Translate

Jumat, 07 Januari 2022

Sinopsis F4 Thailand: Boys Over Flowers episode 1

All content from GMM25


Penulis: Anysti
Sebelumnya: F4 Thailand Begins



Thyme bertemu dengan Gorya di stadion Kocher, tempat yang dulunya sangat mengerikan. Keduanya tersenyum menatap satu sama lain. Bagi Thyme, Gorya aalah orang yang telah mengubah dunianya. 



Saat di kelas, seorang siswi pindahan dari Amerika menghampiri Gorya dan ingin berteman dengannya. Namanya Hana. Sebelumnya Gorya memberitahu kalo ia bersekolah di Kocher dengan beasiswa. Ia nggak papa kalo Hana mau berteman dengan yang lain. 

Ternyata Hana memang tulus ingin berteman dengannya. Hana bahkan mengajaknya untuk makan bekal bersama. Sebagai siswa yang sudah lebih dulu bersekolah di sana, Gorya memberitahu tentang aturan yang ada di sana. Di Kocher, ada permainan yang berhubungan dengan perundungan. Setiap anak yang mendapat kartu merah di lokernya maka ia akan mendapat perundungan dari semua siswa di sekolah. Semuanya bisa melakukan apapun pada murid itu sampai si murid memutuskan untuk keluar dari sekolah. Dan saat perundungan itu berlangsung, nggak boleh ada satupun orang yang mengambil gambar. 




Seorang siswa mendapatkan kartu merah di lokernya. Kabar cepat menyebar melalui grup obrolan. Semua orang berbuat semena-mena pada siswa itu. Puncaknya siswa itu dibawa ke stadion tua yang sudah nggak terpakai. Guru dan direktur sekolah seakan menutup mata atas permainan itu. 

Di stadion itulah siswa itu dipukuli sampai menyatakan akan keluar dari Kocher. F4, orang yang memberikan kartu itu juga hadir. Dan kesalahan yang dilakukan siswa itu adalah ingin membongkar perundungan yanng F4 lakukan selama ini. Untuk membuktikannya ia juga memiliki beberapa video di ponselnya. 

Namun Thyme yang merupakan anak dari keluarga berpengaruh dengan mudahnya menghapus semua video itu dengan uang yang dimilikinya. 

Dalam keadaan terluka parah, siswa itu berusaha untuk bilang ke semuanya kalo apa yang mereka lakukan itu salah. Dan kalo mereka bersatu maka mereka bisa melawan ketidak adilan itu. Tapi sekeras apapun ia berjuang, pada akhirnya nggak ada yang berpihak padanya. 



Gorya yang menyaksikan semua itu juga sebenarnya ingin membantu tapi ia nggak bisa melakukannya. Akhirnya ia hanya bisa teriak-teriak di atap maki-maki F4 atas semena-menanya mereka. Dan ternyata di sana juga ada anggota F4. Namanya Ren. 



Habis sekolah, Gorya juga bekerja di toko bunga milik paman Ga bersama temannya Kaning. Ia menngeluhkan tentang apa yang dilakukan F4 di sekolah. Paman Ga kayak nggak percaya dan membacakan F4 dari internet yang kelihatannya sepertii bunga. 

Gorya membantah semua yang paman Ga bacakan dari Thyme, Kavin dan MJ. Tapi saat paman Ga membacakan tentang Ren, Gorya sama sekali nggak bisa berkata-kata. Jadinya paman Ga dan Kaning menggodanya kalo Ren akan jadi pangerannya. 

Terakhir paman Ga berpesan agar Gorya jangan ikut campur. Ia tahu kalo Gorya suka membantu. Tapi untuk masalah itu, nggak ada yang bisa merubahnya. 


Malamnya Gorya makan sama ayah, ibu dan adiknya. Mereka makan sama bebek bakar yang ayah beli. Lah tahunya cuman iganya doang. Meski begitu mereka tetap merasa bahagia. Apalagi setelah Gorya bisa bersekolah di SMA Internasional Kocher. Gorya beneran membuat ayah, ibu dan adiknya bangga. Apalagi ibu. Dia berharap banget Gorya bisa dekat sama pria kaya yang sekolah di sana. 





Saat jam makan siang, Hana yang habis bicara sama Gorya nggak sengaja menabrak Thyme sampai sepatunya kejatuhan makanan. Hana meminta maaf dan bahkan menawarkan untuk membersihkan atau mengganti sepatu Thyme tapi Thyme nggak mau menerima. Ia malah sesumbbar kalo sepatunya dipesan khusus dari Prancis jadi Hana nggak akan mampu membelinya. 

Hana kembali minta maaf dan bilang akan melakukan apapun agar Thyme mau memaafkannya. Thyme nyuruh Hana untuk menj*lat sepatunya baru ia akan memaafkannya. Gorya yang dari tadi hanya diam akhirnya nggak bisa tahan lagi dan membela Hana. Ia juga bilang kalo Thyme sudah keterlaluan kali ini. 




Thyme akhirnya melepaskan mereka dan pergi. Dan pada hari berikutnya Gorya mendapat kartu merah di lokernya. Gorya mengambil kartu itu dan lari ke kelas. Ia bilang ke guru kalo dia sakit lalu pergi ke UKS. Anak-anak mencarinya ke sana.. Ia kabur dari jendela tapi malah disiram air sama teman sekelasnya. 

Setelahnya ia lari ke atap. Ada Ren di sana. Ren membantunya dengan nggak bilang saat anak-anak tadi mencarinya. Ia juga ngasih kaiin ke Gorya untuk mengeringkan badan dan tetap di sana sampai keadaan aman. 







Malam harinya Gorya pergi dari sana. Tapi ternyata anak-anak itu masih menunggunya. Mereka menariknya ke gudang dan memaksanya untuk bilang kalo ia akan keluar. Mereka juga merekamnya untuk dikirimkan ke Thyme. Gorya menolak mengatakannya dan berniat untuk kabur. Mereka menariknya dan sampai membuat kancing bajunya terlepas. 

Gorya nangis. Ren mendadak datang dan nyuruh mereka untuk berhenti. Sebenarnya mereka nggak mau melakukannya, tapi karena Ren juga adalah anggota F4, akhirnya mereka mau pergi. 

Setelah tenang, Ren nyuruh Gorya untuk pulang tapi Gorya nggak bisa karena anak-anak tadi pasti nggak akan melepaskannya sampai ia menyatakan akan keluar dari Kocher. Ren lalu menyalakan pemantik dan mengarahkannya ke fire sprinkler. Nggak butuh waktu lama, air lalu keluar ke seluruh penjuru sekolah. Anak-anak tadi ketahuan sama satpam dan pergi dari sana sehingga Gorya bisa pulang dengan aman. 


Sesampainya di rumah Gorya mengunci diri di kamar. Ia mengirim pesan pada Hana agar nggak usah menghiraukannya untuk sementara waktu. Ayah, Ibu dan adik Gorya sangat khawatir. Mereka mengetuk pintunya bersama-sama sampai pintunya terbuka dengan sendirinnya saking tuanya pintunya😅😅😅. 

Sebagai sesama wanita ibu bicara sama Gorya. Intinya ibu minta Gorya untuk bertahan di sana demi masa depan yang lebih baik. Ibu nggak mau hidup Gorya nanti berakhir seperti mereka. 




Sementara itu Thyme sedang bersama Kavin dan MJ. Baik kavin dan MJ sama-sama merasa kalo Thyme sudah keterlaluan kali ini. Sebelumnya ia nggak pernah ngasih kartu merah ke murid perempuan. Tapi dasar Thyme, dia sama sekali nggak mau dengar omongan orang lain. 

Ibu Thyme kembali dari luar negeri. Thyme menunggunya di meja makan sambil melihat wawancara terakhir ibu. Rupanya kebiasaan ngasiih kartu merah, Thyme dapatkan dari ibunya. Ibunya juga ngasiih kartu merah ke koleganya yang punya masalah dengannya. 

Ibu akhirnya datang. Kali ini ia akan tinggal selama 3 hari dan minta kepala pelayan untuk menjaga rumah selalu rapi. Ih ibu ini sadis amat ya. Ia langsung memecat pelayan yang nggak sengaja menumpahkan anggur saat menungkan anggur untuknya. selanjutnya ibu menyinggung masalah yang Thyme alami di sekolah dan menekankan kalo Thyme nggak akan bisa mengendalikan apapun nanti kalo sekarang aja ia nggak bisa mengatur sekolah. 



Thyme tersinggung banget sama ucapan ibunya. Ia mengalihkannya dengan ngebut di jalan. Dan saat ada yang mau melawannya, Thyme langsung menghentikan orang itu dan memukulinya habis-habisan sementara asistennya membereskan rekaman dasbor. 

Di saat yang sama, Kavin yang sedang bersama beberapa wanita ngasih tahu kalo saat seseorang punya orang tua yang terkenal, akan membuatnya merasa nggak nyaman. Semakin tinggi posisinya maka semakin ia nggak nyaman. 


Gorya mendapat hadiah sepatu baru dari ibu. Ibu yang tahu kalo Gorya sedang punya masalah di sekolah berharap agar bertahan. Sepatu itu akan membawanya ke tempat yang bagus untuk bersembunyi. Gorya merasa terharu. Apalagi ibu membelinya dengan semua uang tabungannya. Gegara itu Gorya jadi baikan sama ibu. Adik Gorya menggambar rumput di sepatu kakaknya. Dan untuk mengabadikan momen itu, mereka pun berfoto bersama. 








Hari berikutnya, Gorya masih dirundung meski di dalam lokernya sudah nggak ada kartu merahnya. Sepatunya dilempar kesana kemari sampai akhirnya berakhir di depan stadion. Thyme sudah menunggu di sana. Ia minta mereka berhenti dan mengambil sepatu Gorya. Bukannya mengembalikannya, ia malah merobeknya pakai cutter. 

Gorya nangis lihat hadiah dari ibu dirusak sama Thyme. Nggak hanya itu, Thyme bilang kalo sepatu Gorya adalah sampah dan membuangnya ke tong sampah yang ada airnya. Semua orang mengolok Gorya saat ia mengambil sepatunya dan memakainya. Thyme juga melakukan hal yang sama kayak yang lain. Dan apa yang Gorya lakukan selanjutnya benar-benar di luar dugaan. Ia tanpa ragu menendang Thyme sampai terjatuh. 

Nggak hanya sampai di situ aja. Gorya lanjut menarik kerah baju Thyme dan menekankan kalo ia akan melawan Thyme mulai dari sekarang.

Bersambung...

Facebook Twitter