Seo
Hee Soo menelepon pak Yoon, menanyakan apa yang terjadi kepada Kim Hae In. Pak
Yoon memberi tahu kalau Kim Hae In sedang dioperasi dan kondisinya tidak bagus.
Kamu sudah memeriksa kamera pengawas tanya Seo Hee Soo kembali dan di jawab aku
menandainya sedang dalam pemeliharaan untuk polisi lalu aku menghapus
rekamannya, tapi kurasa dia tidak melompat atas kemauannya sendiri oleh Pak
Yoon kemudian kembali berkata karena dia salah satu murid di proyek pendidikan
setara, kematiannya tidak akan menyebabkan banyak masalah bagi kita dan yang
penting bagi kita bukan korbannya tapi pembunuhnya. Seraya melihat Kim Hye In
yang di introgasi polisi, Pak Yoon memberi tahu kalau ada saksi. Itu bagus, aku
akan mengurusnya ucap Seo Hee Soo kemudian menutup teleponnya.
Dengan
ketakutan, Kim Hye In berteriak meminta pertolongan. Dan sekarang Kim Hye In
berada di rumah sakit memberi tahu kejadian yang di ketahuinya kepada para
polisi dengan menangis. Kamu yakin melihat seseorang di atap tanya sang polisi
dan di jawab Kim Hye In dengan anggukan kepala. Kim Hye In membuka matanya dan
menyadari tengah berada di dalam bus. Kim Hye In kembali ke rumahnya dan
mendapati ibu Na Yeon yang berada di depan rumahnya kemudian menghampiri seraya
menanyakan ada apa. Ibu Na Yeon memberi tahu kalau Seo Hee Soo akan
mempertimbangkan Na Yeon di terima di SMA Internasional Cheongdam, akan
mencabut tuntan dan akan memberi tahu pihak sekolah kalau itu kesalahpahaman
kemudian memberikan kotak bingkisan dan pergi dari sana.
Dengan
membawa bingkisannya, Kim Hye In memasuki rumahnya dan melihat sang ayah yang
duduk di sofa. Ayah Kim Hye In menanyakan dimana semalaman tidak pulang. Kim
Hye In memberi tahu kalau ia menginap di rumah temannya kemudian memasuki
kamarnya. Di dalam kamar, Kim Hye In mengisi daya ponselnya dan melihat
banyaknya panggilan tak terjawab. Kim Hye In membaca pesan yang masuk,
mengingat ucapannya bersama dengan Seo Hee Soo kemudian menelepon nomer
tersebut.
Seo Do
Eun sedang berdiri di tempat kejadian Kim Hae In terjatuh dan hanya diam menatap
lantai kemudian pergi dari sana. Lee So Mang datang bersama dengan calon siswa
baru dan melihat kepergian Seo Do Eun.
Melihat garis polisi, siswa tersebut menanyakannya kepada Lee So Mang.
Bukannya menjawab pertanyaan siswa tersebut, Lee So Mang memberi tahu tentang
cara bertahan hidup di sekolah karena kebanyakan siswa anak orang kaya.
Baek
Je Na tengah berjalan di ikuti oleh teman-temannya, menghampiri salah satu
siswa yang tengah memamerkan kekayannya. Baek Je Na menyuruh orang tersebut
menunjukkan dimana letak namanya. Dengan kikuk, siswa tersebut menunjukkan
letak namanya dan mendapat tawaan dari teman-teman Baek Jena. Itu tempatmu ucap
Baek Je Na kemudian bertanya memamerkan itu kepada murid di proyek pendidikan
setara, bukankah itu memalukan.
Jadi,
meski kamu tersesat, bukankah setidaknya kamu harus tahu di mana tempatmu tanya
Lee So Mang kemudian menunjukkan garis polisi seraya berkata agar kamu tidak
berakhir di sana. Siswa tersebut memberi tahu kalau ayahnya mengelola klinik bedah
plastik di Apgujeong. Mendengarnya, Lee So Mang menertawakannya kemudian
berkata kamu benar-benar tidak tahu tentang sekolah kami, jika ayahmu direktur
klinik maka kamu akan kesulitan bertahan di sini.
Seo
Hee Soo tengah berjalan bersama orang-orangnya, membicarakan mengenai proyek
pendidikan setara dan Departemen Pendidikan ingin menerima tiga murid lagi. Seo
Do Eun menghentikan langkahnya, mengambil selembar kertas yang berada di lantai
kemudian membacanya, ternyata berisi daftar nama Kandidat Pendidikan Setara.
Guru
sedang menjelaskan pelajaran, sementara murid-murid dikelas tersebut asik
sendiri bermain ponsel. Melihatnya sang guru menghentikan penjelasannya dan
menanyakan apakah pelajarannya membosankan dan di jawab payah sekali oleh siswa
kemudian memberi tahu kalau salah satu siswa melompat dari atas gedung. Seraya
berdiri Baek Je Na bertanya apakah itu nahas kemudian berkata aku yakin itu
cukup preventif, semua orang pasti belajar dari itu. Setelah selesai dengan
ucapannya, Baek Je Na keluar dari kelasnya.
Kim
Hye In memasuki kelasnya, mengemasi semua barang-barangnya kemudian pergi dari
sana, mengabaikan teman-temannya yang membicarakannya. Salah satu siswa
memasuki kelas bertepatan dengan Kim Hye In yang keluar, memberi tahu yang lain
kalau Kim Hye In akan pindah ke sekolah Internasional Cheongdam.
Malam
harinya, setelah berhenti dari perkerjan paruh waktu, Kim Hye In keluar dari
toserba, menghampiri Lee Sun Joo. Dan sekarang keduanya tengah berjalan bersama
seraya mengobrol. Kesepakatan apa yang kamu miliki dengan direktur sekolah
tanya Lee Sun Joo. Aku masuk karena kebetulan ada lowongan untuk murid
pendidikan setara, bukan kesepakatan jawab Kim Hye In. Bukankah mereka yang
menghubungi lebih dahulu tanya Lee Sun Joo kembali. Benar juga, aku mengeluarkan
tabunganku untuk kuliah, karena aku kini masuk Cheongdam International, kurasa
aku tidak akan membutuhkannya lagi jawab Kim Hye In kemudian kembali
melanjutkan langkahnya untuk makan bersama.
Ke
esokan paginya, Kim Hye In berada di luar rumahnya. Selang bebera saat, sebuah
mobil berhenti di depan Kim Hye In dan keluarlah orang tersebut. mengambil
seragam dari dalam mobil, orang tersebut memberikannya kepada Kim Hye In.
Dengan segera Kim Hye In mengambil dan memakainya. Dan sekarang Kim Hye In
berada di pusat perbelanjaan, tengah berada di toko sepatu untuk membeli
sepatu. Setelah membeli sepatu, Kim Hye In berada di toko baju hanya untuk
melihat-lihat, bukan untuk membeli. Seorang wanita dengan memakai topi, datang
dan menabrak Kim Hye In dan pergi dari sana setelah memberikan tas bingkisan
kepada Kim Hye In.
Dan sekarang
Kim Hye In tengah berada di kamar mandi, membersihkan bingkisan tasnya yang
terkena kopi. Melihat kertas di dalam tas, Kim Hye In mengambil dan membaca
tulisannya "Kamu tampak keren memakai seragam hasil dari membunuh
seseorang". Mengingat orang yang menabraknya, Kim Hye In keluar untuk
mencari keberadaan orang tersebut tapi tidak menemukannya. Di lantai atas,
orang tersebut berada dan tengah melihat Kim Hye In. mengingat sepatunya yang
masih berada di dalam, Kim Hye In kembali masuk kedalam dan mencari sepatunya. Baek
Je Na keluar dari bilik kamar mandi dengan mengenakan sepatu yang sama dengan
sepatu yang di beli Kim Hye In. Melihatnya, Kim Hye In menegur Baek Je Na.
Kamu
dari sekolahku, kamu berani bersikap seperti ini kepadaku tanya Baek Je Na saat
melihat seragam yang di kenakan Kim Hye In. Bukannya menjawab Kim Hye In malah
balik bertanya bukankah orang biasanya berpura-pura bodoh di situasi ini. Apa
kamu murid pindahan, kamu tahu siapa aku, aku membiarkanmu hari ini karena
hariku buruk jadi jangan sampai aku melihatmu di sekolah ucap Baek Je Na seraya
melemparkan tissue kepada Kim Hye In dan mengatainya tidak beradab. Mendengarnya,
Kim Hye In menarik rambut Baek Je Na dan menjambaknya seraya berkata penjara
adalah kemewahan bagi orang sepertimu, aku yang akan memberimu pelajaran jadi menggonggonglah
jika berani.
Bersambung……