Dia
cantik, pantas saja kau mengejarnya selama berabad-abad ucap Joo In Hae
kemudian bertanya bagian apa dariku yang mengingatkanmu padanya. Dari kepala
sampai kaki, kalian tidak punya kesamaan, aku merasakan Hae Sun dalam darahmu tetapi
ada satu hal yang jelas berbeda ucap Seo Woo Hyeol. Ada apa tanya Joo In Hae.
Darahmu terlalu beracun bahkan untuk diminum vampire, tidak ada kehangatan di
dalamnya, itu sebabnya kau bukan Hae Sun ucap Seo Woo Hyeol kembali.
Darahku
beracun, kata orang yang mengisap darahku seperti nyamuk gerutu Joo In Hae
kemudian bertanya kenapa kau sudah pulang, bukankah seharusnya kau bekerja. Seo
Woo Hyeol memberi tahu kalau ia berhenti dan menceritakan kejadian saat ia
menyiram kepala sekolah dengan air. Joo In Hae menertawakan perbuatan Seo Woo
Hyeol dan menyuruhnya menyiram kepala sekolah dengan air toilet kemudian
berkata kita berdua tidak bisa menganggur. Seo Woo Hyeol membenarkan ucapan Joo
In Hae dan memberi tahu kalau ia merindukan masa-masa Shaded Oasis kemudian
menjelaskan tentang Shaded oasis karena Joo In Hae tidak mengerti.
Joo
In Hae sedang membuat daftar riwayat hidup tapi tidak fokus karena memikirkan
ucapan Seo Woo Hyeol yang berkata kalau darah miliknya adalah racun. Seo Woo
Hyeol menyimpan lukisan Hae Sun di lemari dan menyangkal akan jatuh cinta pada
Joo In Hae.
Di
sisi lain, Na Hae Won sedang minum seraya melihat pemandangan di depannya
kemudian menjawab telepon yang masuk dari pengacara dan berkata hanya property
yang diwariskan tanpa utang, terima kasih sudah menghubungiku.
Ke
esokan paginya, Joo In Hae melakukan wawancara untuk melamar kerja dan selalu
di tolak. Di sisi lain, Seo Woo Hyeol sedang berjalan bersama Lee Sang Hae
seraya membicarakan Joo In Hae. Keduanya menghentikan langkahnya saat melihat
Park Dong Seob sedang berjongkok pada antrean orang-orang yang tengah menjual tteokbokki
kemudian menanyakan ada apa. Saat toko roti waralaba dibuka beberapa bulan
lalu, semua toko roti lokal tutup jadi kurasa ini giliranku ucap Park Dong
Seob. Pemilik gedung tempat kedai Park Dong Seob datang, mengingatkan untuk
membayar sewa gedung dan menyuruhnya untuk lebih bekerja keras kemudian kembali
pergi.
Joo
In Hae berada di kantor milik Shin Do Sik dan sedang menemuinya. Shin Do Sik
datang, memberikan minuman kepada Joo In Hae kemudian duduk di depannya seraya
bertanya apa wawancaranya lancar. Tidak juga, tidak berjalan sesuai rencana dan
kini aku kehabisan pilihan ucap Joo In Hae. Sebenarnya, aku memintamu datang
untuk bicara denganmu sebagai calon rekan bisnis ucap Shin Do Sik kemudian
bertanya bagaimana jika kau menjalankan bisnis dengan wastu yang kau tinggali.
Shin
Do Sik menjelaskan mengenai sewa kamar kosong karena tempatnya luas dan
menyuruh Joo In Hae mempertimbangkannya. Tentu ucap Joo In Hae. Aku tidak
memberi saran kepada sembarang orang, aku mengatakannya karena ini kau, In Hae,
aku ingin kau lebih bahagia daripada siapa pun dan kau pantas mendapatkannya
ucap Shin Do Sik.
Di
dalam bus, Joo In Hae membuka pesan tentang tagihan kartu kredit. Malam
harinya, Joo In Hae memberi tahu rencananya kepada Seo Woo Hyeol dengan berkata
kita akan menyewakan kamar kosong. Seo Woo Hyeol menolak rencana Joo In Hae
karena sedang menunggu seseorang. Siapa tahu, jika tempat ini sukses, itu bisa
menarik Hae Sun mu kemari ucap Joo In Hae membujuk Seo Woo Hyeol.
Seo
Woo Hyeol menemui para temannya dan tengah membahas mengenai Shin Do Sik. Dia
bukan bersikap baik, aku yakin dia menyukai wanita itu karena menawarkan bantuan
tanpa menginginkan imbalan jadi dari yang kulihat, Shin Do Sik jelas
menyukainya ucap Rose. Mereka pasti saling menyukai, kalau begitu, aku harus
menyatukan mereka dan semua akan baik-baik saja jika dia jatuh cinta kepadanya
ucap Seo Woo Hyeol.
Joo
In Hae sedang melihat desain ruangan, menjawab telepon yang masuk dari Shin Do
Sik kemudian memberi tahu kalau ia menyetujui tawarannya. Dan sekarang, Joo In
Hae pergi ke kantor Shin Do Sik setelahnya mereka mengadakan pertemuan untuk
membahas rencananya. Malam harinya, Shin Do Sik mengantarkan Joo In Hae pulang.
Dari lantai atas, Seo Woo Hyeol melihat interaksi keduanya seraya berkata aku
hanya bisa menjadi manusia dengan meminum darah Kepala Pelayan Joo setelah dia
jatuh cinta, mari fokus pada itu untuk sekarang.
Joo
In Hae menjawab telepon masuk dari Seo Woo Hyeol yang mengajak berbicara kemudian
menemuinya di depan rumah. Seo Woo Hyeol memberi tahu kalau ia menyetujui
proyeknya. Itu sudah berjalan dan Shin Do Sik ingin mengunjungi wastu
kapan-kapan ucap Joo In Hae. Shin Do Sik tersenyum saat membaca pesan Joo In
Hae yang memperbolehkan berkunjung kemudian menanyakan jadwalnya kepada pak Koo
dan menyuruh mengosongkannya.
Lee
Sang Hae sedang mengambil foto Shin Do Sik yang berada di kafe dan
menyembunyikan kameranya saat Ri Man Hwi muncul di depannya. Sebelumnya, Seo
Woo Hyeol menyuruh Lee Sang Hae untuk menyelidiki aktifitas Shin Do Sik. Apa
yang kau lakukan tanya Ri Man Hwi. Kita dipaksa hidup berabad-abad jadi, kapan
kau akan berhenti menjadi pecundang, Kak Woo Hyeol kembali jadi, keadaan
mungkin akan membaik ucap Lee Sang Hae kemudian pergi.
Di
dalam, Shin Do Sik bersama dengan Na Hae Won. Na Hae Won memberi tahu kalau ia
ingin membeli wastu di Gongcheon-dong. Orang yang mewarisi tempat itu adalah
adik tingkatku saat kuliah, sepertinya tidak memungkinkan membeli properti itu karena
situasinya saat ini dan sebagai gantinya, kami dalam pembahasan untuk menjadikannya
sebagai wisma tamu ucap Shin Do Sik.
Park
Dong Seob sedang membuat bumbu untuk makananya. Lee Sang Hae datang, memberi
tahu kalau ia bertemu dengan Ri Man Hwi yang mempunyai mobil dan penampilannya
yang berbeda. Setelahnya keduanya membuat rencana untuk menemukan kembali emas
batangan yang hilang.
Seorang
pria yang kehilangan kesadaran berjalan di sebuah gang. Ri Man Hwi yang duduk
di tangga melihat orang tersebut dengan taring yang muncul dan menghampiri
orang tersebut tapi tidak jadi saat pak Ko muncul. Jalanilah hidup yang baik, saat
waktu berubah, kepribadianmu juga harus berubah jadi dengarkan peringatanku
ucap Pak Ko kemudian pergi. Saat menoleh kebelakang, Ri Man Hwi menjadi kesal
karena orang tersebut sudah tidak ada.
Seo
Woo Hyeol membantu Joo In Hae mengukur ruangan. Seo Woo Hyeol mendekati Joo In
Hae dan melihat pantulan dirinya di bola mata Joo In Hae. Joo In Hae menjauhkan
kepala Seo Woo Hyeol kemudian memasuki kamarnya, menjawab telepon dari Shin Do
Sik dan menyetujui untuk bertemu.
Dan
sekarang, Joo In Hae berada di restoran tempatnya bertemu dengan Shin Do Sik
dan ternyata di sana, Shin Do Sik bersama dengan Na Hae Won. Shin Do Sik memperkenalkan
keduanya dengan berkata CEO Na Hae Won dari Baderich yang mengelola perusahaan
investasi real estat dan Joo In Hae, adik tingkatku saat kuliah. Setelahnya ketiganya
membahas mengenai proyek wastu tamu.
Dia
tampak tidak asing ucap Joo In Hae yang sampai di rumah. Kau bersenang-senang,
apa kata Kak Do Sik tanya Seo Woo Hyeol. Kita mungkin akan menerima investasi,
hari ini, Kak Do Sik memperkenalkanku kepada CEO perusahaan investasi, dia
ingin berinvestasi di wisma tamu kita, dia menyukai tempat ini dan ingin melihat-lihat
wastu jadi, kubilang itu bisa diatur ucap Joo In Hae.
Ke
esokan paginya, Shin Do Sik mengunjungi wastu. Joo In Hae membawa Shin Do Sik
berkeliling seraya menjelaskannya, sementara Seo Woo Hyeol melihat kegiatan
keduanya dan mengikutinya. Joo In Hae membuat minuman, membiarkan Seo Woo Hyeol
dan Shin Do Sik mengobrol. Boleh aku bertanya tentang hubunganmu dengan In Hae
tanya Shin Do Sik. Leluhur kami saling mengenal jawab Seo Woo Hyeol kemudian
bertanya apa pendapatmu tentang In Hae. Aku menganggapnya sebagai adik tingkat
yang baik dan dia wanita yang ingin kulindungi ucap Shin Do Sik.
Keduanya
menghentikan obrolannya saat Joo In Hae datang. Joo In Hae dan Seo Woo Hyeol mengantarkan
Shin Do Sik keluar kemudian kembali masuk setelah Shin Do Sik pergi.
Malam
harinya, Joo In Hae membuka pintu dan terkejut melihat kedatangan Ko Ki Sook
dan Kim Gwang Ok. Ko Ki Sook dan Kim Gwang Ok memberi tahu Joo In Hae kalau
mendapat jadwal ronda. Dan sekarang Joo In Hae, Seo Woo Hyeol bergabung dengan
para warga untuk ronda. Joo In Hae dan Seo Woo Hyeol meronda bersama dan
berpisah dengan para warga.
Joo
In Hae memberi tahu kalau ia baru pertama kali meronda. Seo Woo Hyeol memberi
tahu kalau ia sudah sering melakukannya dan menceritakan kembali kisahnya
bersama Hae Sun yang mengorbankan nyawa untuk dirinya dan menyindir Joo In Hae
yang mengagalkan rencana untuk menjadi manusia. Dasar pendendam ucap Joo In Hae
dengan kesal kemudian berkata aku menjaga rumah tetap utuh selama berabad-abad,
tetapi aku datang seenaknya untuk memperbaikinya, aku merasa tidak enak dan minta
maaf untuk itu.
Keduanya kembali ke rumah dan mendapati kedatangan Na Hae Won yang berdiri di depan wastu. Melihat Na Hae Won, Seo Woo Hyeol menghampiri dan memeluknya dengan erat.