Translate

Kamis, 06 Juli 2023

Sinopsis Heartbeat Episode 1

All Content From KBS2




ddrama-queen.blogspot.com – Sinopsis HeartbeatEpisode 1. Cara pintas untuk menemukan spoilers lengkapnya ada ditulisan yang ini. Kilk di tulisan ini untuk menemukan episode selanjutnya. Selamat membaca...^^









“Dahulu kala, makhluk abadi hidup di negeri ini. Kemudian, ada manusia serakah yang ingin mendapatkan keabadian dengan meminum darah mereka.”


Sang wanita bernama Yoon Hae Sun dan sang pria bernama Sun Woo Hyeol


Seorang pria dan wanita sedang berlari dari kejaran orang-orang yang membawa panah. Sang pria membantu sang wanita yang terjatuh karena tersandung. Dan hal itu berhasil membuat keduanya di kepung oleh orang-orang. Kilat mata sang pria berubah kemudian menarik sang wanita dan membawanya terbang. Salah satu dari orang tersebut memgang peluru dan mengingat waktu mendapatkan anak panahnya. Panah tersebut terbuat dari dari perak dan batangnya terbuat dari kayu hawthorn, yang mematikan bagi vampire.


Orang tersebut memanah sang pria, membuat kedua orang tersebut jatuh kebawah. Bola mata sang pria kembali berubah dan pria tersebut memegang anak panak yang hendak menganinya kemudian mencabut anak panah yang berada di punggungnya dan berdiri. Bola mata pria tersebut menyala dengan warnah putih, muncul taring di giginya dan kuku berubah menajam. Dengan segera pria tersebut menghabisi orang-orang tersebut. Melihat salah satu orang yang mengejarnya, mengarahkan panah kepada pria di depannya, wanita tersebut menarik sang pria membuat dirinya yang terpanah. Melihat darah di tubuh sang wanita, pria tersebut menghisapnya.







Sun Woo Hyeol membuka matanya, mendengar Lee Sang Hae, Park Dong Seob dan Pelayan Joo yang membacakan janji ketika ia meninggal nanti. Sun Woo Hyeol hanya tersenyum kemudian bangun dan duduk di kursi tanpa sepengetahuan ketiganya. Sun Woo Hyeol mendekati pelayan Joo seraya berkata aku hanya bisa memercayakan rumah ini padamu kemudian memberikan kunci dan menyuruh menjaganya baik-baik. Pelayan Joo mengambilnya dan berkata anggap sudah beres, Tuan, aku akan selamanya melayani Tuan, begitu pun keturunanku. Kenapa kau sangat ingin menjadi manusia tanya Lee Sag Hee. Kuberi tahu setelah jadi manusia ucap Sun Woo Hyeol kemudian pergi.


“Kami adalah vampire. Kami harus minum darah manusia untuk bertahan hidup. Manusia takut pada kami. Namun kami tidak jauh berbeda dari hewan ini. Nyamuk tidak mengisap darah manusia sampai mereka mati. Kami juga tidak mengisap darah manusia sampai mereka mati. Hanya sebanyak ini yang kami butuhkan. Mengonsumsi lebih sedikit juga memperpanjang usia.


Kami benci matahari, tapi terkadang, kami keluar di siang hari. Terpapar matahari meningkatkan konsumsi darah. Jadi, kami harus lebih sering meminum darah. Kalau kekuatan super? Kami kuat dan bisa terbang, tapi tidak bisa bebas di luar ruangan karena kami harus berbaur. Seiring berjalannya waktu, vampir dilupakan oleh manusia. Karena itulah, kami bisa berbaur dengan manusia dan melanjutkan hidup kami. Mereka akan datang suatu hari nanti.”


EPISODE 1






“Shaded Oasis. Tempat paling populer di Gyeongseong yang berarti "tempat berlindung dari matahari". Mereka yang mencintai malam lebih dari siang berkumpul di sini malam demi malam.”


Melalui lantai atas, Sun Woo Hyeol melihat orang-orang yang sedang menari. Lee Sang Hae meminta minuman kepada pelayan Joo kemudian membawa minumannya dan memberikannya kepada salah seorang wanita. Wanita tersebut menerima minumannya dan menanyakan apakah Sun Woo Hyeol mempunyai pacar. Mendengarnya, Lee Sang Hae menjadi kesal dan mengomeli wanita tersebut. Rose menghampiri Lee Sang Hae dan menyuruhnya kembali bekerja.


Sun Woo Hyeol berjalan keluar Shaded Oasis, melihat vampire yang sedang menghisap darah manusia. Sun Woo Hyeol menghampiri dan membawa vampire tersebut berdiri kemudian berkata mengisap darah manusia di Shaded Oasis itu dilarang. Aku tidak membunuhnya, aku hanya mencicipinya sedikit ucap vampire tersebut kemudian pergi. Di dalam, para vampire berkumpul, sedang minum darah dan membicarakan Sun Woo Hyeol yang tidak lagi minum darah segar dan ingin menjadi manusia. Dengan meletakkan darah di meja dengan kasar, Park Dong Seob memarahi vampire tersebut dan melarang membicarakan Sun Woo Hyeol lagi.







Sun Woo Hyeol berada di atap, menatap pasangan manusia yang berada di bawah.


“Hobiku sejak lama adalah mengamati manusia yang jatuh cinta. Pipi yang memerah, bibir merah yang membisikkan cinta. Berdebar-debar. Jantungmu berdebar memompa darah ke seluruh tubuhmu. Itu menarik. Sementara, jantungku tidak pernah berdetak sekali pun. Karena bukan manusia, aku tidak pernah benar-benar merasakan mati atau hidup.”


Konon sama seperti kau yang hanya punya satu jantung, kau juga hanya bisa mencintai satu orang ucap Yoon Hae Sun seraya menutup bukunya kemudian bertanya menurutmu apa itu cinta sejati, jika jantungmu berdebar, apa itu artinya cinta sejati. Yoon Hae Sun memegang dada Sun Woo Hyeol dan kembali bertanya jika jantungmu tidak berdetak, apa itu artinya kau tidak bisa merasakan cinta yang membuat jantungmu berdebar.


“Aku ingin tahu seperti apa cinta yang membuat jantungmu berdebar. Sejak saat itu, aku sudah mencoba segalanya untuk menjadi manusia.”


Sun Woo Hyeol berada di tepi sungai, membuka bajunya dan berteriak aku ingin menjadi manusia. Lee Sang Hae dan Park Dong Seob datang, menutupi Sun Yeol Wool. Karena usaha sebelumnya tidak berhasil, Sun Woo Hyeol memakam bawang putih tapi juga tidak berhasil membuatnya menjadi manusia dan sekarang Sun Woo Hyeol tengah berdoa di kuil. Dan berdoa di kuil, adalah hal yang selalu di lakukan Sun Woo Hyeol hingga saat ini.







Melihat kucing di bawah, Sun Woo Hyeol turun kemudian memberikan kucing tersebut makan. Sun Woo Hyeol terkejut saat meliat kucing tersebut berubah menjadi manusia. Aku Yang Nam, Ko Yang Nam, alias "pria kucing" ucapnya kemudian mengajak Sun Woo Hyeol minum bersama. Dan sekarang keduanya sedang minum bersama. Kau ingin menjadi manusia tanya Ko Yang Nam. Ya, aku ingin menjadi manusia ucap Sun Woo Hyeol kemudian menyuruhnya untuk memberi tahu caranya. Kenapa kau ingin menjadi manusia tanya Ko Yang Nam. Karena cinta, aku ingin cinta yang membuat jantungku berdebar karena aku sudah berjanji, bahwa kami akan bertemu lagi dan saling mencintai dengan sepenuh hati jawab Sun Woo Hyeol.


Peti mati hawthorn, jika kau tidur di peti hawthorn selama 100 tahun, kau bisa menjadi manusia ucap Ko Yang Nam. Menyuruhku tidur di peti hawthorn selama 100 tahun sama saja dengan menyuruhku mati ucap Sun Woo Hyeol. Matilah, hanya mereka yang siap menghadapi kematian yang akan diberikan kehidupan baru, apa kau sungguh berpikir bisa menjadi manusia semudah itu tanya Ko Yang Nam kemudian pergi.


Sun Woo Hyeol memasuki peti mati yang sudah di siapkan kemudian berbari dan berkata sampai jumpa 100 tahun lagi, Kawan-Kawan. Setelahnya Lee Sang Hae dan Park Dong Seob menutup petinya.







Joo In Hae bangun dari tidurnya, menyalakan pemanas tapi mesinnya rusak. Dengan menggigil kedinginan Joo In Hae berdiri dan memasuki kamar mandi, mulai menggosok giginya kemudian bersiap-siap. Dengan kesal, Joo In Hae menemui pemilik gedung dan memberi tahu kalau pemanas ruangannya rusak. pemilik gedung tersebut memberi uang kepada Joo Hae In dan menyuruhnya pergi kemudian menutup pintu dan kembali masuk kedalam.


Saat Joo In Hae berjalan di sekolah, tiba-tiba seorang ibu-ibu muncul dan menjambak rambut Joo In Hae. Dan sekarang keduanya berada di ruang kepala sekolah. Dengan marah wanita tersebut memarhi Joo In Hae. Kepala sekolah tersebut menyuruh Joo In Hae untuk meminta maaf. Joo In Hae menolak untuk meminta maaf karena merasa tidak bersalah. Ibu tidak tahu apa-apa ucap Na Rae dengan berteriak (anak dari wanita tersebut) kemudian pergi. Kurasa kau juga tidak tahu putrimu yang tersayang itu mengalami perundungan di sekolah ucap Joo In Hae kemudian menceritakan kejadiannya.


Dengan keadaan berantakan Na Rae memasuki ruangan Joo In Hae. Melihat permen karet yang menempel di rambut Na Rae, Joo In Hae mengambil gunting kemudian mengunting rambut yang terdapat permen karet.










KEDAI CAMILAN DONG-SEOP


Park Dong Seob sedang memasak tteokbokki dan keluar dari kedainya saat melihat pemilik bangunan. Masih belum ada pelanggan tanya pemilik gedung dan di jawab ya oleh Park Song Seob kemudian menyuruhnya untuk membawayar sewa. Lee Sang Hae datang, masuk kedalam kedai bersama Park Dong Seob. Mereka berdua membahas, Sun Woo Hyeol yang akan keluar dari peti dalam 2 hari lagi.


Malam harinya saat berjalan menuju rumahnya, Joo In Hae berpapasan dengan pemilik koper yang akan pergi dengan membawa koper kemudian menanyakannya. Aku akan keluar kota untuk urusan bisnis, aku sering melakukan ritual di wilayah lain dan akan butuh beberapa hari ucap pemilik gedung tersebut.  Joo In Hae menanyakan soal pemanas di ruangannya. Tukangnya akan datang besok pagi jadi, bertahanlah ucap pemilik kemudian pergi dengan tergesa-gesa.


KONSULTAN REAL ESTAT SEGAR


Shin Do Sik sedang melakukan wawancara yang membahas Konsultan Real Estat menyelamatkan lingkungan yang sekarat. Rumah di Sebuk-dong sudah dibeli tanya Shin Do Sik saat berada di dalam mobil kepada sekertarisnya yang tengah menyertir. Ya, kami menyelesaikan pembelian beberapa hari lalu dan menjadwalkan renovasi sekarang ucap sekertaris. Pastikan beli semua lahan berharga di dekat situ karena penting membelinya sebelum area itu dikembangkan ucap Shin Do Sik.









Joo In Hae terbangun saat mendengar bunyi gedoran pintu kemudian membuka pintunya dan melihat petugas. Dengan segera Joo In Hae menyuruh petugas tersebut untuk segera memperbaiki pemanas ruangannya. Apa pemilik rumah tidak memberitahumu tanya sang petugas kemudian berkata kami akan merobohkan tempat ini. Apa teriak Joo In Hae yang terkejut. Dengan berlari Joo In Hae pergi ke kantor real estat, menemukan kantornya yang tutup dan melihat dalam ruangan, dalam keadaan berantakan. Joo In Hae menelepon pemilik gedung tapi nomernya tidak aktif.


Dan sekarang Joo In Hae berada di kantor polisi, melaporkan khausnya. Polisi tersebut memberi tahu kalau pemilik gedung tersebut memiliki delapan tuduhan penipuan, dengan berpura-pura menjadi pastor, biksu, pendeta, dan kini dukun. Bagaimana dengan uangku, uang deposit yang sudah kubayarkan tanya Joo In Hae. Kita harus utamakan menangkapnya, sekalipun kita menangkapnya, jika dia bilang tidak punya uang, tidak banyak yang bisa kita lakukan ucap polisi tersebut kemudian menyuruh Joo In Hae untuk pulang dan akan mengabari setelah menyelidikinya. Aku tidak punya rumah untuk pulang ucap Joo Hae In dengan putus asa.


Joo Hae In pergi ke bank untuk mengambil pinjaman tapi tidak bisa meminjam karena sudah mencapai batas dengan pinjaman sebelumnya. Dan sekarang Joo Hae In berada di toserba sedang makan mie seraya membaca artikel mengenai Shin Do Sik kemudian menjawab panggilan telepon yang masuk. Dan sekarang, Joo In Hae sedang menemui Pengacara Choi Joong Chan.


Sesuai wasiat Pak Joo Dong Il, aku akan melaksanakannya, Pak Joo Dong Il, ayahmu telah dinyatakan meninggal secara resmi setelah lima tahun menghilang jadi asetnya akan diwarisi putrinya, Joo In Hae yang merupakan satu-satunya ahli waris ucap Pengacara Choi Joong Chan.  Jika aku mewarisi asetnya apa itu juga termasuk utangnya tanya Joo In Hae. Pengacara Choi Joong Chan memberi tahu kalau tidak punya utang dan punya uang yang disimpan di bank kemudian memberikan wasiat tertulisnya. Joo In Hae mengambil dan membaca wasiatnya.











Malam harinya, Joo In Hae pergi ke rumah yang di wasiatkan sang ayah dan membuka pintu pagar dengan kunci yang di berikan sang ayah. Setelah pagarnya terbuka, Joo In Hae berjalan masuk menuju rumah tersebut dan masuk kedalamnya. Joo In Hae menyalakan senter dari ponselnya kemudian menelusuri rumah tersebut. Joo In Hae membuka salah satu pintu ruangan yang ternyata adalah ruangan tempat peti mati Sun Woo Hyeol berada. Joo In Hae mendekati peti mati tersebut kemudian membua tutupnya dan menjerit terkejut hingga terduduk di lantai saat melihat Sun Woo Hyeol membuka matanya.


Seketika semua lilin yang berada di ruangan tersebut menyala dengan sendirinya. Sun Woo Hyeol bangun dan keluar dari dalam peti mati. Joo In Hae berteriak ketakutan seraya mundur kebelakang saat Sun Woo Hyeol mendekatinya. Keturunan Kepala Pelayan Joo, jangan takut, sekarang aku manusia ucap Sun Woo Hyeol. Kepala Pelayan, keturunan, apa maksudnya dan siapa kamu tanya Joo Hae In yang tidak mengerti. Jangan-jangan kau tidak mengenaliku tanya Sun Woo Hyeol kemudian memberi tahu kan namanya. Aku tidak menanyakan namamu, aku pemilik sebenarnya rumah ini ucap Joo Hae In. Kerjamu bagu, terima kasih sudah melindungi rumah ini selagi aku tertidur selama 100 tahun ucap Sun Woo Hyeol.


Joo In Hae menggandeng Sun Woo Hyeol, menyuruhnya keluar dan mengancam akan melapor kepada polisi. Melihat luka di tangan Jo In Hae, Sun Woo Hyeol menatapnya dengan berbinar. Joo In Hae menghempaskan tangan Sun Woo Hyeol kemudian menamparnya. Seraya memegangi pipinya, Sun Woo Hyeol mencari cermin kemudian mengaca dan melihat pantulan dirinya yang berlum terlihat dengan jelas. Hari ini tanggal berapa, bukankah hari ini tanggal 9 Desember, tahun 4355 dari kalender Dangun tanya Sun Woo Hyeol. Bukan tanggal 9, tapi tanggal 8 ucap Joo In Hae memberi tahu. Kalau begitu, belum 100 tahun, aku kekurangan satu hari dan bangun sehari lebih awal ucap Sun Woo Hyeol dengan tertawa.


Dengan marah, Sun Woo Hyeol menghampiri Joo In Hae, merampas ponsel milik Joo In Hae dan membantingnya di lantai kemudian berkata dengan berteriak, kau melanggar janji, apa kau tahu betapa menderitanya aku di peti mati itu, kau merusak segalanya, ini semua salahmu dan kau akan dihukum karena membangunkanku. Sun Woo Hyeol berjalan mendekati Joo In Hae yang terus mundur dan menggigit leher tapi tidak jadi saat Joo In Hae lebih dulu menggigit lehernya.

 


Bersambung……

Facebook Twitter