Translate

Kamis, 22 Juli 2021

Sinopsis Hello Mr Gu episode 19

 All content from WeTV/ Tencent Video 



Penulis: Anysti

Sinopsis lengkap: Sinopsis lengkap Hello Mr Gu

Episode sebelumnya: Sinopsis Hello Mr Gu Episode 18

Episode selanjutnya: Sinopsis Hello Mr Gu Episode 20


Klip pendek




Seorang wanita dikasih kejutan sama pacarnya. Langkahnya menuju bunga yang indah, melihat kembang api dan terakhir air mancur. Dan saat wanita itu terpukau dengan keindahannya, pacarnya lalu mendekat dan memeluknya. 


Nan Zhou melihat drama itu dan menirukannya. Hehe sampai sedialog-dialognya diapalin🤭🤭🤭


Nggak menyatakan cinta, nggak akan gagal




Nan Zhou melakukan seperti di drama. Awalnya semuanya berjalan sesuai rencana. Tapi terakhirnya Qing Qing malah terjebak di air mancur.  Nan Zhou panik dan menghampirinya. Qing Qing marah dan mengira kalo Nan Zhou sengaja melakukannya. Apalagi alat pengendalinya ada di tangan Nan Zhou. Bahkan saat Nan Zhou mau memberikan mantelnya buat Qing Qing biar dia nggak kedinginan tapi Qing Qing malah menolaknya dan pergi meninggalkannya. 




Qing Qing sudah di rumah saat Nan Zhou pulang. Dia sedang mengambil air. Nan Zhou menjelaskan kalo yang tadi itu beneran di luar kendali. Qing Qing marah karena Nan Zhou minta maaf aja enggak. 


Nan Zhou langsung minta maaf dan membuat Qing Qing nggak jadi pergi. Dia nyuruh Nan Zhou untuk mengatakan apa yang pingin dia katakan sampai menyuruhnya keluar. Nan Zhou bersiap untuk mengatakannya tapi dia nggak bisa. Suasananya nggak tepat.


Lah Qing Qing malah jadi yakin kalo Nan Zhou hanya ingin mengerjainya. Dia mau pergi tapi Nan Zhou menarinya dan malah membuat airnya tumpah. Nan Zhou mengambil tisu untuk membersihkannya tapi Qing Qing malah makin marah karena tangannya Nan Zhou kemana-mana. Dia nyiram Nan Zhou pakai sisa air yang ada di gelas lalu pergi.  



Paginya Zhang Yin datang mengabarkan kalo ia memenangkan perlombaannya. Ia mendapat hadiah dan kau mengajak Qing Qing jalan-jalan. Qing Qing setuju dan mau pergi tapi Nan Zhou menahan dengan mengingatkan tenggat menggambarnya. 


Akhirnya Qing Qing nggak jadi pergi. Zhang Yin lalu memberitahu kalo juri dari perlombaannya mengenalkannya dengan pekerjaan membuat papan iklan. Ia mengajak Qing Qing ke sana. Qing Qing mau. Nan Zhou menahannya dengan mengajak sarapan. Zhang Yin memberitahu kalo di sana juga ada penjual roti kukus yang anak. Akhirnya Qing Qing pergi bersama Zhang Yin dan nyuruh Nan Zhou untuk sarapan sendiri. 




Gegara itu selama beberapa hari setelahnya Nan Zhou marah-marah mulu di kantor. Mengadakan rapat dadakan dan memarahi karyawannya hanya karena masalah kecil. 


Jing Xuan sampai melapor kalo beberapa anak magang mengundurkan diri karena ketatnya pekerjaannya. Jing Xuan yang mengajaknya minum di bar bawah juga diingatkan dengan pekerjaannya. 





Suatu malam Qing Qing telponan dengan Zhang Yin dan dia diajak berkemah di gunung Lumen. Qing Qing memikirkannya dan setuju. Rupanya Nan Zhou mendengarnya. Dih nggak suka banget. 


Gegara itu nan Zhou jadi nggak fokus dalam rapat. Akhirnya ia mengajak semuanya untuk berkemah di gunung Lumen untuk merilekskan tubuh. Semuanya senang dengarnya. 





Qing Qing dan yang lain sedang menggambar saat Nan Zhou dan para karyawannya tiba. Karyawan Nan Zhou melihat anak magang di kantor mereka dan menghampirinya. Nan Zhou juga menghampiri Qing Qing. Ia sedikit lega karena ternyata mereka nggak cuman berdua doang. 


Sekarang Nan Zhou sudah bisa senyum. Giliran Zhang Yin merasa aneh. Kedatangan mereka sungguh suatu kebetulan yang nggak disangka. 


Xiaochuan dan yang lain jadi menyadari kalo ajakan Nan Zhou untuk liburan hanya alasan agar dia bisa mengawasi istri. Orang yang lagi jatuh cinta memang mengerikan. 



Saatnya makan siang. Qing Qing duduk diapit sama Zhang Yin dan Nan Zhou. Tiap Nan Zhou ngasih makanan ke Qing Qing, Zhang Yin selaku mengambilnya dan bilang makanan itu nggak baik buat Qing Qing. Begitu juga sebaliknya.  


Qing Qing yang dari tadi nggak juga bisa makan akhirnya marah. Ia menjatuhkan sumpitnya lalu pergi. 





Saat makan malam, karyawan Nan Zhou kembali makan bersama anak magang. Selesai makan mereka pun memainkan permainan kelipatan tujuh. Yang kalah harus minum. Lah Nan Zhou kalah mulu dan ia terus minum. Lama-kelamaan yang lain mulai bosan dan pergi. Yang tersisa hanya Nan Zhou, Zhang Yin, Qing Qing dan Xiaochuan. 


Akhirnya Qing Qing membawa Nan Zhou ke tendanya. Dia mengomeli Nan Zhou yang pingin menang padahal hanya permainan. Mendadak Nan Zhou bangun dan mengakui perasaannya pada Qing Qing lalu kembali tidur. 


Qing Qing yang merasa bingung nyuruh Nan Zhou untuk mengatakannya sekali lagi. Nan Zhou bangun lagi dan mengatakannya juga menciumnya tapi habis itu kembali tidur. Qing Qing kesal jadinya. Bukannya Nan Zhou suka sama Jing Xuan? Nan Zhou yang tertidur nggak merespon lagi. 




Paginya Qing Qing pulang bersama teman-temannya. Ternyata semalaman Qing Qing nggak pulang ke tendanya. Mungkinkah dia menjaga Nan Zhou semalaman? 


Nan Zhou akhirnya bangun dan bersiap pulang. Ia mencari Qing Qing. 


Qing Qing sedang mengambil minum bersama Zhang Yin. Demi mendekati Qing Qing, Nan Zhou meminum air di botol minumnya hingga habis lalu ikut mengambil air. Lah Qing Qing malah meninggalkannya bersama Zhang Yin. 


Habis itu Nan Zhou mengikuti Qing Qing berjalan menuju parkiran. Ia mencoba untuk mengambil perhatian nya. Dari menunjuk pohon, lah daunnya rontok semua. Rumput, rumputnya layu. Nan Zhou lalu mengomentari mata Qing Qing yang merah dan rambutnya berantakan. Apa yang dia lakukan semalaman? Ih Qing Qing sebel dan akhirnya pergi. 





Qing Qing mau pulang bersama teman-temannya tapi Nan Zhou menariknya dan mengajaknya pulang bersama. Kalo Qing Qing naik bus, ia masih harus berjalan sampai rumah. 


Qing Qing nggak peduli. Dia bisa mengobrol sama temannya. Nan Zhou bingung, apa yang sudah dia lakukan sampai Qing Qing seakan menghindarinya. Qing 6mau mengungkit apa yang Nan Zhou katakan semalam tapi nggak jadi. Zhang Yin menghampirinya dan mengajaknya naik bus. Akhirnya Nan Zhou membiarkannya pergi. 


Xiaochuan menawarkan untuk ngasih pelajaran ke Zhang Yin. Dia sudah mau ke sana tapi nggak jadi. Mereka ada banyak. Lain kali aja. 




Dalam perjalanan pulang sambil menyetir Xiaochuan menyinggung apa yang terjadi semalam. Secara ia melihat Qing Qing keluar dari tendanya dengan wajah merah. 


Nan Zhou mencoba untuk mengingat-ingat dan akhirnya ingat kalo ia sempat mencium Qing Qing. Ia lalu menceritakan yang dialaminya pada Xiaochuan dengan bilang kalo itu situasi yang dialami temannya. 


Xiaochuan pikir itu seperti pemaksaan. Temannya Nan Zhou bisa dituntut kena p3l3cehan. Ia menasehati agar temannya Nan Zhou meminta maaf dan menjelaskan perasaannya. Kalo perlu ia harus bertanggung jawab. 


Bersambung...


Facebook Twitter