Penulis: A2One
Sinopsis Lengkap: Snowdrop
Sebelumnya: Snowdrop Eps 1 Part 1
Selanjutnya: Snowdrop Eps 2 Part 1
Gang Mo memperlihatkan foto Soo Ho kepada rekannya seraya berkata pria ini kemungkinan membantu misi Sungai Taedong Satu dan tak ada catatan dia datang ke Korea. Ha Na mendekati Gang Mo dan melihat fotonya seraya bertanya apa dia seseorang yang terkait dengan Sungai Taedong Satu kemudian memberi tahu kalau ia akan menangani Profesor Han I Seop karena dia otak Choi Dae Yeong, ketua partai oposisi dan bisa menyusup ke dalam partai mereka.
Karena tidak ada surat untuk dirinya, Young Ra kembali ke kamarnya kemudian menulis surat untuk kakaknya, melipatnya menjadi pesawat dan menerbangkannya melalui jedela dan menyangkut di pagar asrama. Tentara laki-laki tak pernah membalas surat adik mereka, hanya surat dari pacar mereka yang dibalas ucap Bun Ok kepada Yeong Ra yang menemuinya. Tapi dia tak punya pacar, dia hanya memikirkan aku jadi nenekku amat mencemaskannya ucap Yeong Ra. Dia sedang menjalani wamil, aku yakin dia baik saja ucap Bun Ok.
Yeong Ra mengeluarkan buku Romeo and Juliet edisi bahasa Inggris yang di minta Bun Ok kepadanya. Terima kasih ucap Bun Ok kemudian bertanya bagaimana penampilanku, apa aku tampak keren saat memengang bukunya. Yeong Ra hanya diam saja tidak menjawabnya dan menjawab panggilan telpon yang masuk.
Ini Asrama Universitas Wanita Hosu ucap Gwang Tae, kudengar Go Hye Ryung senior jurusan Suara dan Musik serta primadona Hosu yang akan menjadi penyanyi opera ternama di dunia menghuni Kamar 207. Benar, lalu tanya Yeong Ra. Bisakah aku bicara dengan wanita pun dari Kamar 207 tanya Gwang Tae. Sedang tak ada orang di kamar itu, jika kau meninggalkan pesan kepadaku, akan kupastikan mereka menerimanya jawab Yeong Ra kemudain bertanya kencan buta kelompok.
Yeong Ra mencatat jam dan lokasi yang di sebutkan oleh Gwang Tae kemudian menutup panggilannya, memberi tahu Bun Ok akan berkencan buta kelompok berkat Go Hye Ryung tapi Yeo Jung Min takkan pergi. Kalian kekurangan satu orang gadis tanya Bun Ok dan diagguki Yeong Ra kemudian kembali bertanya bagaimana denganku, aku juga tinggal di asrama ini jadi yakinkan Go Hye Ryung untukku.
4 orang gadis akan datang tapi kita hanya bertiga ucap temannya kepada Gwang Tae. Gwang Tae berdiri kemudian memasuki kamar Soo Ho, bertanya kau ada waktu Sabtu ini. Jika soal kencan buta kelompok lagi, lupakan saja ucap Soo Ho. Aku takkan mempertemukanmu dengan Profesor Han, kau ada banyak pertanyaan untuknya karena Tesismu akan berantakan ucap Gwang Tae. Soo Ho kembali menoleh kemudian bertanya mereka dari Universitas Wanita Hosu.
Dia menggelikan, dia ingin ikut dengan kita, apa dia tak punya harga diri tanya Hye Ryung kepada Yeong Ra yang menemuinya. Tapi jangan kali ini, itu sama saja menipu para pria itu ucap Seol Hui. Tapi berkat Kye Bun Ok, kita menghindari bencana saat diabsen, itu mungkin tak istimewa bagi kita tapi itu impiannya ucap Yeong Ra kemudian bertanya bagaimana jika dia tak mau menjawab telepon untukmu. Beri tahu dia akan kuizinkan sekali ini saja ucap Hye Ryung.
Gwang Tae dan Soo Ho sedang berada di kamar mandi, merapikan penampilannya di kedai tempat kencannya nanti. Gwang Tae memberikan pesawat kertas kepada Soo Ho seraya berkata kau harus menepati janjimu, tak boleh memilih Go Hye Ryung. Baik, aku takkan memilih dia jadi pertemukanlah aku dengan Profesor Han dengan sepatutnya ucap Soo Ho. Karena Bun Ok datang lebih awal jadi melihat Gwang Tae dan Soo Ho.
Go Hye Ryung, ini sudah jam 14.50, kata Bun Ok, dia akan tiba di Kedai Kopi Rome jam 15.00 ucap Yeong Ra kepada Hye Ryung yang sedang bersiap-siap. Mereka sesukanya menyuruh kita ke sana jam 15.00, mengapa kita harus tiba pada waktu yang mereka tentukan tanya Hye Ryung kemudian berkata hubungan romantic dimulai dengan tarik-ulur karena cara terbaik untuk menang adalah membuat sang pria putus asa.
Gwang Tae dan yang lainya sedang duduk di kursi menuggu Hye Ryung dan yang lainnya datang. Soo Ho yang duduk di kursinya, menyusun menyusun korek api menjadi menara. Oh Gwang Tae panggil Hye Ryung baru datang, bukan menatap Gwang Tae tapi Soo Ho. Gwang Tae berdiri dan menyenggol meja, membuat korek yang di susun Soo Ho roboh.
Sengan berasmaan Yeong Ra dan Soo Ho memgang tagan satu sama lain yang akan merapikan korek tersebut, membuat mereka berdua bertatapan. Sayang sekali, satu korek api lagi, ini akan selesai ucap Soo Ho setelah melepaskan genggaman tangannya. Tapi hanya kalian bertiga yang datang tanya Gwang Tae. Maaf, kurasa dia ada urusan mendesak ucap Yeong Ra. Maaf aku terlambat ucap Bun Ok yang baru datang, setelahnya mereka semua duduk di kursinya masing-masing.
Karena kita semua sudah tiba, silakan memperkenalkan diri kalian ucap Gwnag Tae. Bagaimana kalau kita menentukan pasangan lebih dahulu tanya Bun Ok, memberi tahu kalau ia punya dua tiket konser music dan berharap bisa pergi ke sana bersama salah satu pria di sini. Kami akan mengeluarkan barang-barang kami agar pria yang ingin pergi dengannya bisa memilih barangnya ucap Hye Ryung. Bisakah kalian menutup mata tanya Gwang Tae kemudian mengeluarkan barangnya setelah para wanita menutup matanya.
Hye Ryung yang pertama memilih dan memilih sertifkat, yang merupakan milik Gwang Tae. Selanjutya Seol Hui, tapi Seok Hui menyuruh Yeong Ra memilih lebih dulu. Yeong Ra memilih baranngya seraya melihat para lelaki di depannya. Dengan cepat, Bun Ok mengambil pesawat saat Yeong Ra akan mengambilnya, membuat Soo Ho kecewa.
Yeong Ra mengambil earphone dan memakai kemudian menyalakan kaset, mulai menyanyi. Semua orang yang berada di toko buku tertawa saat melihat Yeong Ra bernanyi. Yeong Ra melepaskan earphone setelah menyadarinya, kemudian berjalan keluar dengan menundukan kepalanya karena malu, membuatnya menabrak Soo Ho yang juga berada di sana membuat mereka berdua saling menatap satu sama lain.
Yeong Ra memutuskan tatapanya kemudian bertanya Kye Bun Ok bagaimana, bukankah kau pergi ke konser bersamanya. Tidak, karena aku sibuk jawab Soo Ho kemudian bertanya kalian sudah berpisah. Yeong Ra memberi tahu kalau ia juga sibuk kemudian menuju kasir menanyakan harga kasetnya tapi tidak jadi membeli karena uangnya kurang dan pergi. Soo Ho yang melihatnya menuju kasir kemudian menyusul Yeong Ro dan memberikan kaset yang akan di beli Yeong Ro kepadanya.
Yeong Ra menyusul Soo Ho yang sudah pergi kemudian meletakan kasetnya di saku Soo Ho yang menghentikan langkahnya. Soo Ho berbalik saat melihat polisi yang sedang mencari seseorang kemudian menahan Yeong Ra yang akan pergi dan memeluknya membuat polisi tersebut pergi. Seraya menangis, Yeong Ra melepaskan pelukannya dan menjauh. Soo Ho mengambil tas Yeong Ra yang terjatuh dan memberikannya setelah membersihkannya kemudian bertanya kau baik saja tapi Yeong Ra hanya diam tidak menjawab dan masih menangis.
Seraya menunduk, Yeong Ra memberi tahu kalau kakanya pernah di tangkap saat unjuk rasa kemudian pergi. Soo Ho menyusul kembali Yeong Ra mengembalikkan kasetnya dan mengucapkan terima kasih kemudian pergi. Yeong Ra berlari mengejar Soo Ho yang pergi, berkata aku tidak suka berutang kepada orang lain jadi biarkan aku membalas budi dan temui aku di Kedai Kopi Rome besok pukul 15.00, kemudian pergi.
Dengan berlari, Yeong Ra memasuki asrama, mengabaikan Kyung Ja yang menegrunya, kemudian memasuki kamarnya.
Yeong Ra merebahkan dirinya di tempat tidur dan mengingat kejadian saat Soo Ho memeluknya, kemudian mengambil DVD dan memutar lagunya. Yeong Ra menarik selimut menutup dirinya seraya bertanya bagaimana rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Yeong Ra sedang berada di kedai dan menunggu Soo Ho datang dengan menyusun korek api menjadiakannya menara. Yoeng Ra menoleh kearah pintu saat mendengar bunyi bel tapi yang datang penaggan bukan Soo Ho. Yeong Ra memenyenggol korek apinya saat Soo Ho tak kunjung datang.
“6 BULAN KEMUDIAN”
“BEIJING TIONGKOK, PEMBICARAAN RAHASIA SELATAN DAN UTARA NOVEMBER 1987”
Tae Il dan Chang Su sedang rapat bersama Lim Ji Rok yang merupakan kepala depatrement fornt bersatu Korea Utara dan wakil sirektus MSS Korea Utara. Setelah menandatangani sebuah dokumen, Tae Il memberikan dokumen tersebut kepada Chang Su. Chang Su mengambilnya kemudian membacanya dan menandatangani dokumen tersebut.
Gang Mu sedang menjelaskan kepada rekannya tentang Soo Ho yang belakangan ini, dia sering terlihat di dekat Profesor Han, dia dikenal sebagai mahasiswa pascasarjana ekonomi Universitas Berlin ucap Gang Mu kepada rekannya. Ha Na mendekati Gang Mu memberi tahu kalau ia sudah mengonfirmasi dengan universitasnya dan tidak ada mahasiswa dengan nama itu. Kemungkinan dia adalah Sungai Taedong Satu ucap Gang Mo kemudian menyuruh rekannya mengawasi Soo Ho dan pergi.
Soo Ho keluar dari mobilnya, berjalan mendekati Profesor yang sedang berdiri di samping mobil kemudian mengecek kondisi mobilnya dan memberikannya tumpangan karena rusaknya parah, setelahnya mereka kembali masuk kedalam mobil dan mulai menjalankan mobilnya.
Sungai akhirnya mengalir ucap Ha Na saat melihat mobil Soo Ho kemudian mengikuti dan menabrak mobilnya. Soo Ho menyuruh Kamerad Joo berlari saat melihat Han Ki dan Gang Mu mendekat kemudian keluar dari mobil dan berlari, membuatnya di kejarpara Polisi.
Para polisi menembakkan gas air mata kepada para mahasiswa yang sedang berdemo dan mengjarnya. Gang Mu melihat darah yang berada di tiang pagar dan melihat asrama kemudian pergi menuju asrama.
Soo Ho yang dalam keadaan berdarah memanjat dinding dan memasuki salah satu kamar yang berada di asrama. Semua siswa segera pergi menyingkir setelah melihat Gang Mu dan yang lainnya masuk dengan menodongkan pistol. Siapa kalian tanya Seung Hee yang datang dan melihat keributan yang terjadi. Kami harus menggeledah asrama sekarang ucap Gang Mo seraya menunjukkan tanda pengenalnya, memberi tahu kalau seorang pria yang tertembak bersembunyi di sini.
Seung Hee menyuruh Gang Mo menunjukkan surat perintah penggeledahan seraya berkata tanpa surat perintah, takkan kuizinkan ucap Seung Hee. Dengan marah, Gang Mo berkata kami sedang mengejar mata-mata Korea Utara, jika kau tak mengizinkan, kau melanggar UU Keamanan Nasional. Ha Na yang berada di samping Gang Mo menenangkannya.
Yeong Ra memasuki kamarnya dan melihat barangnya yang berantakan kemudian mendekatinya dan terkejut saat melihat seseorang yang tergeletak di lantai dengan keadaan berdarah. Dengan ketakutan, Yeong Ra membalikkan badan orang tersebut dan menangis saat melihat orang tersebut yang tidak lain adalah Soo Ho.
BERSAMBUNG……