empat lagi. Aku harus melihat-lihat desa, tapi pasti masih ada
banyak lagi.
Gu San
Yeong: Bukankah ini berarti mereka semua dalam bahaya?
Para warga
berencana untuk menunda ritual upacaranya. Kepala desa menghentikan para warga
dan meminta pendapat kepada Yeom Hae Sang. Kurasa sebaiknya kalian semua pulang
malam ini, jangan melihat ke belakang dalam perjalanan pulang, tundukkan kepala
kalian dan langsung kunci pintu begitu tiba di rumah ucap Yeom Hae Sang. Setelahnya
para warga kembali ke rumahnya masing-masing.
Yeom Hae
Sang menanyakan letak bonekanya kepada kepala desa. Dan sekarang, Yeom Hae dan Gu
San Yeong mengikuti kepala desa yang menunjukan letak bonekanya dan tidak
menemukan keberadaan bonekanya. Yeom Hae Sang dan Gu San Yeong menanyai para
warga yang membersihkan ruangannya.
Bu Park
kembali ke rumahnya, memasukkan jemuran kedalam rumah. Mucul hantu di depan
pintu rumah bu Park. Bu Noh mengambil barangnya yang kabur terkena angin. Pak Kim
tengah tidur di rumahnya dan mucul bayangan di jendela. Karena para warga tidak
menjawab teleponnya, Yeom Hae Sang memberi tahu kepala desa kalau ia akan
mendatangi rumah-rumah.
Sebuah
tangan dari hantu menodorong Bu Noh hingga membuatnya terjatuh di halanan dan
akan tertabrak mobil, jika Gu San Yeong telat datang. Gu San Yeong membawa Bu
Noh menepi dan menanyakan keadaannya. Dan sekarang keduanya kembali ke rumah
dengan Gu San Yeong menanyakan keberadaan boneka jeraminya. Bu Noh memberi tahu
kalau ia tidak membersihkannya dan di lakukan oleh bu Park.
Yeom
Hae Sang datang ke rumah bu Park dan melihat hantu tepat di depan Bu Park
kemudian menyuruhnya untuk tidak bergerak. Bu Park memberi tahu kalau ia bisa
melihat hantu dan hantu tersebut adalah putrinya. Gu San Yeong masih berada di
luar, menelepon Yeom Hae Sang tapi tidak di jawab. Melalui kaca di depannya, Gu
San Yeong melihat banyaknya hantu di belakangnya. Apakah Anda yang
menyingkirkan boneka jeraminya, karena ritual itu akan membuat putri Anda
lenyap tanya Yeom Hae Sang. Ya, aku yang melakukannya, aku membakarnya ucap Bu Park.
Dengan
segera Yeom Hae Sang keluar, menendang tong tempat pembakarannya dan menemukan
bonekanya yang sudah tidak berbentuk. Gu San Yeong berlari dari sana dan
tersandung membuatnya terjatuh. Melalui kaca toko, Gu San Yeong melihat
pantulan sang ayah.
Bersambung……