Joo
In Hae menyemprotkan Kapsaisin kepada Seo Woo Hyeol membuat Seo Woo Hyeol
terjatuh kebelakang. Dan sekarang, Joo In Hae memberikan tissue kepada Sun Woo
Hyeol untuk mengelap matanya seraya meminta maaf. Seo Woo Hyeol menceritakan
kisahnya bersama Hae Sun kepada Joo In Hae dan memberi tahu kalau ia mengira
Joo Hae In adalah Hae Sun.
Seo
Woo Hyeol sedang bersama dengan Lee Sang Hae dan Park Dong Seob, menceritakan
mengenai Joo In Hae. Untuk menjadi manusia, kau harus minum darahnya setelah
dia jatuh cinta jadi, fokuslah mencapai tujuan itu dahulu ucap Park Dong Seob. Meski
begitu, bisakah aku membuatnya jatuh cinta tanya Seo Woo Hyeol. Lee Sang Hae
dan Park Dong Seob mendukung dan membantu Seo Woo Hyeol untuk membuat Joo In
Hae jatuh cinta dengan Sun Woo Hyeol.
Kenapa
kamu tiba-tiba datang ke korea tanya Shin Do Sik kepada Na Hae Won yang duduk
di sebelahnya. Ada wastu tua yang pernah kulihat sekali dan aku terus memikirkannya
seolah-olah itu milikku, Wastu itu di Gongcheon-dong ucap Na Hae Won.
Gongcheon-dong ulang Shin Do Sik. Na Hae Won berada di kamar hotel, tengah
minum seraya melihat foto bangunan Shaded Oasis. Seo Woo Hyeol membuka lemari,
mengambil lukisan dan membukanya, melihat lukisan wajah Hae Sun dan mengingat
kenangannya saat menggambar tersebut.
Ke
esokan paginya, Joo In Hae sedang berjalan di sekolah. Kedua siswa memanggil
Joo In Hae dan menanyakan mengenai rumor Joo In Hae dan Seo Woo Hyeol
berkenacan. Tidak, itu sama sekali tidak benar ucap Joo In Hae kemudian pergi. Salah
seorang siswa menghampiri Seo Woo Hyeol yang sedang menyapu kemudian memberikan
bingkisan makanan dan kembali pergi.
Seo
Woo Hyeol memasuki klinik dan memberikan bingkisan makanan tersebut kepada Joo
In Hae. Joo In Hae memberi tahu Sae Woo Hyeol kalau ada rumor yang mengatakan
kita sedang berkencan kemudian menyuruh Seo Woo Hyeol melupakannya. Seo Woo
Hyeol meninggalkan bingkisan makanan dan pergi.
Seo
Woo Hyeol menemui Lee Sang Hae, menanyakan cara membuat Joo In Hae jatuh cinta.
Buat saja dia merasa dicintai ucap Lee
Sang Hae kemudian menyarankan untuk mengirimkan bunga dengan surat.
Joo
In Hae membuka pintu saat di ketuk seseorang tapi tidak mendapati siapapun
kemudian mengambil bunga di lantai dan membawanya masuk. Dari atas, Seo Woo
Hyeol dan Lee Sang Hae bertos ria karena rencananya berhasil. Hingga beberapa
hari Seo Woo Hyeol mengirimkan bunga dan Joo In Hae selalu mengambilnya.
Seo
Woo Hyeol menghampiri Joo In Hae yang baru masuk dengan membawa bunga. Joo In
Hae mengabaikan Seo Woo Hyeol dan menelepon polisi melaporkan kalau ada orang
yang menuntit. Dengan segera Seo Woo Hyeol merebut ponsel Joo In Hae dan
menanyakannya saat kau menerima ini, bukankah seharusnya kau merasa dicintai
dan berdebar. Itu membuatku takut karena serasa ada yang mengawasiku ucap Joo
In Hae.
Seo
Woo Hyeol menceritakan kalau rencananya tidak berhasil kepada para temannya. Park
Dong Seob memberi tahu rencana cara lain untuk membuat Joo In Hae jatuh cinta.
Dan
sekarang, Seo Woo Hyeol menghampiri Joo In Hae yang sedang duduk di kursi,
menunjukan tiket menonton film di bioskop dan mengajaknya untuk menonton
bersama. Joo In Hae menolaknya karena berfikir jika pergi ke bioskop hanya
untuk orang yang berkencan kemudian membuka pintu dan menemukan Ko Ki Sook yang
datang. Ko Ki Sook memberikan darah sapi kepada Joo In Hae. Dengan segera Joo
In Hae menjauh. Seo Woo Hyeol datang dan mengambil darah sapi seraya
mengucapkan terima kasih.
Kenapa
kalian tinggal bersama, apa kalian pengantin baru tanya Ko Ki Sook. Tidak,
benar-benar bukan seperti itu ucap Joo In Hae kemudian memberi tahu kalau ia
dan Seo Woo Hyeol hanya tinggal bersama dan membagi biaya sewa. Seo Woo Hyeol
dan Joo In Hae kembali masuk kedalam dan membahas untuk pergi ke bioskop
bersama. Seo Woo Hyeol pergi ke rumah teman-temannya dan menanyakan rekomendasi
pakaian yang akan di pakai saat pergi ke bioskop. Disisi lain, Joo In Hae tidak
bisa tidur.
Hari
berikutnya, Joo In Hae turun dari kamarnya, menemukan Seo Woo Hyeol yang
berpenampilan berbeda. Setelahnya mereka pergi ke bioskop bersama. Saat
menonton film, Joo In Hae tidur dan mendengkur dengan keras. Kau menikmati
filmnya, bukan tanya Joo In Hae kepada Seo Woo Hyeol yang mengabaikannya. Setelah
melarangku berbuat aneh, kenapa kau mendengkur di bioskop tanya Seo Woo Hyeol
dengan kesal. Joo In Hae memberi tahu kalau ia tidak bisa tidur malam tadi
kemudian pergi.
Ri
Man Hwi menghampiri Na Hae Won yang duduk di salah satu kursi kemudian duduk di
hadapannya seraya bertanya ada apa. Kau belum mendengar berita tentang
Gongcheon-dong tanya Na Hae Won kemudian berkata sepertinya aku tergila-gila,
aku tidak bisa menyerah. Kau sangat menginginkan itu, ya tanya Ri Man Hwi
kemudian berkata semuanya bisa kau wujudkan ketika sudah bertekad.
Malam
harinya, Seo Woo Hyeol sedang berdiri di taman. Pak Ko datang, berkata kau harus
berusaha dengan tulus, lebih perhatikan dia karena mengubah darah beracun
menjadi darah penuh cinta tidaklah mudah jadi kau harus menyentuh hatinya dengan
perasaan, bukan trik.
Joo
In Hae sedang berada di ruangan kepala sekolah dan sedang mendengarkan
ucapannya yang menyebutkan semua kesalahannya saat menjadi dokter di klinik.
Kami tidak berniat memperbarui kontrakmu jadi, bersiaplah menyerahkan jabatanmu
ucap kepala sekolah tersebut kemudian menyuruh Joo In Hae keluar.
Seo
Woo Hyeol sedang menyapu, mendengar percapakan kedua guru yang membicarakan Joo
In Hae yang kontraknya tidak di perbarui. Seo Woo Hyeol memasuki ruangan Joo In
Hae, berkata kau dipecat karena aku yang membelaku. Ini bukan karenamu dan
tidak ada hubungannya denganmu karena Kepala Sekolah memang selalu membenciku
ucap Joo In Hae.
Malam
harinya, dengan berjalan kaki, Joo In Hae pergi ke bar tempat ia dan Shin Do
Sik pergi. Shin Do Sik yang berada di dalam mobil melihat Joo In Hae kemudian
mengikutinya dan melihat Joo In Hae yang sedang minum sendirian. Setelah menghabiskan
sebotol minuman yang di pesannya, Joo In Hae membayar pesanannya. Bu, kami
mengadakan undian untuk merayakan pembukaan bar kami ucap pekerja seraya
memberikan undian kertas. Tertulis, "Gratis." ucap Joo In Hae
mengambil salah satu kertas. Semua yang kau pesan hari ini gratis ucap pekerja.
Dengan
senang, Joo In Hae keluar dari bar dan kembali berjalan pulang menuju rumah,
dengan Shin Do Sik yang masih mengikutinya. Di rumah, Seo Woo Hyeol mencemaskan
Joo In Hae karena belum pulang padahal sudah larut malam. Dengan membawa kantuk
plastik, Joo In Hae berjalan menuju rumahnya dan terjatuh membuat minuman yang
di belinya berserakan di jalan.
Shin
Do Sik datang dan mengambil minumannya kemudian memberikannya kepada Joo In Hae
seraya menanyakan keadaannya. Aku baik-baik saja dan sekarang pengangguran, sekolah
tidak memperbarui kontrakku jadi karena merasa sedih, aku ingin minum sedikit
ucap Joo In Hae. Lain kali, jangan minum sendirian, aku akan minum denganmu
ucap Shin Do Sik kemudian menyuruh Joo In Hae segera masuk agar tidak terkena
flu.
Kau
mabuk berat, dan membeli alkohol lagi tanya Seo Woo Hyeol kepada Joo In Hae
yang masih minum. Aku harus menghilangkan stresku dengan cara apa pun ucap Joo
In Hae kemudian menceritakan kehidupannya yang selalu sendiri tanpa teman dan
orang tua. Seo Woo Hyeol mengucap kepala Joo In Hae seraya berkata kau hebat, meski
sendirian, kau tetap kuat, itu mengagumkan dan aku bangga padamu. Joo In Hae
mengusap air matanya kemudian pergi ke kamarnya.
Ke
esokan paginya, Seo Woo Hyeol bangun lebih dulu, memanggil Joo In Hae karena
biasanya sudah keluar. Seo Woo Hyeol memasuki kamar Joo In Hae dan mendapati
Joo In Hae yang masih tidur. Seo Woo Hyeol duduk di tempat tidur, memegang dahi
Joo In Hae dan mendapati dahinya yang panas. Seo Woo Hyeol memperbaiki selimut
Joo In Hae kemudian mengompersnya dan membuatkannya obat.
Melihat
Seo Woo Hyeol di luar, Shin Do Sik menghampirinya dan membeirkan obat menyuruh
meminumkannya kepada Joo In Hae. Seo Woo Hyeol mengambilnya kemudian masuk
kedalam dan membantu Joo In Hae meminum obatnya. Malam harinya, keadaan Joo In
Hae sudah membaik dan menemukan Seo Woo Hyeol yang tengah tertidur di sofa
kemudian membangunkannya. Seo Woo Hyeol mengecek kondisi Joo In Hae dan
bernafas lega karena sudah membaik.
Terima
kasih sudah peduli kepadaku, aku hanya pernah merawat orang sakit tetapi tidak
pernah ada yang merawatku saat sakit ucap Joo In Hae. Itu bukan masalah ucap
Seo Woo Hyeol. Joo In Hae menjauh seraya menjawab telepon masuk dari Shin Do
Sik. Dan sekarang, Joo In Hae menemui Shin Do Sik di kafe membahas mengenai tinggal
di wastu.
Joo
In Hae mengemasi semua barang-barangnya kemudian kembali ke rumahnya. Seo Woo
Hyeol memasuki ruangan Joo In Hae yang ternyata sudah kosong. Tali kardus yang
membawa barang-barangnya putus, membuat semua barang yang di bawanya berserakan
di lantai dan dengan segera Joo In Hae kembali mengemasinya.
Karena
tidak pernah memasuki ruangan tempat Seo Woo Hyeol berada, Joo In Hae masuk
kedalam dan melihat-lihat. Joo In Hae mengambil lukisan yang berada di atas
meja kemudian membukanya. Sedang apa kau di sini tanya Seo Woo Hyeol yang tiba-tiba
datang. Bukannya menjawab, Joo In Hae balik bertaya apa ini dia, wanita yang
kau tunggu. Melihat gambar Hae Sun, Seo Woo Hyeol membenarkannya. Apa yang akan
terjadi seandainya aku benar-benar dia di kehidupan lampauku, apakah kau akan
jatuh cinta kepadaku tanya Joo In Hae.
Bersambung……